19
3. Tujuan Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar
Menurut BSNP 2006: 148 mata pelajaran matematika bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar
konsep, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan
manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. 5.
Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat
dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Sementara itu, menurut Susanto 2013: 189 secara umum, tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar adalah agar siswa mampu dan
terampil menggunakan matematika. Selain itu juga, dengan pembelajaran matematika dapat memberikan tekanan penataran nalar dalam penerapan
matematika. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran matematika bertujuan agar siswa mengetahui konsep matematika, memiliki kemauan dalam menghargai serta mempelajari
matematika, dan mampu berpikir sekaligus memecahkan masalah dalam matematika.
20
C. Belajar
1. Pengertian Belajar
Istilah belajar bukanlah sesuatu yang baru karena sudah dikenal secara luas. Bahkan sejak kecil, manusia telah belajar tentang segala sesuatu yang
ada di sekitarnya. Secara praktik telah banyak orang yang memahami apa yang dimaksud dengan belajar, sesuai pemahamannya masing-masing.
Begitu pula beberapa ahli berikut ini yang mengungkapkan pendapatnya tentang pengertian belajar.
Menurut Cronbach dalam Suprijono, 2011: 2 learning is shown by a change in behavior as a result belajar adalah perubahan perilaku sebagai
hasil dari pengalaman. Adapun menurut Burton dalam Susanto, 2013: 3 belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu
berkat adanya interaksi antara individu dengan individu lain dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan
lingkungannya. Sementara itu, Hamalik 2012: 27 mengungkapkan bahwa belajar adalah memodifikasi atau memperteguh perilaku melalui
pengalaman learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses perubahan perilaku pada diri individu akibat
pengalaman berinteraksi dengan lingkungannya.