3.9. Alur penelitian
Universitas Sumatera Utara
3.10 Cara kerja 3.10.1. BAHAN DAN ALAT
3.10.1.1. Bahan :
1. MEBO Cream 2. Aloe Vera Lokal
3. Ketamin 4. Nacl 0,9
3.10.1.2. Alat :
1. Pisau scalpel no. 22 2. Surgical gloves
3. Syringe 1 cc 4. Besi dengan luas 4 cm
2
5. Kamera 6. Kuali
SAMPEL DIBAGI 3 KELOMPOK
LUKA LUKA BAKAR
ARTIFISIAL Kelompok I : Kontrol
Kelompok II : MEBO Kelompok III:Aloe
Vera
LUAS LUKA BAKAR cm
2
diukur dan didokumentasi hari ke-
3,7,14 Analisa
Data Insisi kulit pada tempat
berbeda pada hari ke 3,7, 14 dari setiap kelompok
dan dilakukan pemeriksaan mikroskopik
Universitas Sumatera Utara
a b c d
e f g h
i j
Gambar 4. Bahan dan alat penelitian: aloe vera a;MEBO cream b; timbangan c; jarum suntik d; Ketamin e; alat pengukur f; Alkohol 70g; NaCl 0,9h; Formalin 10 i;
alat pencukur j
3.10.2. Cara kerja :
1. 18 ekor tikus dibagi atas 3 kelompok luka dipersiapkan 1 minggu sebelumnya untuk beradaptasi dalam kandang berukuran 50 x 50 x 50 cm. Kandang ditempatkan dalam
suhu kamar dan cahaya menggunakan sinar matahari secara tidak langsung. Makanan diberikan ad libitum.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5. Masa adaptasi seluruh tikus kelompok kontrol, MEBO, Aloe Vera
2. Sebelum perlakuan tiap hari tikus ditimbang berat badannya. 3. Dilakukan narkose dengan ketamin 0,05 mg untuk setiap 20 mgKgBB
transperitoneal. Dilakukan pencukuran bulu dengan luas 5 x 5 cm.
Gambar 6. Proses pembiusana dan pencukuran b
4. Dilakukan pemanasan besi dengan kuali berisi air mendidih 100 C selama 5 menit.
5. Besi yang telah dipanaskan dilekatkan pada daerah dorsal tikus selama 4 detik sebanyak 1 luka dengan luas 4 cm
2
.
a b c Gambar 7. Pemanasan besia, besi ditempelkan b, luka bakarc
a b
Universitas Sumatera Utara
6. Daerah luka bakar diberikan MEBO pada kelompok II , Aloe Vera pada kelompok 7. Salep dioleskan setiap pukul 08.00 wib,13.00 wib dan pukul 18.00 wib per hari.
8. Panjang dan lebar luka diukur dengan penggaris dan difoto dengan jarak kamera ke tikus sekitar 20 cm hari ke 3,7,14.
9. Tikus dari masing-masing kelompok dianastesi lalu diambil sampel kulit masing- masing kelompok luka diambil pada hari ke 3,7,14 dengan cara yang sama, dan
sampel kulit di awetkan dalam formaldehid 10. 10. Sampel dibenamkan dalam blok parafin dan dilakukan pemotongan secara
longitudinal,untuk selanjutnya dilakukan pewarnaan preparat dengan pewarna hematoxyllin-eosin.
11. Pertumbuhan epidermis, dermis, dan neovaskularisasi dan lainnya menggunakan histologic assessment scale dengan menggunakan handy taller dibawah mikroskop
cahaya dengan pembesaran 400x oleh ‘blind’ pathologis. 12. Kemudian dilakukan analisa data dengan perangkat komputer SPSS dengan uji
statistik one way ANOVA bila data terdistribusi normal atau Kruskal Wallis bila data tidak terdistribusi normal untuk memperlihatkan kemaknaan antar kelompok.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Luas luka
Pada penelitian ini dilakukan pemantauan terhadap perubahan luas luka pada tikus pada hari ke-3,7 dan14, pada masing-masing kelompok perlakuan yaitu kelompok Kontrol,
MEBO dan Aloe vera, dimana tidak ada tikus yang mati selama penelitian.
Tabel 5. Perbandingan luas luka hari ke-3,7 dan 14 pada tiap kelompok
Kelompok Luas Luka mean ± SD cm
2
[Maks. 4 cm
2
] Kebermaknaan
ANOVA Hari ke-3
Hari ke-7 Hari ke-14
Kontrol 3.54±0.25
3,11±0,15 2,11±0,06
0.05 MEBO
3,02±0,22 1,48±0,13
0,40±0,04 0.05
Aloe Vera 3,36±0,28
2,25±0,43 1,01±0,04
0.05 Kebermaknaan
ANOVA 0.05
0.05 0.05
Tabel 5 memperlihatkan luas luka tiap kelompok perlakuan pada Kontrol, MEBO dan Aloe vera, dimana terjadi perbedaan luas luka menurut waktu p0,05. Namun pada tabel diatas
ditunjukkan luas luka kelompok kontrol, MEBO dan Aloe vera pada hari ke 3 tidak ada perbedaan yang bermakna p0,05 sedangkan pada hari ke 7 dan 14 didapatkan perbedaan
luas luka yang bermakna p0,05, dimana luas luka kelompok MEBO lebih kecil dari kelompok Aloe vera dan luas luka kelompok Aloe vera lebih kecil dari kelompok kontrol.
Universitas Sumatera Utara
4.2 Gambaran penyembuhan luka bakar pada hari ke-3, 7 dan 14
Gambar 8. Gambaran luka hari ke-3 kelompok kontrol a, MEBO b dan Aloe Verac
Dari gambar 8 pada hari ke 3 kelompok kontrol menunjukkan gambaran jaringan nekrotik yang belum terangkat. Pada kelompok MEBO dan Aloe Vera tampak jaringan nekrotik mulai
terangkat.
Gambar 9. Gambaran luka hari ke-7 kelompok kontrol a, MEBO b dan Aloe Verac
Pada gambar 9, tampak perluasan luka semakin mengecil dan jaringan nekrotik sudah terangkat pada MEBO dan Aloe vera, sedangkan pada luka kontrol jaringan nekrotik masih
tampak.
a b
c
a b
c
Universitas Sumatera Utara
Gambar 10. Gambaran luka hari ke-14 kelompok kontrol a, MEBOb dan Aloe Verac
Pada gambar 10, pada hari ke-14 pengamatan dijumpai seluruh tikus pada kelompok MEBO telah sembuh . Sedangkan pada kelompok kontrol dan kelompok Aloe Vera belum dijumpai
penyembuhan sempurna. Dari gambar terlihat adanya perbedaan perbaikan luka yang signifikan antara Kelompok MEBO dan kelompok Aloe vera. Dimana luka pada kelompok
MEBO lebih baik dari kelompok Aloe vera dan luka kelompok Aloe vera lebih baik dari kelompok kontrol.
4.3 Gambaran Histologi luka pada masing-masing kelompok