Gambaran Intensi Pada Kelompok Kontrol Dan Perlakuan

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui rata-rata skor pengetahuan ASI eksklusif sebelum diberikan perlakuan adalah 64,63. Sedangkan rata-rata skor pengetahuan ASI eksklusif sesudah diberikan perlakuan adalah 77,9. Hal tersebut menunjukkan terdapat peningkatan rata-rata skor sebesar 13,27. Pada sub-bab sebelumnya telah diketahui peningkatan rata-rata skor pengetahuan pada kelompok kontrol sebesar 4,47. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan perubahan rata-rata skor pengetahuan yang besar antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Menurut Notoadmodjo 2007, seseorang yang terpapar informasi mengenai suatu topik tertentu akan memiliki pengetahuan yang lebih banyak daripada yang tidak terpapar informasi. Pemberian media leaflet merupakan salah satu metode untuk meningkatkan pengetahuan dengan melalui tulisan-tulisan dan gambar mengenai suatu materi. Dalam penelitian ini, informasi diberikan melalui media leaflet. Responden diminta membaca leaflet tersebut selama 3-5 menit. Setelah selsai membaca, peneliti kembali mengukur pengetahuan responden mengenai Pemberian ASI eksklusif. Sehingga dapat disimpulkan, seseorang yang terpapar suatu materi akan mengalami peningkatan pengetahuan yang lebih besar daripada seseorang yang tidak terpapar informasi.

6.4. Gambaran Intensi Pada Kelompok Kontrol Dan Perlakuan

Berdasarkan hasil univariat, diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki intensi negatif yaitu ibu bernia memberikan pisang, madu dan air putih pada anak yang dikandungnya sebelum anaknya berusia ≤ 6 bulan. Pada kelompok kontrol, responden yang menjawab tidak berniat sebanyak 17 orang, sedangkan pada kelompok perlakuan sebanyak 21 orang. Dapat disimpulkan bahwa responden yang tidak berniat memberikan ASI eksklusif lebih banyak pada kelompok perlakuan daripada kelompok kontrol Hal tersebut dapat dikarenakan, saat penelitian berlangsung terdapat beberapa hambatan dalam proses pembelajaran dengan media leaflet. Menurut Sadiman, dkk. 2010, terdapat beberapa hambatan dalam berkomunikasi seperti hambatan psikologis, fisik, kultural, dan hambatan lingkungan. Hambatan yang terjadi pada penelitian ini berasal dari kultural dan lingkungan. Hambatan kultural yang terjadi adalah adanya kepercayaan untuk memberikan makanan pendamping ASI dini. Sedangkan hambatan lingkungan yaitu lingkungan yang bising sehingga tidak mendukung untuk terjadinya proses belajar yang efektif. Hambatan-hambatan tersebut menyebabkan seseorang yang mendapatkan penambahan pengetahuan belum tentu akan memiliki niat untuk memberikan ASI eksklusif pada anak yang sedang dikandungnya. 6.5. Pengaruh Media Leaflet terhadap Perubahan Pengetahuan ASI Eksklusif Berdasarkan hasil statistik didapatkan bahwa adanya pengaruh dari media leaflet terhadap perubahan pengetahuan mengenai pemberian ASI eksklusif. Hasil penelitian yang sama juga ditemukan pada penelitian yang dilakukan Munawaroh, dkk. 2010. Berdasarkan penelitian tersebut, media leaflet efektif dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan. Dalam Notoadmodjo 2007, media dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan, dengan peningkatan pengetahuan diharapkan adanya perubahan perilaku ibu hamil yaitu pemberian ASI eksklusif. Media merupakan alat bantu dalam proses pendidikan. Media memiliki manfaat untuk merangsang minat sasaran pendidikan, mengatasi keterbatasan waktu, tempat, bahasa dan daya indera dari sasaran pendidikan, mengatasi sikap pasif sasaran pendidikan dan dapat memberikan rangsangan, pengalaman serta menimbulkan persepsi yang sama, mendorong keinginan sasaran untuk mengetahui, mendalami, dan akhirnya memberikan pengertian yang lebih baik serta merangsang sasaran untuk meneruskan pesan-pesan kepada orang lain Suiraoka dan Supariasa, 2012. Dalam Notoadmodjo 2007, pemberian informasi secara formal maupun nonformal dapat meningkatkan pengetahuan. Pemberian media leaflet merupakan salah satu pemberian informasi non formal yang sering digunakan dalam pendidikan kesehatan. Leaflet merupakan selembar kertas yang dilipat- lipat, berisi tulisan cetak dan beberapa gambar tertentu tentang suatu topik khusus untuk sasaran dan tujuan tertentu Suiraoka dan Supariasa, 2012. Media leaflet dapat diperoleh dengan mudah serta efektif digunakan sebagai media informasi. Sebagai media informasi, gambar atau foto haruslah dipilih atau digunakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Dengan adanya gambar atau foto dapat membangkitkan motivasi dan minat untuk membantu menafsirkan serta mengingat pesan yang berkenaan dengan gambar atau foto- foto tersebut. Penggunaan media leaflet ASI eksklusif dapat diberikan saat pelayanan antenatal di Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan. Pelayanan antenatal dibagi menjadi 2 yaitu diluar ruangan untuk pemeriksaan Tekanan darah dan Antropometri dan dalam ruangan untuk konseling, pemeriksaan denyut jantung janin dan pemberian suntik TT. Leaflet dapat diberikan saat ibu melakukan pemeriksaan diluar ruangan dan dapat dibaca saat ibu sedang menunggu pemeriksaan didalam ruangan. Berdasarkan hasil observasi, waktu yang tersedia untuk membaca leaflet tersebut adalah sekitar 5-10 menit. Hal tersebut lebih dari waktu yang dibutuhkan untuk membaca leaflet sekali, sehingga ibu hamil dapat membaca lebih dari satu kali dan dapat lebih memahami materi leaflet. Selain itu, agar hasil belajar lebih efektif ibu dapat menanyakan materi yang kurang jelas saat berlangsungnya konseling. Dalam penggunaan media leaflet di Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan perlu dilakukan perencanaan produksi. Perencanaan produksi merupakan suatu sistem terdiri dari input proses dan output Malik, 2010. Input dari perencanaan leaflet ini adalah data ibu hamil yang melakukan kunjungan antenatal di Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan pada tahun 2011. Diketahui berdasarkan profil Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan tahun 2011 jumlah ibu hamil yang melakukan kunjungan sebanyak 504 orang. Sehingga ouput dari perencanaan ini adalah leaflet yang dicetak sebanyak kurang lebih 500 lembar tahun. Berdasarkan hasil univariat, diketahui sebagian besar responden adalah ibu rumah tangga. Leaflet merupakan media yang dapat dibaca saat santai di rumah, mudah dibawa dan sangat ekonomis. Sehingga media ini dapat dibaca saat ibu sedang santai dan materinya dapat didiskusikan dengan ibu-ibu lain saat sedang berkumpul.

6.6. Pengaruh Perubahan Pengetahuan Terhadap Intensi Pemberian ASI Eksklusif