Opini Going Concern Landasan Teori dan Konsep

19 Gambar 2.1 Panduan Bagi Auditor dalam Memberikan Opini Going Concern Sumber : SA Seksi 341 Paragraf 19 SPAP, 2001

2.1.4 Opini Going Concern

Opini going concern menurut SA seksi 341 merupakan opini yang dikeluarkan auditor independen, dimana auditor yakin bahwa terdapat kesangsian YA TIDAK TIDAK TIDAK YA YA YA YA TIDAK TIDAK Apakah ada kondisi dan atau peristiwa yang berdampak terhadap kelangsungan hidup SA SEKSI 508 PSA NO. 29 Apakah auditor sangsi atas kelangsungan hidup Apa ada rencana manajemen? Tidak memberikan pendapat Apa rencana manajemen dilaksanakan? Apakah cukup pengungkapan? Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian Tidak memberikan pendapat Pendapat Wajar Dengan Pengecualian atau Tidak Wajar Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan berkaitan dengan kelangsungan hidup entitas penekanan atas suatu hal Emphasis of matter 20 besar mengenai kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun. Setelah laporan keuangan diaudit, ia harus mempertimbangkan rencana manajemen dalam menghadapi dampak merugikan dari kondisi atau peristiwa tersebut. Opini going concern merupakan audit report yang mengindikasikan bahwa dalam penilaian auditor terdapat risiko perusahaan tidak dapat bertahan dalam bisnis Komalasari, 2004. Menurut Mutchler et al. dalam Carcello et al., 2000 pemberian opini going concern merupakan hal yang sangat subjektif. Hal ini yang mengharuskan auditor untuk dapat menafsirkan informasi kualitatif sama baiknya dengan data keuangan. SA seksi 341 memberikan pedoman kepada auditor tentang dampak kemampuan satuan usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya terhadap opini auditor antara lain sebagai berikut: 1 Jika auditor yakin terdapat keraguan mengenai kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu yang pantas, maka auditor harus: 1 Memperoleh informasi mengenai rencana manajemen yang ditunjukkan untuk mengurangi dampak kondisi dan peristiwa tersebut. 2 Menetapkan kemungkinan bahwa rencana tersebut secara efektif dilaksanakan. 2 Jika manajemen tidak memiliki rencana untuk mengurangi dampak kondisi dan peristiwa terhadap kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan 21 kelangsungan hidupnya, maka auditor mempertahankan untuk memberikan pernyataan tidak memberikan pendapat disclaimer opinion. 3 Jika manajemen memiliki rencana untuk mengurangi dampak kondisi dan peristiwa di atas, maka auditor menyimpulkan berdasarkan pertimbangannya atas efektivitas rencana tersebut dan: 1 Jika auditor berkesimpulan bahwa rencana tersebut tidak efektif, maka auditor menyatakan tidak memberikan pendapat. 2 Jika auditor berkesimpulan rencana tersebut efektif dan klien mengungkapkan dalam catatan laporan keuangan, auditor menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas. 3 Jika auditor berkesimpulan rencana tersebut efektif akan tetapi klien tidak mengungkapkan dalam catatan laporan keuangan, auditor memberikan pendapat tidak wajar. Menurut Vanstraelen 2002, yang termasuk dalam opini going concern terdiri dari: 1 Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan unqualified opinion report with explanatory language. Jika auditor menyangsikan kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu pantas, maka auditor wajib mengevaluasi rencana manajemen. Apabila auditor telah berkesimpulan bahwa rencana manajemen dapat secara efektif dilaksanakan maka auditor harus mempertimbangkan mengenai kecukupan pengungkapan tentang kelangsungan usaha dalam catatan atas laporan keuangan perusahaan 22 mengenai sifat, dampak kondisi, dan peristiwa yang semula menyebabkan ia yakin adanya kesangsian mengenai kelangsungan hidup satuan usaha, mitigating factor dan rencana manajemen. Apabila auditor berkesimpulan bahwa pengungkapan tersebut memadai maka auditor akan memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. 2 Laporan yang berisi pendapat wajar dengan pengecualian qualified opinion report. Opini wajar dengan pengecualian diberikan kepada auditee apabila auditor menyangsikan kelangsungan hidup perusahaan dan auditee melaksanakan rencana manajemen untuk mengurangi dampak kondisi ketidakmampuan atas kelangsungan hidup perusahaan tetapi auditor berkesimpulan bahwa manajemen tidak membuat pengungkapan dan mengenai sifat, dampak, kondisi dan peristiwa yang menyebabkan auditor menyangsikan kelangsungan hidup perusahaan. Auditor harus menjelaskan semua alasan yang menguatkan pengecualian dan dicantumkan sebelum paragraf pendapat. Auditor juga harus mencantumkan bahasa pengecualian yang sesuai dan menunjuk ke paragraf penjelas di dalam paragraf pendapat. Berikut ini adalah contoh paragraf yang disajikan sebelum paragraf pendapat yang berisi pendapat wajar dengan pengecualian: “Prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mewajibkan pengungkapan faktor risiko tertentu yang berdampak signifikan terhadap kondisi perusahaan yang dilaporkan atau operasi perusahaan di masa depan. Laporan keuangan terlampir tidak berisi pengungkapan tentang dampak memburuknya kondisi ekonomi Indonesia terhadap kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Banyak negara di wilayah 23 Asia Pasifik, termasuk Indonesia, mengalami memburuknya kondisi ekonomi yang terutama sebagai akibat depresiasi mata uang di wilayah tersebut.” “Menurut pendapat kami, kecuali tidak diungkapkannya informasi sebagaimana disebutkan dalam paragraf di atas, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar , dalam semua hal yang material, posisi keuangan perus aha an KXT tanggal 31 Desember 2007, hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia” 3 Pendapat tidak wajar adverse opinion Jika pengungkapan di dalam rencana manajemen tidak memadai dan tidak dilakukan penyesuaian, padahal dampaknya sangat material dan terdapat penyimpangan dari prinsip akuntansi berterima umum, maka auditor akan memberikan opini tidak wajar. Paragraf yang berisi penjelasan tentang alasan yang menyebabkan auditor memberikan pendapat tidak wajar yang dicantumkan sebelum paragraf pendapat. Berikut ini adalah contoh paragraf yang disajikan sebelum paragraf pendapat yang berisi pendapat tidak wajar: “Memburuknya kondisi ekonomi Indonesia berdampak sangat material terhadap posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan untuk tahun buku 2007. [Uraikan di sini dampak sangat material memburuknya kondisi ekonomi tersebut terhadap pos pos tertentu dalam laporan keuangan]. Manajemen tidak mengungkapkan hal tersebut dalam laporan keuangan dan tidak melakukan penyesuaian sebagaimana yang seharusnya dilakukan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.” “Menurut pendapat kami, karena dampak tidak dilakukannya pengungkapan dan penyesuaian sebagaimana disebutkan dalam paragraf di atas terhadap laporan keuangan tahun buku 2007, laporan keuangan tersebut di atas tidak menyajikan secara wajar, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, posisi keuangan perusahaan tanggal 31 Desember 2007 dan hasil usaha, dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal- tanggal tersebut.” 4 Tidak menyatakan pendapat disclaimer of opinion report. Apabila setelah mempertimbangkan dampak kondisi perusahaan, auditor menyangsikan kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan 24 kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu pantas maka auditor wajib mengevaluasi rencana manajemen. Dalam hal satuan usaha tidak memiliki rencana manajemen atau auditor berkesimpulan bahwa rencana manajemen entitas tidak dapat secara efektif mengurangi dampak negatif kondisi atau peristiwa tersebut maka auditor menyatakan tidak memberikan pendapat. Auditor akan memberikan penjelasan atas keputusan untuk tidak memberikan pendapat pada paragraf sebelum paragraf pendapat. Berikut ini adalah contoh paragraf yang disajikan sebelum paragraf pendapat yang berisi pernyataan bahwa auditor tidak menyatakan pendapat: “Catatan X atas laporan keuangan terlampir berisi ringkasan dampak memburuknya kondisi ekonomi Indonesia atas posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan dan langkah-langkah yang ditempuh dan rencana yang dibuat oleh manajemen di dalam merespon kondisi tersebut. Laporan keuangan terlampir mencakup dampak memburuknya kondisi ekonomi tersebut, sepanjang hal itu dapat ditentukan dan diperkirakan. Oleh karena sangat tidak stabilnya kurs mata uang asing dan tarif bunga, yang berakibat terhadap kurangnya likuidasi dan memburuknya kondisi ekonomi Indonesia, adalah tidak mungkin untuk menentukan dampak memburuknya kondisi ekonomi tersebut terhadap kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan dalam tahun 2008.” “Karena adanya ketidakpastian besar mengenai kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidup seperti yang kami kemukakan dalam paragraf di atas, maka keadaan ini tidak memungkinkan kami untuk menyatakan, dan kami tidak menyatakan, pendapat atas laporan keuangan tersebut di atas”

2.1.5 Ukuran Perusahaan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas (Roa), Opini Audit Dan Umur Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 112 91

Pengaruh Kualitas Audit , Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 103 81

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan Klien, Financial Distress, Opini Going Concern, dan Reputasi Auditor Terhadap Auditor Switching (studi kasus pada perusahaan manufaktur terdaftar di BEI periode 2008-2011).

1 80 116

Pengaruh Kondisi Keuangan, Ukuran Perusahaan, Audit Lag, dan Debt Default Terhadap Pemberian Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 129 96

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

8 56 106

Pengaruh Kaualitas Audit,Opini Audit Tahun Sebalumnya Leverage,Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

1 52 93

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Kompetensi Komite Audit dan Aktivitas Komite Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar di BEI

1 76 98

Pengaruh audit lag, opini audit tahun sebelumnya, kondisi keuangan perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap pemberian opini audit going concern oleh auditor

1 12 117

Pengaruh Audit Tenure, Reputasi KAP, Disclosure Klien, dan Opini Audit Sebelumnya terhadap Opini Audit Going Concern (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI Tahun 2007-2011)

1 17 150

OPINI AUDIT GOING CONCERN PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN.

0 2 14