nanti mengenai reward yang akan di berikan oleh perusahaan kepada masyarakat Lebak Jero. Informasi tersebut mengenai terjadi tidaknya
tindak pencurian material PT. Kereta Api Indonesia Persero, Pemberdayaan masyarakat dalam memajukan kesehatan lingkungan
contohnya: sarana air bersih atau MCK. Kegiatan timbal balik antara masyarakat dan perusahaan yang
saling menguntungkan, contohnya : renovasi masjid. Setelah PT. KAI mendapatkan informasi mengenai daerah Lebak Jero rawan pencurian
asset perusahaan kemudian PT. KAI akan mengadakan kegiatan berupa reward bagi masyarakat yaitu kegiatan Corporate Sosial
Responsibility CSR “Peduli lingkungan”
4. Pihak Yang Terlibat Dalam kegiatan
Corporate Sosial Responsibility CSR
Dalam melaksanakan kegiatan Corporate Sosial Responsibility CSR
“Peduli lingkungan” diperlukannya beberapa orang untuk menunjang keberhasilan kegiatan tersebut. Ketika operasi perusahaan
tidak sesuai dengan lingkungan, dapat memicu reaksi dari lingkungan serta akan melakukan tekanan. Dari hasil wawancara yang diperoleh
dengan informan 1 yaitu Bapak Bambang Setyo Prayitno Adapun orang-orang yang terlibat dalam kegiatan Corporate Sosial
Responsibility CSR “Peduli lingkungan” yaitu: “Kepala stasiun,
masyarakat wilayah Lebak Jero, Unit lain seperti : resort jalan bangunan dan Humas Daop 2 Bandung
”. Kepala stasiun disini orang yang mendapatkan berita mengenai
pencurian asset perusahaan dari masyarakat Lebak Jero, untuk masyarakat wilayah Lebak Jero sendiri dimana yang melihat dan
mengetahui apa yang terjadi di lingkungan mereka mengenai pencurian asset perusahaan tersebut, untuk unit lainnya sebagai orang-
orang yang mempunyai peranan dalam melakukan kegiatan kegiatan Corporate Sosial Responsibility CSR
“Peduli lingkungan” tersebut.
4.2.2 Perencanaan dan Pemograman Analisis Kegiatan Corporate
Sosial Responsibility CSR oleh Humas PT. Kereta Api Indonesia Persero
Daerah Operasi
DAOP 2
Bandung Dalam
Meningkatkan Citra Perusahaan Setelah diadakannya penelitian kegiatan Corporate Sosial
Responsibility CSR “Peduli Lingkungan” oleh Humas DAOP 2
Bandung maka disusun menjadi sebuah perencanaan dan pemograman agar supaya program tersebut dapat sesuai dengan hasil penelitian
yang telah dilakukan tersebut.