Fungsi Kegiatan Ektrakurikuler Jenis-jenis kegiatan Ekstrakurikuler

bersama, pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri. Spontan adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus, seperti: membuang sampah pada tempatnya, antri, mengatasi silang pendapat, pembentukan perilaku memberi salam. Keteladanan, yaitu kegiatan dalam bentuk perilaku sehari- hari, seperti: berpakaian rapi, berbahasa yang baik, datang tepat waktu, rajin membaca, memuji kebaikan atau keberhasilan orang lain Narmoatmojo, 2010: 12-13.

b. Fungsi Kegiatan Ektrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah sebagai tempat pengembangan bakat siswa supaya lebih terasah. Fungsi kegiatan ekstrakurikuler diantaranya yaitu pengembangan, sosial, rekreatif, dan persiapan karir. Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat mereka. Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik. Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan suasana rileks, mengembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses perkembangan. Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik puskur, 2010: 61.

d. Jenis-jenis kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan di luar jam mata pelajaran. Jenis kegiatan ekstrakurikuler meliputi: krida, karya ilmiah, lomba keberbakatan, seminarloka karya. Krida, meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa LDKS, Palang Merah Remaja PMR, Pasukan Pengibar Bendera Pusaka PASKIBRAKA. Karya Ilmiah, meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja KIR, kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian.Latihanlomba keberbakatan prestasi, meliputi pengembangan bakat olah raga, seni dan budaya, cinta alam, jurnaistik, teater, keagamaan. Seminar, lokakarya, dan pameran bazar, dengan substansi antara lain karir, pendidikan, kesehatan, perlindungan HAM, keagamaan, seni budaya Narmoatmojo 2009: 15. Materi dan jenis kegiatan pembinaan karakter melalui ekstrakurikuler meliputi: 1 Kegiatan pembinaan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Jenis kegiatannya anta lain: a melaksanakan peribadatan sesuai dengan agamanya; b memperingati hari-hari besar agama; c membina kegiatan toleransi antar umat beragama; d mengadakan lomba yang bersifat keagamaan. 2 Kegiatan pembinaan kehidupan berbangsa dan bernegara. Jenis kegiatannya meliputi: a melaksanaakan upacara bendera pada hari senin, sserta hari-hari besar lainnya; b melaksanakan bakti sosial; c menghayati dan mampu menyanyikan lagu-lagu nasional. 3 Kegiatan pendidikan pendahuluan bela negara. Jenis kegiatannya antara lain: a melaksanakan tata tertib sekolah; b mempelajari dan menghayati semangat perjuangan para pahlawan bangsa; c mempelajari dan menghayati sejarah perjuangan bangsa. 4 Kegiatan pembinaan kepribadian dan budi pekerti luhur. Jenis kegiatannya meliputi: a melaksanakan tata krama pergaulan; b melaksanakan pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila; c menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran rela berkorban dengan perbuatan amal. 5 Kegiatan pembinaan berorganisasi, pendidikan politik, dan kepemimpinan. Jenis kegiatannya meliputi: a mengembangkan peran siswa dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah OSIS; b mengadakan media komunikasi OSIS; c mengorganisir suatu pementasan atau bazar. 6 Kegiatan pembinaan ketrampilan dan kewiraswastaan. Jenis kegiatannya meliputi: a meningkatkan usaha koperasi sekolah; b meningkatkan ketrampilan di bidang teknik, elektronik, pertanian dan peternakan; c meningkatkan usaha-usaha ketrampilan tangan. 7 Kegiatan pembinaan kesegaran jasmani dan rohani. Jenis kegiatannya meliputi: a meningkatkan Usaha Kesehatan SekolahUKS; b menyelenggarakan berbagai macam lomba. 8 Kegiatan pembinaan persepsi, apersepsi, dan kreasi seni. Jenis kegiatannya meliputi: a meningkatkan wawasan dan ketrampilan siswa dibidang seni; b menyelenggarakan sanggar belajar semacam seni Narmoatmojo, 2010: 7-8.

D. KERANGKA BERPIKIR

Kerangka berpikir memaparkan dimensi-dimensi utama, faktor- faktor kunci, variabel-variabel dan hubungan-hubungan antara dimensi- dimensi yang disusun dalam bentuk narasi atau grafis. Diharapkan dengan pembinaan karakter yang baik di dalam sekolah, maka akan tercipta suatu output peserta didik yang mandiri, sopan dan santun serta berbakti kepada guru dan orang tua. Dalam penyusunan skripsi ini kerangka berpikir pada Pembinaan Karakter pada Siswa Kelas VII di SMP Negeri 2 Secang Kabupaten Magelang, adalah sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

NILAI-NILAI KARAKTER DALAM PROSES PEMBELAJARAN PUISI DI KELAS VII SMP NEGERI 2 TAWANGMANGU Nilai-Nilai Karakter Dalam Proses Pembelajaran Puisi Di Kelas VII SMP Negeri 2 Tawangmangu.

0 3 13

NILAI-NILAI KARAKTER DALAM PROSES PEMBELAJARAN PUISI DI KELAS VII SMP NEGERI 2 TAWANGMANGU Nilai-Nilai Karakter Dalam Proses Pembelajaran Puisi Di Kelas VII SMP Negeri 2 Tawangmangu.

0 2 13

“UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN AKHLAKUL KARIMAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembinaan Akhalakul Karimah Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Mojogedang Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 3 20

IMPLEMENTASI KARAKTER TANGGUNG JAWAB DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS VII SMP NEGERI 2 Implementasi Karakter Tanggung Jawab Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Di Kelas VII SMP Negeri 2 Banyudono Kabupaten Boyolali Tahun

0 4 10

IMPLEMENTASI KARAKTER TANGGUNG JAWAB DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS VII SMP NEGERI 2 Implementasi Karakter Tanggung Jawab Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Di Kelas VII SMP Negeri 2 Banyudono Kabupaten Boyolali Tahun

0 3 16

PEMBENTUKKAN KARAKTER RELIGIUS MELALUI KEGIATAN PEMBIASAAN PADA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 BANYUDONO, Pembentukkan Karakter Religius Melalui Kegiatan Pembiasaan Pada Siswa Kelas VII DI SMP Negeri 2 Banyudono, Kabupaten Bo

0 1 18

PENDAHULUAN Pembentukkan Karakter Religius Melalui Kegiatan Pembiasaan Pada Siswa Kelas VII DI SMP Negeri 2 Banyudono, Kabupaten Boyolali.

0 1 7

PEMBENTUKKAN KARAKTER RELIGIUS MELALUI KEGIATAN PEMBIASAAN PADA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 Pembentukkan Karakter Religius Melalui Kegiatan Pembiasaan Pada Siswa Kelas VII DI SMP Negeri 2 Banyudono, Kabupaten Boyolali.

0 0 14

PEMBELAJARAN TARI PIRING PADA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 SUMEDANG.

0 3 43

KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS VII PADA MATA PELAJARAN BAHASA JAWA (STUDI KASUS DI SMP NEGERI 2 MAGELANG).

0 2 93