BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Pustaka
2.1.1. Pengertian Akuntansi
Pengertian akuntansi dalam Mursyidi 2010:17 adalah “proses pengidentifikasian data keuangan, memproses pengolahan dan
penganalisisan data yang relevan untuk diubah menjadi informasi yang dapat digunakan untuk pembuatan keputusan”.
Akuntansi adalah pengukuran dan pengklasifikasian aktivitas keuangan yang bertujuan untuk menghasilkan laporan keuangan yang
dapat dimanfaatkan dalam mengambil keputusan.
2.1.2. Tujuan Akuntansi
Tujuan akuntansi menurut Simamora 2000: 5 yaitu: 1. Mengalokasikan sumberdaya langka masyarakat
2. Mengelola dan mengarahkan sumber-sumber daya di dalam perusahaan
3. Melaporkan pertanggungawaban sumber-sumber daya yang dikendalikan oleh individu maupun organisasi
Dari pengertian di atas, dapat kita simpulkan bahwa tujuan akuntansi adalah untuk menyediakan laporan mengenai informasi
keuangan kepada publik yang akan membantu pihak-pihak terkait dalam mengambil keputusan.
2.1.3. Prinsip Akuntansi
Universitas Sumatera Utara
Prinsip akuntansi dalam Winwin 2010: 72 adalah “ketentuan pedoman yang diputuskan dan disepakati secara umum berdasarkan
tujuan dan konsep teoretis akuntansi, yang dijadikan landasan untuk penetapan teknik akuntansi”.
Prinsip-prinsip akuntansi dalam Winwin 2010: 77-86 : 1. Prinsip biaya
Berdasarkan prinsip biaya, nilai perolehan atau nilai historis merupakan dasar penilaian untuk pengakuan atas perolehan
barang, jasa yang dinilai berdasarkan harga pertukaran yang terjadi saat terjadinya transaksi.
2. Prinsip pendapatan Prinsip pendapatan menetapkan hal-hal seperti pemahaman dan
komponen dari pendapatan, pengukuran pendapatan dan pengakuan pendapatan.
3. Prinsip matching Prinsip matching merupakan pandangan di mana beban diakui
dalam periode yang sama dengan pendapatan yang timbul sebagai akibat dari pengeluaran beban yang bersangkutan.
4. Prinsip objektivitas Prinsip objektifitas merupakan prinsip yang ditandai oleh
adanya perbedaan interpretasi. 5. Prinsip konsistensi
Prinsip konsistensi adalah pandangan bahwa peristiwa ekonomis yang sama dan dilaporkan, maka pelapornya harus
konsisten dengan pelaporan yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.
6. Prinsip full disclosure Prinsip full disclosure diperlukan agar laporan keuangan
dirancang dan disajikan untuk mengungkapkan informasi yang akurat mengenai peristiwa-peristiwa ekonomis yang terjadi
pada perusahaan dalam suatu periode dan mengungkapkan informasi yang cukup agar berguna serta tidak menyesatkan
bagi para pengambil keputusan.
7. Prinsip konservatisme Prinsip konservatisme diterapkan dalam situasi pilihan di
antara dua teknik akuntansi atau lebih. Pilihan utama adalah yang berdampak rendah terhadap asset dan revenue, serta
berdampak tinggi terhadap liabilities dan expenses.
Universitas Sumatera Utara
8. Prinsip materialitas Materialitas berpandangan bahwa transaksi atau peristiwa
ekonomis yang pengaruhnya tidak signifikan cukup ditangani secara ringkas terlepas apakah penanganannya sesuai prinsip
akuntansi atau tidak, dan tidak perlu disclosure.
9. Prinsip keseragaman dan daya banding Prinsip keseragaman menyangkut penggunaan prosedur yang
sama dengan yang dilakukan oleh perusahaan lain.
Dari penjabaran prinsip-prinsip akuntansi diatas, keseluruhan prinsip tersebut sangat diperlukan dalam penetapan teknik akuntansi.
Penelitian ini membahas lebih lanjut mengenai prinsip konservatisme, yaitu kehati-hatian dalam memilih metode akuntansi yang akan
digunakan, atau dengan cara mengakui beban walaupun belum terealisasi dan tidak mengakui pendapatan sebelum pendapatan tersebut
terealisasi.
2.1.4. Konservatisme Akuntansi