Model Pembelajaran KAJIAN TEORETIS

pengetahuan pembaca bertambah luas. Narasi ekspositoris bertujuan untuk menggugah pikiran para pembaca untuk mengetahui apa yang dikisahkan. Sasaran utamanya adalah rasio, yaitu berupa perluasan pengetahuan para pembaca sesudah membaca sesudah membaca kisah tersebut. Narasi bentuk ini menyampaikan informasi mengenai berlangsungnya suatu peristiwa yang mempersoalkan tahap-tahap kejadian, rangkaian rangkaian perbuatan kepada pembaca. Runtun kejadian atau peristiwa yang disajikan itu dimaksudkan untuk menyampaikan informasi sehingga dapat memperluas pengetahuan atau pengertian pembaca. Jadi perbedaan antara narasi artistik dan ekspositorik yaitu narasi artistik merupakan narasi yang berbentuk karya sastra yang isinya bersifat fiktif sedangkan narasi ekspositorik isinya lebih bersifat cerita yang diambil dari peristiwa atau pengalaman nyata. Semi,2007:58 Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti kemampuan siwa dalam menulis atau membuat karangan narasi ekspositorik, yaitu karangan yang isinya diambil dari peristiwa atau pengalaman nyata.

2.1.9 Model Pembelajaran

2.1.9.1 Pengertian model pembelajaran Menurut Mills dalam Suprijono, 2011:45 berpendapat bahwa “model adalah bentuk representasi akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang atau sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model itu”. Model merupakan interpretasi terhadap hasil observasi dan pengukuran yang diperoleh dari beberapa sistem. Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di kelas. Model pembelajaran dapat diartikan pula sebagai pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi dan memberi petunjuk kepada guru di kelas. Model pembejaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial. Menurut Arens, model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas. Model pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang dapat digunakan sebagai suatu pedoman bagi guru untuk membantu kegiatan belajar mengajar. 2.1.9.2 Model pembelajaran kooperatif Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oloeh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud Suprijono, 2011:54. 1 Model pembelajaran komunikatif Pendekatan pembelajaran yang berbasis komunikasi memungkinkan siswa untuk mampu: - Membaca dan menulis dengan baik - Belajar dengan orang lain - Menggunakan media - Menerima informasi - Menyampaikan informasi Metode yang termasuk dalam pendekatan ini antara lain: 1 Reciprocal Learning; 2 Think-Talk-Write; 3 CIRC; 4 Talking Stick; 5 Snowball Throwing; 6 Student Facilitator and Explaining; 7 Course Review Horey; 8 Demonstrasi; 9 Example Non Example; 10 Picture and Picture; 11 Time Token; dan 12 Take and Give. Huda:2014:215 2 ModelPicture and Picture Picture and Picture adalah model pembelajaran seperti example non example. Pembelajaran ini didasarkan atas contoh. Contoh dapat diambil dari kasusgambar yang relevan dengan kompetensi dasar. Akib,2014:17 Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar yang dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. Hamdani,2011:89 Menurut Suprijono 2009 dalam Huda 2014:236picture and picture merupakan strategi pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai sebagai media pembelajaran. Dalam hal ini, gambar yang diberikan kepada siswa harus dipasangkan atau diurutkan secara logis. Gambar dapat disiapkan dalam bentuk kartu atau carta berukuran besar. Gambar-gambar tersebut juga bisa ditampilkan melalui bantuan powerpoint atau software-software lain. Langkah-langkah Picture and Picture : 1 Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai 2 Guru menyajikan materi sebagai pengantar 3 Guru menunjukkan atau memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi 4 Guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian untuk memasangkan atau mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang benar. 5 Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran tersebut 6 Dari alasan urutan gambar tersebut, guru menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. 7 Kesimpulan. Kebaikan model Picture and Picture - Guru lebih mengetahui kemampuan tipa-tiap siswa - Melatih siswa untuk berpikir logis dan sistematis Adapun kekurangan model ini adalah memakan banyak waktu dan banyak siswa yang pasif. Hamdani,2011:89 2.1.10 Media Pembelajaran 2.1.10.1 Pengertian media pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Dalam bahasa arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Geralch Ely 1971 mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat- alat grafis, photografis, atau elektronis menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Arsyad, 2014:3. Menurut Rossie dan Breidle 1966:3 dalam Sanjaya 2008:162 mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebaginya. Menurut Rossi alat-alat semacam radio dan televisi kalau digunakan dan diprogramkan untuk pendidikan maka merupakan media. Media adalah alat bantu mengajar apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapi tujuan pengajaran. Djamarah,2014:12 Jadi dapat disimpulkan bahwa media adalah alat bantu mengajar yang berupa alat-alat grafis, photografis, atau elektronis yang dapat digunakan dalam kegitatan belajar mengajar guna mencapai tujuan pengajaran. 2.1.10.2 Manfaat Media Pembelajaran Menurut Kemp Dayton 1985:3-4 dalam Arsyad,2014:25-27. Dampak penggunaan media sebagai bagian integral pembelajaran di kelas atau cara utama pembelajaran langsung sebagai berikut. - Penyampaian pembelajaran menjadi lebih baku. Setiap pelajar yang melihat atau mendengar penyajian melalui media menerima pesan yang sama. Meskipun para guru menafsirkan isi pelajaran dengan cara yang berbeda-beda, dengan penggunaan media ragam hasil tafsiran itu dapat dikurangi sehingga informasi yang sama dapat disampaikan kepada siswa sebagai landasan untuk pengkajian, latihan, dan aplikasi lebih lanjut. - Pembelajaran bisa lebih menarik. Media dapat diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan membuat siswa tetapterjaga dan memperhatikan. Kejelasan dan keruntutan peran, daya tarik image yang berubah-ubah, penggunaan efek khusus yang dapat menimbulkan keingintahuan menyebabkan siswa tertawa dan berpikir yang kesemuanya menunjukkan bahwa media memiliki aspek motivasi dan meningkatkan minat. - Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik dan penguatan. - Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat karena kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan pesan-pesan dan isi pelajaran dalam jumlah cukup banyak dan kemungkinannya dapat diserap oleh siswa. - Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilamana integrasi kata dan gambar sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasikan dengan baik, spesifik, dan jelas. - Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan atau diperlukan terutama jika media pembelajaran dirancang untuk penggunaan secara individu. - Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan - Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif, beban guru untuk pelajaran dapat dikurangi bahkan dihilangkan sehingga ia dapat memusatkan perhatian kepada aspek penting lain dalam proses belajar mengajar, misalnya sebagai konsultan atau penasihat siswa. 2.1.11 Media Gambar Media adalah salah satu alat yang dapat digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Dengan menggunakan media diharapkan kegiataan belajar mengajar menjadi lebih menarik dan siswa lebih mudah menerima materi yang disampikan oleh guru. Salah satu media yang dapat di gunakan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar adalah guru menggunakan media gambar. Gambar atau foto merupakan salah satu media pengajaran yang amat dikenal dalam setiap kegiatan pengajaran. Hal itu disebabkan kesderhanaannya, tanpa memerlukan perlengkapan, dan tidak perlu di proyeksikan untuk mengamatinya. Sudjana dan Rifai, 2013: 71. Media gambar adalah media visual yang berupa gambar yang dihasilkan melalui proses fotografi. Indriana,201:64 Menurut Sajaya 2008:172 media gambar visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara. Yang termasuk ke dalam media ini adalah film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis dan lain sebagainya. Kelebihan media gambar adalah sebagai berikut : - Sifatnya kongkrit, gambar lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal biasa - Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu bisa anak-anak bawa ke obyek atau peristiwa tersebut. Gambar dapat mengatasi hal tersebut. Misalnya, air terjun Niagara dapat di sajikan di kelas lewat gambar. - Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sel atau penampang daun yang tidak mungkin kita lihat dengan mata telanjang dapat disajikan dalam bentuk gambar - Gambar dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah dapat mencegah atau membetulkan kesalah pahaman - Foto harganya murah dan gampang di dapat serta digunakan, tanpa memerlukan peralatan khusus. Selain kelebihan tersebut, gambar mempunyai beberapa kelemahan yaitu : - Gambar hanya menekankan persepsi indra mata - Gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran - Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar. Sardiman,2012:31

2.1.12 Implementasi Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Menggunakan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI PICTURE AND PICTURE DENGAN GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS III SDN PETOMPON 01 SEMARANG

6 76 295

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI BERBAHASA JAWA MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS II SDN GUNUNGPATI 02 SEMARANG

0 10 228

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE DENGAN MEDIAGAMBAR PADA SISWA KELAS VSDN GUNUNGPATI 01 SEMARANG

0 4 229

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS III SDN MANGKANG KULON 02

0 8 231

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Strategi Pembelajaran Picture And Picture Pada Siswa Kelas V SD Negeri Sambi III, Sambirejo, Sra

0 3 17

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Strategi Pembelajaran Picture And Picture Pada Siswa Kelas V SD Negeri Sambi III, Sambirejo, Sra

0 2 13

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE DALAM MATA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI

0 0 16

PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA DI SEKOLAH DASAR

0 0 8

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE DI KELAS III

0 0 11

PENGARUH PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI

1 5 9