45
Khilda Nur Azizah, 2014 Effektivitas teknik problem solving untuk meningkatkan kemampuan pembuatan keputusan
karir Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini, kelompok eksperimen diberikan perlakuan berupa pelaksanaan program layanan konseling kognitif perilaku dengan teknik problem
solving, sedangkan kelompok kontrol selaku kelompok pembanding tidak diberikan perlakuan secara khusus melainkan terintegrasi dengan program
bimbingan dan konseling yang sudah dicanangkan oleh pihak sekolah.
B. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Soreang yang berlokasi di Jl. Raya Soreang Banjaran Km. 3 Kabupaten Bandung.
2. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Soreang Tahun Ajaran 20132014. Populasi tersebut dipilih atas dasar
pertimbangan sebagai berikut: a.
Sharf 1992: 123 mengemukakan bahwa “peserta didik sekolah menengah berada pada tahapan eksplorasi karir dalam perkembangan karirnya.”
Salah satu tugas pada tahap eksplorasi karir adalah mengenal keterampilan membuat keputusan karir dan memperoleh informasi yang relevan untuk
membuat keputusan karir. b.
Peserta didik SMA kelas XI berada pada situasi pemilihan karir dan harus membuat keputusan mengenai pilihan karirnya.
Adapun jumlah anggota peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Soreang Tahun Ajaran 20132014 adalah sebagai berikut.
46
Khilda Nur Azizah, 2014 Effektivitas teknik problem solving untuk meningkatkan kemampuan pembuatan keputusan
karir Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2 Populasi Penelitian
No Kelas
Jumlah 1
XI-IPA 1 43
2 XI-IPA 2
42
3 XI-IPA 3
46
4
XI-IPA 4 44
5 XI-IPA 5
43
6 XI-IPS 1
42
7
XI-IPS 2 42
8 XI-IPS 3
42
9 XI-IPS 4
39
10 XI-IPS 5
44
Jumlah Total 427
3. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2012: 118. Dalam penelitian ini sampelnya adalah
perencanaan kami sebagian peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Soreang Tahun Ajaran 20132014.
Pengambilan sampel untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling purposive. Sugiyono
2012: 124, menjelaskan bahwa “penggunaan teknik sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.”
Dengan menggunakan teknik sampel bertujuan ini, peneliti bisa menentukan sampel berdasarkan tujuan tertentu, tetapi ada syarat-syarat yang
harus dipenuhi Arikunto, 2006:139.
47
Khilda Nur Azizah, 2014 Effektivitas teknik problem solving untuk meningkatkan kemampuan pembuatan keputusan
karir Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
a. Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau
karakteristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi. b.
Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi.
c. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat.
Pengambilan sampel pada penelitian menggunakan teknik purposive sampling ini dilakukan hanya atas dasar pertimbangan penelitiannya saja yang
menganggap unsur-unsur yang dikehendaki telah ada dalam anggota sampel yang diambil. Pertimbangan tersebut adalah tingkat kemampuan pembuatan keputusan
karir populasi penelitian yang berada pada tingkatan rendah yang diungkap melalui instrumen kemampuan pembuatan keputusan karir. Jadi dalam penelitian
eksperimen kuasi ini pengambilan sampel menggunakan seluruh subjek dalam kelompok belajar intact group untuk diberi perlakuan treatment, bukan
menggunakan subjek yang diambil secara acak. Pengambilan sampel secara purposive bertujuan agar sampel yang diambil
dari populasinya “representative” mewakili, sehingga dapat diperoleh informasi yang cukup untuk mengestimasi populasinya. Adapun banyaknya sampel dalam
penelitian ini adalah 12 orang peserta didik dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 3.3 Sampel Penelitian
No Kelompok Jumlah Peserta Didik
1 Eksperimen
6 2
Kontrol 6
C. Definisi Operasional Variabel