individu itu sebagai perorangan dalam hubungannya dengan hidup bermasyarakat. Pendidikan sebagai pengembangan SDM adalah mengembangkan tanggungjawab
pribadi bagi peningkatan kualitas hidup individu dan sekaligus tanggungjawab pribadi dalam membangun masyarakat. Dimana menurut Hidayat dalam buku Tilaar
2000 menandakan bahwa suatu daerah tidak akan sanggup membangun apabila daerah itu tidak mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang
dimiliki masyarakatnya dan memanfaatkannya secara efektif untuk kepentingan pembangunan. Dengan pendidikan yang berkualitas akan menjamin kelangsungan
pembangunan suatu daerah. Pendidikan sangat penting dalam menemukan sebuah masa depan yang baik. Pendidikan sangat penting dalam menemukan sebuah masa
depan yang baik. Pendidikan adalah modal dasar pembangunan yang perlu dipertahankan. Pemerintah perlu mengupayakan perluasan dan pemerataan
kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi masyarakatnya, penyediaan sarana dan prasarana pendidikan. Disamping itu berbagai upaya proaktif yang
mendukung akan potensi individu masyarakat perlu dilakukan.
2.8. Penelitian Sebelumnya
Analisis kehidupan sosial ekonomi mayarakat kawasan kumuh di Kecamatan Teluk Nibung Tanjung Balai Joice, 2006 mengungkapkan karakteristik kehidupan
social ekonomi masyarakat kawasan kumuh antara lain adalah sebagai berikut: a.
Dilihat dari aspek kepadatan hunian, sangat tinggi yaitu 40 dengan hunian 5 - 7 orang dalam satu rumah. Kualitas bangunan umumnya rendah, karena rumah
Universitas Sumatera Utara
tidak permanen, atap rumah dari rumbia, dinding tepas atau papan sempengan, dan lantai tanah, lingkungan rumah yang buruk, dimana tidak mempunyai
saluran pembuangan air kotor, serta air kotor dialirkan ke sungai. b.
Dilihat dari aspek tingkat pendapatan tergolong rendah, jenis pekerjaan umumnya buruh kasar dan pendidikan mayoritas hanya sampai pada tingkat
sekolah dasar. c.
Factor sosial ekonomi pendapatan, pekerjaan dan pendidikan berpengaruh signifikan terhadap kepadatan hunian dan kualitas bangunan di kawasan Teluk
Nibung. Sedangkan terhadap kualitas prasarana lingkungan dasar, variable yang berpengaruh signifikan adalah pendapatan dan pendidikan.
Wan Zulkarnain 2006 melakukan penelitian kawasan kumuh yang dilakukan oleh studi kasus di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun Kota
Medan. Hasil penelitian ini menunjukkan faktor-faktor dominan yang menentukan warga memilih tinggal di kawasan kumuh di Kelurahan Kampung Baru antara lain
adalah pekerjaan yang tidak tetap atau pekerja sector informal, pendapatan yang relatif tidak memadai atau rendah, pendidikan yang relative rendah, pengetahuan juga
yang tidak memadai dan pengaruh suku bangsa serta adat istiadat yang melekat pada masyarakatnya. Kondisi ekonomi dan social warga yang tinggal menetap di
Kelurahan Kampung Baru berkaitan erat terhadap pemilihan tempat tinggal mereka. Analisa kondisi fisik dan social masyarakat di Kawasan kumuh Kecamatan
Medan Belawan Junika, 2008 adalah sebagai berikut: tingkat pendidikan yang masih relative rendah, jumlah tanggungan rumah tangga yang tinggi, struktur
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan terkonsentrasi pada nelayan, pedagang dan buruh, tingkat pendapatan rendah Rp. 300.000 – Rp.800.000 dan cenderung tidak sebanding dengan tingkat
kebutuhan hidup sehari-hari, struktur bangunan rumah buruk, kondisi sanitasi lingkungan yang tidak sehat, tingkat kepadatan hunian yang masih relative tinggi,
saluran air kotor tidak terkendali. Sedangkan factor-faktor yang menyebabkan masyarakat tinggal di kawasan
kumuh adalah sebagai berikut: dekat dengan tempat bekerja, sarana transportasi umum lancar, harga tanah murah, tidak membeli tanah, sewa rumah yang murah,
dekat dengan sarana pendidikan anak, dekat dengan pelayanan kesehatan, warisan keluarga, dekat dengan saudarakerabat dan sudah turun temurun.
2.9. Kerangka Pemikiran