Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1 Ganjar Septehandrika Andriawan, 2013 PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP STRESS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM PDAM TIRTAWENING KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Karyawan adalah aset utama organisasi yang menjadi pelaku aktif dari setiap organisasi. Karyawan dalam sebuah perusahaan menduduki posisi yang sangat penting, karena keberhasilan suatu perusahaan dalam mewujudkan tujuannya sangat tergantung kepada kualitas sumber daya manusia yang dimilikinya. Permasalahan yang menarik untuk dikaji dalam upaya meningkatkan kualitas dan kinerja karyawan dalam suatu organisasi adalah stress kerja karyawan di Bagian Produksi Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Tirtawening Kota Bandung. Masalah stress merupakan salah satu masalah yang serius menimpa setiap karyawan di tempat kerjanya. Banyak karyawan yang setiap tahunnya harus mengambil cuti untuk meredakan konflik dan ketegangan dalam kehidupan mereka. Stress merupakan penyakit yang menjadi sumber pemborosan waktu yang paling besar. Stress bagi karyawan dapat merupakan tantangan, rangsangan, namun bisa pula berarti kekhawatiran, konflik, ketegangan dan ketakutan tergantung bagaimana kita memandangnya. Para ahli mengatakan bahwa stress dapat timbul sebagai akibat tekanan atau ketegangan yang bersumber dari ketidakselarasan antara seseorang dengan lingkungannya. Apabila sarana dan tuntutan tugas tidak selaras dengan kebutuhan dan kemampuan seseorang, ia akan mengalami stress. Biasanya stress semakin kuat apabila menghadapi masalah yang datangnya bertubi-tubi. Ganjar Septehandrika Andriawan, 2013 PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP STRESS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM PDAM TIRTAWENING KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang penulis lakukan melalui sebuah observasi ke objek penelitian serta wawancara secara langsung dengan salah satu karyawan bagian produksi. Menurut salah satu karyawan Bagian Produksi PDAM Tirtawening Kota Bandung, mengungkapkan bahwa stress kerja sering dialami oleh karyawan dimanapun mereka bekerja, termasuk di PDAM Tirtawening Kota Bandung. karyawan sering mengalami stress kerja, yaitu karena tuntutan peran dalam bekerja, beban kerja dan lingkungan kerja yang kurang nyaman. Hal ini membuktikan bahwa stress kerja lazim terjadi dan di alami oleh para karyawan di bagian produksi di PDAM TIrtawening Kota Bandung. Selain itu juga, dari hasil studi pendahuluan ditemukan data sebagai berikut: Tabel 1. 1 Data Ketidakhadiran Karyawan Bagian Produksi PDAM Tirtawening Kota Bandung Periode Januari-Agustus 2011 No Bulan ketidakhadiran Rata-Rata Ketidakhadiran I S C Total 1 Januari 3 3 14 2 Februari 1 9 10 48 3 Maret 1 10 11 52 4 April 1 1 5 5 Mei 1 1 5 6 Juni 1 1 5 7 Juli 3 1 4 19 8 Agustus 2 2 4 19 Sumber: Unit Pengamanan PDAM Tirtawening Kota Bandung Berdasarkan presentase ketidakhadiran tersebut, terlihat jelas bahwa setiap bulannya ada saja karyawan yang tidak masuk kerja, baik itu karena ijin, sakit ataupun cuti. Beranjak dari data tersebut, penulis mencoba mengindikasikan penyebab ketidakhadiran karyawan dalam bekerja adalah karena faktor stress kerja. Pendapat tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh salah satu Ganjar Septehandrika Andriawan, 2013 PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP STRESS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM PDAM TIRTAWENING KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu karyawan bagian produksi, bahwa stress kerja sering dialami oleh karyawan bagian produksi PDAM Tirtawening Kota Bandung. Pendapat di atas yang menjadi dasar pertimbangan bagi penulis, bahwa ketidakhadiran karyawan selama ini dalam bekerja salah satunya disebabkan oleh faktor stress kerja yang dialami oleh karyawan bagian produksi PDAM Tirtawening Kota Bandung. Fenomena stress kerja yang terjadi di PDAM Tirtawening Kota Bandung juga bisa kita amati dari faktor ketidak puasan karyawan dalam bekerja. Ketidak puasan pegawai bisa kita amati salah satu nya yaitu dari data tingginya keluar masuk karyawan turnover. Berdasarkan data dari Divisi Hukum dan SDM selama dua tahun terakhir, kita dapat melihat tingkat kenaikan turnover yang cukup tinggi pada Perusahaan Daerah air Minum PDAM Tirtawening Kota Bandung. Berikut data turnover pada tahun 2010-2011. Ganjar Septehandrika Andriawan, 2013 PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP STRESS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM PDAM TIRTAWENING KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 1. 2 Data Turnover Karyawan PDAM Tirtawening Kota Bandung Tahun 2010-2011 No BagianUnit Kerja Turnover 2010 2011 M K M K 1. Keuangan 2 2 2. Penagihan 3 3 3. Langganan 2 5 4. Hukum SDM 2 3 5. Perbekalan Perawatan 3 5 6. Perenc. Teknik Air Minum 2 3 7. Produksi 1 3 3 8. Produksi 11 3 9. Distribusi 2 10. Meter Penjaringan 1 3 11. Pencatat Meter 1 2 12. Perec. Teknik Air Limbah 2 1 13. Pengolahan Air Limbah 5 14. Operasioanl Air Limbah 3 2 15. Pel. Umum Air Limbah 1 2 16. Satuan Pengawasan Intern SPI 1 2 17. Litbang 1 2 18. Sistem dan TI 3 Jumlah 30 48 4 7 Sumber : Bagian Hukum SDM Gambar 1. 1 Grafik Turnover Karyawan PDAM Tirtawening Kota Bandung 1 2 3 4 5 6 Keu an g an Pe n ag ih an Lan g g an an H u k u m SD M Pe rb ek al an … Pe ren c. … Pr o d u k si 1 Pr o d u k si 1 1 D is tr ib u si Me ter … Pe n cat at … Pe rec. T ek n ik … Pen g o lah an … Op er as io an l … Pe l. Umu m … Sat u an … Li tb an g Si st em d an T I J u m la h BagianUnit Kerja Data Turnover Turnover 2010 M Turnover 2010 K Turnover 2011 M Turnover 2011 K Ganjar Septehandrika Andriawan, 2013 PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP STRESS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM PDAM TIRTAWENING KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Data turnover karyawan selama dua tahun pada Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Tirtawening Kota Bandung, dapat kita lihat dan ketahui bahwa pada tahun 2010, PDAM tidak menerima karyawan yang masuk untuk bekerja, hal ini dibuktikan dengan presentasi 0, namun berbeda dengan jumlah karyawan yang keluar yaitu 30 orang atau sebanyak 4, kemudian pada tahun 2011, PDAM pun tidak menerima karyawan yang masuk untuk bekerja, dengan presentase 0, namun terjadi kenaikan yang cukup tinggi pada jumlah karyawan yang keluar dari tahun sebelumnya yaitu mencapai 48 orang atau sebanyak 7. Berdasarkan data di atas kenaikan jumlah karyawan yang keluar dari tahun 2010-2011 terjadi lonjakan sebesar 3, hal tersebut menunjukan bahwa tingkat turnover pada Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Tirtawening Kota Bandung cukup tinggi. Menyoroti tingkat turnover pada Bagian Produksi PDAM Tirtawening Kota Bandung selama tahun 2010-2011, karyawan yang masuk selama 2 tahun terakhir adalah 0 orang, sedangkan karyawan yang keluar adalah sebanyak 6 orang. Kondisi ini menunjukan bahwa lebih banyaknya karyawan yang keluar dari pada yang masuk di Bagian Produksi diduga disebabkan karena ketidakpuasan yang di alami karyawan dalam bekerja. Ketidakpuasan yang dialami oleh karyawan disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu dari faktor lingkungan. Faktor lingkungan ini diduga oleh penulis sebagai faktor yang menimbulkan ketidakpuasan karyawan, dimana dalam faktor lingkungan ini salah satunya yaitu dari tata ruang kantor yang kurang memberikan kenyamanan pada karyawan dalam bekerja sehingga menyebabkan timbulnya rasa ketidakpuasan bagi karyawan dalam bekerja. Ketidakpuasan yang terjadi diindikasikan sebagai akibat dari gejala stress kerja yang dialami oleh karyawan. Ketidak puasan karyawan Ganjar Septehandrika Andriawan, 2013 PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP STRESS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM PDAM TIRTAWENING KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dalam bekerja merupakan salah satu gejala psikologis yang timbul akibat dari stress kerja yang dialami karyawan dalam bekerja. Selain itu untuk mengetahui stress kerja yang dialami oleh karyawan, kita juga bisa mengamati dari tingkat produktivitas kerja karyawan. Berdasarkan data dari Bagian Produksi PDAM Tirtawening Kota Bandung, diperoleh data produktivitas selama periode juli 2012 yaitu sebagai berikut: Tabel 1. 3 Data Produktivitas Kerja Karyawan PDAM Tirtawening Kota Bandung Periode Juli 2012 NO Tanggal Produksi Air Layak Konsumsi 1 1 Juli 2012 153212 1773,28 LDet 2 2 Juli 2012 150993 1747,60 LDet 3 3 Juli 2012 153372 1775,13 LDet 4 4 Juli 2012 148746 1721,59 LDet 5 5 Juli 2012 150709 1744,31 LDet 6 6 Juli 2012 152476 1764,76 LDet 7 7 Juli 2012 153095 1771,39 LDet 8 8 Juli 2012 152689 1767,23 LDet 9 9 Juli 2012 149525 1730,61 LDet 10 10 Juli 2012 154161 1784,27 LDet 11 11 Juli 2012 153135 1772,39 LDet 12 12 Juli 2012 152630 1766,55 LDet 13 13 Juli 2012 152265 1762,32 LDet 14 14 Juli 2012 152685 1766,87 LDet 15 15 Juli 2012 152595 1766,14 LDet 16 16 Juli 2012 144187 1668,83 LDet 17 17 Juli 2012 150255 1739,06 LDet 18 18 Juli 2012 148031 1713,32 LDet 19 19 Juli 2012 149254 1727,47 LDet 20 20 Juli 2012 153097 1771,95 LDet 21 21 Juli 2012 151262 1750,71 LDet 22 22 Juli 2012 149491 1730,21 LDet 23 23 Juli 2012 153043 1771,33 LDet Sumber: Bagian Produksi PDAM Tirtawening Kota Bandung. Ganjar Septehandrika Andriawan, 2013 PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP STRESS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM PDAM TIRTAWENING KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 1. 2 Grafik Produktivitas Kerja Karyawan PDAM Tirtawening Kota Bandung Kita dapat mengamati dari data tersebut, bahwa selama periode juli 2012 sering kali terjadi penurunan produktivitas. Kondisi tersebut diduga karena terjadinya penurunan kinerja karyawan sehingga mengakibatkan produktivitas kerja menjadi menurun. Penurunan produktivitas dan kinerja karyawan diindikasikan sebagai akibat dari stress kerja yang dialami karyawan dalam bekerja. Penurunan produktivitas dan kinerja karyawan merupakan salah satu bagian dari gejala perilaku yang bisa muncul akibat terjadinya stress kerja yang dialami karyawan ketika bekerja. Ketiga data yang sudah di ungkapkan di atas sudah cukup membuktikan bahwa stress kerja memang terjadi dan di alami oleh karyawan Bagian Produksi Tirtawening Kota Bandung. Salah satu faktor yang menimbulkan stress adalah lingkungan kerja, yaitu tata ruang kantor yang kurang baik. Penataan tata ruang kantor yang kurang tertata dengan baik akan menyebabkan karyawan sulit berkonsentrasi dalam bekerja, hal- hal lainnya yang juga ditimbulkan oleh penataan tata ruang kantor yang kurang 138000 140000 142000 144000 146000 148000 150000 152000 154000 156000 1 Ju li 2 1 2 2 Ju li 2 1 2 3 Ju li 2 1 2 4 Ju li 2 1 2 5 Ju li 2 1 2 6 Ju li 2 1 2 7 Ju li 2 1 2 8 Ju li 2 1 2 9 Ju li 2 1 2 1 Ju li 2 1 2 1 1 Ju li 2 1 2 1 2 Ju li 2 1 2 1 3 Ju li 2 1 2 1 4 Ju li 2 1 2 1 5 Ju li 2 1 2 1 6 Ju li 2 1 2 1 7 Ju li 2 1 2 1 8 Ju li 2 1 2 1 9 Ju li 2 1 2 2 Ju li 2 1 2 2 1 Ju li 2 1 2 2 2 Ju li 2 1 2 2 3 Ju li 2 1 2 Produktivitas Kerja Karyawan Produksi Air Layak Konsumsi Ganjar Septehandrika Andriawan, 2013 PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP STRESS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM PDAM TIRTAWENING KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu baik akan berdampak pada timbulnya stress kerja yang dialami oleh karyawan pada saat bekerja. Hasil penelitian Hurrell dkk A.S. Munandar, 2001 “suara yang bising, lingkungan kerja yang kotor dan tidak sehat oleh para pekerja dinilai sebagai fak tor yang tinggi pembangkit stress”. Menurut para ahli, stress kerja dapat menimbulkan dampak yang baik sekaligus dampak yang buruk juga bagi yang bersangkutan dan organisasi. Stress yang terlalu banyak akan membuat kesehatan seseorang menurun dan cenderung tidak produktif tetapi sebaliknya stress dalam jumlah kecil akan bermanfaat karena dapat membantu memusatkan perhatian dan kinerja pada saat bekerja. Suatu ruangan kantor dapat dikatakan baik apabila telah mampu memberikan kesan aman dan nyaman bagi karyawan pada saat bekerja. Ruangan kerja yang tertata bersih, rapih, tenang, sirkulasi udara yang lancar, serta pencahayaan yang sesuai akan memberikan kesan aman dan nyaman, sehingga kondisi tersebut dapat membangkitkan semangat kerja. Dalam kenyataannya hal ini tidak penulis temukan di PDAM Tirtawening Kota Bandung. Hal tersebut didukung oleh bukti temuan yang penulis lakukan dilapangan, bahwa salah satu faktor yang membuat stress kerja karyawan pada bagian produksi yaitu dari faktor tata ruang kantor yang kurang tertata baik. Hal ini bisa kita lihat dari gambar tata ruang kantor di Bagian Produksi PDAM Tirtawening Kota Bandung, yaitu sebagai berikut: Ganjar Septehandrika Andriawan, 2013 PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP STRESS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM PDAM TIRTAWENING KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 1. 3 Tata Ruang Kantor Di Bagian Produksi PDAM Tirtawening Kota Bandung Penulis sendiri mengamati tentang tata ruang kantor di bagian produksi, dari gambar tersebut menunjukan bahwa ruang kerja yang digunakan terkesan tidak nyaman dan kurang tertata dengan baik. Ruang kerja yang dipakai menyatu dengan ruang laboraturium produksi dalam satu ruangan. Kondisi seperti ini jelas akan mengganggu kenyamanan karyawan dalam bekerja, karena konsentrasi karyawan yang sedang bekerja akan terganggu oleh aktivitas dan suara bising yang ditmbulkan oleh siswa-siswi yang sedang melakukan penelitian dan praktek kerja lapangan maupun dari aktivitas karyawan yang lain. Selain itu suara mesin produksi yang dekat dengan ruang kerja tersebut juga sangat menggangu terhadap kenyamanan karyawan dalam bekerja. Hal ini juga diperkuat oleh pernyataan yang diungkapkan oleh salah satu karyawan bagian produksi, bahwa memang benar tata ruang kantor di bagian produksi kurang nyaman, kurang aman karena kurang tertata dengan baik. Suasana ruangan kantor yang kurang tertata ini sering mengakibatkan stress kerja. Kadang-kadang karyawan juga sering mengalami stress karena ruangan kurang nyaman, mengakibatkan rasa bosan, kurang konsentrasi dalam bekerja, bahkan sakit, sekali-kali tidak masuk kerja merupakan Ganjar Septehandrika Andriawan, 2013 PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP STRESS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM PDAM TIRTAWENING KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu hal yang wajar sebagai dampak dari stress kerja yang terjadi karena ruangan yang kurang nyaman, aman dan kurang tertata baik, serta suara bising mesin produksi yang sangat mengganggu ketika bekerja. Begitu banyak stress yang dialami para pekerja, tidak seharusnya terjadi dan perlu dicegah. Pengendalian terhadap stress akan dapat membantu organisasi agar berjalan lebih efektif. Beberapa alasan di atas memberikan pemahaman bahwa stress yang dialami oleh individu-individu yang terlibat dalam suatu organisasi ternyata dapat membawa dampak yang cukup besar bagi orang yang bersangkutan. Karena itu perlu dipahami sumber stress yang potensial dalam suatu organisasi agar dapat diupayakan pencegahan yang diperlukan. Beranjak dari permasalahan yang ada, kemudian timbul pertanyaan mengenai permasalahan tersebut, yaitu mengapa stress kerja karyawan bisa terjadi? Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan stress kerja terjadi pada karyawan? Pentingnya permasalahan stress kerja karyawan yang terjadi di Bagian Produksi Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Tirtawening Kota Bandung untuk dikaji yaitu tidak terlepas dari fungsi dan kedudukan karyawan dalam perusahaan. Karyawan merupakan aset perusahaan yang utama sebagai perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Perusahaan harus benar-benar memperhatikan kondisi karyawannya, terutama stress kerja yang mungkin disadari ataupun tidak akan dialami oleh karyawannya. Hal ini menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi oleh perusahaan, untuk selalu berusaha menajaga kondisi yang nyaman pada karyawannya dalam bekerja agar terhindar dari kemungkinan timbulnya stress kerja yang akan dialami oleh karyawannya, Ganjar Septehandrika Andriawan, 2013 PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP STRESS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM PDAM TIRTAWENING KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sehingga kualtitas kerja karyawan dapat dijaga demi tercapainya tujuan organisasi dalam memberikan pelayanan pada masyarakat. Banyak faktor yang menyebabkan masalah stress kerja ini terjadi pada karyawan di Bagian Produksi Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Tirtawening Kota Bandung yang menyebabkan kurang maksimalnya karyawan dalam bekerja, mulai dari tuntutan tugas, tuntutan peran, tuntutan antar pribadi, struktur organisasi dan kepemimpinan organisasi. Gambar 1. 4 Latar Belakang Permasalahan Menyoroti fenomena di atas, kondisi seperti ini tentunya tidak boleh dibiarkan terus terjadi. Upaya PDAM Tirtawening Kota Bandung untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, perusahaan dihadapkan pada permasalahan mengenai stress kerja yang dilami oleh karyawannya. Maka untuk mengatasi permasalahan ini diperlukan adanya dorongan yang dapat mengurangi stress kerja karyawan. Salah satu cara atau upaya yang dapat dilakukan yaitu Stress Kerja Karyawan Gejala Fisiologis Gejala Perilaku Gejala Psikologis Data Absensi Karyawan Data Penurunan Produktivitas Data Turnover Tata Ruang Kantor Permasalahan yang dikaji Data Empirik Faktor yang mempengaruhi Ganjar Septehandrika Andriawan, 2013 PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP STRESS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM PDAM TIRTAWENING KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dengan memperhatikan lingkungan kerja, yaitu penataan tata ruang kantor yang baik, karena dengan adanya penataan tata ruang kantor yang teratur, maka karyawan akan merasa lebih nyaman dalam bekerja. Jika kondisi ini sudah dapat dicapai maka akan meminimalisir timbulnya stress kerja yang terjadi pada karyawan. Kondisi tersebut juga akan berdampak pada meningkatnya semangat kerja karyawan sekaligus meningkatkan kinerja karyawan dalam perusahaan tersebut. Salah satu upaya dalam memahami dan memecahkan masalah fenomena stress kerja karyawan di PDAM Tirtawening Kota Bandung dan hubungannya dengan masalah tata ruang kantor, maka diperlukan pendekatan tertentu untuk memecahkan masalah tersebut. Berdasarkan permasalahan yang dikaji, maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan perilaku organisasi. Luthans 1985 dan Gibson, et al 1997 dalam Sambas 2011: 63, menyatakan bahwa: konsep dasar psikologi pada dasarnya dilandasi oleh proses-proses psikis pada diri individu atau organisme di dalam lingkungan tertentu. Dimana perilaku tergantung pada individu dan lingkungan yang dihadapinya. Artinya, individu dan lingkungan akan selalu berada dalam satu hubungan yang tidak terpisah. Satu hal yang perlu dikemukakan, prilaku yang muncul sebagai akibat interaksi antara stimulus dan organisme. Inti dari konteks penelitian ini, tata ruang kantor berperan sebagai situasi yang menyediakan stimulus yang dapat diamati, dihayati, dan dialami oleh organisme atau individu, melahirkan persepsi atau interpretasi terhadap stimulus yang pada akhirnya melahirkan perilaku tertentu. Selanjutnya perilaku yang ditampilkan individu akan menimbulkan perubahan dilingkungannya berupa hasil perilaku. Berdasarkan model teori perilaku organisasi ini, tata ruang kantor dapat Ganjar Septehandrika Andriawan, 2013 PENGARUH TATA RUANG KANTOR TERHADAP STRESS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM PDAM TIRTAWENING KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu memberikan pengaruh terhadap perilaku atau hasil perilaku pegawai dalam bekerja yaitu stress kerja karyawan. Mengacu pada keseluruhan paparan di atas, dan dalam upaya memahami dan memecahkan masalah stress kerja karyawan di bagian Produksi Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Tirtawening Kota Bandung, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh tata ruang kantor terhadap stress kerja karyawan, dan selanjutnya akan dituangkan dalam skripsi dengan judul “Pengaruh Tata Ruang Kantor Terhadap Stress Kerja Karyawan Bagian Produksi Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Tirtawening Kota Bandung ”.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah