BAB II KERANGKA TEORITIS
2.1 Motivasi Belajar
2.1.1 Pengertian Motivasi
Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan diri individu
bertindak dan bergerak. Menurut Sardiman 2009:73 kata motif diartikan sebagai daya upaya
yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat diartikan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Berawal dari kata motif itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya
penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasa atau
mendesak.
Motivasi menurut Slameto 2003:170 oleh Esyenk dan kawan-kawan dirumuskan sebagai ”suatu proses yang menentukan tingkat kegiatan, intensitas,
konsisten, serta arah umum dari tingkah laku manusia”. Sedangkan Wena 2009:33 menyatakan bahwa dalam hal ini secara lebih
spesifik motivasi belajar dapat dilihat dari karakteristik tingkah laku siswa yang menyangkut minat, ketajaman perhatian, konsentrasi, dan ketekunan dalam
kegiatan belajar. Di samping itu, motivasi belajar dapat dilihat dari indikator- indikator seperti keantusiasan dalam belajar, minat atau perhatian terhadap
pembelajaran, keterlibatan dalam kegiatan belajar, rasa ingin tahu pada isi
9
pembelajaran, ketekunan dalam belajar, selalu berusaha mencoba, dan aktif mengatasi tantangan yang ada dalam pembelajaran.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan dari diri seseorang peserta didik untuk melakukan
sesuatu yang lebih baik lagi, sehingga apa yang terjadi tujuan mereka dapat tercapai.
2.1.2 Fungsi Motivasi
Hamalik 20011:161 kembali menyatakan bahwa motivasi mendorong timbulnya kelakuan dan mempengaruhi serta mengubah kelakuan siswa. Jadi,
fungsi motivasi meliputi: 1. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi tidak
akan timbul suatu perbuatan seperti belajar. 2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan kepada
pencapaian tujuan yang diinginkan. 3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Besar kecilnya motivasi akan
menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
2.1.3 Mengukur Aspek-aspek dalam Motivasi