13 Agen dan prinsipal masing-masing memiliki kepentingan yang berbeda
dalam hubungan keagenan yang terjadi. Adanya perbedaan ini dapat disebabkan oleh beberapa asumsi mengenai sifat manusia. Eisenhardt 1989 menyatakan ada
tiga asumsi sifat manusia terkait teori keagenan, yaitu: 1 manusia pada umumnya mementingkan diri sendiri self interest, 2 manusia memiliki daya
pikir terbatas mengenai persepsi masa mendatang bounded rationality, dan 3 manusia selalu menghindari risiko risk averse. Berdasarkan sifat dasar manusia
tersebut manajer akan cenderung berperilaku oportunistik untuk kesejahteraan pribadinya. Prinsipal di sisi lain, menginginkan pembagian dividen yang besar
dari tingginya tingkat laba yang diperoleh perusahaan. Teori keagenan juga dapat digunakan untuk menjelaskan kebutuhan akan
audit. Kaitan antara teori keagenan dengan penelitian ini adalah peran dari auditor sebagai pihak penengah antara prinsipal dan agen. Auditor dianggap mampu
menghubungkan kepentingan pemilik prinsipal dan pihak manajemen agen serta melakukan pengawasan terhadap manajemen terkait mandat yang diberikan
kepadanya. Tugas dari auditor adalah memberikan jasa untuk menilai laporan keuangan yang dibuat oleh agen, mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.
Selain menentukan kewajaran laporan keuangan tersebut, auditor juga harus mempertimbangkan kelangsungan hidup perusahaan dalam proses penetapan
opini Surbakti, 2011.
2.1.2 Auditing
Menurut Arens et al. 2012:4 audit adalah pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian
14 antara informasi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan. Audit harus
dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen. Agoes 2008:3 mendefinisikan auditing sebagai suatu pemeriksaan yang
dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan
pembukuan dan bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. Jusuf 2014:10
menyampaikan berdasarkan definisi-definisi tentang audit dapat diketahui beberapa unsur penting yang diuraikan sebagai berikut:
1 Suatu proses sistematik
Auditing merupakan suatu proses sistematik, yaitu pengauditan didasarkan pada disiplin dan filosofi ilmiah. Sistematis mengandung implikasi yang
berkaitan dengan berbagai hal yaitu perencanaan audit dan perumusan strategi audit yang merupakan bagian penting dari proses audit.
2 Memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif
Kegiatan ini adalah yang paling utama dalam pengauditan. Jenis bukti yang diperoleh dan kriteria yang digunakan dapat berbeda-beda antara audit yang
satu dan audit yang lainnya. Bukti yang diperoleh harus diinterpretasikan dan dievaluasi agar auditor dapat membuat pertimbangan akuntansi.
3 Mengomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan
Dalam hal audit laporan keuangan, pengomunikasian disebut laporan auditor yang berisi kesimpulan yang dicapai auditor mengenai sesuai tidaknya laporan
15 keuangan dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. Pemakai yang
berkepentingan terhadap laporan audit adalah para pemakai informasi keuangan seperti pemegang saham, kreditur, calon investor, calon kreditur,
organisasi buruh, dan kantor pelayanan pajak. Menurut Jusup 2014:14 auditing secara umum dapat digolongkan
menjadi tiga golongan, yaitu dapat diuraikan sebagai berikut: 1
Audit laporan keuangan financial statement audit Audit laporan keuangan dilakukan untuk menentukan apakah laporan
keuangan sebagai keseluruhan yaitu informasi kuantitatif yang akan diperiksa dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan. Audit
dilakukan oleh auditor independen terhadap laporan keuangan seperti laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas,
dan laporan arus kas termasuk ringkasan kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lain.
2 Audit kepatuhan compliance audit
Audit kepatuhan adalah audit yang tujuannya untuk menentukan apakah pihak yang diaudit telah mengikuti prosedur atau aturan tertentu yang ditetapkan
pihak yang berwenang. Audit kepatuhan untuk suatu perusahaan dapat berupa penentuan apakah karyawan-karyawan di bidang akuntansi telah mengikuti
prosedur-prosedur yang telah ditetapkan oleh kontroler perusahaan, mengkaji ulang tarif upah untuk disesuaikan dengan upah minimum yang ditetapkan
pemerintah atau memeriksa perjanjian yang dibuat dengan bankir. Hasil audit kepatuhan biasanya dilaporkan kepada seseorang atau pihak tertentu yang
16 lebih tinggi yang ada dalam organisasi yang diaudit dan tidak diberikan
kepada pihak-pihak diluar perusahaan. 3
Audit operasional operational audit Audit operasional merupakan review atas setiap bagian dari prosedur dan
metode yang diterapkan suatu entitas dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas. Audit operasional tidak hanya terbatas pada akuntansi
tapi bisa juga meliputi struktur organisasi, operasi komputer, metode produksi, pemasaran dan bidang lain asalkan auditor menguasai bidang yang diaudit.
2.1.3 Going Concern