Hak dan Kewajiban Pihak Pengembang Developer

B. Hak dan Kewajiban Pihak Pengembang Developer

Pihak pengembang developer merupakan inti dan pelopor dari pelaksanaan konsep investasi kondominium hotel. Berikut merupakan contoh beberapa hak dan kewajiban yang mengikat pihak pengembang developer dalam pelaksanaan konsep investasi kondominium hotel. 102 1. Hak pihak pengembang: a. Untuk melaksanakan kewajiban melaksanakan sewa kelola unit atas nama pihak penanam modal, pihak pengembang berhak untuk melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan dalam pengoperasian unit. b. Pihak pengembang berhak menetapkan kebijakan operasional dan strategis atas sewa kelola unit tanpa persetujuan terlebih dahulu dari pihak penanam modal semata-mata demi kepentingam pihak penanam modal. c. Pihak pengembang berhak dan wajib untuk menetapkan dan melaksanakan kewajiban personalia, peraturan kerja, gaji, dan hal-hal yang berhubungan kesejahteraan lainnya tanpa persetujuan terlebih dahulu dari pihak penanam modal dan karenanya para karyawan akan menjadi karyawan pihak pengembang dan bekerja untuk pihak pengembang. Keseluruhan biaya-biaya sebagaimana dimaksud dalam ayat ini merupakan bagian dari biaya operasional sewa unit. 102 Lampiran I dan II. Universitas Sumatera Utara d. Kebijakan untuk memperkerjakan atau memutuskan hubungan kerja dengan karyawan kondominium hotel merupakan hak pihak pengembang sepenuhnya. e. Pihak pengembang berhak mengambil tindakan untuk kondominium hotel, termasuk tetapi tidak terbatas pada tindakan hukum yang berkaitan dengan kegiatan operasional kondominium hotel dan seluruh biaya yang dikeluarkan akan menjadi bagian dari biaya operasional sewa unit. f. Pihak pengembang berhak mengeluarkan biaya untuk pengurusan semua lisensi dan ijin-ijin yang diperlukan dalam pengoperasian kondominium hotel. g. Pihak pengembang berhak mengeluarkan biaya untuk perlengkapan dan sarana prasarana yang wajib dipenuhi oleh suatu hotel berbintang. h. Pihak pengembang berhak mengeluarkan biaya untuk Sinking fund yang merupakan bagian dari biaya operasional sewa unit. i. Pihak pengembang berhak mengeluarkan biaya pemeliharaan dan biaya penggunaan yang merupakan bagian dari biaya operasional sewa unit. j. Pihak pengembang berhak mengeluarkan biaya untuk membayar premi asuransi. k. Pihak pengembang berhak menunjuk pihak ketiga sebagai operator kondominium hotel. Universitas Sumatera Utara l. Pihak pengembang berhak untuk bertindak mewakili pihak penanam modal sebagai anggota dalam perhimpunan penghuni berdasarkan kuasa yang diberikan oleh pihak penanam modal. 2. Kewajiban pihak pengembang: a. Sewa kelola unit yang dilakukan oleh pihak pengembang berdasarkan perjanjian penyerahan hak sewa kelola ditujukan untuk dan atas nama serta kepentingan pihak penanam modal. b. Mulai tahun ke X tergantung kesepakatan para pihak penyelenggaraan sewa kelola berdasarkan perjanjian penyerahan hak sewa kelola, pihak pengembang berkewajiban membayar pembagian pendapatan kepada pihak penanam modal sebagaimana besaran yang ditetapkan. c. Pihak pengembang berkewajiban untuk memelihara unit sebaik- baiknya dan memperbaiki kerusakan-kerusakan yang ada di dalam unit. d. Pihak pengembang berkewajiban untuk menyerahkan bukti-bukti pembayaran atas biaya-biaya yang dikeluarkan oleh pihak pengembang untuk kepentingan pihak penanam modal. e. Pihak pengembang berkewajiban untuk menjalankan operasional sewa unit. f. Pihak pengembang berkewajiban untuk memberikan laporan pendapatan operasional sewa unit secara kuartal kepada pihak penanam modal selambatnya setiap tanggal 15 bulan berikutnya. Universitas Sumatera Utara g. Pihak pengembang wajib mengasuransikan unit-unit dalam kondominium hotel termasuk tetapi tidak terbatas pada bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama, dari resiko yang dapat mengganggu operasional dari kondominium hotel dengan asuransi yang lazim untuk hotel-hotel dalam kelas yang setara. h. Pihak pengembang berkewajiban melakukan pertanggung jawaban dalam pengelolaan kondominium hotel kepada pihak penanam modal. i. Pihak pengembang wajib menjalankan pembukuan hotel sesuai standar akuntansi keuangan hotel dan melakukan pencatatan lainnya serta menyimpan arsip pembukuan tersebut dengan baik. j. Pihak pengembang berkewajiban untuk menyerahkan hak satuan atas rumah susun kepada dan atas nama pihak penanam modal dalam batas waktu yang disepakati bersama. k. Pihak pengembang berkewajiban untuk membebaskan pihak penanam modal dari segala tuntutan yang datang dari pihak ketiga yang mengaku memiliki hak terlebih dahulu atau turut memiliki hak atas unit yang dibeli oleh pihak penanam modal demikian juga halnya atas objek kepemilikan bersama yang melekat dan tak terpisahkan pada unit yang dimaksud. l. Pihak pengembang berkewajiban membayar pajak-pajak yang menurut ketentuan perundang-undangan menjadi kewajiban pihak pengembang. m. Pihak pengembang berkewajiban untuk: Universitas Sumatera Utara 1 Menyediakan ruangan untuk sekertariat perhimpunan, yang sewaktu-waktu dapat dijadikan tempat pengurus perhimpunan melakukan rapat-rapat yang diperlukan. 2 Membantu penyelenggaraan administrasi perhimpunan. Ada dua peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai rumah susun yang berlaku di Indonesia pada saat ini, yakni: Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 Tentang Rumah Susun jo. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1986 Tentang Rumah Susun dan PP Nomor 4 Tahun 1988 Tentang Rumah Susun. Apabila ditinjau berdasarkan ketentuan mengenai rumah susun di Indonesia, pengelolaan rumah susun dilaksanakan oleh badan pengelola yang ditunjuk atau dibentuk oleh suatu perhimpunan pemilik dan penghuni yang berbentuk badan hukum yang harus dilengkapi dengan unit organisasi, personil dan peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam mengelola rumah susun. Di dalam peraturan mengenai rumah susun yang berlaku di Indonesia saat ini, dinyatakan bahwa para pemilik satuan rumah susun atau penghuninya wajib membentuk perhimpunan penghuni dan pemilik. Perhimpunan penghuni dan pemilik tersebut merupakan suatu badan hukum yang bertugas mengatur dan mengurus kepentingan bersama pemilik satuan rumah susun dan penghuninya, sebagai pemilikan, penghunian dan pengelolaannya, agar terselenggara kehidupan bersama yang tertib dan aman dalam lingkungan yang sehat dan serasi. 103 Hal ini tidak sejalan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban yang diemban oleh pihak pengembang dalam investasi kondominium hotel. Di dalam perumusan 103 Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1988 tentang Rumah Susun, Bab VI, Pasal 54. Universitas Sumatera Utara hak dan kewajiban pihak pengembang ditemukan penyimpangan dalam hal pembentukan dan pelaksanaan perhimpunan penghuni dan pemilik. Secara de jure , perhimpunan penghuni dan pemilik memang di bentuk oleh para pemilik modal selaku pembeli dan pemilik dari satuan unit kondominium hotel. Namun secara de facto, pihak yang mengikuti dan melaksanakan semua fungsi dari perhimpunan penghuni dan pemilik adalah pihak pengembang. Hal ini dikarenakan oleh adanya kewajiban yang dibebankan kepada penanam modal untuk melimpahkan kuasa kepada pihak pengembang untuk bertindak atas nama pihak penanam modal sebagai anggota dalam perhimpunan penghuni. 104 Namun, hal ini dapat dimaklumi karena mengingat banyak penanam modal yang berasal dari daerah-daerah yang berbeda dan jauh dari lokasi kondominium hotel yang bersangkutan. Hal ini menjadi faktor utama yang menghambat pihak penanam modal untuk berperan aktif sebagai anggota dalam perhimpunan penghuni dan pemilik. Sehingga, sebagai solusi agar pelaksanaan konsep investasi kondominium hotel dapat berlangsung secara efektif dan efisien, maka dibuatlah ketetntuan pelimpahan kuasa tersebut. Secara umum, selain mengenai perhimpunan penghuni dan pemilik, pelaksanaan dan perumusan hak dan kewajiban pihak pengembang dalam pelaksanaan konsep investasi kondominium hotel masih sejalan dan konsisten dengan peraturan-peraturan yang mengatur mengenai rumah susun di Indonesia. 104 Lampiran I dan II. Universitas Sumatera Utara

C. Hak dan Kewajiban Pihak Penanam Modal InvestorBuyer

Dokumen yang terkait

Kajian Yuridis Terhadap Koperasi Apabila Berubah Menjadi Perseroan Terbatas Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

6 141 96

Tinjauan Yuridis Terhadap Pelaksanaan Konsep Investasi Kondominium Hotel di Indonesia

6 57 154

Tinjauan Yuridis Terhadap Pemberian Remisi Kepada Narapidana Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012 Dikaitkan Dengan Undang–Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

4 85 110

Tinjauan Yuridis Pembatalan Perkawinan Oleh Orangtua Terhadap Anaknya Di Mahkamah Syar’iyah Langsa (Studi Kasus Di Pengadilan Mahkamah Syar’iyah Kota Langsa Nomor Perkara 238/Pdtg/2010/Ms-Lgs)

1 55 74

Tinjauan Yuridis Terhadap Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Berdasarkan Undang-Undang No. 2 TAHUN 2012

5 63 86

Tinjauan Yuridis Terhadap Persetujuan Antara Republik Indonesia Dan Hong Kong Special Administrative Region Di Bidang Bantuan Timbal Balik Dalam Masalah Pidana

0 48 150

Tinjauan Yuridis Terhadap Pembangunan Rumah Susun Yang Dibangun Dengan Pemanfaatan Barang Milik Negara Berupa Tanah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 Tentang Rumah Susun

1 74 127

Tinjauan Yuridis Terhadap Dana Talangan Haji Berdasarkan Hukum Islam (Studi Kasus Di Bank Sumut Syariah Cabang Medan)

0 71 142

Tinjauan Yuridis Terhadap Penetapan Pengesahan Perkawinan Adat Tionghoa Oleh Hakim

2 64 129

Tinjauan Yuridis Pengawasan Bank Indonesia Terhadap Pemberian Likuiditas Pada Bank Umum (Studi Kasus PT. Bank Century, Tbk)

0 69 135