Perumusan Masalah Bapak Ir. Arief Daryanto, M.Ec, Ph.D selaku dosen pembimbing

daerah, perbedaan Pendapatan Domestik Regional Bruto PDRB, dan besarnya tingkat pengangguran yang terjadi. Untuk itu perlu adanya studi lebih lanjut yang dapat memberikan gambaran umum mengenai kondisi kesenjangan pembangunan ekonomi dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesenjangan pembangunan ekonomi antar daerah di Propinsi Jawa Barat.

1.2 Perumusan Masalah

Kesenjangan pembangunan selama ini berlangsung dan berwujud dalam berbagai bentuk, aspek dan dimensi. Bukan hanya kesenjangan dari hasil pembangunan, misalnya dalam hal pendapatan perkapita atau pendapatan daerah, tetapi juga kesenjangan kegiatan atau proses pembangunan itu sendiri. Bukan pula semata-mata berupa kesenjangan spasial atau antar daerah akan tetapi juga berupa kesenjangan sektoral dan kesenjangan regional. Beberapa bukti yang menunjukan bahwa kesenjangan masih menjadi hal yang nyata, seperti munculnya kawasan- kawasan kumuh slumps di tengah beberapa kota besar, serta adanya kantong- kantong permukiman mewah di tepian kota atau perdesaan dan perbedaan gaya hidup masyarakat yang merupakan bukti lain dari adanya kesenjangan. Sejak diberlakukannya Undang-Undang tentang Otonomi Daerah, yaitu Undang-Undang No. 22 tahun 1999 tentang pemerintah daerah dan Undang- Undang No. 25 tahun 1999 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah. Undang-undang ini kemudian direvisi dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004. Setiap daerah dituntut untuk mampu mengelola potensi daerah yang dimilikinya secara tepat, sehingga akan mendorong terciptanya proses pembangunan dengan tingkat pemerataan yang baik dan dibarengi oleh pertumbuhan yang baik pula. Dengan demikian kesenjangan pembangunan dan hasil-hasilnya serta pendapatan antar golongan ataupun daerah akan semakin menurun. Paling sedikit ada empat faktor yang menyebabkan terjadinya kesenjangan ekonomi interregional, yakni Rum Alim, 2006 : 1. sebaran sumber daya alam yang tidak merata, 2. sebaran penduduk yang tidak merata, baik kuantitas maupun kualitasnya, 3. lingkungan usaha yang tidak sama, dan 4. perbedaan aktifitas ekonomi. Khusus di Propinsi Jawa Barat dalam mengatasi masalah kesenjangan, perlu adanya penelitian yang dapat memberikan gambaran secara nyata mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kesenjangan pembangunan ekonomi, sehingga kebijakan yang akan dilaksanakan dapat berjalan dan sesuai dengan tujuan dari pembangunan nasional. Berdasarkan pada penjelasan sebelumnya, seperti yang ada pada latar belakang masalah dan yang berkaitan dengan penelitian ini, maka dapat dirumuskan beberapa masalah di bawah ini: 1. Bagaimana pola pertumbuhan ekonomi KabupatenKota Propinsi Jawa Barat? 2. Seberapa besar tingkat kesenjangan pembangunan ekonomi antar daerah di Propinsi Jawa Barat? 3. Faktor-faktor apa saja yang secara signifikan mempengaruhi kesenjangan pembangunan ekonomi antar daerah di Propinsi Jawa Barat?

1.3 Tujuan Penelitian