62
1. Pengalaman pribadi untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap.
Pengalaman pribadi haruslah meningkatkan kesan yang kuat, karena itu sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi
dalam situasi yang melibatkan faktor emosional.
2. Pengaruh orang lain lain yang dianggap penting. Pada umumnya, individu
cenderung untuk memiliki sikap yang konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh
keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut.
3. Pengaruh kebudayaan. Tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis
pengaruh sikap kita terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakatnya, karena kebudayaanlah yang memberi corak
pengalaman individu-individu masyarakat asuhnya.
4. Media massa. Dalam pemberitaan surat kabar maupun radio atau media
komunikasi lainnya, berita yang seharusnya faktual disampaikan secara obyektif berpengaruh terhadap sikap konsumennya.
5. Lembaga pendidikan dan lembaga agama. Konsep moral dan ajaran dari
lembaga pendidikan dan lembaga agama sangat menentukan sistem kepercayaan. Tidaklah mengherankan jikalau pada gilirannya konsep tersebut
mempengaruhi sikap.
6. Faktor emosional. Kadang kala, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan
yang didasari emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego.
Sikap positif siswa terhadap mata pelajaran menjadi hal yang sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan dirinya dalam mengikuti proses pembelajaran
termasuk dalam proses pembelajaran geografi. Sikap siswa terhadap mata pelajaran maksudnya kecenderungan siswa untuk menerima atau menolak
pelajaran geografi. Menumbuhkan sikap positif terhadap mata pelajaran geografi perlu diperrhatikan agar penyampaian materi geografi dapat diterima dengan cara
yang menyenangkan, mudah dipahami, dan perlu ditunjukkan bahwa belajar geografi dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
G. Kreativitas Siswa
Kreativitas merupakan istilah yang banyak digunakan baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Pada umumnya orang menghubungkan kreativitas dengan
63
pproduk-produk kreasi. Pada hakekatnya, pengertian kreatif berhubungan dengan penemuan sesuatu, mengenai hal yang menghasilkan sesuatu yang baru dengan
menggunakan sesuatu yang telah ada. Kreativitas adalah sebagai kemampuan mental untuk mencipta, melahirkan
sesuatu yang baru berupa gagasan-gagasan, ide, atau karya baru yang didasarkan pada kemampuan melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang
sudah ada, dan ciptaan itu bermanfaat bagi kualitas kehidupan manusia. Pengertian Kreativitas menurut para ahli. Menurut Munandar 1992:25,
kreativitas adalah suatu kemampuan umum untuk menciptakan suatu yang baru,sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat
diterapkan dalam pemecahan masalah,atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya.
Supriyadi dalam Rachmawati dan Kurniati 2005:15, mengutarakan bahwa
kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru,baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah
ada. Selanjutnya ia menambahkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang mengimplikasikan terjadinya ekalasi dalam
kemampuan berpikir, ditandai oleh suksesi, diskontinuitas, deveransiasi dan integrasi antara setiap tahap perkembangan.
Menururt Rhodes dalam Afifah 2007, kreativitas didefenisikan sebagai person,
process, press product. Keempat P ini saling berkaitan, yaitu pribadi person yang kreatif yang melibatkan diri dalam Proses process kreatif dan dengan
64
dorongan dan Dukungan press dari lingkungan, menghasilkan Produk product kreatif.
Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa makna kreativitas adalah
menciptakan sesuatu produk yang baru, mengkonstruk ide, berpikir kreatif atau gagasan-gagasan yang dapat diterapkan dalam menyelesaikan suatu masalah serta
menjadi sesuatu yang bermanfaat,dalam proses belajar. Ada bermacam teori tentang kreativitas dan masing-masing menekankan pada aspek yang berbeda dan
setiap aspek saling mempengaruhi satu sama lain Sadanah, 2013:41.
1. Ciri-ciri Individu Kreatif
Sund dalam Slameto 2010:147 menyatakan bahwa individu dengan potensi kreatif dapat dikenal melalui pengamatan ciri-ciri sebagai berikut:
a. Hasrat keingintahuan yang cukup besar
b. Bersikap terbuka terhadap pengalaman baru
c. Panjang akal
d. Keinginan untuk menemukan dan meneliti
e. Cenderung lebih menyukai tugas yang berat dan sulit
f. Cenderung mencari jawaban yang luas dan memuaskan
g. Memiliki dedikasi bergairah serta aktif dalam melaksanakan tugas
h. Berfikir fleksibel
i. Menanggapi pertanyaan yang diajukan serta cenderung member jawaban
lebih banyak j.
Kemampuan membuat anilisis dan sintesis k.
Memiliki semangat bertanya serta meneliti l.
Memiliki daya abstraksi yang cukup baik m.
Memiliki latar belakang membaca yang cukup luas
Diuraikan oleh Munandar 1999: 34, ciri-ciri kreativitas yang bersumber dari teori Renzulli yang meliputi:
1 dorongan ingin tahu besar, 2 sering mengajukan pertanyaan yang baik, 3 memberikan banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah, 4 bebas
dalam menyatakan pendapat, 5 mempunyai rasa keindahan, 6 menonjol
65
dalam salah satu bidang seni, 7 mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya tidak mudah terpengaruh oleh orang lain, 8 rasa
humor tinggi, 9 daya imajinasi kuat, 10 keaslian orisinalitas tinngi tampak dalam ungkapan gagasan,karangan dan sebagainya; dalam
pemecahan
masalah menggunakan
cara-cara orisinil,yang
jarang diperlihatkan anak-anak lain, 11 dapat bekerja sendiri, 12 senang
mencoba hal-hal yang baru, 13 kemampuan mengembangkan atau merinci suatu gagasan kemampuan elaborasi.
Sehubungan dengan pendapat di atas kreativitas berarti adalah kemampuan membuat atau menciptakan suatu karya yang dalam proses membuat karya itu
seseorang dibekali, rasa ingin tahu, memiliki banyak gagasan untuk memecahkan masalah, mengungkapkan ide sendiri tidak terpengaruh oleh orang lain, mencoba
sesuatu yang baru, yang orisinil dan bermanfaat bagi orang lain.
2. Teori-teori kreativitas
Afifah 2007 mengemukakan bahwa akses terhadap bidang acces to afield dapat dilakukan dengan cara memberikan pengakuan terhadap kreativitas
seseorang yang sedang berkarya dibidangnya, membina hubungan baik dengan para pakar dan orang yang relevan dibidangnya, membantu individu yang
menunjukan individu yang menunjukan minat dan bakat kreatifnya dibidang seni,membina hubungan dengan lembaga-lembaga terkait melalui programnya.
Teori yang melandasi pengembangan kreativitas, menurut Basuki 2010 dapat dibedakan menjadi tiga sebagai berikut.
1. Teori psikoanalisis
Pribadi yang kreatif dipandang sebagai seorang yang pernah mengalami traumatis, yang dapat memunculkan gagasan-gagasan yang disadari dan tidak