Pengertian Pendidikan Jasmani Tujuan Pendidikan Jasmani

8 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR

2.1 Kajuan Pustaka

2.1.1 Pengertian Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani mengembangkan ketrampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif dan kecerdasan emosi. Pendidikan jasmani sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta psikomotor saja tetapi juga ranah kognitif dan afektif setiap anak Samsudin, 2008;2. Adang Suherman 2002:2 menyatakan bahwa pengertian pendidikan jasmani dibedakan dari dua sudut pandang yaitu sudut pandang tradisional dan sudut pandang modern. Pada sudut pandang tradisional menganggap bahwa manusia itu terdiri dari dua komponen utama yang dapat dipilah-pilah yaitu jasmani dan rohani. Pendidikan jasmani merupakan proses mendidik jasmani sebagai pelengkap, penyeimbang atau penyelaras pendidikan rohani manusia. Sedangkan pada sudut pandang modern pendidikan jasmani menganggap bahwa manusia adalah kesatuan dari bagian yang terpadu atau utuh. Pendidikan jasmani diartikan sebagai pendidikan melalui aktivitas jasmani serta proses pendidikan utnuk meningkatkan kemampuan jasmani.

2.1.2 Tujuan Pendidikan Jasmani

Adang Suherman 2000:22-23 menyatakan pada dasarnya pendidikan jasmani merupakan proses malalui aktivitas jasmani sekaligus merupakan kegiatan untuk meningkatkan jasmani. Tujuan yang dicapai melalui pendidikan jasman mencakup pengembangan individu secara menyeluruh. Artinya, cakupan pendidikan jasmani tidak hanya melalui aspek jasmani saja akan tetapi juga aspek mental, emosional, sosial dan spiritual. Tujuan pendidikan secara umum dapat diklasifikasikan kedalam empat kategori, yaitu: 1. Perkembangan Fisik Perkembagan ini berhubungan dengan kemamuan aktivitas-aktivitas yang melibatkan kekuatan-kekuatan fisik dari berbagai organ tubuh seseorang physical fitness. 2. Perkembangan Gerak Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan gerak secara efektif, efisien, halus, indah, sempurna skillful 3. Perkembangan Mental Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan berfikir dan mengintegrasi keseluruhan pengetahuan tentang pendidikan jasmani kedalam lingkungannya sehingga memungkinkan tumbuh dan berkembangnya pengetahuan, sikap, dan tanggung jawab siswa. 4. Perkembangan Sosial Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan siswa dalam menyesuaikan diri pada suatu kelompok atau masyarakat. Rusli Lutan 2001: 17-19 menjelaskan bahwa pendidikan jasmani adalah wahana untuk mendidik anak. Bila tujuan pendidikan jasmani secara menyeluruh dapat tercapainya memunginkan siswa untuk: 1. Memperoleh dan menerapkan pengetahuan tantang aktivitas jasmani pertumbuhan dan perkembangan, serta perkembangan estetika dan sosial. 2. Mengembangkan kemampuan intelektual, ketrampilan gerak dan ketrampilan manipulativ yang diperlukan untuk menguasai dan berpartisipasi secara aman dalam aktivitas jasmani. 3. Mengembangkan kapasitas untuk membuat keputusan dan mengambil tindakan menuju pola hidup sehat. 4. Mengembangkan sikap positif terhadap aktivitas jasmani yang menyumbang kepada kesejahteraan individu dan kelompok 5. Mengembangkan ketrampilan sosial yang memungkinkan seseorang dapat berkomunikasi secara efektif dengan orang lain, baik didalam kelompok sebagai peserta maupun komunikasi antar kelompok. 6. Mengembangkan rasa keindahan berkenaan dengan peragaan dan ketrampilan.

2.1.3 Pendidikan Jasmani Sekolah Menengah Pertama

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN FOOTBALL SHEEP DALAM PEMBELAJARAN SEPAK BOLA PADA SISWA KELAS 7 SMP NEGERI 1 BANJARNEGARA TAHUN 2015

0 9 112

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN SEPAK BOLA DENGAN PERMAINAN BOTAK DALAM PENJASORKES KELAS XI SMA NEGERI 1 KASIMAN KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN PELAJARAN 2014 2015

3 22 94

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL BENTENG KALDERA UNTUK PEMBELAJARAN PENJASORKES KELAS VII SMP NEGERI 1 ADIWERNA KABUPATEN TEGAL

0 23 148

MODEL PEMBELAJARAN SEPAK BOLA MELALUI PERMAINAN TAGOL DALAM PENJASORKES KELAS VIII SMP NEGERI 1 KANDEMAN KABUPATEN BATANG TAHUN 2014

0 21 135

MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA GAWANG BERGERAK DALAM PENJASORKES PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 10 SEMARANG TAHUN 2012 2013

1 38 119

MODEL PENGEMBANGAN PERMAINAN BOLA BASKET DENGAN TIGA RING DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS VIII SMP N 1 LEKSONO KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 2012

4 112 146

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN “TEMBAK KALENG” SEBAGAI ALTERNATIF VARIASI PERMAINAN BOLA KECIL DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES BAGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PATEBON KABUPATEN KENDAL TAHUN 2012

2 26 123

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI PERMAINAN VOLTEN DALAM PENJASORKES KELAS VIII SMP NEGERI 2 PECANGAAN KABUPATEN JEPARA TAHUN 2014

0 13 103

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI PERMAINAN TAVOL UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2014

1 18 101

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN SEPAK BOLA MELALUI PERMAINAN BO BO KROM PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BOJA KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL TAHUN 2015 -

0 0 63