Penyebab Kemiskinan TINJAUAN PUSTAKA

2.3. Penyebab Kemiskinan

Mencari ataupun meneliti tentang faktor-faktor yang menyebabkan kemiskinan sudah dilakukan dam bentuk penelitian, pembahasan dan pengevaluasian serta mencari langkah-langkah untuk menanggulanginya. Berikut akan dibahas tentang factor-faktor yang menyebabkan kemiskinan. Menurut Galbraith 1983, kemiskinan memiliki bentuk dan penyebab yang berbeda-beda yang berkaitan dengan sifat-sifat khas seperti moral, turunan, kekeluargaan, lingkungan, kesukuan, pendidikan, sosial, dan kesehatan adalah yang menyebabkan orang terpisah dari kesejahteraan umum. Demikian halnya sifat pemerintahan yang tidak efektif, korup, tidak teratur, dan tidak mampu menyediakan anggaran, penyalahgunaan jabatan serta sistem ekonomi dapat menyebabkan terjadinya kemiskinan. Menurut Hadimulyo Tjong dan Hadimulyo, 1987 lebih cenderung setuju dengan klasifikasi kelas sosial Marx untuk menelusuri sebab kemiskinan, dimana kelompok sosial miskin dan bukan adalah akibat akses kepemilikan dan posisi terhadap alat dan modal produksi. Sedangkan Selo Soemardjan dan Franseda menyebutkan bahwa berbedalah fakta atau realitas kemiskinan karena sebab-sebab handicap badaniah dan mental, kemiskinan karena bencana alam dan kemiskinan buatan atau sering disebut kemiskinan struktural Pasaribu dan Simanjuntak. Menurut Prof. Bachtiar Hassan Miraza 2010, rakyat menjadi miskin karena mereka menganggur. Mereka menganggur karena di tengah masyarakat tidak ditemukan investasi dan pembentukan modal capital formation. Hal ini diakibatkan Universitas Sumatera Utara oleh kondisi umum negara dan adanya kesempatan berinvestasi yang lebih baik kompetitif di negara lain. Kondisi umum negara menyangkut pada masalah politik dan sosial serta keamanan sera kesenangan bangsa ini yang lebih suka berutang dan menjual sumber daya alam secara mentah daripada mengolahnya sendiri. Kesenangan ini merupakan tanggungjawab pemerintah sebagai pemberi izin jual dan tanggung jawab dunia usaha sebagai pelaku ekonomi yang ingin mendapatkan laba secara instan. Todaro 1985:93 memperlihatkan jalinan antara kemiskinan dan keterbelakangan dengan beberapa aspek ekonomi dan aspek non ekonomi. Tiga komponen utama sebagai penyebab keterbelakangan dan kemiskinan masyarakat, adalah: 1. Rendahnya taraf hidup 2. Rendahnya rasa percaya diri, dan 3. Terbatasnya kebebasan. Ketiga aspek tersebut memiliki hubungan secara timbal balik. Rendahnya taraf hidup disebabkan oleh rendahnya pendapatan, rendahnya pendapatan disebabkan oleh rendahnya produktivitas tenaga kerja, rendahnya produktivitas tenaga kerja disebabkan oleh tingginya pertumbuhan tenaga kerja, tingginya angka pengangguran dan rendahnya investasi perkapita. Jika dilihat lebih lanjut tingginya pertumbuhan tenaga kerja disebabkan oleh penurunan tingkat kematian dan rendahnya investasi perkapita yang disebabkan oleh tingginya ketergantungan terhadap teknologi asing yang hemat tenaga kerja. Universitas Sumatera Utara Selanjutnya rendahnya tingkat pendapatan berpengaruh terhadap tingkat kesehatan, kesempatan pendidikan, pertumbuhan tenaga kerja dan investasi perkapita. Studi empiris Pusat Penelitan Sosial Ekonomi Departemen Pertanian 1995 menyimpulkan faktor utama penyebab kemiskinan penduduk Indonesia adalah: 1. Rendahnya kualitas sumber daya manusia, hal ini ditunjukkan oleh rendahnya pendidikan, tingginya angka ketergantungan, rendahnya tingkat kesehatan, kurangnya pekerjaan alternatif, rendahnya etos kerja, rendahnya keterampilan dan besarnya jumlah anggota keluarga; 2. Rendahnya sumber daya fisik, hal ini ditunjukkan oleh rendahnya kualitas dan jumlah asset produksi serta modal kerja; 3. Rendahnya penerapan teknologi, ditandai oleh rendahnya penggunaan input dan mekanisme pertanian; 4. Rendahnya potensi wilayah yang ditandai dengan rendahnya potensi fisik dan infrastruktur. Kondisi fisik ini meliputi iklim, tingkat kesuburan dan topografi wilayah. Sedangkan infrastruktur meliputi irigasi, transportasi, pasar, kesehatan, pendidikan, pengelolaan komoditas, listrik dan fasilitas komunikasi; 5. Kurang tepatnya kebijaksanaan yang dilakukan oleh pemerintah dalam investasi dan pengentasan kemiskinan; 6. Kurang berperannya kelembagaan yang ada, kelembagaan tersebut meliputi pemasaran, penyuluhan, perkreditan dan sosial. Universitas Sumatera Utara

2.4. Dampak Kemiskinan