Uji Hipotesis Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis

Bab III Objek dan Metode Penelitian 65

3.2.5.2 Uji Hipotesis

Penetapan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada atau tidaknya hubungan antara variabel X dan variabel Y, yaitu hipotesis nol H dan hipotesis alternatif H 1 . Langkah-langkah dalam perancangan hipotesis adalah sebagai berikut: 1 Menetapkan Hipotesis Penelitian dan Hipotesis Statistik a. Hipotesis Penelitian Untuk mengetahui peranan pemeriksaan operasional dalam menunjang efisiensi operasi dana pensiun, maka dilakukan uji hipotesis melalui asumsi sebagai berikut: H = Artinya pemeriksaan operasional tidak berdampak terhadap efektivitas kinerja operasi dana pensiun. H 1 = Artinya pemeriksaan operasional berdampak terhadap efektivitas kinerja operasi dana pensiun. b. Hipotesis Statistik H = Artinya pemeriksaan operasional tidak berdampak terhadap efektivitas kinerja operasi dana pensiun. H 1 = Artinya pemeriksaan operasional berdampak terhadap efektivitas kinerja operasi dana pensiun. Guna menguji tingkat signifikansi korelasi rank spearman, maka dilakukan uji t dengan menggunakan rumus: t hitung 2 1 2 s s r n r    Bab III Objek dan Metode Penelitian 66 Keterangan: t hitung = Probabilitas r = Koefisien Korelasi Product Moment n = Jumlah data 2 Menentukan Kriteria Penerimaan Hipotesis Kriteria penerimaan hipotesis dapat ditentukan dengan membandingkan antara t hitung dan t tabel yang dapat dilihat dibawah ini: Jika t hitung dari t tabel , maka Ho ditolak, H 1 diterima Jika t hitung dari t tabel , maka Ho diterima, H 1 ditolak 3 Menggambarkan Daerah Penerimaan Hipotesis Untuk menggambarkan daerah penerimaan dan penolakan terhadap sebuah hipotesis dapat digambarkan dengan uji dua pihak daerah penerimaan dan penolakan hipotesis. Gambar 3.2 Uji Dua Pihak Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipótesis Bab III Objek dan Metode Penelitian 67 4 Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan hasil pengolahan data primer yang diukur menggunakan korelasi rank spearman untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kedua variabel, kemudian menghitung koefisien determinasi, dan hasil pengujian hipótesis yang dilakukan berdasarkan pada hasil kriteria tingkat signifikansi yang telah dijelaskan di atas, juga dari teori- teori yang mendukung objek dari masalah yang diteliti. 68

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan

Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA didesa Kemijen Jumat tanggal 17 Juni 1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij NV. NISM yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Temanggung 26 Km dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada Hari Sabtu, 10 Agustus 1867. Keberhasilan swasta, NV. NISM membangun jalan KA antara Kemijen - Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870 dapat menghubungkan kota Semarang - Surakarta 110 Km, akhirnya mendorong minat investor untuk membangun jalan KA didaerah lainnya. Tidak mengherankan, kalau pertumbuhan panjang jalan rel antara 1864 - 1900 tumbuh dengan pesat. Kalau tahun 1867 baru 25 km, tahun 1870 menjadi 110 km, tahun 1880 mencapai 405 km, tahun 1890 menjadi 1.427 km dan pada tahun 1900 menjadi 3.338 km.