meningkatkan keterampilan menulis bahasa Arab yang diterapkan pada siswa kelas VIII SMP Islam Moga Kabupaten Pemalang.
2.2. Landasan Teori
Landasan teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah 1 hakikat menulis, 2 model pembelajaran quantum teaching, 3 teknik TANDUR, 4 penerapan
model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR dalam keterampilan menulis bahasa Arab.
2.2.1. Hakikat menulis
Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami seseorang, sehingga orang
lain dapat membaca lambang-lambang grafis tersebut kalau mereka memahami bahasa dan lambang grafis itu Tarigan, 1986:21.
Pendapat di atas menunjukkan bahwa dengan tulisan dapat terjadi komunikasi antara penulis dan pembaca dan lambang-lambang grafis yang
dipergunakan untuk menulis tersebut. Misalnya seseorang dapat dikatakan sedang menulis huruf hijaiyah jika dia memahami lambang grafis dari huruf
hijaiyah. Akan tetapi, tidak dapat dikatakan seseorang sedang menulis huruf hijaiyah kalau dia tidak memahami lambang grafis dari huruf hijaiyah.
Dengan demikian, jelas bahwa antara menulis dan melukis lambang grafis sangat berbeda. Orang yang menulis, bukan hanya melukiskan lambang-
lambang grafis itu.
Sedangkan tujuan dari menulis itu sendiri adalah memproyeksikan sesuatu mengenai diri seseorang. Tulisan mengandung nada yang serasi
dengan maksud dan tujuannya. Menulis tidak hanya mengharuskan memilih suatu pokok tulisan tersebut, tetapi juga harus menentukan siapa pembaca
karyanya dan apa maksud dan tujuannya Tarigan, 1986:23. Menurut Peek dan Schulz dalam Tarigan 1986:9, tujuan menulis
yaitu : 1 membantu para siswa memahami bagaimana caranya ekspresi dapat melayani mereka dengan jalan menciptakan situasi di dalam kelas yang
jelas memerlukan karya tulis untuk kegiatan menulis; 2 mendorong para siswa untuk mengekspresikan diri mereka secara bebas dalam tulisan; 3
mengajar para siswa menggunakan bentuk yang tepat dan serasi dalam ekspresi menulis; 4 mengembangkan pertumbuhan terhadap dalam menulis
dengan cara membantu siswa menulis sejumlah maksud dengan sejumlah cara dengan penuh keyakinan pada diri sendiri secara bebas.
Menulis merupakan kegiatan yang memiliki manfaat bagi diri penulis maupun bagi orang lain. Akhdiah dkk 1988:1-2 mengemukakan delapan
manfaat menulis, yaitu 1 dengan menulis kita lebih dapat mengenali kemampuan dan potensi diri kita, 2 melalui kegiatan menulis kita
mengembangkan berbagai gagasan, 3 kegiatan menulis memaksa kita lebih banyak menyerap, menguasai, mencari informasi sehubungan teori yang kita
tulis, 4 menulis berarti mengkoordinasikan gagasan secara sistematik serta mengungkapnya secara tersurat, 5 melalui tulisan kita akan dapat meninjau,
serta menilai gagasan kita sendiri secara lebih objektif, 6 dengan menulis di
atas kertas kita akan lebih mudah memecahkan masalah, yaitu dengan menganalisisnya secara tersurat dalam kontek yang lebih konkrit, 7 tugas
menulis mengenai suatu topik, kita belajar secara aktif, dan 8 kegiatan menulis yang terencana akan membiasakan kita berfikir serta berbahasa
secara tertib dan teratur.
ﺔﺑﺎﺘﻜﻟا ﻰﻓ ﺎﻣا ,
ﻰﻟإو تﺎﻤﻠﻛ ﻰﻓ ﺎﮭﻠﺻوو فوﺮﺤﻟا ﺔﺑﺎﺘﻛ ﻰﻟإ ﺮﻄﻀﻣ سرﺪﻟا ﺎﻓ ﺔﻘﯾﺮﻄﻟا ﺔﻓﺮﻌﻣ
ﺎﻣو ،ﻻ ما ﺪﻌﺑ ﺎﻤﺑ ﮫﻠﺻو نﺎﻜﻣإو فوﺮﺤﻟا ﺔﺑﺎﺘﻜﻟا ﺔﺤﯿﺤﺼﻟا جﺎﺘﺤﯾ
. ﺰﯾﺰﻌﻟاﺪﺒﻋ
: ٢۵
“Pembelajaran menulis berupa menghubungkan huruf yang kemudian menghasilkan sebuah kata yang dapat dipahami, dengan cara
penulisan yang benar, yaitu dengan menghubungkan huruf yang dibutuhkan, dan kemudian menghilangkan huruf yang tidak
dibutuhkan
” Abdul Aziz, 1997: 25. Setiap tulisan yang ditulis oleh penulis pada prinsipnya mempunyai
maksud-maksud tertentu yang akan disampaikan kepada pembaca. Maksud- maksud tersebut dituangkan dalam konteks dengan cara tersendiri, dengan
harapan apa yang diinginkan dapat tercapai dan dapat disajikan dengan menggunakan ragam tulisan yang diinginkan. Menurut Keraf 1995:6-7 jenis
tulisan ada lima yaitu 1 narasi, 2 eksposisi, 3 deskripsi, 4 persuasi, dan argumentasi.
Narasi berasal dari kata to narrate yang berarti bercerita. Cerita adalah rangkaian peristiwa atau kejadian secara kronologis, baik fakta maupun
rekaan atau fiksi Kuncoro, 2009:77. Eksposisi atau paparan merupakan karangan yang dilihat dari sudut
penulis memenuhi keinginan manusia untuk memberi informasi kepada orang lain, atau dari sudut pembaca berkeinginan untuk memperoleh informasi dari
orang-orang lain mengenai suatu hal. Eksposisi adalah bentuk wacana yang berusaha menguraikan suatu obyek, sehingga memperluas pandangan atau
pengetahuan pembaca Keraf, 1995:7. Argumentasi adalah sebuah karangan yang membuktikan kebenaran
atau ketidakbenaran sebuah pernyataan Kuncoro, 2009:78. Melalui tulisan argumentasi penulis berusaha merangkai fakta-fakta sedemikian rupa
sehingga mampu menunjukkan apakah pendapat atau sesuatu hal itu benar atau tidak. Argumentasi merupakan dasar yang paling fundamental dalam
ilmu pengetahuan Keraf, 1995:10. Keraf 1995:14 menyatakan bahwa persuasi adalah suatu bentuk
wacana yang merupakan penyimpangan dari argumentasi, dan khusus berusaha mempengaruhi orang lain atau para pembaca, agar para pendengar
atau pembaca melakukan sesuatu bagi orang yang mengadakan persuasi, walaupun yang dipersuasi sebenarnya tidak terlalu percaya akan apa yang
dikatakan itu. Sedangkan tulisan deskriptif lebih memberi gambaran verbal terhadap
sesuatu yang akan ditulis, baik itu manusia, obyek, penampilan, pemandangan atau kejadian. Cara penulisan ini menggambarkan sesuatu
obyek atau kejadian sedemikian rupa sehingga pembaca dibuat seolah-olah melihat sendiri, mengalami, dan merasakan apa yang terjadi sebagaimana
dipersepsikan oleh pancaindra Kuncoro, 2009:72. Dalam penelitian yang akan dilakukan, keterampilan menulis bahasa
Arab yang akan diteliti yaitu keterampilan menulis bahasa Arab dalam jenis
tulisan narasi dan deskriptif. Siswa menceritakan suatu peristiwa atau kejadian dan menggambarkan suatu obyek dalam bentuk teks tertulis
berbahasa Arab. Dalam http:anneahira.com, yang diunduh tanggal 18 Januari 2011
pukul 10:33, disebutkam bahwa kalimat “Kemahiran menulis Bahasa Arab”
mengandung 3 komponen kemahiran sekaligus. Yakni mahir menulis dengan tulisan Arab khat, mahir menggunakan bahasa Arab baik Arab fushah
maupun amiyah dan memiliki kemampuan menulis yang biasanya dibekali dengan berpikir secara sistematis dan mampu menuangkannya dengan baik
dalam untaian kata-kata.
2.2.2. Model Pembelajaran Quantum Teaching