40
efektif akan tetapi masih kurang memuaskan begitu juga hasil belajar siswa rata- rata prosentasenya 35 dan siswa yang nilainya dibawah stanndar dinyatakan
tidak tuntas dan harus dilanjutkan ke siklus ke II. Pada siklus II setelah penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL pembelajarannya menjadi
efektif dan sudah memuaskan. Hasil belajar siswa rata-rata prosentasenya menjadi 90. Hal ini dapat dinyatakan tuntas dan tidak perlu dilanjutkan pada siklus
berikutnya. Selama proses
pembelajaran berlangsung telah menggunakan
pembelajaran Contextual Teaching and Learning CTL
pada tiap pertemuan. Keaktifan dalam pembelajaran meningkat. Prestasi belajar siswa mengalami
peningkatan setelah menerapkan pembelajaran CTL. Dari hasil penelitian yang relevan tersebut diatas, dapat dijadikan sebagai
acuan bahwa pemanfaatan pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL dapat menciptakan pembelajaran yang menuntut peserta didik aktif, kreatif dan
bertanggungjawab terhadap belajarnya sendiri. Penelitian diatas kemudian dijadikan sebagai acuan untuk melakukan penelitian tindakan kelas mata pelajaran
Matematika kelas IV SDN Gebugan 03 Kabupaten Semarang.
2.3 KERANGKA BERPIKIR
Dari hasil balajar siswa kelas IV SDN Gebugan 03 Kabupaten Semarang dalam pelajaran matematika ditemukan adanya masalah dalam pembelajaran yaitu
kurangnya kualitas pembelajaran matematika. Berdasarkan kerangka teori yang telah ditetapkan maka ditetapkan kerangka berfikir, dalam pembelajaran
matematika sebelumnya guru menggunakan metode pembelajaran yang monoton
41
yaitu ceramah teacher centered dan tidak melibatkan lingkungan sekitar siswa. Sehinga pembelajaran matematika menjadi tidak diminati oleh para siswa.
Akibatnya hasil belajar siswa menjadi tidak memuaskan atau siswa mengalami ketidaktuntasan terhadap KKM yang telah ditetapkan.
Dengan penggunaan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning CTL diharapkan siswa dapat lebih aktif dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran, memiliki keberanian dalam menjawab pertanyaan serta bisa bekerjasama dengan kelompok sehingga mereka bisa lebih memahami materi
pembelajaran. Akhirnya, setelah diterapkannya pembelajaran dengan pendekatan
Contextual Teaching and Learning CTL siswa dapat bekerjasama dengan temannya, hasil belajar matematika siswa meningkat, keaktifan siswa dalam
pembelajaran matematika meningkat, serta dapat meningkatkan keterampilan guru dalam pengelolaan pembelajaran.
42
Gambar 2.1 Skema Kerangka Berfikir
Guru hanya menggunakan metode ceramah
Guru tidak memberi kesempatan siswa untuk bertanya.
Siswa kurang semangat dalam mengikuti mata pelajaran Matematika.
Hasil belajar siswa masih rendah
Kegiatan Awal
Kualitas Pembelajaran Matematika pada siswa kelas IV SDN Gebugan 03 Kabupaten Semarang
Meningkat
Kegiatan Akhir
Guru mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri,
dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.
Siswa melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik.
Guru mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.
Guru ciptakan masyarakat belajar. Guru menunjukkan alat peraga berupa benda konkret
sebagai contoh pembelajaran. Guru merefleksi tampilan siswa.
Guru mengadakan penilaian yang sebenarnya dengan
berbagai cara.
Pelaksanaan Tindakan
43
2.4 HIPOTESIS