6
DAFTAR ISI ABSTRAK
KATA PENGANTAR BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Dan Manfaat Penulisan
D. Keaslian Penulisan
E. Tinjauan Kepustakan
F. Metode Penelitian
G. Sistematika Penulisan
BAB II DEMOKRASI DAN SISTEM PEMERINTAHAN A.
Konsepsi Demokrasi Konstitusional
B. Sistem Pemerintahan
1. Sistem Parlementer
2. Sistem Presidensial
3. Sistem Campuran
C. Sistem Pemilihan Umum D. Partai Politik Dan Sistem Kepartaian
1. Partai Politik
2. Sistem Kepartaian
a. Sistem Partai Tunggal
b. Sistem Dwi Partai
c. Sistem Multi Partai
3. Sistem Kepartaian Indonesia
7
BAB III SISTEM PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN DI INDONESIA SEBELUM DAN SESUDAH PERUBAHAN
UUD NRI 1945 A.
Sistem Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden di Indonesia menurut UUD 1945 Sebelum Perubahan UUD NRI 1945
B. Sistem Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden di Indonesia menurut UUD
1945 Sesudah Perubahan UUD NRI 1945 C.
Konsep Presidential Threshold dalam Sistem Presidensial di Indonesia
BAB IV EKSISTENSI PRESIDENTIAL THRESHOLD PASKA PUTUSAN
MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 14 PUU-XI2013 A.
Putusan- Putusan Mahkamah Konstitusi serta Eksistensi Presidential Threshold Paska Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14 PUU-XI2013.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.
Kesimpulan B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
3
ABSTRAKSI
Demokrasi adalah prinsip yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat. Salah satu prosedur demokrasi tersebut adalah adanya mekanisme Pemilihan
Umum PEMILU untuk menentukan wakil - wakil rakyat yang akan duduk di Parlemen dan juga untuk memilih calon pemimpin Eksekutif. Hal ini, juga
diterapkan di Indonesia dimana rakyat memilih wakil-wakilnya yang duduk di pemerintahan Legislatif dan Eksekutif. Namun, didalam perjalanannya adanya
Perubahan UUD NRI 1945 1999-2002 mengakibatkan perubahan pula mengenai mekanisme Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Pilpres dalam sistem
Presidensial yang kita anut. Semula Pilpres dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat MPR menjadi dipilih oleh rakyat secara langsung. Pasal 6 Ayat 2 UUD
1945 sebelum perubahan menyebutkan , ”Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat dengan dengan suara terbanyak
”. Setelah perubahan UUD NRI 1945, ketentuan Konstitusi tentang Pemilihan Presiden dan
Wakil Presiden tercantum dalam Pasal 6A ayat 1 yang berbunyi, “ Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat
”. Hal ini jugalah yang membawa perubahan ketentuan dalam penyelenggaraan
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Pilpres di Indonesia. Dalam menyusun Skripsi ini digunakan metode Penelitian Yuridis
Normatif dengan melakukan suatu penelitian yang menganalisis hukum baik yang tertulis di dalam buku, maupun hukum yang diputus oleh hakim melalui proses
pengadilan mengenai permasalahan eksistensi Presidential Threshold PT Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14 PUU-XI2013.
Penyelenggaraan Pilpres di Indonesia Pasca Perubahan UUD NRI 1945 mengenal ketentuan Ambang Batas calon Presiden dan Wakil Presiden atau yang
biasa di istilahkan Presidential Threshold PT. PT ini digunakan sebagai prasyarat dalam pencalonan Presiden dan Wakil Presiden. Adapun pengaturannya
pada Pasal 9 UU No. 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden sebagai pengganti Pasal 101 UU No. 23 Tahun 2003 tentang
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden yang menegaskan bahwa pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden hanya diusulkan oleh Partai Politik
atau Gabungan Partai Politik peserta Pemilu yang memenuhi persyaratan, yakni memperoleh kursi minimal 20 dua puluh persen dari jumlah kursi DPR atau
memperoleh 25 dua puluh lima persen suara sah nasional dalam Pemilu anggota DPR, sebelum pelaksanaan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.
Ketentuan Persentase ambang batas pada UU No. 42 Tahun 2008 merupakan salah satu bentuk kebijakan hukum Legal Policy yang dibuat pemerintah yang
tujuannya untuk menciptakan sistem pemerintahan presidensial dapat bekerja secara efektif di Indonesia. Namun, Ketentuan PT tersebut telah menimbulkan
permohonan pengujian Judicial Review terhadap pasal tersebut dengan Pasal 6 A ayat 2 UUD NRI 1945 ke Mahkamah Konstitusi MK. Mahkamah
Konstitusipun mengeluarkan putusan-putusannya beberapa kali hingga terakhir Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14PUU-XI2013 yang mengabulkan
Pemilu Serentak di Indonesia pada tahun 2019. Kata
kunci: Pemilu
Presiden, Presidential
Threshold PT,
SistemPresidensial
8
BAB I PENDAHULUAN