rendah, efisiensi rendah, investasi rendah, pengangguran meningkat dan pada akhirnya masyarakat menjadi semakin tertinggal.
3 Pengaruh pasar bebas yang berpengaruh pada spread effect dan backwash
effect. Pengaruh atau kekuatan pasar bebas telah mengakibatkan faktor- faktor ekonomi tenaga kerja, modal, perusahaan dan aktifitas ekonomi
industri, perdagangan, perbankan dan asuransi yang dalam ekonomi maju memberikan hasil return yang lebih besar cenderung terkonsentrasi
di wilayah-wilayah berkembang maju. Perkembangan wilayah-wilayah ini ternyata terjadi karena penyerapan sumberdaya dari wilayah-wilayah
sekitarnya backwash effect. Spread effect yang diharapkan terjadi, ternyata lebih lemah dibanding dengan backwash effect. Sebagai akibatnya
wilayah-wilayah atau kawasan yang beruntung akan semakin berkembang sedangkan wilayah-wilayah atau kawasan yang kurang beruntung akan
semakin tertinggal. 4
Terjadi distorsi pasar seperti immobilitas, kebijakan harga, keterbatasan spesialisasi, keterbatasan keterampilan tenaga kerja dan sebagainya.
Berdasarkan hal tersebut, penulis menyimpulkan bahwa kesenjangan pembangunan ekonomikesenjangan ekonomi antar daerah dipengaruhi oleh
beberapa faktor, seperti: a. PDRB, c. besar kecilnya Penanaman Modal Asing PMA, d. besar kecilnya Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN dan e.
kontribusi dari sektor perdagangan.
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional
Indonesia merupakan negara dengan tingkat kebhinekaan yang tinggi, dimana perbedaan antar daerahwilayah merupakan suatu konsekuensi logis dari
perbedaan karakteristik alam, ekonomi, sosial dan budaya. Keanekaragaman tersebut menimbulkan pola pembangunan ekonomi yang sangat berbeda di
masing-masing daerah, sehingga menimbulkan beberapa wilayah mampu tumbuh dengan cepat, sementara wilayah lainnya tumbuh dengan lambat. Perbedaan pada
kemampuan untuk tumbuh tersebut, menimbulkan kesenjangan ekonomi seperti ketimpangan pendapatan antar golongan, antar sektor, antar wilayah, desa-kota,
dan antar daerah dengan sumberdaya alam melimpah dan daerah dengan sumberdaya alam sedikit.
Sebagai bagian integral dari pembangunan nasional, pembangunan ekonomi yang bersifat sentralistik pada masa Orde Baru sangat berpengaruh juga
bagi pembangunan ekonomi Propinsi Jawa Barat. Dimana masalah kesenjangan merupakan dampak dari pembangunan ekonomi yang hanya berfokus pada
pertumbuhan ekonomi tanpa menjamin pembagian pendapatan yang merata bagi seluruh rakyat dengan rasa kesadilan. Kesenjangan merupakan masalah yang
nyata dan masih dialami oleh masyarakat sekarang ini. Masalah kesenjangan memang tidak dapat dihilangkan, karena merupakan dampak balik backwash
effect dari suatu kebijakan pembangunan ekonomi. Berdasarkan hal diatas penelitian ini berupaya menjawab beberapa tujuan
yaitu mengidentifikasi daerah-daerah yang mengalami kemajuan selama periode analisis dengan menggunakan Typologi Klasen. Sehingga dapat diketahuai
KabupatenKota di Propinsi Jawa Barat yang mengalami kemajuankemunduran pada masa pra Otonomi Daerah dan Otonomi Daerah.
Tujuan Selanjutnya akan mengukur dan menganalisis tingkat kesenjangan pembangunan ekonomi antar KabupatenKota di Propinsi Jawa Barat. Untuk
menjawab tujuan ini maka dilakukan perhitungan dengan menggunakan formula Indeks Williamson CVw. Dengan demikian dapat dilihat apakah tingkat
kesenjangan yang terjadi selama periode analisis mengalami peningkatan atau penurunan.
Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesenjangan pembangunan ekonomi antar daerah di Propinsi Jawa Barat diformulasikan model
ekonometrika tingkat kesenjangan yang merupakan persamaan linear berganda dan ditransformasikan dalam persamaan logaritma. Kemudian dilakukan metode
OLS Ordinary Least Square untuk menduga faktor-faktor yang mempengaruhi kesenjangan pembangunan ekonomi dengan software Eviews 4.1.
Kesenjangan bisa dikurangi dengan cara mengembangkan sektor-sektor ekonomi yang mempunyai potensi terhadap pembentukan PDRB dan mampu
menyerap tenaga kerja yang besar. Selain itu perlu adanya perbaikan atau pengembangan terhadap faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesenjangan
tersebut. Diera otonomi daerah sekarang ini, masing-masing daerah dituntut untuk
bisa mengembangkan perekonomian daerahnya sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh daerah yang bersangkutan. Sehingga dapat mengurangi kesenjangan
pembangunan ekonomi dan dapat meningkatkan kesejahteraan rakyatnya dengan pembagian pendapatan yang merata bagi semua golongan dan lapisan masyarakat.
Keanekaragaman dalam Karakteristik wilayah
Pola Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi Propinsi Jawa Barat
Indeks Williamson CVw
Regresi Linear Berganda
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kesenjangan pembangunan
ekonomi antar daerah di Propinsi Jawa
Barat
RekomendasiMasukan Pemerintah Pembuat Kebijakan
Pola Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Tingkat Kesenjangan Pembangunan Ekonomi
antar Daerah Di Propinsi Jawa Barat
Typologi Klasen
Gambar 3. Kerangka Pemikiran Operasional
3.3 Hipotesis Penelitian