singkat dengan tujuan agar peserta didik memahami berbagai unsur puisi secara sistematis, sehingga proses pembelajaran mengapresiasi berhasil
dan siswa benar-banar mengerti.
2.2.3.1 Unsur Pembentuk Puisi
Secara umum, unsur pembangun puisi ada dua yaitu unsur lahir dan unsur batin. Unsur lahir atau unsur fisik, meliputi diksi, pengimajian, kata
konkret, bahasa figuratif, dan tipografi. Unsur batin terbagi atas lima unsur yaitu, tema, perasaan, nada, suasana dan amanat.
2.2.3.2 Unsur Lahir atau Unsur Fisik
Unsur lahir adalah unsur yang dapat dilihat atau nampak dan berwujud ada sebuah puisi. Unsur lahir meliputi diksi, pengimajian, kata
konkret, bahasa figuratif, dan tipografi. 1.
Diksi Diksi dapat diartikan sebagai pilihan kata. Kata yang dipilih haruslah
kata yang dapat menciptakan imaji estetik sehingga menimbulkan kepuitisan serta sebuah puisi.
2. Pengimajian
Pengimajian adalah gambaran angan-angan, secara umum pengimajian dikenal dengan pencitraan. Citraan berfungsi untuk menggambarkan
yang jelas, menimbulkan suasana yang khusus, membuat suasana lebih hidup dan menarik perhatian.
3. Kata Konkret
Kata konkret kata-kata yang diciptakan penyair agar puisinya lebih nyata dan bermakna. Penyair ingin menggambarkan suatu lebih
konkret atau lebih nyata. Bagi penyair mungkin dirasakan lebih jelas karena konkret, namun bagi pembaca sering lebih sulit ditafsirkan
maknanya. Maksudnya sebagian besar puisi sukar dipahami makna yang terkandung didalamnya karena kata-kata yang tercipta ketika
puisi itu ditulis sesuai dengan situasi hati penyair, pikiran penyair, atau bahkan bahasa penyair itu sendiri sehingga ketika seseorang mengerti
makna. 4.
Bahasa Fuguratif Bahasa figuratif berupa majas dalam puisi. Tujuan digunakan majas ini
untuk mencapai efek tertentu. Baik efek semantik maupun estetik, dengan memahami majas maka akan membantu memahami puisi
secara lebih baik. 5.
Tipografi Tipografi adalah unsur lahir sebuah puisi dimana bentuk dari penulisan
itu dapat dilihat oleh pembaca. Fungsi dari tata wajah bukan sekedar untuk santapan mata, melainkan sebagai pendukung makna.
2.2.3.3 Unsur Batin
Unsur batin adalah unsur yang terkandung dalam puisi namun tidak nampak secara dalam puisi. Artinya untuk mengidentifikasi unsur
lahir harus meresepsi setiap kata dalam puisi. Unsur batin terbagi atas lima unsur yaitu, tema, perasaan, nada, suasana, dan amanat.
1 Tema
Tema adalah pokok permasalahan yang menjadi dasar pencitraan. Untuk menentukan tema, harus dipahami dulu totalitas makna.
Totalitas makna adalah seluruh makna puisi dari hasil apresaiasi unsur- unsur puisi. Tema bisa ditentukan dengan cara menyimpulkan totalitas
makna. 2
Perasaan Perasaan adalah sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang
dikandung dalam puisi. Sikap ini akan muncul kesan lucu, senang, ceria, murung, heroik, putus asa, pasrah, sabar, dan sebaliknya.
3 Nada
Nada adalah sikap penyair terhadap pembaca dalam menyikapi pembaca, penyair memiliki nada yang berbeda, sikap penyair terhadap
pembaca antara lain, doktriner, menghakimi, menggurui, menghasut, menyindir, dan mempersuasi.
4 Suasana
Suasana dalam puisi yaitu hubungan penyair dengan permasalahan yang diciptakan dalam puisi, suasana dalam puisi antara lain sepi,
sunyi, mencekam, hening, bahagia, ceria dan sebagainya. 5
Amanat
Amanat adalah pesan penyair secara implicit terkandung dalam puisi secara umum, amanat berisi pesan moral.
2.2.4 Hakikat Apresiasai Sastra