1
Annisa Dwi Oktaviani Widasaputra, 2013 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PAPAN MONOPOLI DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA
BAHASA JEPANG Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan bahasa, manusia dapat mengungkapkan, menanggapi, serta mengeluarkan
isi pikirannya. Berdasarkan hal tersebut, maka pelajaran bahasa, baik bahasa Indonesia maupun bahasa asing, sangat penting diberikan kepada pelajar dan
mahasiswa untuk mewujudkan suatu komunikasi yang baik. Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa asing yang sekarang banyak dipelajari oleh
masyarakat Indonesia, mengingat kemajuan hubungan antara Indonesia dan Jepang yang diakibatkan oleh era globalisasi. Menurut hasil survey perhitungan
cepat The Japan Foundation JF dari Juli 2012 hingga maret 2013, Indonesia mimiliki jumlah pembelajar sebanyak 872.406 orang, Indonesia menempati
peringkat kedua sebagai negara dengan jumlah pembelajar bahasa Jepang terbanyak di dunia.
Bahasa Jepang sering dikatakan sebagai bahasa yang cukup sulit dikarenakan adanya beberapa perbedaan dengan bahasa Indonesia, yaitu pada
huruf, struktur kalimat, pelafalan, dan lain-lain. Bagi pembelajar bahasa Jepang khususnya pada tingkat SMA, selain karena pemakaian tata bahasa yang cukup
rumit, kemampuan untuk mengingat kosakata bahasa Jepang pun sangat rendah. Banyak dari mereka yang merasa kesulitan mengingat kosakata bahasa Jepang
sehingga minat untuk belajar bahasa Jepang menjadi rendah. Dalam Tarigan 1986
:2 “Kualitas keterampilan berbahasa seseorang bergantung kepada kuantitas dan kualitas kosakata yang dimilikinya. Semakin kaya kosakata yang kita miliki,
maka semakin besar pula kemungkinan kita terampil berbahasa”. Berdasarkan hal itu, dapat dikatakan bahwa dalam mempelajari sebuah bahasa kemampuan untuk
memahami kosakata sangat penting.
2
Annisa Dwi Oktaviani Widasaputra, 2013 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PAPAN MONOPOLI DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA
BAHASA JEPANG Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Diungkap lebih jauh oleh pernyataan Asano Yuriko yang dikutip dari buku linguistik bahasa Jepang oleh Sudjianto dan Dahidi mengatakan bahwa tujuan
akhir pengajaran bahasa Jepang adalah agar pembelajar bahasa Jepang dapat mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan menggunakan bahasa Jepang baik
secara lisan maupun tulisan, salah satu faktor penunjangnya adalah penguasaan Goi atau kosakata bahasa Jepang yang memadai Asano Yuriko, 1981:3.
Dari pernyataan di atas dapat kita ketahui bahwa goi atau kosakata dalam bahasa Jepang merupakan salah satu aspek kebahasaan yang perlu diperhatikan
dan dikuasai guna menunjang kelancaran berkomunikasi dalam bahasa Jepang baik secara lisan maupun tulisan.
Di dalam Murakami, 1986:24 yang dikutip oleh Sudjianto, Dahidi 2009:147 Goi berdasarkan karakteristik gramatikalnya dibagi menjadi beberapa
kelas kata dalam bahasa Jepang terdiri dari doushi verba, keiyooshi adjektiva-i, keiyoodooshi adjektiva-na, meishi nomina, fukushi adverbial keterangan,
rentaishi prenomina, setsuzokushi konjungsi, kandooshi interjeksi, jodooshi verba bantu dan joshi partikel. Dalam penelitian ini, penulis akan meneliti
mengenai kemampuan pembelajar bahasa Jepang dalam hal mengingat kosakata meishi nomina sederhana dalam kehidupan sehari-hari seperti barang elektronik,
barang di kelas, makanan dan minuman, alat tulis dan pakaian. Kemampuan memahami kosakata yang baik didasari dengan pemahaman
dalam penggunaanya akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan berbahasa.
Bagi para pembelajar bahasa Jepang, kurangnya penguasaan kosakata menjadi kendala yang sangat besar dan dapat menghambat pembelajar dalam
menguasai bahasa Jepang. Dengan bekal penguasaan kosakata yang sangat minim, pembelajar akan kesulitan dalam memahami maksud yang disampaikan dari
bahasa tersebut. Banyak pembelajar mengalami kesulitan dalam mempelajari dan menguasai kosakata bahasa Jepang. Kesulitan tersebut disebabkan oleh berbagai
faktor, salah satunya yaitu, pembelajar dapat dengan mudah melupakan kata yang didapatkannya, karena sebagian besar dari pembelajar tersebut hanya mengingat
kata yang dipelajarinya pada saat proses pembelajaran berlangsung.
3
Annisa Dwi Oktaviani Widasaputra, 2013 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PAPAN MONOPOLI DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA
BAHASA JEPANG Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Untuk menciptakan pembelajaran yang lebih inovatif dan menyenangkan diperlukan proses pembelajaran bahasa Jepang semenarik mungkin agar motivasi
belajar semakin tinggi. Selain itu pembelajar dapat dengan mudah menyerap materi pelajaran bila pembelajaran dilakukan dengan menyenangkan. Salah satu
teknik pembelajaran yang dapat digunakan adalah dengan permainan, salah satunya permainan dengan menggunakan Papan Monopoli. Permainan Monopoli
merupakan permainan yang paling terkenal di dunia. Permainan ini bertujuan untuk menguasai semua petak di atas papan melalui pembelian, penyewaan dan
pertukaran properti
dalam sistem
ekonomi yang
disederhanakan. http:id.wikipedia.orgwikimonopoli. Pada dasarnya Papan Monopoli dalam
pembelajaran kosakata bahasa Jepang sama dengan bentuk permainan monopoli biasa yaitu untuk menguasai, hanya saja dalam permainan Papan Monopoli
bahasa Jepang menguasai kosakata bahasa Jepang bukan menguasai kekayaan saja. Ditambah dengan bentuk Papan Monopoli yang memutar dan dimainkan 3-5 kali
putaran, maka para pembelajar dapat dengan mudah mengingat kosakata yang berada di papan dengan terus membaca seiring melewati kotak-kotak kosakata
tersebut. Dengan keanekaragaman kosakata yang ada dalam permainan ini dapat dengan mudah memberikan motivasi tersendiri bagi para pembelajar untuk
menguasainya. Sejalan dengan Sudjianto 2010:85 mengatakan bahwa media
pembelajaran merupakan berbagai macam benda, alat, atau komponen yang dapat dilihat, dibaca, didengar, dirasakan, atau diraba dengan panca indra manusia yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran untuk memberikan rangsangan atau motivasi bagi pembelajar agar dapat berfikir, menaruh perhatian, atau menaruh
minat yang lebih dalam terhadap materi yang sedang dipelajarinya. Berdasarkan hal tersebut di atas bisa diketahui bahwa dengan
menggunakan media, kosakata akan lebih mudah untuk dipahami, biasanya para pengajar hanya menggunakan media kartu gambar dalam pengajaran kosakata
diawal pembelajaran. Oleh karena itu dalam hal ini penulis ingin menggunakan media permainan Papan Monopoli demi membantu penguasaan kosakata dalam
bahasa Jepang secara lebih efektif dan cepat. Konsep permainan yang penulis
4
Annisa Dwi Oktaviani Widasaputra, 2013 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PAPAN MONOPOLI DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA
BAHASA JEPANG Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
teliti ini berguna untuk menambah nilai lebih bagi peningkatan kemampuan bahasa Jepang untuk siswa SMA kelas XI yang minat mempelajari bahasa
Jepangnya sedang menurun.. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai efektivitas permainan Papan Monopoli dalam pengajaran kosakata bahasa Jepang dengan judul
“Efektivitas Penggunaan Papan Monopoli Dalam Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang” yang diharapkan dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa terhadap pembelajaran dan pemahaman kosakata.
1.2 Rumusan Masalah dan Batasan Masalah