8 Kurniadi 2010 menjelaskan bahwa Example Non-Example adalah taktik
yang dapat digunakan untuk mengajarkan definisi konsep. Taktik ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa secara cepat dengan menggunakan example dan non-
example dari suatu definisi konsep yang ada. Example merupakan contoh yang
diberikan oleh guru melalui media gambar yang harus dipahami oleh siswa. Sedangkan non-example merupakan contoh yang tidak terdapat pada gambar
sehingga siswa dituntut untuk mencari dan mengembangkannya. Example Non-Example
dianggap perlu dilakukan karena suatu konsep yang diketahui secara primer hanya dilihat dari segi definisinya daripada dari sifat
fisiknya. Dengan memusatkan perhatian terhadap Example dan Non-Example, diharapkan siswa tidak hanya melihat konsep dari segi definisinya saja melainkan
juga dari segi fisiknya. Sehingga siswa akan dapat memahami lebih dalam mengenai materi apa yang akan diajarkan Kurniadi 2010.
Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pembelajaran menggunakan model pembelajaran Example Non-Example
pada materi menulis deskripsi di kelas IV SD. Penelitian tersebut berjudul “Keefektifan Model Pembelajaran Example Non-Example Terhadap Hasil Belajar
Menulis Deskripsi Siswa Kelas IV SDN Randugunting 4 Kota Tegal”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Randugunting 4 Kota Tegal, peneliti menemukan permasalahan yang
menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa pada materi menulis deskripsi.
9 Penyebab tersebut antara lain: 1 Pembelajaran masih menggunakan metode
ceramah yang berpusat pada guru sehingga siswa pasif dalam kegiatan pembelajaran. 2 Pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah tanpa
model yang lebih variatif menyebabkan nilai bahasa Indonesia pada siswa SD tidak maksimal. 3 Guru kurang kreatif dalam menerapkan model pembelajaran
yang sesuai dengan materi menulis deskripsi. 4 Guru belum menerapkan model pembelajaran Example Non-Example pada pembelajaran menulis deskripsi.
Penyampaian materi menulis deskripsi oleh guru kelas IV SD Negeri Randugunting 4 Kota Tegal masih menggunakan metode ceramah. Karena dengan
metode ceramah guru tidak perlu lagi mempersiapkan media khusus untuk menyampaikan materi dan cukup menggunakan buku sumber yang tersedia di
sekolah. Dalam pembelajaran menulis deskripsi dengan menggunakan metode
ceramah, setelah guru menyampaikan materi siswa hanya disuruh memperhatikan contoh gambar tentang suatu hal atau kegiatan. Selanjutnya siswa disuruh
menjawab pertanyaan mengenai gambar tersebut. Cara seperti ini membuat siswa kesusahan dalam menulis deskripsi dan mengembangkannya agar menjadi sebuah
karangan yang bisa menarik minat pembaca. Keadaan tersebut berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal
KKM karena tidak memahami materi menulis deskripsi. Dari penjelasan tersebut memperlihatkan bahwa penerapan metode
ceramah dalam materi menulis deskripsi kurang tepat. Diperlukan suatu cara lain dalam menyampaikan materi agar siswa dapat meningkatkan kemampuannya
dalam menulis deskripsi. Menurut peniliti, menggunakan model pembelajaran
10 Example Non-Example
diharapkan akan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis deskripsi. Karena dengan model Example Non-Example siswa
akan diarahkan untuk mengembangkan sebuah karangan melalui gambar.
1.3 Pembatasan Masalah