Peran Manajemen Keuangan Untuk Memeperoleh Laporan Keuangan Yang Akurat Pada PT. PP. London Sumatera Indonesia, Tbk

(1)

(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Terlebih dahulu penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahNya-lah penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Fakultas Ekonomi Jurusan Diploma III Keuangan Universitas Sumatera Utara. Dan tak lupa pula salawat dan salam pada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam terang benderang yang berisikan dunia ilmu pengetahuan.

Dalam penulisan Tugas Akhir yang berjudul “Peran Manajemen Keuangan Untuk Memperoleh Laporan Keuangan Yang Akurat Pada PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk.” penulis telah banyak menerima bimbingan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada segenap pihak terutama:

1) Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2) Bapak Prof. DR. Paham Ginting, selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3) Bapak Syafrizal Helmi, SE, AK, M.Si, selaku Dosen pembimbing penulis yang telah meluangkan waktu,tenaga dan fikiran dalam memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penulisan Tugas Akhir ini.

4) Bapak pimpinan dan Staf PT. PP. LONDON SUMATRA INDONESIA, Tbk. Yang telah banyak membantu dalam membantu penulis dalam melakukan penelitian dan penyediaan data yang diperlukan.

5) Para dosen dan Staf pengajar akademis yang telah membantu penulis dari awal hingga akhir perkuliahan.

6) Teman-teman seangkatan

Gina, Ragile’, Ade’, Ili, Cumiek serta yang lainnya yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu.


(4)

7) Kedua orang tua saya:

a) Ayahanda Syaipul Harahap b) Ibunda Latifah Hanum Ritonga 8) Saudara-saudaraku tersayang:

a) Syafrianto Harahap b) Roy Ananda Harahap c) Arjuna Harahap

d) Dicky Wahyudi Harahap

Penulis merasa bahwa Tugas Akhir ini masi jauh dari sempurna. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis mengharapkan keritikan dan saran yang membangun demi kesempurnaan Tugas Akhir ini.

Akhirul Kalam kita panjatkan kepada Allah SWT semoga skripsi minor ini dapat berguna dikemudian hari.

Amin Ya Rabbal Alamin

Medan, ... Penulis


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II PROFIL PT. PP. LONDON SUMATRA INDONESIA, Tbk. A. Sejarah Ringkas ... 7

B. Jenis Usaha ... 8

C. Struktur Organisasi ... 11

D. Job Description ... 12

E. Kinerja Usaha Terkini ... 17

BAB III PEMBAHASAN A. Pengaruh Berbagai Disiplin Ilmu Terhadap Manajemen Keuangan ... 21

B. Fungsi dan Peranan Manajemen Keuangan ... 23

C. Laporan Keuangan ... 27

1. Keakuratan laporan keuangan ... 28

2. Komponen Laporan Keuangan ... 29

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 34

B. Saran ... 35 DAFTAR PUSTAKA


(6)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manajemen keuangan sebagai suatu kegiatan dan profesi yang sudah lama dikenal, dipelajari bahkan dirasakan sebagai suatu kebutuhan dalam dunia bisnis khususnya. Manajemen keuangan memiliki arti penting disemua jenis bisnis, termasuk perbankan dan institusi-institusi keuangan lainnya, sekaligus juga perusahaan-perusahaan industri dan ritel. Manajemen keuangan juga penting artinya didalam operasi-operasi pemerintah, mulai dari sekolah sampai dengan rumah sakit hingga departemen jalan raya. Peluang pekerjaan dibidang manejemen keuangan juga dapat dimulai dari mengambil keputusan sehubungan dengan ekspansi pendanaan.


(7)

Bisnis perlu melakukan yang namanya pengelolaan keuangan. Dalam pengelolaan keuangan diperlukan adanya beberapa laporan yang memberikan informasi tentang posisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu yang meringkaskan berbagai transaksi perusahaan. Didalam pengelolaan juga diperlukan pengawasan, yaitu pengawasan yang berkaitan dengan perlindungan kekayaan dan ketepatan laporan keuangan suatu perusahaan. Pengawasan tersebut antara lain; (1) pengawasan internal (untuk menjaga kekayaan perusahaan, pembelian, penjualan, anggaran), (2) pengawasan pembelian dan penjualan dan (3) pengawasan anggaran belanja.

Unsur-unsur manajemen telah terungkap jauh sebelum disadari perlunya pengajian terhadap masalah-masalah itu sendiri seperti terbukti sejak ada dan dikembangkannya bidang study manajemen diawal tahun 1900-an, penekanan yang diberikan adalah pada aspek-aspek hukum dari penggabungan usaha, pembentukan perusahaan-perusahaan baru, dan berbagai jenis skuritas yang diterbitkan oleh perusahaan untuk menghimpun modal.

Manajemen keuangan akhir-akhir ni mengalami perkembangan yang sangat pesat terutama didukung untuk perkembangan teknologi informasi. Produk-produk keuangan bermunculan sebagai respon volatilitas harga dan nilai tukar yang sangat tinggi. Sementara itu perkembangan teknologi informasi telah membawa perubahan yang sangat fundamental di bidang manajemen keuangan. Jika lima tahun lalu manajer keuangan, puncak perusahaan hanya dapat mengevaluasi kenerja perusahaan secara kuartal, tengah tahun atau tahunan yang demikian memaksa perusahaan untuk berlomba dibidang teknologi informasi


(8)

guna memenangkan informasi persaingan antar perusahaan, namun sayangnya tidak disadari bahwa muncul resiko tak berfungsinya guna teknologi tersebut.

Dunia kini semakin menyatu, dalam perdagangan internasional tidak lagi dikenal batas negara, pasar modal semakin terintegrasi dan muncul blok-blok baru ekonomi sebagai upaya untuk mempertahankan dan melindungi industri dalam negri. Kondisi yang demikian bisa saja menciptakan peluang sekaligus tantangan bagi perubahaan untuk selalu mempertajam daya saing. Kesempatan menjelajah dunia semakin efisien dengan munculnya phone-banking. Modal berpindah tempat dari satu negara ke negara lain secepat kita menekan tombol keyboard komputer pribadi dirumah. Fenomena seperti ini memaksa manajer keuangan untuk kreatif dan hati-hati dalam mengelolah aset-aset perudahaan. Jika kinerja perusahaan jelek dapat dipastikan investor dengan cepat akan mengalihkan investasinya ketempat lain.

Perkembangan lain adalah bahwa efesiensi pasar modal mengalami perbaikan dan investor semakin pandai. Konsisi ini jelas memberikan manfaat baik bagi investor maupun manajer keuangan itu sendiri. Pasar modal yang efisien diyakini dapat digunakan sebagai alternatif untuk lebih mendisiplinkan manajer keuangan perusahaan. Manajer keuangan yang tidak cakap, dilihat dari kinerja perusahaan yang jelek pasti akan kehilangan jabatan dan dihargai rendah oleh pasar. Selanjutnya krisis ekonomi yang berlangsung tahun 1998 hingga kini telah memberikan pelajaran yang sangat berharga. Selama ini bagian keuangan selalu dipandang tidak penting dan hanya sebagai pusat biaya saja. Tetapi krisis itu telah menyadari arti strategisnya bagian keuangan dan pentinggnya pengelolaan


(9)

keuangan yang baik. Berapa banyak perusahaan yang sehat tiba-tiba hancur ketitik yang paling rendah akibat pengelolaan keuangan yang tidak memperhatikan kaidah-kaidah pokok. Perusahaan menggunakan utang yang terlalu berlebihan, pendanaan yang tidak sesuai dengan investasi ditambah lagi dengan ketidak cocokan dominator mata uang antara pendapatan dan biaya operasi; itu semua mengakibatkan posisi keuangan perusahaan menjadi sangat rentan terhadap gejolak eksternal. Tetapi, manajer keuangan yang profesional tentu tidak dapat menyalahkan faktor pasar dan eksternal atas kerugian perusahaan.

Para manajer keuangan juga memiliki tanggung jawab untuk menentukan syarat-syarat kredit ketika pelanggan ingin melakukan pembelian, berapa banyak persediaan yang sebaiknya dimiliki oleh perusahaan, berapa banyak uang tunai yang disimpan dalam kasir, keputusan untuk memilih atau mengakusisi perusahaan-perusahaan lain dan berapa banyak laba perusahaan yang akan dimasukkan kembali kedalam bisnis atau dibayarkan sebagai deviden

Tujuan utama manajemen keuangan adalah memberikan informasi yang dibutuhkan perusahaan untuk melakukan pengelolaan keuangan, pengambilan keputusan bagi manajer, pemegang saham (jika ada), pemerintah atau pihak-pihak yang berkepentingan. Bentuk dari laporan keuangan yang menitik beratkan pada kecepatan serta daya akurasi yang tinggi sesuai dengan sifat dan usahanya, menurut fenomena tersebut, menarik minat penulis untuk mengangkat topik manajemen keuangan sebagai suatu pembahasan utama penulisan skripsi minor dengan judul “PERAN MANAJEMEN KEUANGAN UNTUK MEMPEROLEH LAPORAN KEUANGAN YANG AKURAT PADA PT. PP.


(10)

LONDON SUMATRA INDONESIA, Tbk.”, yang bergerak pada bidang perkebunan yang mengelolah perkebunan karet, kopi, kakao dan teh dimana hasil olahannya akan diekspor keberbagai negara didunia dan mengoperasikan 38 perkebunan di empat pulau di Indonesia: Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi.

B. Rumusan Masalah

Adapun masalah yang dikemukakan penulis untuk diteliti adalah mengenai peran manajemen keuangan pada PT. London Sumatra Indonesia, Tbk. adalah sebagai berikut:

1. Apakah fungsi dan peranan manajemen keuangan pada PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk. telah memadai dan mendukung pencapaian

laporan keuangan yang akurat bagi perusahaan ?

2. Komponen laporan keuangan apa saja yang dikelolah oleh manajemen keuangan PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk. ?

C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah:

1. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara.


(11)

manajemen keuangan dimasa yang akan datang.

3. Untuk mengetahui posisi keuangan dalam sebuah organisasi perusahaan.

4. Untuk mengetahui hubungan antara manajer keuangan dengan rekan- rekan mereka di departemen akuntansi, pemasaran, produksi dan sumber daya manusia.

5. Untuk mengetahui bagaimana cara para manajer keuangan memberikan kontribusinya dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.

D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian adalah:

1. Untuk mendapat gambaran yang jelas tentang keadaan PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk. dalam melaksanakan kegiatan dengan menerapkan sistem manajemen keuangan yang ada.

2. Untuk menambah wawasan khasanah pengetahuan penulis tentang penerapan laporan keuangan pada PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk..

3. Mencoba memberikan saran-saran agar manajemen keuangan PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk. dapat membantu memanfaatkan sepenuhnya laporan keuangan yang ada untuk membantu perusahaan mencapai tujuannya.


(12)

BAB II

PROFIL PT. PP. LONDON SUMATRA INDONESIA, Tbk.

A. Sejarah Ringkas

PT. PP. London Sumatera Indonesia Tbk, yang berkantor di jalan Jenderal Ahmad Yani No.2 Medan- Sumatera Utara pada tahun 1904, berdasarkan Akta Notaris Raden Kadirman No. 93 tanggal 18 Desember 1963. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No.J.A5/ 121/ 20 Tanggal 14 September 1963, tambahan No.531. Perusahaan ini mengelola bermacam- macam usaha antara lain :

1. Industri dan Bahan kimia 2. Perkebunan

3. Pauls ( yang terdiri dari bermacam- macam dagang ) 4. Perdagangan umum Internasional

Semua usaha di atas tersebar diseluruh dunia tetapi untuk di Indonesia perusahaan ini hanya bergerak di bidang perkebunan saja. Harrison dan Crosfield mulai beroperasi di Indonesia sejak tahun 1906 dan perkebunan ini pada mulanya


(13)

merupakan bekas hak konsensi berdasarkan perjanjian antara Zelf B Elstuut dengan beberapa perusahaan Rubber Company Ltd, yang disahkan residen Sumatera Timur.

Untuk memperluas usahanya pada tahun 1962 sampai 1963 perusahaan ini menggabungkan diri dengan perusahaan perkebunan di sumatera utara. Dengan demikian penggabungan kedua perusahaan ini terbentuk PT. PP. London Sumatra Indonesia,Tbk.. Pada masa konfrontasi dengan Malaysia, terjadi konflik antara pemerintah Inggris dengan Indonesia yang menyebabkan kaum buruh perkebunan dan pemerintah Republik Indonesia berinisiatif mengambil alih kepengurusan perusahaan untuk meneruskan aktifitas yang terkendala.

Selanjutnya pada tahun 1964 kepengurusan ini diserahkan kepada badan pengawas pemerintah daerah. Tetapi dalam tahun tersebut terjadi lagi perubahan berdasarkan ketetapan Presiden No.6 Tahun 1064 diadakan perjanjian ini mulai berlaku tanggal 20 Maret 1968.

Isi perjanjian tersebut adalah :

1. Pengambilan hak milik kepada Harrison dan Crosfield Ltd di Sumatera Utara.

2. Kerjasama di bidang perkebunan karet, kelapa sawit, proyek pertanian lainnya dan proyek bahan pangan.

Perjanjian berdasarkan :

1. Instruksi Presidium Kabinet No.28/ U/ IN/ 12/ 1966, tanggal 12 Desember 1966 dan semua peraturan lain yang berhubungan dengan pengendalian perusahaan- perusahaan asing.


(14)

2. Undang- undang No. 1 Tahun 1967 mengenai Penanaman Modal Asing Indonesia.

Anggaran Dasar perseroan mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir terjadi pada tanggal 25 Juli 1967, sehubungan dengan perubahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No.C2- 6275. HT.01.04 tahun 1997. Sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana diatur oleh Undang- undang No.1/ 1995, perubahan nama perusahaan menjadi PT.PP. London Sumatera Indonesia Tbk. Serta perubahan tempat kedudukan perusahaan menjadi di Jakarta.

Perusahaan ini mengelola hak tanah perkebunan yang disebut Hak Guna Usaha ( HGU ), berlaku selama 30 tahun dengan obsi pembaharuan. Semua Hak Guna Usaha berakhir tahun 1998. Pada tanggal 31 Desember 1997 perusahaan telah memperoleh kembali perpanjangan Hak Guna Usaha selama 25 tahun hingga tahun 2003.

B. Jenis Usaha

PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk. (PT. LONSUM) merupakan salah satu perkebunan yang masih membudidayakan tanaman karet selain kelapa sawit, kakao, teh, kopi dan sebagai produsen benih kelapa sawit dan kakao. Operasional PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk. bergerak dalam bidang perkebunan yang terdiri dari: Perkebunan kepala sawit, Perkebunan Karet, Perkebunan Coklat, Perkebunan Kopi, Perkebunan Kelapa, dan Perkebunan Teh.


(15)

Perkebunan-perkebunan yang dimiliki oleh perusahaan ini tersebar diberbagai daerah-daerah yaitu:

1. Daerah Langkat (Kebun Turangie, Kebun Namu Tongan, Kebun Pulau Rambong, Kebun Bungara),

2. Daerah Serdang (Kebun Bagerpang, Kebun Sei. Merah)

3. Daerah Rampah (Kebun Rambong Sialang, Kebun Sei. Bulan, Kebun Bah Bulian)

4. Daerah Asahan, Kebun Gunung Melayu)

5. Daerah Pulau Jawa (Kebun Kertasari, Kebun Baambessie) 6. Daerah Sulawesi (Kebun Balambessie, Kebun Palang Isang).

PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk. juga melakukan pengelolahan yang dilakukan dibeberapa pabrik yang terdapat ditiap-tiap daerah. Hal ini bertujuan untuk mencapai effisiensi kerja yang menghemat biaya angkutan. Hasil perkebunan dan pengolahan dari pabrik-pabrik yang akan dijual keluar negri maupun dalam negri terdiri dari: minyak kelapa sawit, biji kelapa sawit, coklat, kopra dan teh.

C. Struktur Organisasi

Dalam menjalankan fungsi-fungsi dan tugas-tugas masing-masing serta mempelancar aktifitas arus kerja perusahaan maka diperlukan struktur organisasi yang jelas dalam menggambarkan departemen-departemen yang dapat membantu pimpinan dalam mencapai suatu tujuan serta dapat mengetahui posisi, tugas dan


(16)

wewenang setiap departemen dan bagaimana sebenarnya hubungan antara departemen-departemen tersbut.

Bentuk struktur organisasi pada PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk. adalah struktur organisasi garis atau line organization yang menggambarkan pembagian tugas, fungsi, tanggung jawab serta wewenang didalam perusahaan.  


(17)

Board of

Struktur Organisasi PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk.

President Director Consulta Director Production DirectorResearc General Manager Dev.Estates Deputy Director Inspectorate Estate Dept.

Inspectorate Estate Dept. BLRS (NS) BLRS CSS SPS Tisue Culture Management Dept. BLRS CSS HRD/Training Gen Home AFF Clinic

Management Dept. ESTABL/Develop Drafting Sect Commodity Sect Q.C.T.L Belawan Godown Dircector Finance Director Account

Account Dept. W O ESTABL/Develop Account adm sect D.C.V.S Information Sys Internal Audit Taxation Sect North Sumatera North

Sumatera Branch

Sulawesi & Java Sulawesi & Kalimanta Palembang Surabaya Makasar Jakarta EST MGR/PE ESG MGR/PE Acting MGR Acting MGR Asst'(s) Head Asst 1ѕт Mandor Asst’(s) 1ѕт

Mandor Mandors

Clerks Mandors

Laboures Clerks


(18)

D. Job Description and Job Spesification

Tugas dan tanggung jawab dari masing- masing bagian atau departemen pada PT. PP. London Sumatera Indonesia, Tbk. dapat diketahui sebagai berikut :

1. Dewan Komisaris

 Mempertimbangkan serta memutuskan laporan tahunan atau program kerja yang diajukan Presiden Direktur.

 Menyetujui kebijaksanaan yang diambil oleh Presiden Direktur dalam menggunakan cadangan dana menurut cara yang terbaik.

 Mengawasi jalannya perseroan 2. Presiden Direktur

 Membuat perencanaan kerja

 Menyusun kebijaksanaan dan strategi perusahaan 3. Direktur Produksi

 Bertugas dan bertanggung jawab atas perancanaan dan pengaturan bidang produksi, baik kualitas maupun kuantitas

 Membawahi semua pekerjaan yang dilaksankan oleh bagian produksi 4. Direktur Keuangan

 Bertanggung jawab atas keuangan perusahaan

 Mengontrol pekerja yang dilaksanakan oleh bagian keuangan 5. Direktur Tanaman

 Mengadakan pengawasan kepada inspektur lapangan terhadap kepincangan yang terjadi dan dilakukan oleh staff dalam menjalankan tugas


(19)

 Mengadakan pengawasan data dari perkebunan

6. Direktur Manajemen

 Mengadakan perencanaan tenaga kerja, pendidikan, kenaikan perangkat, pemberhentian staff dan karyawan

 Mengurus segala urusan kesekretariatan  Bertindak sebagai Publik Relation perusahaan 7. Estate Departement

 Membuat laporan tahunan, bulanan dan laporan rutin  Mengatur peredaran uang tunai

 Mengatur pemakaian modal 8. Training sector

 Melaksanakan training untuk para staff dan karyawan  Menyusun perencanaan kebutuhan training

9. Enginering Departement

 Pembelian barang untuk pabrik  Pemeliharaan mesin- mesin

 Membuat peta lokasi pabrik dan kebun 10. Internal Audit

 Melaksanakan pengawasan terhadap seluruh aktifitas perusahaan  Bertanggung jawab penuh kepada Direktur utama perusahaan


(20)

D. Kinerja Usaha Terkini 1. Produksi

Tingkat rata-rata rendemen CPO Lonsum pada tahun 2008, merupakan salah satu yang tertinggi di dunia. Kegiatan operasional Lonsum mencakup pengelolaan perkebunan dari tahap pengembangan hingga tahap produksi; pengoperasian pabrik pengolahan minyak sawit dan produk turunan sawit, karet remah, biji kakao, kopi dan teh, engineering dan sistem pengelolaan proyek maupun pengendalian seluruh kegiatan perkebunan dan pabrik pengolahan, termasuk prasarana pendukungnya seperti jalan, perumahan dan sarana umum di sekitar perkebunan. Selain itu, Lonsum juga mengoperasikan fasilitas penelitian dan pengembangan yang berkonsentrasi pada kegiatan pembibitan dan persemaian, proteksi tanaman, serta pengendalian dampak lingkungan dan pencapaian proses pengembangan yang berkelanjutan.

a. Lahan perkebunan

Sejak tahun 2008 Lonsum telah mulai mengelola kembali lahan-lahan perkebunan sawit dan karet yang sempat terabaikan. Lonsum memiliki dan mengoperasikan areal perkebunan seluas 65.578 hektar yang tersebar di berbagai penjuru nusantara, dan kini tengah mengupayakan pengembangan perkebunan plasma seluas 31.553 hektar, yang hasilnya akan diolah di pabrik Lonsum sesuai dengan perjanjian kontrak.


(21)

Perkebunan kelapa sawit merupakan lahan usaha Lonsum terbesar, dengan luas areal 41.870 hektar di Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur. Perkebunan karet meliputi lahan seluas lebih dari 17.600 hektar terutama terletak di Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Sulawesi Selatan. Perkebunan kakao mencakup areal seluas kurang lebih 4.400 hektar dari lahan yang ditanami, dan perkebunan teh seluas hampir 600 hektar di dataran tinggi Jawa Barat yang subur

Lebih dari 85% keseluruhan areal perkebunan karet, kakao dan teh berada pada tahap menghasilkan. Sementara 27.359 hektar perkebunan kelapa sawit di Sumatera Utara merupakan kebun produktif dengan prasarana yang sudah tertata rapi. Sisanya seluas 9.277 hektar sebagian besar merupakan perkebunan kelapa sawit yang baru mulai matang dalam berbagai tahap pengembangan di Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur. Langkah konkrit ke arah sasaran tersebut di atas adalah membagi perkebunan Lonsum menjadi beberapa Strategic Business Unit (SBU) dan menempatkan seorang General Manager (GM) yang bertanggung jawab atas sasaran kinerja masing-masing SBU. Pada tahun 2008, Perseroan menambah empat GM yang ditunjuk berdasarkan proses seleksi yang ketat, sehingga jumlah keseluruhan GM menjadi sepuluh pada akhir tahun tersebut. Salah seorang GM juga memiliki tanggung jawab fungsional guna mengelola kebun sawit plasma Perseroan yang luas di Sumatera Selatan. Prioritas utama dalam waktu dekat adalah memecahkan berbagai


(22)

masalah pertanahan yang diwarisi. Sebuah studi dilakukan sejak akhir tahun guna mengupayakan terobosan dalam skema usaha plasma agar b. Pengiriman Tepat Waktu

Salah satu tujuan utama pendekatan baru ini adalah untuk menyatukan berbagai elemen dalam sistem transportasi dan penyimpanan ke dalam landasan terpadu menyeluruh. Dengan landasan semacam ini tidak hanya akan meningkatkan efektivitas dalam pengiriman komoditas Lonsum, namun juga dalam pengiriman serta penyimpanan pupuk, peralatan dan suku cadang pabrik, bahan bakar solar, dan segala yang dibutuhkan oleh perkebunan.

2. Pemasaran

Selesainya pembangunan instalasi tangki timbun Sei Lais di Palembang menjadi awal upaya Lonsum mengalihkan basis penjualan CPO dari ex-pabrik menjadi ex-tangki timbun, yang lebih menguntungkan. Komoditas yang dipasarkan Lonsum merupakan hasil dari perkebunan yang dikelolanya sendiri, yaitu produk

3. Penjualan

Keunggulan Lonsum dalam hal mutu dan penyediaan produk memungkinkan Perseroan memperoleh pembiayaan penjualan yang menguntungkan dengan jaminan piutang Perseroan.


(23)

Di tahun 2008 Lonsum mengkoordinasikan seluruh kegiatan pemasaran dan penjualannya melalui kantor Singapura, mengerahkan segenap daya untuk mengembangkan pangsanya di pasar internasional. Lonsum tengah membangun kembali reputasinya sebagai pemasok andal produk kelapa sawit, karet, kakao dan teh, terutama melayani pembeli dari kalangan industri seperti pialang komoditas global, perusahaan pengolah makanan dan sebagainya.

b) Penjualan CPO

Pada tahun 2008 Lonsum berhasil melakukan diversifikasi pemasaran CPO sehingga mampu meningkatkan jumlah pelanggan. Perkembangan ini berawal dari selesainya pembangunan instalasi tangki timbun Sei Lais di Palembang, yang merupakan langkah awal upaya Lonsum mengalihkan metode penjualan CPO di Sumatera Selatan dari ex-pabrik ke ex-tangki timbun. Hasilnya, kami mampu menambah jumlah pelanggan secara signifikan serta menikmati keuntungan dari perolehan harga pasar CPO yang berlaku.

c) Penjualan Komoditas Lainnya

Penjualan karet, kakao dan teh di sepanjang tahun 2008 menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan meskipun masing-masing komoditas ini memiliki prospek yang berbeda. Permintaan akan produk karet alam sedikit menurun akibat lesunya pasar otomotif di Cina, yang merupakan


(24)

pasar karet alam terbesar di dunia. Sementara melonjaknya harga minyak bumi belakangan ini, tidak mempengaruhi stabilitas harga karet alam, berbeda dengan harga karet sintetis yang terbawa naik. Bumi belakangan ini, tidak mempengaruhi stabilitas harga karet alam, berbeda dengan harga karet sintetis yang terbawa naik

4. Penanganan Logistik

Pengelolaan informasi dan peningkatan sisi keamanan akan menjadi salah satu fitur utama penanganan logistik dan transportasi terpadu.Pengelolaan logistik yang baik dan benar, terutama dalam hal penanganan dan pengiriman tandan buah segar kelapa sawit (TBS) dari perkebunan ke pabrik pengolahan, dan pengiriman CPO dari pabrik ke tangki timbun, sangat mempengaruhi biaya operasional maupun mutu CPO yang sampai ke tangan pelanggan.

Mutu CPO sangat bergantung pada rendahnya kandungan asam lemak bebas (FFA), di mana kadar FFA akan meningkat apabila TBS tidak ditangani secara benar, atau terlambat waktu pengirimannya ke pabrik pengolahan, dan pengiriman CPO dari pabrik ke tangki timbun, sangat mempengaruhi biaya operasional maupun mutu CPO yang sampai ke tangan pelanggan. Mutu CPO sangat bergantung pada rendahnya kandungan asam lemak bebas (FFA), di mana kadar FFA akan meningkat apabila TBS tidak ditangani secara benar, atau terlambat waktu pengirimannya ke pabrik.


(25)

Untuk itu, Lonsum berencana untuk merombak pengelolaan logistiknya melalui pengembangan sistem terpadu yang memungkinkan Perseroan untuk melakukan pengiriman tepat waktu, hemat biaya, namun tetap aman.

Pada tahun 2008, Lonsum diuntungkan oleh perubahan penyerahan CPO dari ex-pabrik ke ex-tangki timbun, dengan berkurangnya rata-rata stok CPO di pabrik. Hal ini dapat menekan biaya penyimpanan selain juga risiko penurunan mutu CPO.Upaya penanganan dan pengelolaan transportasi maupun logistik terpadu akan meningkatkan keunggulan Lonsum dengan semakin pendeknya jalur distribusi sebagaimana telah diupayakan untuk produk CPO. Inisiatif ini akan mulai dijalankan pada tahun 2008 di mana Lonsum akan menggunakan pendekatan yang sama sekali baru dalam menangani transportasi maupun logistik dengan berbagai keunggulan strategis.

Sebagai langkah awal, Lonsum akan melakukan investasi pada pengadaan armada truk maupun tongkang, yang sepenuhnya akan dikendalikan oleh Perseroan. Armada pengangkutan Lonsum akan dilengkapi dengan sistem navigasi satelit (GPS) agar mobilitas masing-masing kendaraan dapat dipantau setiap saat. Peningkatan pengelolaan sistem informasi dan pengamanan akan menjadi salah satu fitur utama dalam penanganan logistik dan transportasi terpadu, dan merupakan suatu prioritas Rencana cetak biru bagi pengembangan teknologi informasi Lonsum yang baru juga telah mencakup sistem informasi manajemen yang menunjang kegiatan logistik terpadu.


(26)

LSIP kembali terpilih menjadi salah satu saham pilihan yang membentuk indeks harga saham LQ45 BEJ. Biro Direksi Lonsum mengelola komunikasi internal maupun eskternal Perseroan.

Kebijakan dan prosedur tata kelola perusahaan di lingkungan Lonsum diterapkan serta dipantau oleh Biro Direksi di bawah kendali langsung Presiden Direktur. Selain aspek tata kelola, Direktorat tersebut juga mengawasi empat departemen lainnya, yaitu Departemen Komunikasi Perusahaan, Hubungan Investor, Sekretaris Perusahaan dan Hukum, serta Hubungan Pemerintahan dan Kemasyarakatan. Keempat departemen ini berperan aktif dalam berbagai kegiatan di sepanjang tahun 2008 dalam upaya untuk menyatukan visi dan nilai utama, menyelaraskan organisasi dan operasional dengan visi yang baru, dan menumbuhkan citra Perusahaan yang bertanggung jawab, tanggap perkembangan serta menjanjikan.

6. Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan

Laporan Keuangan dan semua informasi keuangan yang berkaitan dengan Laporan Keuangan Tahunan disiapkan oleh Manajemen Lonsum. Dalam pelaksanaannya, Manajemen menerapkan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan melakukan penilaian serta estimasi terhadap hal-hal yang dirasa perlu. Untuk memenuhi standar kebenaran dan kewajaran dari laporan dan segala informasi ini, Manajemen menerapkan sistem pengawasan intern untuk memastikan bahwa setiap transaksi dilakukan sesuai dengan otorisasi Manajemen, semua aktiva yang dimiliki dilindungi dengan baik dan semua hal


(27)

tersebut dicatat secara benar. Unsur penting dari suatu penetapan kendali adalah dengan pemilihan, pelatihan dan pengembangan personilnya termasuk di dalamnya pengawasan intern. Manajemen percaya bahwa sistem pengawasan intern akan mendukung keandalan dan kebenaran dari Laporan Keuangan.


(28)

BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengaruh Berbagai Disiplin Ilmu Terhadap Manajemen Keuangan

Dalam penerapannya manajemen keuangan PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk. tidak dapat berdiri sendiri. Manajemen keuangan selalu berkaitan erat dengan berbagai disiplin ilmu yang lain seperti akuntansi, ilmu ekonomi mikro dan makro, manajemen pemasaran, manajemen produksi, metode kuantitatif dan manajemen sumber daya manusia.

1. Akuntansi

Hampir dalam setiap pengambilan keputusan, manajer keuangan bertitik tolak dari data-data akuntansi. Bidang akuntansi pada PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk. bertanggung jawab terhadap pengembangan laporan keuangan baik sebagai alat ukur prestasi manajemen dimasa lalu maupun sebagai dasar pengambilan keputusan masa yang akan datang. Tugas seorang akuntan meliputi; penyiapan laporan keuangan, antara lain: neraca, laporan laba rugi, serta laporan sumber dan penggunaan modal kerja. Selain itu, bagaian akuntasi juga bertanggung jawab terhadap validitas dan kualitas data yang diperlukan sebagai dasar perencanaan sekaligus sebagai alat pengendalian.

Oleh karena itu laporan keuangan menjadi sangat relevan bagi para manajer keuangan terutama dalam kaitannya dengan pengambilan keputusan keuangan. Seperti yang dilakukan manajer keuangan PT. PP. London


(29)

Sumatra Indonesia, Tbk. yaitu mengambil keputusan investasi jangka pendek dan jangka panjang, keputusan pembiayaan-penentu struktur modal yang optimal, identifikasi sumber dan penggunaan dana secara tepat untuk mendukung keputusan investasi, keputusan alikasi laba yang diperoleh perusahaan seperti; penentuan besarnya proporsi laba yang harus dibagikan kepada pemegang saham dan tingkat pertumbuhannya dimasa yang akan datang.

2. Ilmu Ekonomi

Manajemen keuangan sangat erat kaitannya dengan ilmu ekonomi kerena PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk. beroperasi dalam kerangka ekonomi. Manajer keuangan harus mengetahui kerangka ekonomi dan mengetahui teori ekonomi sebagai alat bantu untuk mencapai efisiensi operasi perusahaan. Ada dua bidang ilmu ekonomi yang digunakan PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk. adalah ilmu ekonomi makro dan ilmu ekonomi mikro. Ilmu ekonomi mikro sangat bermanfaat karena sebagai dasar manajemen pemasaran sedangkan ilmu ekonomi makro sangat bermanfaat terutama dalam mempelajari perilaku pasar secara makro.

Manajer keuangan PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk. harus dapat memanfaatkan teori ekonomi mikro dengan konsep biaya marginal dan pendapatan marginal kedalam keputusan investasi jangka panjang maupun jangka pendek. Manajer keuangan harus menguasai ilmu ekonomi manajerial yang merupakan penggabungan antara ilmu ekonopmi mikro, akuntansi, manajemen pemasaran dan manajemen keuangan.


(30)

3. Pemasaran, produksi, metode kuantitatif

Manajer keuangan PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk. harus bekerja bersama-sama dengan manajer pemasaran dan operasi dalam menterjemahkan kebijakan perusahaan. Manajer keuangan juga perlu mempertimbangkan pengaruh perkembangan produk baru, rencana promosi, distribusi dan strategi penentuan harga terhadap keuangan perusahaan. Manajer produksi juga perlu memperhitungkan dampak keputusan investasi, jaringan kerja, otomatisasi, penentuan kapasitas produksi, pengawasan kwalitas penentuan standar bahan kontinuitas operasi terhadap aliran kas perusahaan dan juga bersama-sama menghitung berapa tingkat output minimal yang harus dicapai, kombinasi produk yang optimal, kombinasi investasi baik investasi para asset riil seperti; tanah, gedung, mesin-mesin, peralatan produksi maupun asset financial atau surat-surat berharga.

B. Fungsi dan Peranan Manajemen Keuangan

Dalam melaksanakan fungsi manajemen keuangan, PT. PP. London Sumatra Indoneia, Tbk. memiliki tujuan korporasi, antara lain sebagai berikut:

1. Mencapai kesejahteraan pemegang saham semaksimum mungkin. 2. Mencapai keuntungan maksimum dalam jangka panjang.

3. Mencapai hasil manajerial yang maksimum.

4. Mencapai pertanggung jawaban sosial, dalam pengertian peningkatan kesejahteraan masyarakat.


(31)

Peningkatan kesejahteraan yang maksimum dari pemegang saham PT. PP. London Sumatra Indoneia, Tbk. terbukti dengan meningkatnya nilai korporasi yang dicerminkan dalam menigkatnya pembayaran deviden dan meningkatnya harga saham korporasi di bursa. Disamping itu, peningkatan kesejahteraan karyawan juga dilakukan untuk melakukan tujuan-tujuan korporasi sehingga full of commitment atau komitmen sepenuhnya antara para karyawan PT. PP. London Sumatra Indoneia, Tbk. dengan korporasi.

Fungsi manajemen keuangan yang dimaksudkan oleh PT. PP. London Sumatra Indoneia, Tbk. merupakan suatu proses perancanaan anggaran atau budgeting dimulai dari fore casting sumber pendanaan atau source fund, pengorganisasioan kegiatan penggunaan dana secara efektif dan efisien, serta mengantisipasi semua resiko atau risk ability. Pada saat inilah seorang manajer keuangan PT. PP. London Sumatra Indoneia, Tbk. sangat berperan penting dan menonjol dengan cara melakukan pencaraian dana atau source of funds, seperti: dana jangka pendek, dana jangka panjang dan dari modal sendiri.

1) Sumber Dana Jangka Pendek

Dana jangka pendek yang dikelolah oleh manajer keuangan PT. PP. London Sumatra Indoneia, Tbk. berupa pinjaman dari bank jangka pendek, seperti:

a) Cerukan atau coverdraft b) Anjak piutang atau factoring


(32)

Dana-dana yang berasal dari sumber dana jangka pendek ini dialokasikan sbagai investasi jangka pendek dalam bentuk: kas, piutang, sekuritas dan persediaan.

2) Sumber Dana Jangka Panjang

Dana jangka panjang yang dikelolah oleh manajer keuangan PT. PP. London Sumatra Indoneia, Tbk. berupa:

a) Pinjaman Bank b) Obligasi atau bonds c) Leasing debentures d) Warrants

Dana-dana yang berasal dari sumber dana jangka panjang ini dialokasikan sbagai investasi kedalam bentuk harta tetap atau fixed assets PT. PP. London Sumatra Indoneia, Tbk., seperti: tanah, bangunan, mesin-mesin, peralatan pabrik, dan alat-alat angkutan.

Disamping itu, jika dana jangka panjang tersebut berlebih manajer keuangan menginvestasikannya kedalam bentuk royalti, hak paten, dan goodwill atau yang sering disebut dengan harta tidak berwujud atau intangible assets.

3) Sumber Dana yang Berasal Dari Modal PT. PP. London Sumatra Indoneia, Tbk.

Sumber dana yang berasal dai modal PT. PP. London Sumatra Indoneia, Tbk. dikelolah oleh manajer keuangan berupa:


(33)

b) Laba ditahan atau tambahan modal melalui penjualan saham dipasar modal

Seperti yang dilakukan oleh manajer keuangan PT. PP. London Sumatra Indoneia, Tbk. dalam mencari sumber dana atau source of fund dan mengalokasikannya kedalam bentuk investasi yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan nilai korporasi dan memaksimumkan keuntungan dalam jangka panjang serta meningkatkan kesejahteraan karyawan korporasi.

Disamping peran seorang manajer keuangan, pimpinan PT. PP. London Sumatra Indoneia, Tbk. juga memberikn tugas-tugas kepada manajer keuangan yang harus mampu mengantisipasi hal-hal sebagai berikut:

1. Resiko Likuiditas

Apabila korporasi tersebut tidak cukup liquiditasnya, maka korporasi dapat meminjamkan kepada bank melalui pinjaman jangka pendek, cerukan dan anjak piutang.

2. Default Risk

Apabila terjadi kemungkinan dimana korporasi tersebut tidak mampu membayar pinjaman dalam bentuk obligasi pada saat jatuh tempo, maka manajer keuangan PT. PP. London Sumatra Indoneia, Tbk. dapat mengantisipasinya dengan dana taktis atau sinking fund.


(34)

Resiko ini adalah resiko dimana keadaan penghasilan operasional bersih atau net operating income (EBIT atau Earning Before Interest and Tax) PT. PP. London Sumatra Indoneia, Tbk. lebih kecil dari bunganya.

4. Resiko Operasional

Resiko operasional merupakan resiko inflasi dan resiko perubahan kurs yang terdapat dalam capital budgeting techique dibawah resiko.

Dapat penulis simpulkan, bahwa fungsi dan peran manajer keuangan PT. PP. London Sumatra Indoneia, Tbk. merupakan fungsi perencanaan anggaran atau budgeting, pengorganisasian aliran kas atau cash flow, dan pengendalian serta analisa keuangan atau controling and financial analysis untuk memaksimalkan keuntungan jangka pendek dengan menengah PT. PP. London Sumatra Indoneia, Tbk.

Dengan demikian, seluruh aktivitas yang ada dibagian manajemen keuangan memainkan peranan yang sangat penting bagi PT. PP. London Sumatra Indoneia, Tbk. dalam proses memperoleh laporan keuangan yang akurat serta proses penciptaan pendapatan serta bertanggung jawab atas pengelolaan semua transaksi-transaksi keuangan PT. PP. London Sumatra Indoneia, Tbk.

C. Laporan Keuangan

Laporan keuangan diterbitkan PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk. untuk para pemegang sahamnya, laporan tahunan (annual report) adalah yang paling penting. Ada dua jenis informasi yang disampaikan pada laporan keuangan ini, yaitu:


(35)

1. Bagian Verbal, sering disajikan sebagai surat dari President Director, yang menguraikan hasil operasional perusahaan selama tahun lalu dan membahas perkembangan-perkembangan baru yang mempengaruhi operasional perusahaan dimasa yang akan datang.

2. Laporan tahunan menyajikan empat laporan keuangan dasar, yaitu: neraca, laporan laba rugi, laporan laba ditahan, dan laporan arus kas.

Sehingga perusahaan memperoleh yang namanya laporan keuangan yang akurat dikarenakan laporan ini memberikan gambaran akuntansi, posisi keuangan dan operasional perusahaan.

1. Keakuratan laporan keuangan

Laporan keuangan yang dikelolah dibagian manajemen keuangan harus sedemikian rupa sehingga dapat terjamin keakuratannya. Keakuratan laporan keungan tercermin dari:

a) Memberikan informasi secara kuantitatif mengenai PT. PP. London Sumatra Indoneia, Tbk.

b) Pihak tertentu menyajikan informasi yang dapat diperaya tentang posisi keuangan dan perubahan-perubahan kekayaan perusahaan c) Menyajikan informasi keuangan yang dapat memabantu para

pemakai dalam menafsirkan perolehan laba.

d) Menyajikan informasi lain-lain yang diperlukan tentang perubahan harta dan kewajiban serta mengungkapkan informasi lain yang sesuai dngan keperluan para pemakai


(36)

1) Relevan, dapat dihubungkan dengan maksud dan kegunaannya

2) Jelas dan mudah dimengerti 3) Dapat diuji kebenarannya,

4) Tepat waktu, untuk membantu dari pada pengambilan keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut.

5) Dapat diperbandingkan

6) Lengkap, meliputi semua data akuntansi/ laporan keuangan yangdapat mempengaruhi perilaku dalam pengambilan keputusan harus diungkapkan dengan jelas.

7) Netral

2. Komponen Laporan Keuangan

Laporan keuangan hasil tindakan pembuatan ringkasan data keuangan perusahaan. Laporan keuangan ini disusun dan ditafsirkan untuk kepentingan manajemen dan pihak-pihak lain yang menaruh perhatian atau mempunyai kepentingan dengan data keuangan PT. PP. London SumatraIndonesia, Tbk. Laporan keuangan yang disusun oleh manajer keuangan PT. PP. London SumatraIndonesia, Tbk. guna memberikan informasi kepada berbagai pihak yang terdiri dari:

a. Neraca (Balance Sheets)

Neraca merupakan laporan tentang posisi keuangan PT. PP. London SumatraIndonesia, Tbk.. Neraca menggambarkan kondisi


(37)

keuangan PT. PP. London SumatraIndonesia, Tbk. pada tanggal tertentu, umumnya pada akhir tahun pada saat penutupan buku. Neraca ini memuat:

1) Aktiva (harta kekayaan yang dimiliki PT. PP. London SumatraIndonesia, Tbk.) merupakan sumber daya yang dimiliki perusahaan.

2) Hutang menunjukkan bagaimana sumber daya dibelanjakan oleh korporasi.

3) Modal seniri (kelebihan aktiva diatas hutang) menunjukkan bagaimana sumber daya dibelanjakan oleh korporasi.

b. Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Laporan laba rugi merupakan Laporan hasil kegiatan operasional perusahaan dalam satu priode tertentu. Laporan laba rugi yang disusun oleh PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk. menggunakan konsep accrual basis. Hal ini mencerminkan bahwa pendapatan dan biaya yang dilaporkan tidak selalu menggambarkan actual cash flows selama periode tertentu. Dengan demikian, net earnings yang diperoleh tidak sama dengan actual cash yang dihasilkan dari operasional korporasi perusahaan.

Laporan laba rugi tersebut juga memperlihatkan hasil yang diperoleh dari penjualan barang-barang atau jasa-jasa dan ongkos-ongkos yang timbul dalam proses pencapaian hasil. Laporan ini juga memperlihatkan adanya pendapatan bersih atau kerugian bersih


(38)

sebagai hasil dari operasi PT. PP. London SumatraIndonesia, Tbk. selama priode tertentu (umumnya 1 tahun). Singkatnya laporan ini merupakan laporan aktivitas dalam hasil aktivitas itu, atau merupakan ringkasan yang logis dari penghasilan dan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh PT. PP. London SumatraIndonesia, Tbk.

c. Laporan Arus Kas (Cash Flow)

Arus kas dapat dipergunakan sebagai alat pengendali baik arus kas masuk maupun arus kas keluar. Variabel-variabel arus kas sangat relevan mempengaruhi arus dan seberapa jauh variabel tersebut mempengaruhinya. Variabel yang menentukan arus kas pada PT. PP. London SumatraIndonesia, Tbk., antara lain:

1) Penjualan yang direncanakan 2) Tingkat penagihan

3) Investasi dalam persediaan barang 4) Piutang

5) Peralatan atau mesin yang mendukung operasi dan penjualan Informasi-informasi dari variabel inilah yang dipergunakan untuk menyusun anggaran kas pada PT. PP. London SumatraIndonesia, Tbk., yang dipergunakan oleh perusahaan sebagai pengendali realisasi arus kas (cash inflow and out flowLaporan Sumber dan Penggunaan Modal (Source and Uses Funds)

Laporan sumber dan penggunaan modal digunakan perusahaan untuk menunjukkan bagaimana dana diperoleh dan bagaimana dana


(39)

yang dimiliki dipergunakan. Laporan Sumber dan Penggunaan Modal pada PT. PP. London SumatraIndonesia, Tbk. memperlihatkan aliran modal kerja selama priode tertentu. Laporan ini memperlihatkan sumber-sumber dari mana modal kerja telah diperoleh dan penggunaan atau pengeluaran modal kerja yang telah dilakukan selama jangka waktu tertentu.

Analisa sumber dan penggunaan modal sering disebut perusahaan sebagai laporan keuangan korporasi. Berbeda dengan neraca, sumber dana dan penggunaan modal kerja ini memberikan informasi tentang bagaiman korporasi PT. PP. London SumatraIndonesia, Tbk. mencapai suatu posisi tertentu. Oleh karena itu, perusahaan menidentifikasi baik sumber maupun penggunaan dana yang terjadi dalam suatu periode.

d. Laporan Laba Ditahan dan Modal Sendiri

Laporan laba ditahan menunjukkan suatu analisa perubahan besarnya bagian laba yang ditahan selama jangka waktu tertentu sedangkan laporan modal sendiri diperuntukkan bagi PT. PP. London SumatraIndonesia, Tbk. sebagai ringkasan dari perubahan modal pemilik atau perusahaan.

Menurut salah seorang manajer keuangan pada PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk. untuk tujuan menganalisa yang lebih lanjut dan mendalam tidak cukup hanya didasarkan pada laporan keuangan yang disusun secara ringkas (condesed financial statement), tetapi diperlukan


(40)

skedul-skedul tambahan yang memperlihatkan perincian dari aktiva tanah, bangunan, peralatan, sumber daya alam, akumulasi penyusutan, depresi dan amortisasi dari aktiva tetap, persediaan, investasi jangka panjang, pinjaman yang masih harus dibayar, pinjaman jangka panjang, harga pokok barang yang diproduksi, harga pokok barang yang dijual, biaya penjualan, biaya umum dan administasi.


(41)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Fungsi dan peranan manajemen keuangan pada PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk. sangat memadai dan perusahaan memperoleh laporan keuangan yang akurat. Seluruh aktivitas yang ada pada bagian manajemen keuangan memainkan peranan yang sangat penting bagi PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk.. Itu dapat terlihat dari kinerja manajer keuangan dalam melakukan pengelolaaan keuangan, mulai dari fungsi perencanaan anggaran atau budgeting, pengoperasian aliran kas atau cash flow, dan pengendalian serta analisa keuangan atau controling dan financial analysis sebagai upaya memaksimalakan keuntungan jangka pendek dan menengah.

Komponen-komponen laporan keuangan yang dikelolah olah manajemen keuangan PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk. adalah neraca atau balance sheets, laporan laba rugi atau income statement, laporan arus kas atau cash flow, laporan sumber dan penggunaan modal atau source and uses funds, laporan laba ditahan dan modal sendiri.

Lapora keuangan yang dikelolah manajemen keuangan PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk. dapat terjamin keakuratannya karena dapat memberikan informasi keuangan perusahaan, dapat dipercaya dan dapat dipertanggung jawabkan oleh manajer keuangan perusahaan.


(42)

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, penulis mencoba memberikan beberapa saran dalam kaitannya untuk memperbaiki kelemahan manajemen keuangan dalam menyusun laporan keuangan sebagai berikut:

1. Keadaan struktur organisasi cukup baik tetapi sistem sentralisasi masi harus dilonggarkan. Artinya kepada kepala bagian teristimewa kepala bagian keuangan perlu diberikan orientasi dalam pembelian dan pengeluaran kas sampai jumlah tertentu. Tujuannya adalah agar meringankan tugas direktur keuangan dan juga berguna untuk kepala bagian yang semakin bertanggung jawab karena adanya pemberian tugas dan wewenang yang lebih besar.

2. Pemberdayaan Satuan Pengawasan Intern (SPI) sudah mencapai mamadai akan tetapi sumber daya manusianya harus lebih ditingkatkan lagi. Perusahaan perlu melibatkan SPI teristimewa dalam penerimaan dan pengeluaran kas sehingga jelas terlihat fungsi SPI sebagai pejabat pemeriksa. Hal ini sangat menentukan untuk dipercayanya informasi yangdihasilkan.

3. Sistem akuntansi perusahaan sudah cukup baik hanya perusahaan perlu memantaunya kembali, dengan adanya beberapa penyempurnaan diatas informasi keuangan yang dihasilkan akan lebih terjamin lagi keakuratannya, teristimewa jika didorong oleh kejujuran untuk melaksanakannya.


(43)

DAFTAR PUSTAKA

Alexander, Hengky, 2004. Tip dan Trik Pemrograman Visual Basic 6.0 dan Microsoft

Acces. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Daryanto, Drs. 2003. Belajar Komputer dan Visual Basic. Malang: YRAMA WIDYA.

Kurniadi, Adi.2003. Pemrograman Visual Basic 6.0. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Razaq, Abdul, 2004. Belajar Cepat Visual Basic. Surabaya : Indah.

Salim, Agus, 2004. Belajar Sendiri Microsoft Visual Basic 6.0. Jakarta: PT. Elex Media


(44)

(45)

(46)

(47)

(48)

(49)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)