Hipotesis Ketiga Hipotesis Nol Ho:

✳ b. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakan penelitian, untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan diteliti. c. Menetapkan populasi dan sampel penelitian.

2. Rancangan Pembelajaran 1 Tahap perencanaan

a. Menyusun perangkat pembelajaran yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian RPPH. b. Memilih dan menyiapkan media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran menggunakan metode ceramah dan metode proyek. c. Membuat lembar observasi pedoman observasi yang digunakan sebelum dan sesudah pemberian perlakuan menggunakan metode ceramah dan metode proyek. 2 Tahap pelaksanaan a. Proses pembelajaran melalui permainan menggunakan metode ceramah dan metode proyek. Dalam pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian RPPH yang telah disusun. Proses penelitian dilaksanakan selama delapan kali pertemuan, empat kali menggunakan metode ceramah dan empat kali menggunakan metode proyek. b. Melaksanakan pengamatan berdasarkan lembar observasi selama proses permainan, baik menggunakan metode ceramah maupun proyek. ✴ c. Data hasil eksperimen dikumpulkan, diolah dan dianalisis, baik data hasil observasi maupun dokumentasi. d. Menyusun dan membuat laporan hasil penelitian.

E. Definisi Konseptual Dan Operasional Variabel

1. Definisi Konseptual Variabel a. Aktivitas Belajar Menggunakan Metode Ceramah Variable X

1 Definisi Konseptual: Abdurrahman dalam Soemanto 2000:105 menjelaskan bahwa aktivitas belajar adalah “seluruh kegiatan siswa baik kegiatan jasmani maupun rohani yang mendukung keberhasilan belajar”. Metode ceramah merupakan metode yang bersifat konvensional menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain 2013:97 metode ceramah adalah “ metode yang boleh dikatakan tradisional, karena metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar” Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar menggunakan metode ceramah merupakan metode yang menuntut keaktifan guru, karena metode ini masih terpusat kepada guru sebagai pemberi informasi dan siswa hanya sebagai pendengar pasif, karena anak kurang dilibatkan dalam pembelajaran.