Pesan dakwah di media elektronik analisis framing terhadap acara Kick Andy episode atas nama cinta, cinta tanpa batas, dan kesempurnaan cinta di Metro TV

(1)

PESAN DAKWAH DI MEDIA ELEKTRONIK

Analisis F raming Terhadap Acara K ick Andy Episode Atas N ama

Cinta, Cinta Tanpa Batas, D an K esempurnaan Cinta Di M etro

TV

Skripsi

Chairunnisa

JURUSAN K OM UNIK ASI D AN PENY IAR AN ISLAM

FAK ULTAS ILM U D AK WAH D AN ILM U K OM UNIK ASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGER I SY AR IF H ID AY ATULLAH

JAK AR TA

2011 M / 1432 H

Diajukan U ntuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar S rjana

Komunikasi Islam (S. Sos. I)

O

leh:


(2)

(3)

(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli. Saya Chairunnisa sebagai penulis dan yang ditujukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (S1) di Universitas lam Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan jiplakan atau plagiat dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sangsi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 8 Juni 2011


(5)

ABSTRAK Chairunnisa

Pesan Dakwah di Media Elektronik; Analisis Framing Terhadap Acara Kick Andy Episode Atas Nama Cinta, Cinta Tanpa Batas, dan Kesempurnaan Cinta

Sepanjang perjalanannya, Kick Andy mampu membuktikan kepada pemirsa Indonesia sebagai sebuah program talkshow yang bukan sekedar hiburan semata, tetapi tontonan yang dapat menyentuh hati, memotivasi dan menginspirasi. Tontonan berkualitas tersebut berangkat dari pemilihan konsep dan narasumber, kekuatan konten, serta pesan moral yang akan disampaikan. Sehingga Kick Andy dalam setiap tayangannya senantiasa mengajak pemirsanya untuk selalu berbuat kebaikan, khususnya kepada sesama. Sebagaiman Bukhari meriwayatkan dari Abdullah bin Amr RA bahwa Nabi SAW bersabda:

“ Sebagian ulama membagi pesan

dakwah menjadi dua bagian, pertama, yang berorientasi pada kesalehan individu. Kedua, yang berorientasi pada kesalehan sosial. Pesan dakwah yang kedua lebih ditekankan oleh ick Andy dan dikemas secara universal dalam episode Atas Nama Cinta, Cinta Batas, dan Kesempurnaan Cinta.

Dari wacana diatas timbul pertanyaan, bagaimana Kick Andy membingkai pendefinisian masalah?bagaimana membingkai penyebab masalah?bagaimana mengemas penilaian penyebab masalah?bagaimana merekomendasi penyelesaian masalah?apakah alasan Kick Andy membingkai pesan dalam ketiga episode tersebut?

Atas Nama Cinta episode yang mengisahkan perempuan-perempuan yang luar biasa. Meski suami mereka menderita sakit yang berkepanjangan, namun mereka tetap memegang janji pernikahan sehidup semati bertanggung jawab sebagai isteri dan ibu. Episode Cinta Tanpa Batas menghadirkan kisah dari perempuan-perempuan normal yang mau menikah dengan laki-laki yang secara fisik tidak normal. Hal tersebut membantah animo masyarakat bahwa menikah dengan pasangan yang tidak sempurna secara fisik, tidak menghambat kebahagiaan dalam rumah tangga. Serta menghimbau kepada orang tua agar tidak hanya melihat dari fisik calon menantunya. Sedangkan episode Kesempurnaan Cinta merupakan kebalikan dari episode Cinta Tanpa Batas, yakni kisah dari laki -laki yang menikah dengan perempuan yang tidak sempurna secara fisik.

Melalui wawancara langsung dengan Senior Produser Kick Andy, telaah naskah episode Atas Nama Cinta, Cinta Tanpa Batas, dan Kesempurnaan Cinta, kemudian dianalisis dengan fram ing model Robert N. Entman. Dapat diketahui bahwa Kick Andy mengemas realita kehidupan sarat dengan pesan moral, diantaranya pesan kesetiaan dan keikhlasan dalam menjalani sebuah rumah tangga. Pasangan yang mengalam i sakit berkepanjangan tetap dijaga atas nama cinta. Cinta tidak ada batas bagi mereka yang menjalaninya dengan suka cita, sehingga menjadikan cinta tampak sempurna dengan menerima kelebihan dan kekurangan pasangan.

Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat.”

hablum minallah hablum minaannas


(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SW T yang tiada henti atas segala rahmat dan ridha-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul Pesan Dakwah di Media Elektronik Analisis Framing Acara Kick Andy Episode Atas Nama Cinta, Cinta Tanpa Batas, dan Kesempurnaan Cinta Metro TV. Shalawat serta salam selalu penulis hanturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, yang telah memberi kebaikan kepada kita dan semoga kelak kita mendapat syafaatnya di akhir zaman.

Tiada kata yang dapat mewakili luapan hati, baik suka n duka dalam menyelesaikan skripsi ini. Berkat doa dan dukungan dari keluarga, teman -teman, maupun semua pihak skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata 1 dapat diselesaikan dengan baik.

Selanjutnya penulis turut mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Rasa terima kasih penulis ucapkan kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dr. Ar ef Subhan, MA, Pembantu Dekan Bidang Akademik, Drs. Wahidin Saputra, MA, Pembantu Dekan Bidang Administrasi Umum, Drs. Mahmud Djalal, dan Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan, Drs. Studi Rizal LK, MA.

2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Drs. Jumroni, M.Si, beserta Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Is Hj. Um i


(7)

Musyarofah, MA, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang selalu siap membantu urusan akademik dan segala bimbingannya. 3. Para dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

memberikan berbagai pengarahan, pengalaman, serta bimbingannya kepada penulis selama masa perkuliahan.

4. Khususnya kepada Dr. Armawati Arbi, M. Si, atas segala bimbingannya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

5. Pimpinan dan karyawan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan pelayanan yang baik untuk menunjang penulisan skripsi ini sampai akhir.

6. Segenap staff Metro TV, khususnya kepada Kumala Dewi, Produser acara Kick Andy, atas kesediaanya meluangkan untuk membantu penulis menyelesaikan skripsi.

7. Keluarga tercinta, terutama H. Ridwan Asmaun dan Hj. Tjut Rochaniah, yang senantiasa mendukung dan mendoakan penulis di setiap waktu demi kemudahan dalam menyelesaikan skrips ini.

8. Fajar Apandi, S. Hum, terima kasih atas segala masukan dan dukungan, selama kuliah sampai penulis menyelesaikan penulisan skripsi ini.

9. Teman-teman seperjuangan, KPI B angkatan 2007, khususnya Aam Aminah, Mia Fitria, Muhammad Iqbal, M. Fuad Faizin, S. Sos. I, Maspupah, S. Sos. I, Rifanur Mustofa, S. Sos. I, terima kasih atas


(8)

kebersamaan selama ini dan kenangan-kenangan indah yang tidak akan terlupakan.

10. Sahabat-sahabat alumni Gontor Putri angkatan 2006, maupun sahabat -sahabat yang tidak sempat menyelesaikan perjuangan hingga akhir. Terima kasih untuk doa dan dukungan kalian.

11. Dan kepada semua pihak yang secara langsung ataupun tidak langsung telah membantu penyelesaian skripsi ini.

Semoga Allah membalas semua kebaikan yang telah kalian berikan dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya. Amin ya rabbal ‘alamin.


(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI v

BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB III GAMBARAN METRO TV DAN PROGRAM ACARA KICK ANDY

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

1. Tujuan Penelitian 6

2. Manfaat Penelitian 6

D. Tinjauan Pustaka 7

E. Kerangka Konsep 9

F. Metodologi Penelitian 11

1. Pendekatan dan Desain Penelitian 11

2. Subjek dan Objek Penelitian 12

3. Tempat dan Waktu Penelitian 12

4. Tahap Penelitian 13

a. Teknik Pengumpulan Data 13

b. Teknik Pengolahan Data 13

c. Teknik Analisis Data 14

G. Sistematika Penulisan 14

A. Tinjauan Tentang Dakwah 16

1. Pengertian Dakwah 16

2. Pesan Dakwah 17

3. Dakwah di Media Elektronik 19

B. Konseptualisasi Televisi 19

1. Pengertian Televisi 19

2. Sejarah Singkat Televisi 22

3. Pengertian Program 23

4. Format Acara Televisi 24

C. Konseptualisasi Framing 24

1. Konsep Framing 25

2. Model Framing Robert N. Entman 27

D. Teori Konstruksi Sosial 30

A. Profil Metro TV 33

1. Sejarah Singkat 33

2. Visi dan Misi Metro TV 34


(10)

4. Logo dan Arti Metro TV 36

5. Target Audience 37

6. Kategori Program Metro TV 37

B. Profil Acara Kick Andy 38

C. Crew Acara Kick Andy 40

D. Sinopsis Acara Kick Andy Episode Atas Nama Cinta 43 E. Sinopsis Acara Kick Andy Episode Cinta Tanpa Batas 45 F. Sinopsis Acara Kick Andy Episode Kesempurnaan Cinta..47

A. Bingkai Pendefinisian Masalah Menurut Model Robert

N. Entman 51

1. Pendefinisian Masalah Episode Atas Nama Cinta 52 2. Pendefinisian Masalah Episode Cinta Tanpa Batas 53 3. Pendefinisian Masalah Episode Kesempurnaan Cinta..55 B. Bingkai Penyebab Masalah Menurut Model Robert N.

Entman

1. Penyebab Masalah Episode Atas Nama Cinta 58 2. Penyebab Masalah Episode Cinta Tanpa Batas 59 3. Penyebab Masalah Episode Kesempurnaan Cinta 60 C. Bingkai Penilaian Penyebab Masalah Menurut Model

Robert N. Entman 62

1. Penilaian Penyebab Masalah Eps Atas Nama Cinta 62 2. Penilaian Penyebab Masalah Eps Cinta Tanpa Batas

64

3. Penilaian Penyebab Masalah Eps Kesempurnaan Cinta 65 D. Bingkai Rekomendasi Penyelesaian Masalah Menurut

Model Robert N. Entman 67

1. Rekomendasi Penyelesaian Masalah

Episode Atas Nama Cinta 67

2. Rekomendasi Penyelesaian Masalah

Episode Cinta Tanpa Batas 68

3. Rekomendasi Penyelesaian Masalah

Episode Kesempurnaan Cinta 68

E. Alasan Pembingkaian Pesan Menurut Tim Produksi 70

A. Kesimpulan 73

B. Saran 76

BAB IV ANALISIS DATA

BAB V PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA 78


(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dibandingkan dengan radio, koran, majalah, buku dan la sebagainya, televisi memiliki nilai lebih karena merupakan gabungan antara dan . Artinya, televisi dapat menyampaikan pesan berupa suara dan gambar secara simultan. Dibandingkan media massa lainnya, televisi memiliki satu keunggulan pamungkas yaitu aktualitas gambar bergeraknya menjadi pesona bagi banyak orang.

Televisi merupakan media yang paling diminati oleh khalayak, sebab televisi bisa berada diruang paling pribadi sekalipun. Sehingga khalayak dapat menerima pesan yang disampaikan secara simultan dalam waktu bersamaan meski di tempat yang berbeda. Televisi dapat dimanfaatkan mulai dari hal yang positif hingga negatif sebagaimana dampak yang ditimbulkan.1 Selain itu, televisi juga berfungsi sebagai sarana penyampai informasi, sarana pendidikan, sarana hiburan, sarana pengawasan dan kontrol sosial.2

Senada dengan fungsi-fungsi tersebut, Surya Paloh sebagai pemilik Metro TV, yang juga anak perusahaan dari Media Group, menginginkan program-program acara yang bermutu dan berkualitas tinggi. Surya Paloh menginginkan sebuah program ala Larry King (CNN) ataupun Oprah Winfrey. Larry King yang tajam dalam mengajukan pertanyaan, langsung pada sasaran,

1

Hery Effendy, (Jakarta: Erlangga, 2008), hal 65.

2

Elvinaro Ardianto, , (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007), hal 14-24

audio visual

talk show

Industri Pertelevisian Indonesia,

Komunikasi Massa


(12)

sedangkan Oprah dikenal lihai dalam menghibur penonton Dengan usaha yang keras dari berbagai pihak, terbentuklah program acara dengan nama Kick Andy yang dibawakan oleh Andy F. Noya.

Program acara Kick Andy diyakini dapat mencerdaskan penontonnya, sebab program tersebut bukan acara biasa. Melainkan acara yang dikemas dengan renyah sehingga menarik, mendidik, seka igus memberikan hiburan bagi khalayak luas. Program ini sarat mengandung nilai-nilai kemanusiawian yang tinggi. Ditambah lagi dengan penekanan pada fakta-fakta yang dianggap mampu menggugah emosi, dapat menghibur, sehingga memunculkan empati dan keharuan bagi yang menyaksikannya.

Tema yang diangkat pun sangat beragam, diantaranya persoalaan tentang kehidupan, rahasia dibalik kesuksesan seseorang, korban-korban bencana alam, dan lain sebagainya. Dimana tema tersebut diharapkan dapat menjadi motivasi bagi penikmat acara Kick Andy. Acara Kick Andy senantiasa mengajak khalayak menonton dengan hati. Selain itu, acara tersebut kerap mengajak penonton melalui tayangannya untuk memberi dan berbagi terhadap sesama.

Menarik untuk diketahui, manakala Kick Andy mengangkat tema tentang percintaan. Kisah cinta yang dihimpun oleh tim produksi dari berbagai narasumber, kemudian dikemas dengan konsep dan sudut pandang yang berbeda, sehingga menarik minat khalayak untuk menyaksikan episode-episode tersebut. Misalnya episode Atas Nama Cinta, episode khusus yang mengisahkan tentang ketegaran dan kesetiaan perempuan dalam menghadapi ujian sebagai istri dan juga seorang ibu. Meski para suami mereka mengalam i sakit yang

talk show


(13)

berkepanjangan, namun tidak meruntuhkan rasa cinta mereka terhadap suaminya,3 adalah sebuah nilai kesetiaan yang patut untuk diteladani.

Kemudian Kick Andy dalam episode Cinta Tanpa Batas, mengisahkan para istri yang rela mencintai dan berbagi kehidupan dengan lelaki, yang secara fisik tidak sempurna.4 Berbanding terbalik dengan episode Kesempurnaan Cinta, yakni kisah para lelaki yang melupakan mimpinya tentang perempuan cantik dengan penampilan sesempurna mungkin. Mereka sejumlah lelaki yang ikhlas mencintai dan berbagi kehidupan dengan perempuan-perempuan yang mengalami kekurangan secara fisik.5 Kisah-kisah yang dapat memotivasi dan mengajak khalayak untuk saling berbagi dan memberi dengan sesama makhluk ciptaan-Nya.

Dari ketiga episode di atas, dapat dilihat bagaimana acara Kick Andy membingkai pesan tentang arti kesetiaan terhadap pasangan dan ketulusan cinta kepada pasangan. Sebagaimana dalam pokok pesan dakwah i dakwah) yakni ajaran Islam yang berpangkal pada Al-Quran dan Sunnah, yang senantiasa menyeru serta mengajak umatnya untuk meningkatkan keimanan, untuk menjadi pribadi yang sempurna, serta untuk membangun masyarakat yang adil dan makmur.

Episode Atas Nama Cinta, Cinta Tanpa Batas, dan Kesemp Cinta, sarat mengandung konsepsi ajaran Islam yang meliputi aspek dunia dan akhirat. Dalam episode tersebut, melalui narasi dan gambar yang ditayangkan dari

tiap-3

Tim produksi Kick Andy, “The Show Atas Nama Cinta,” artikel diakses pada 15 Maret 2011 dari http://kickandy.com/theshow/1/1/2028/read/ATAS-NAMA-CINTA

4Tim produksi Kick Andy, “The Show Cinta Tanpa Batas,” artikel diakses pada 15 Maret 2011 dari http://kickandy.com/theshow/1/1/1872/read/CINTA-TANPA-BATAS

5

Tim produksi Kick Andy, “The Show Kesempurnaan Cinta,” artikel diakses pada 15 Maret 2011 dari http://kickandy.com/theshow/1/1/1875/read/KESEMPURNAAN-CINTA


(14)

tiap narasumber, mampu memberikan pemahaman bagi khalayak luas mengenai

hubungan antarmanusia atau Segala bentuk

keterbatasan pasangan tidak dianggap sebagai kendala bagi pasangannya untuk meraih kebahagian di dunia, serta mendapat ganjaran kebaikan di akhirat atas ketulusannya terhadap pasangan.

Kekuatan televisi saat ini telah menjadi mimbar baru bagi penyampaian pesan dakwah. Televisi kini mampu mengartikan sendiri religiositas agama, inilah tantangan bagi masa depan agama Islam dalam berdakwah.6 Sebagimana pesan dakwah yang mengandung konsep ajaran Islam dalam tiga isode tersebut disampaikan melalui tayangan televisi. Sehingga tidak ihan jika media dakwah yang kini semakin bervariasi, dengan tanpa maksud menggeser budaya berdakwah terdahulu. Berdasarkan latar belakang inilah, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “

1. Batasan Masalah

Berdasarkan judul dan latar belakang diatas yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah sumber dan pesan, yakni pembingkaian pesan yang disampaikan Kick Andy dalam episode Atas Nama Cinta, Cinta Tanpa Batas, dan Kesempurnaan Cinta, serta bagaimana cara dan apa alasan tim produksi

6

Iswandi Syahputra, , (Bandung :Simbiosa Rekatama Media), 2007, hal. xiv-xv

mu’amalah baina an-annas.

Komunikasi Profetik

Pesan Dakwah di Media Elektronik Analisis Framing Terhadap Acara Kick Andy Episode Atas Nama Cinta, Cinta Tanpa Batas, Kesempurnaan Cinta di Metro TV.

B. Batasan dan Rumusan Masalah


(15)

membingkai pesan pada tiap-tiap episode. Penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan analisis fram ing model Robert N. Entman. Dengan demikian, penelitian ini tidak membahas respon khalayak, efektiv ra, dan sebagainya.

2. Rumusan Masalah

Dari batasan masalah diatas, dapat dirumuskan permasalahan penelitian dengan bingkai Robert N. Entman sebagai berikut:

a. Bagaimana tim produksi membingkai pendefinisian masalah dalam episode Atas Nama Cinta, Cinta Tanpa Batas, dan Kesempurnaan Cinta?

b. Bagaimana tim produksi membingkai penyebab masalah dalam episode Atas Nama Cinta, Cinta Tanpa Batas, dan Kesempurnaan Cinta?

c. Bagaimana tim produksi mengemas evaluasi moral atau penilaian penyebab masalah dalam episode Atas Nama Cinta, Cinta Batas, dan Kesempurnaan Cinta?

d. Bagaimana tim produksi merekomendasi penyelesaian masalah dalam episode Atas Nama Cinta, Cinta Tanpa Batas, dan Kesempurnaan Cinta?

e. Apakah alasan tim produksi membingkai pesan dalam episode Atas Nama Cinta, Cinta Tanpa Batas, dan Kesempurnaan Cinta?


(16)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini tidak lain adalah:

a. Untuk mengetahui bagaimana tim produksi mendefinisikan masalah dalam episode Atas Nama Cinta, Cinta Tanpa Batas, dan Kesempurnaan Cinta

b. Untuk mengetahui bagaimana tim produksi membingkai penyebab masalah dalam episode Atas Nama Cinta, Cinta Tanpa Batas, dan Kesempurnaan Cinta

c. Untuk mengetahui bagaimana tim produksi memberikan evaluasi moral dalam episode Atas Nama Cinta, Cinta Tanpa Batas, dan Kesempurnaan Cinta

d. Untuk mengetahui rekomendasi penyelesaian masalah yang diberikan tim produksi dalam episode Atas Nama Cinta, Cinta Tanpa Batas, dan Kesempurnaan Cinta

e. Untuk mengetahui alasan tim produksi membingkai pesan episode Atas Nama Cinta, Cinta Tanpa Batas, dan Kesempurnaan Cinta

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini terbagi atas manfaat akademis dan manfaat praktis.


(17)

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi if untuk pengembangan Ilmu Komunikasi, dan juga menambah referensi keilmuan melalui analisis framing model Robert N. Entman sebagai sebuah metode penelitian dalam analisis teks media.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan menjadi masukan positif juga dapat menambah wawasan bagi teoritis dalam kajian Ilmu Komunikasi, bagi praktisi di bidang , maupun bagi pengelola stasiun televisi khususnya.

Sebelum menentukan judul skripsi dan mengadakan penelitian lebih lanjut, penulis telah melakukan tinjauan pustaka di Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan di Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Jakarta. Maksud tinjauan pustaka ini antara lain untuk menghindari kesamaan penelitian atau tindakan plagiat.

Beberapa judul skripsi tersebut yakni karya Neneng Hasanah, temuan dari mahasiswi Konsentrasi Jurnalistik, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.7 Adapun kesamaan yang ditemukan yakni kesamaan objek penelitian, sedangkan perbedaannya dengan penelitian ini terletak pada metode analisis yang digunakan, yaitu analisis framing Selain itu, penelitian terdahulu membatasi masalah pada episode sedangkan penelitian ini meneliti episode Atas Nama Cinta, Cinta Tanpa Batas, dan Kesempurnaan Cinta

7

Neneng Hasanah,

(Jakarta: Skripsi, 2008) hal. 8. Broadcasting

. Aa Gym Menjawab,

.

Analisis Wacana Human Interest Pada Acara Kick Andy di Metro TV (Episode AA Gym Menjawab),

D. Tinjauan Pustaka


(18)

Karya Maysarah, mahasiswi konsentrasi Jurnalistik, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,8 yang membahas pemberitaan tentang terorisme di Indonesia pada harian SINDO edisi 18-20 Juli 2009. Persamaannya terletak pada model fram ing yang digunakan dalam penelitian tersebut sama dengan odel framing yang penulis gunakan, yakni model Robert N. Entman. Perbedaannya terletak pada subjek dan objek penelitian, penelitian dilakukan di harian Sindo, edisi 18-20 Juli 2009. Sedangkan penulis meneliti acara Kick Andy, episode Atas Nama Cinta, Cinta Tanpa Batas, dan Kesemp Cinta di Metro TV.

Selanjutnya karya Umu Kalsum, mahasiswi Komunikasi dan Penyiaran Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,9 menemukan pesan dakwah yang terkandung dalam episode Percaya Diri Bicara Seks pada Anak Usia 0-6 tahun, dan pesan dakwah yang dominan dari episode tersebut dalam penelitiannya. Meski mengungkap pesan dakwah di media televisi, perbedaannya dengan penelitian ini adalah objek penelitiannya, yakni penel ian tersebut meneliti acara Untukmu Ibu Indonesia di TVRI, sedangkan penulis menel i acara Kick Andy di Metro TV.

Dan terakhir karya Neneng Mulyani, temuan mahasiswi Komunikasi dan Penyiaran Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,1 0 membahas pesan dakwah dzatiyah, pesan dakwah fardiyah, pesan dakwah halaqoh, dan pesan dakwah profesional. Kesamaannya dengan penelitian ini yaitu membahas pesan dakwah

8

Maysarah, Analisis Framing Berita Aksi Terorisme Di Indonesia Dalam Surat Kabar SINDO, (Jakarta: Skripsi, 2010), hal 56-68.

9 Umu Kalsum, ,

(Jakarta: Skripsi, 2008), hal 53-71. 10

Neneng Mulyani,

, (Jakarta: Skripsi, 2010), hal 41-51.

Analisis Pesan Dakwah Dalam Acara Untukmu Ibu Indonesia TVRI Pesan Dakwah di Media Elektronik Analisis Isi Terhada Sinetron Religi Para Pencari Tuhan Jilid III di SCTV


(19)

yang terkandung dalam tayangan di media televisi. Perbedaannya terletak pada subjek dan objek penelitian, yaitu penelitian terdahulu meneliti sinetron realigi Para Pencari Tuhan Jilid III, sedangkan penelitian ini meneliti acara Kick Andy episode Atas Nama Cinta, Cinta Tanpa Batas, dan Kesempurnaan Cinta.

Dedy Mulyana menilai selama ini ada mitos yang kuat bahwa berita pada media massa bersifat objektif dalam menjaring realitas yang ditampilkan. Sehingga kita membutuhkan paradigma alternatif yang lebih kritis untuk melihat realitas lain dibalik wacana media massa. Salah satunya dengan menggunakan analisis framing ini. Beberapa pakar memang membedakan pendekatan analisis framing ke dalam pendekatan konstruktivis atau kritis. Kendati demikian, pendekatan konstruktivis dan kritis sama-sama dibawah payung humanistik, subjektif – interpretatif, yang pada dasarnya mengasumsikan tindakan manusia bersifat aktif, kreatif, dan inovatif.1 1

Menurut Eriyanto, analisis framing berkembang berkat pandangan kaum konstruktivis. Konsep ini diperkenalkan oleh sosiolog interpretatif, Peter L. Berger bersama Thomas Luckman. Karya mereka yang terkenal adalah konstruksi sosial atas realitas. Bagi Berger, realitas tidak dibentuk secara alamiah, melainkan dibentuk dan dikonstruksi. Pada perkembangannya, teori konstruksi sosial atas realitas terbantahkan olah karya Burhan Bungin, yakni sosial media

11

Eriyanto, (Yogyakarta:

LkiS, 2008), hal xii-xviii. E. Kerangka Konsep


(20)

massa. Di mana Bungin melihat realitas media adalah realitas yang dikonstruksi oleh media dengan dua model, model peta analog dan model refleksi realitas.1 2

Adapun analisis framing digunakan untuk membedah ideologi media massa saat mengkonstruksi suatu isu atau fakta menjadi sebuah realitas. Hal yang dicermati adalah strategi seleksi, penonjolan fakta dalam sebuah berita, agar lebih bermakna dan lebih menarik untuk menggiring interpretasi khalayak sesuai perspektif media massa. Singkatnya, analisis framing untuk mengetahui bagaimana perspektif media massa dalam menyeleksi isu, yang pada akhirnya dapat menentukan fakta atau realitas apa yang diambil, bagian mana yang lebih ditonjolkan.

Analisis framing memiliki empat model, yakni model Murray Edelman, model Robert N. Entman, model William A. Gamson, dan model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Adapun model Robert N. Entman yang digunakan dalam penelitian ini. Entman melihat memiliki dua dimensi besar: seleksi isu dan penonjolan aspek-aspek tertentu dari realitas atau isu. Seleksi isu berkaitan dengan pemilihan fakta, Entman menyebutkan ada empat cara yang sering dilakukan media: , identifikasi masalah atau definisi masalah, yakni isu atau sebuah peristiwa hendak dinilai sebagai apa. , identifikasi penyebab masalah, yakni siapa atau apa yang dianggap sebagai penyebab masalah. , evaluasi moral, yakni penilaian atas penyebab masalah. , rekomendasi penyelesaian masalah.

Sedangkan penonjolan adalah proses membuat informasi menjadi lebih bermakna, lebih menarik, berarti, atau lebih diingat oleh khalayak. Sehingga

12

Burhan Bungin, , (Jakarta: Kencana, 2008), hal 193-205.

Framing

pertama

Kedua

Ketiga Keempat

Konstruksi Sosial Media Massa


(21)

realitas yang lebih mencolok mempunyai kemungkinan leb besar untuk diperhatikan dan mempengaruhi khalayak dalam memahami suatu realitas. Dengan demikian, penonjolan isu sangat berkaitan dengan penulisan fakta, khususnya dalam politisasi pemakaian bahasa. Pilihan kata-kata tertentu dapat menciptakan realitas tertentu kepada khalayak.1 3

1 4

1. Pendekatan dan Desain Penelitian

Penelitian yang menggunakan metodologi kualitatif berasal dari pendekatan interpretatif atau subjektif. Pendekatan interpretatif ini mempunyai dua varian, yakni kritis dan konstruktivis.1 5 Adapun penelitian ini berangkat dari pendekatan konstruktivis sebagaimana analisis fram ing umumnya. Senada dengan Eriyanto yang memasukkan analisis fram ing ke da pendekatan konstruktivis. Dengan metodologi kualitatif yang lebih menekankan pada persoalan kedalaman (kualitas) data bukan pada banyaknya (kuantitas) data.

13

Eriyanto, , (Yogyakarta:

LkiS, 2008), hal. 186-200. 14 Alex Sobur,

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hal. 173 15

Rachmat Kriyantono, (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2009), hal.51

Saran Penganggulangan Masalah Peristiwa Dilihat Sebagai

Apa?

Penilaian atas Penyebab Masalah Siapa Penyebab Masalah

Tabel 1: Framing Robert N. Entman

F. Metodologi Penelitian

3) Treatment Recommendation 1) P roblem Identification

4) M oral Evaluation 2) Causal Interpretation

Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media

Analisis Teks Media; Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing,


(22)

Sedangkan desain penelitiannya menggunakan deskriptif litatif, bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada masyarakat, yang menjadi objek penelitian. Dan beruapaya menarik realitas itu ke permukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda, atau gambaran fenomena tertentu. Sehingga penelitian ini bersifat mendalam karena kedalaman data yang menjadi pertimbangannya sesrta menusuk sasaran penelitian.1 6

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dari penelitian ini atau disebut juga sebagai informan adalah tim produksi, yakni Kumala Dewi, Senior Produser program acara Kick Andy. Sedangkan objek penelitian atau fokus penelitiannya berupa rekaman episode Atas Nama Cinta yang tayang pada 11 Februari 2011, Cinta Tanpa Batas yang tayang pada 23 April 2011, dan Kesempurnaan Cinta yang tayang pada 30 April 2011.

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Adapun tempat penelitian akan dilaksanakan di Stasiun levisi Metro TV, pada program acara Kick Andy. Sebab program acara mengangkat tema tentang kesetiaan dan ketulusan cinta sepasang suami isteri, sebagaimana dalam episode Atas Nama Cinta, Cinta Tanpa Batas, dan Kesempurnaan Cinta.

Penelitian ini berlangsung selama bulan Maret 2011 hingga April 2011. Selama rentang waktu tersebut, penulis telah memperoleh data yang sedalam -dalamnya, kemudian dianalisis dengan framing model Robert N. Entman semaksimal mungkin.

16

Burhan Bungin,

, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), hal. 68

Penelitian Kualitatif;Komunikasi, Ekonomi, Kebijakanan Publik, dan Ilmu Sosial lainnya


(23)

4. Tahanp Penelitian

a. Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian terbagi atas data primer dan data sekunder. Adapun teknik pengumpulan untuk data premier dengan melakukan observasi teks atau telaah teks, yakni suatu kegiatan yang berhubungan dengan pengawasan dan peninjauan, penulis melakukan observasi teks yaitu pengamatan untuk menganalisis isi makna pesan yang terdapat didalamnya, kemudian dilakukan pengamatan secara sistematis terhadap fenomena yang terdapat dalam acara Kick Andy episode Atas Nama Cinta, Cinta Tanpa Batas, dan Kesempurnaan Cinta.

Sedangkan data sekunder diperoleh dengan cara melakukan wawancara dengan menggunakan teknik wawancara bebas terpimpin, yakni menjawab pertanyaan dengan bebas dan terbuka. Wawancara dalam penelitian ini akan dilakukan kepada Kumala Dewi, Senior Produser program acara Kick Andy guna mendapatkan data yang sedalam-dalamnya.

Teknik pengumpulan data selanjutnya dengan menghimpun dokumentasi, yakni mengumpulkan dokumen-dokumen yang relevan terkait penelitian ini, dapat berupa buku-buku, catatan-catatan, dan diktat yang ada pada redaksi.

b. Teknik Pengolahan Data

Selain penulis meneliti bagaimana suatu peristiwa dibingkai dalam acara Kick Andy, langkah selanjutnya penulis akan mengolah data yang diperoleh dengan cara menafsirkan makna yang tersembunyi dalam acara tersebut. Tafsiran makna dari data yang diperoleh akan disesuaikan dengan acuan analisis framing model Robert N. Entman.


(24)

Adapun teknik penulisan yang digunakan yaitu berpedoman pada buku

.

c. Teknik Analisis Data

Berangkat dari permasalahan di atas, penelitian ini menggunakan analisis framing model Robert N. Entman yang terdiri atas empat konsep;

(pendifinisian masalah), (memperkirakan penyebab

masalah), (membuat pilihan moral), dan

(menekankan penyelesaiaany).1 7 Framing memberi tekanan lebih pada bagaimana pesan dikemas dan bagian mana yang lebih ditonjolkan oleh pembuat pesan.

Agar pembahasan dalam penulisan skripsi ini sistematis, maka penulis membaginya menjadi lima bab, yang tiap bab terdiri dari berbagai sub-sub, diantaranya:

Bab I, mengurai tentang latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka konsep, metodologi penelitian yang terdiri dari metode penelitian, subjek dan objek nelitian, tempat dan waktu penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, dan te k analisis data, kemudian tinjauan pustaka, dan terakhir sistematika penulisan.

Bab II, membahas tentang pengertian pesan dakwah, konseptualisasi televisi yang terdiri dari pengertian televisi, sejarah singkat televisi, format acara

17

Alex Sobur,

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hal. 172

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Dan Disertasi) Yang Disusun Oleh Tim UIN Syahid, UIN Press, 2007, Cetakan Ke-1

Define

problems Diagnose Causes

Make Moral Judgment Treatment

Recommendation

Analisis Teks Media; Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing,

G. Sistematika Penulisan


(25)

televisi, dan konseptualisasi analisis framing berdasarkan model Robert N. Entman.

Bab III, menggambarkan profil Metro TV, profil acara dan crew acara Kick Andy, serta sinopsis episode Atas Nama Cinta, Cinta Tanpa Batas, dan Kesempurnaan Cinta.

Bab IV, membahas bingkai dalam pendefinisian masalah menurut model Robert N. Entman, bingkai penyebab masalah menurut model Robert N. Entman, bingkai evaluasi moral menurut model Robert N. Entman, bingkai rekomendasi penyelesaian masalah menurut model Robert N. Entman, serta alasan pembingkaian pesan menurut tim produksi.

Bab V, menyimpulkan hasil penelitian dan saran-saran yang ditujukan kepada pihak-pihak yang terkait dalam penelitian. Skripsi ini juga ilengkapi dengan daftar pustaka serta lampiran-lampiran sebagai penguat data.


(26)

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Tinjauan Tentang Dakwah 1. Pengertian Dakwah

Dakwah secara lughotan adalah ajakan atau seruan kepada jalan Allah. Hal ini senada dengan firman Allah dalam surat An-Nahl:125 yang artinya, “Ajaklah ke jalan Tuhanmu dengan hikmah, mauidzoh hasanah, dan ujadalahlah dengan cara sebaik-baiknya. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia lebih tahu siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia lebih tahu siapa yang mendapatkan petunjuk”.1 8

Menurut Nasarudin Latif, dakwah adalah setiap usaha atau aktivitas dengan lisan maupun tulisan yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil manusia lainnya untuk beriman dan mentaati Allah SWT sesuai dengan garis akidah, syariah, dan akhlak islamiyah.1 9 Adapun Sudirman, mendefinisikan dakwah sebagai upaya merealisasikan ajaran Islam di da kenyataan hidup sehari-hari, baik dalam kehidupan perorangan maupun kehidupan bermasyarakat, sebagai keseluruhan tata hidup bersama dalam rangka pembangunan bangsa dan umat manusia untuk memperoleh keridhoan Allah SWT.2 0

Dakwah bertujuan tidak hanya menyeru kebaikan dan mencegah kemungkaran, tetapi ada makna perubahan, hijrah, dan transformasi sikap

18 Prof. Dr. Nur Syams, M. Si, , artikel diakses pada 12 Agustus 2011 dr http://nursyam.sunan-ampel.ac.id/?p=224

19

Maman Abdul Djaliel, , (Bandung: Pustaka Setia, 2001), hal. 24

20 Sudirman, , (Jakarta: PDII, 1979), hal. 47

Hakikat Pesan Dakwah

Prinsip dan Strategi Dakwah Problematika Dakwah Islam di Indonesia


(27)

manusia sesuai ajaran Islam. Dengan demikian, dakwah merupakan upaya untuk memanggil dan mengajak manusia ke jalan Allah SW T, guna melaksanakan

perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya ( ) dalam

mencapai kehidupan dunia dan akhirat.

Dakwah Islam tidak lain adalah upaya yang dilakukan secara sadar untuk mengajak umat manusia ke jalan Islam rahmatan lil ‘alam in. Dakwah Islam tentunya merupakan sarana untuk membangun dunia kemanusiaan dengan pernak -perniknya. Agar dunia kemanusiaan tersebut menjadi bermakna maka pesan dakwah mestilah bertujuan untuk membangun kemanusiaan. Yaitu untuk membangun kerukunan, keharmonisan, dan keselematan umat manusia. Melalui tiga tujuan ini, maka diharapkan akan terdapat tujuan yaitu masyarakat yang sejahtera dan diridhai oleh Allah SWT.2 1

2. Pesan Dakwah

Dakwah adalah praktik komunikasi, namun tidak semua praktik komunikasi dapat disebut dakwah. Dakwah merupakan salah satu aktivitas komunikasi karena dakwah terjadi dalam proses transmisi informasi (pesan, yakni pesan dakwah) dari komunikator (da’i) kepada komunikan (mad’u) melalui berbagai media seperti radio, televisi, surat kabar, maupun internet.2 2

Pesan dakwah dalam aktivitas komunikasi atau berdakwah merupakan apa-apa yang disampaikan oleh da’i kepada mad’u. Dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Adapun pesan dakwah adalah ajaran Islam itu sendiri. Ajaran Islam berpangkal pada dua pokok; Al-Quran dan Sunnah

21Prof. Dr. Nur Syams, M. Si, , artikel diakses pada 12 Agustus 2011 dr http://nursyam.sunan-ampel.ac.id/?p=224

22

Iswandi Syahputra, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007), hal. 216

amar ma’ruf nahi mungkar

Hakikat Pesan Dakwah

Komunikasi Profetik,


(28)

Rasul.2 3 Pesan dakwah mengandung seruan untuk pembentukan akhlak mulia yang bersumber dari Al-Quran dan Sunnah, guna mengajak manusia agar menjalankan perintah agama Islam seutuhnya. Oleh karena itu da’i tidak boleh menyimpang dari dua pokok yang menjadi pesan atau materi dakwah.

Mustofa Bisri membedakan pesan dakwah dalam dua kerangka besar, yaitu:

a. Pesan Dakwah yang memuat hubungan manusia dengan khali ( ) yang berorientasi kepada kesalehan individu

b. Pesan Dakwah yang memuat hubungan manusia dengan manusia ( ) yang akan menciptakan kesalehan sosial2 4

Kelebihan Islam sebagai terletak pada kekuatan relasi dengan Tuhan di satu sisi dan relasi dengan sesama manusia di sisi lainnya. Keduanya menyatu dan tidak bisa dipisahkan. Relasi dengan Tuhan menjadi tidak bermakna jika tidak diikuti secara konstan dengan relasi sesama manusia.

Pesan dakwah yang bersumber dari Al-Quran dan Sunnah diantaranya meliputi akidah (keimanan), syariah (keislaman), dan akhlak (budi pekerti). Aqidah dalam Islam mencakup masalah-masalah dengan keimanan, misalnya tentang rukun iman dan ketauhidan. Syariah seputar perbuatan yang nyata dalam menjalankan atau meninggalkan perintah Allah SW T. Sedangkan akhlak merupakan penyempurnaan. Meskipun keimanan dan keislaman seseorang sudah sangat baik, namun jika akhlaknya buruk maka ia belum dikatakan sebagai hamba yang sempurna.2 5

23 Hasanudin, (Surabaya: Usaha

Ofcet Printing 1982), hal. 41 24

Mustofa Bisri, (Bandung: Mizan, 1995), hal. 28 25

Alif Yafie, “ ,” hal. 23.

hablum minallah

hablum minannas

institutional religio

Retorika Dakwah Dan Publisistik Dalam Pemimpin, Saleh Ritual Saleh Sosial,

Dakwah Dalam Al-Quran Dan As-Sunnah


(29)

3. Dakwah Di Media Elektronik

Kemajuan dibidang pertelevisian di Indonesia menyebabkan terbukanya kesempatan menampilkan berbagai acara yang menyangkut udaya masyarakat serta kebutuhan khalayak. Menyampaikan pesan dakwah melalui televisi jauh lebih efektif, mengingat masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Sehingga dakwah melalui televisi dapat membantu individu maupun masyarakat untuk menemukan kembali atau memperoleh nilai pondasi l mereka. Karena dakwah kini telah mengarah ke berbagai topik masalah kehidupan sehari-hari sebagai aplikasi dari dogma agama tanpa menghilangkan unsur hiburan.

1. Pengertian Televisi

Televisi berasal dari bahasa Yunani, yang berarti jauh, sedangkan adalah penglihatan. Televisi merupakan hasil penggabungan antara radio dan film, sehingga bersifat audiovisual. Artinya menyampaikan pesan berupa suara dan gambar secara simultan. Dibandingkan dengan massa lainnya, televisi memiliki beberapa kelebihan , yaitu bersifat tidak mengenal jarak dan rintangan, serta mempunyai daya tarik auditif dan visual Effendy, 2002: 170-173).2 6

Televisi adalah media massa yang menyampaikan pesan jarak jauh berupa gabungan gambar dan suara, baik melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat. Proses penyajiannya melalui kamera dan mikrofon yang ditransformasikan kedalam getaran elektromagnetis. Setelah diperkuat, kemudian

26

Iswandi Syahputra, , (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007), hal. 102

B. Konseptualisasi Televisi

tele vision

Komunikasi Profetik


(30)

dimodulasikan menjadi gelombang radio dengan frekuensi tinggi yang disebut

(VHF) dan (UHF) dan dipancarkan

ke udara melalui stasiun pemancar atau transmisi.

Televisi lahir dalam suasana kacau, yaitu pada masa transisi bergulir. Iswandi Syahputra menilai, Televisi muncul tanpa adanya desain tertentu yang dapat membingkai ke mana arah dan format yang dihendaki. Secara tiba-tiba industri Televisi muncul dan langsung memiliki posisi karena memang diminati oleh khalayak.2 7 Sehingga menuntut Stasiun Televisi membuat program yang menarik untuk ditayangkan. Sejalan dengan hal tersebut, eksistensi sebuah Stasiun Televisi juga bergantung pada iklan yang menspon program-program yang ditayangkan.

Fungsi televisi sama dengan media massa lainnya, yakni memberi informasi, mendidik, menghibur, dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi. Sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD, yang menyatakan bahwa pada umumnya tujuan utama khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan, dan selanjutnya untuk memperoleh informasi. Selain berfungsi memberikan informasi dan menghibur, Televisi juga memi iki karakteristik yang pastinya berbeda dengan media massa lainnya, diantaranya:

1. Memiliki jangkauan yang luas dan segera dapat menyentuh rangsang penglihatan dan pendengaran manusia

2. Menyajikan pengalaman langsung kepada penonton 3. Dapat dikatakan “meniadakan” perbedaan jarak dan waktu

27

Iswandi Syahputra,

(Yogyakarta: Pilar Media, 2006), hal. 72

Very High Frequency Ultra High Frequency

Jurnalistik Infotainment, Kancah Baru Jurnalistik Dalam Industri

Televisi,


(31)

4. Mampu menyajikan unsur warna, gerakan, bunyi, dan proses dengan baik 5. Dapat mengkoordinasikan pemanfaatan berbagai media lain, seperti film,

foto, dan gambar dengan baik

6. Dapat menyimpan berbagai data, informasi dan serentak menyebarluaskan dengan cepat ke berbagai tempat yang berjauhan

7. Membangkitkan perasaan intim atau media personal2 8

Televisi juga dapat berfungsi sebagai media pendidikan. Pesan-pesan yang edukatif baik dalam aspek kognitif, afektif, ataupun psikomotorik bisa dikemas dalam bentuk program televisi. Secara lebih khusus, televisi dapat dirancang atau dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Pesan-pesan instruksional, seperti percobaan dilaboratorium, dapat diperhatikan melalui tayangan televisi.2 9 Menurut Katheleen H. Jamieson, kekuatan televisi sebagai dramatisasi dan sensasionalisasi isi pesan. Begitu pula menurut pakar Jalaludin Rahmat, gambaran dunia dalam televisi sebetulnya merupakan gambaran dunia yang sudah diolah.

Pengolahan dilakukan melalui kamera, gerakan, pengambi gambar, dan sudut kamera guna menentukan kesan pada diri pemirsa. pengolahan melalui proses penyuntingan, dua gambar atau lebih dapat dipadankan untuk menimbulkan kesan yang dikehendaki. Pengolahan terakhir melalui yang muncul dalam layar televisi. Layar televisi mengubah persepsi pemirsa tentang ruang dan waktu. Televisi juga bisa menjadikan komunikasi interpersonal antara pemirsa dengan objek yang ditonton.

28 Sutisno, (Jakarta: Grasindo,

1993), hal. 3 29

Sony Set, Yogyakarta: CV. Andi

Offset, hal 31

Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi dan Video, Menjadi Perancang Program Televisi Profesional,


(32)

2. Sejarah Singkat Televisi

Tahun 1962, tonggak pertelevisian Nasional dimulai dengan beroperasinya Televisi Republik Indonesia atau TVRI. Pada perkembangannya, TVRI menjadi alat strategi pemerintah dalam banyak kegiatan, mulai i kegiatan sosial hingga kegiatan-kegiatan politik. Selama beberapa dekade TVRI memegang monopoli penyiaran di Indonesia dan menjadi corong pemerintahan.

Televisi merupakan media temuan orang-orang Eropa. Perkembangan pertelevisian di dunia sejalan dengan kemajuan teknologi elektronika, yang bergerak pesat sejak ditemukannya transitor oleh W illiam Sockley pada tahun 1946. Transitor yang dibuat dari pasir silicon yang ba terdapat dilembah silicon di Amerika Serikat. Benda yang berupa sebesar sir, berfungsi sebagai pengahantar listrik bebas hambatan. Transitor ini sanggup menggantikan fungsi tabung yang diciptakan oleh Lee de Forest pada tahun 1912.

Tahun 1923, Vladmir Katajev berhasil menciptakan telev i elektris dan pada tahun 1930, Philio T. Fransowrt menciptakan telev . Perkembangannya pada tahun 1939 oleh Paul Nipkow yang melahirkan telev i mekanik. Hal ini dibuktikan saat New York World’s Fair, dengan dipamerkannya televisi berukuran 8x10 inci. Disinilah perkembangan pesawat televisi yang kita kenal hingga saat ini. Sementara untuk pertama kalinya gambar televisi terlihat tahun 1920 di Amerika Serikat.3 0

3. Pengertian Program

30

Askurifai Baskin, (Bandung: Simbiosa

Rekatama Media, 2006), hal. 7


(33)

Secara etimologi, kata program berasal dari bahasa Inggris,

yang artinya acara atau rencana.3 1 Sedangkan menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, program merupakan rancangan mengenai asas serta usaha yang akan dijalankan. Undang-undang penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara, tetapi menggunakan istilah siaran yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. Namun kata program lebih sering digunakan dalam dunia penyiaran di Indonesia dari pada kata siaran untuk mengaju kepada pengertian acara.

Secara teknis penyiaran televisi, program televisi dia ikan sebagai penjadwalan atau perencanaan siaran televisi dari hari ke hari dan jam jam setiap hari. Dalam media radio terdapat perbedaan arti kata yang jelas antara program dan programa. Programa di dunia radio berarti a, sementara yang dimaksud dengan program adalah susunan kesatuan acara dalam sehari-hari.

Di Indonesia, program siaran akan mengisi siarannnya sepanjang rata-rata 18 hingga 24 jam setiap harinya. Sedangkan program siaran terdiri dari berbagai macam produksi siaran pendukung program. Produksi itu dibuat sendiri oleh stasiun televisi bersangkutan ( ), membeli atupun menyewa dari pihak luar. Setiap program televisi punya sasaran yang jelas serta tujuan yang akan dicapai. Ada lima parameter yang harus diperhitungkan dalam menyusun program siaran televisi, yaitu:

1. Landasan filosofis yang mendasari tujuan semua program

2. Strategi penyusunan program sebagai pola umum tujuan program 3. Sasaran program

31

Morisson, (Jakarta: Ramdina

Prakarsa, 2005), hal. 97

Programme

in house production

Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi,


(34)

4. Pola produksi yang menyangkut garis besar isi program

5. Karakter institusi dan managemen sumber program untuk mencapai usaha yang optimum3 2

4. Format Acara Televisi

Berbicara mengenai format siaran Televisi tidak lepas keberadaan naskah, dengan adanya naskah maka ada pesan yang akan kepada khalayak. Format acara atau disebut juga sebagai format siaran dianggap sebagai metode penyampaian pesan, sehingga antara naskah format siaran dan program acara di televisi saling berkaitan. Maka format disini diartikan sebagai bentuk dan rupa acara televisi.3 3

Format acara televisi sebenarnya tidak terbatas jenisnya, namun bila diklasifikasikan berdasarkan jumlah penampilan dan alokasi waktu, beberapa jenisnya antara lain format berita, format , format

format diskusi, format format dokumenter, format drama, dan sebagainya. Adapun yaitu acara didahului pengantar singkat oleh presenternya seputar nama acara, tema pembicaraan, dan perbincangan langsung dengan pembicara atau nara sumbernya.

32 Minarsih Fitriani, (Jakarta:

Skripsi, 2010), hal. 18 33

Darmanto Soebroto, Yogyakarta: Duta Wacana University Press, 1994, hal 224

talk show video on sound, feature,

talk show,

Analisis Produksi Acara “Makna Kehidupan” di Trans TV, Produksi Acara Televisi,

C. Konseptualisasi Framing


(35)

1. Konsep Framing

Frame dimaknai sebagai struktur konseptual atau perangkat kepercayaan yang mengorganisir pandangan politik, kebijakan, dan wacana, serta menyediakan kategori-kategori standar untuk mengapresiasi realitas. Pada perkembangannya, konsep framing digunakan untuk menggambarkan proses penyeleksian dan penyorotan aspek-aspek khusus sebuah realita oleh media.3 4 Framing khususnya digunakan oleh wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita, sehingga dapat menentukan fakta yang diambil, bagian mana yang dan akan dibawa ke mana berita tersebut.

Analisis framing merupakan versi terbaru dari pendekatan analisis wacana dalam menganalisa teks media. Analisis framing dipakai untuk membedah cara -cara atau ideologi media saat mengkonstruksi fakta. Analisis ini mencermati strategi seleksi, penonjolan, dan pertautan fakta ke dalam berita agar lebih bermakna, lebih menarik, lebih berarti atau lebih diingat, untuk menggiring interpretasi khalayak sesuai perspektifnya.

Mengutip dari buku Analisis Teks Media karangan Alex Sobur, menurut Gamson dan Modigliani, frame adalah cara bercerita atau gugusan ide-ide yang terorganisir sedemikian rupa dan menghadirkan konstruksi makna atas peristiwa yang akan diberitakan. Entman melihat fram ing dalam dua dimensi besar; seleksi isu dan penonjolan realitas. Kedua dimensi itu digunakan wartawan untuk memilih isu yang akan diberitakan, bagian mana yang lebih ditonjolkan dan bagian mana yang tidak ditonjolkan.

34

Alex Sobur,

, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006, hal 162.

Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing


(36)

G.J. Aditjondro mendefinisikan fram ing sebagai metode penyajian realitas dimana kebenaran tentang suatu kejadian tidak diingkari melainkan dibelokkan secara halus dengan memberi penekanan pada bagian-bagian tertentu dengan menggunakan istilah yang mempunyai konotasi tertentu. Gamson mendefinisikan framing melalui dua pendekatan, yaitu kultural yang menghasilkan level kultural dan psikologis menghasilkan level individual dalam menginterpretasi pesan yang diterima.3 5

Framing berkaitan dengan bagaimana realitas dibingkai oleh media dan disajikan kepada khalayak.3 6 Pendefinisian realitas pada dasarnya tergantung bagaimana kita melakukan frame atas suatu peristiwa itu sehingga dapat memberikan pemahaman tertentu atas peristiwa tersebut. Peristiwa yang sama dapat menghasilkan realitas yang berbeda ketika peristiwa tersebut dibingkai dengan cara pandang yang berbeda pula. Sebab salah satu efek framing yang paling mendasar adalag realitas sosial yang kompleks.

Selain fram ing berkaitan dengan realitas sosial, framing juga dikaitkan dengan opini publik yang berakhir pada dukungan publik. Ada upaya agar khalayak mempunyai pandangan yang sama atas suatu isu, yaitu dengan digerakkan dan dimobilisasi. Semua itu membutuhkan frame, bagaimana isu dikemas, bagaimana peristiwa dipahami, dan bagaimana pula kejadian didefinisikan dan dimaknai. Sehingga dengan sendirinya realitas yang menjadi opini publik itu mendapat dukungan dari khalayak.

Framing menentukan bagaimana realitas didefinisikan, bagaimana tanggapan khalayak atas suatu peristiwa. Ketika peristiwa dilihat sebagai masalah

35

, hal 162-172. 36

Eriyanto, , Yogyakarta:

LkiS, 2005, hal 139.

Ibid


(37)

sosial, fram ing memiliki peran sebagai alat yang digunakan untuk mengarahkan perhatian khalayak bagaimana seharusnya peristiwa dilihat. Proses tersebut bukan menunjukkan peristiwa dilihat objektif, melainkan dikonstruksi yang senantiasa menyertakan penonjolan peristiwa. Maka media harus dil sebagai tempat setiap kelompok berkepentingan terhadap suatu peristiwa memainkan penekanan pada peristiwa tersebut.

Khalayak mendapat informasi melalui media, sehingga bagaimana media membingkai suatu peristiwa pasti berpengaruh terhadap khalayak menafsirkan peristiwa tersebut. Meski demikian, efek framing pada khalayak disini bukanlah mengandaikan khalayak adalah makhluk yang pasif. Cara penafsiran itu terbentuk dari apa yang disajikan oleh dia. Hubungan transaksi antara teks dan personal ini melahirkan pemahaman tertentu atas suatu realitas.

2. Model Framing Robert N. Entman

Entman melihat fram ing dalam dua dimensi besar; seleksi isu dan penonjolan aspek-aspek tertentu dari realitas. Aspek memilih isu berkaitan dengan pemilihan fakta yang tidak dapat dilepaskan dari bagaimana fakta itu dipahami oleh media. Entman menyebutkan ada empat cara strategi media atas konstruksi realitas, yaitu identifikasi masalah, identifikasi penyebab masalah, evaluasi moral, dan rekomendasi penyelesaian masalah.

Proses pemilihan fakta atau seleksi isu tidak dapat dipahami hanya sebatas teknis jurnalistik, tetapi juga sebagai politik pemberitaan. Bagaimana dengan cara dan strategi tertentu media secara tidak langsung telah mendefinisikan masalah. Karena begitu fakta didefinisikan, selalu terjadi proses pemilihan yang mengakibatkan penghilangan bagian tertentu dari realitas.


(38)

Sedangkan penonjolan aspek tertentu dari suatu realitas sangat berkaitan dengan penulisan fakta yang mau tidak mau berhubungan pemakaian bahasa. Dalam hal ini umumnya pilihan kata-kata yang dipilih yang dapat menciptakan realitas tertentu kepada khalayak. Bagaimana kata-kata sesungguhnya dapat mengarahkan logika untuk memahami suatu persoalan. Frame dapat diselidiki melalui kata, citra, dan gambar tertentu sehingga memberi pemaknaan tertentu juga dari teks berita. Kemudian ditekankan dalam teks sehingga lebih menonjol dibanding bagian yang lain, di kukan pengulangan yang dianggap penting, atau menghubungkan dengan bagian yang lain.

Seleksi isu Aspek ini berhubungan dengan pemilihan fakta, aspek tertentu yang diseleksi untuk ditampilkan. Dari proses ini, selalu terkandung berita yang dimasukkan, tetapi ada juga berita yang dikeluarkan.

Penonjolan aspek tertentu dari isu

Aspek ini berhubungan dengan penulisan fakta, ketika aspek tertentu telah dipilih, bagaimana aspek tersebut ditul Hal ini sangat berkaitan dengan pemakaian kata, kalimat, gambar, dan citra tertentu untuk ditampilkan kepada khalayak

Konsep framing menurut Entman untuk menggambarkan bagaimana peristiwa dimaknai oleh wartawan. (pendefinisian masalah) adalah elemen yang pertama kali dapat kita lihat dari aming, dimana elemen ini menekankan bagaimana peristiwa dipahami oleh wartawan. Peristiwa yang sama dapat dipahami secara berbeda, dan dibingkai berbeda, menyebabkan konstruksi realitas yang berbeda pula.

(memperkirakan penyebab masalah) merupakan elemen framing untuk membingkai siapa yang dianggap sebagai a dari suatu peristiwa. Penyebab di sini bisa berarti apa, tetapi juga bisa berarti siapa. Dengan

37 , hal. 187

Tabel 2: Dua Dimensi Framing Model Robert N. Entman3 7

Define problems

Diagnose causes

Ibid


(39)

demikian, pendefinisian sumber masalah ini menyertakan secara lebih luas siapa yang dianggap sebagai pelaku, dan siapa yang dianggap sebagai korban.

(membuat pilihan moral) adalah elemen framing yang dipakai untuk membernarkan atau memberi argumentasi pada pendefinisian masalah yang sudah dibuat. Ketika masalah sudah didefinisikan, penyebab masalah juga sudah ditentukan, maka dibutuhkan argumentasi yang kuat untuk mendukung gagasan tersebut.

Elemen framing yang terakhir adalah

(menekankan penyelesaian), elemen ini digunakan untuk i apa yang dikehendaki oleh wartawan, jalan apa yang dipilih untuk menyelesaikan masalah. Penyelesaian tersebut tentu saja sangat bergantung pada bagaimana peristiwa itu dilihat dan siapa yang dipandang sebagai penyebab masalah.

Define Problems

(pendefinisian masalah)

Bagaimana suatu peristiwa dilihat? Sebagai apa? Atau sebagai masalah apa?

Diagnose Causes

(memperkirakan masalah atau penyebab masalah)

Peristiwa itu dilihat disebabkan oleh apa? Apa yang dianggap sebagai penyebab dari suatu masalah? Siapa yang dianggap sebagai penyebab masalah? Make Moral Judgement

(membuat keputusan moral)

Nilai moral apa yang disajikan untuk menjelaskan masalah? Nilai moral apa yang dipakai untuk melegitimasi atau mendelegitimasi suatu tindakan? Treatment

Recommendation (menekankan penyelesaian)

Penyelesaian apa yang ditawarkan untuk mengatasi masalah atau isu? Jalan apa yang ditawarkan dan harus ditempuh untuk mengatasi masalah?

Proses framing menjadikan media massa sebagai arena di mana informasi tentang masalah-masalah tertentu diperebutkan dalam suatu perang simbolik antar berbagai pihak yang berkepentingan, yang sama-sama menginginkan pandangannya didukung oleh pembaca. Media massa pada dasarnya merupakan

38

, hal. 188.

Make moral judgment

treatment recommendation

Ibid

Tabel 3: Perangkat Framing Model Robert N. Entman3 8


(40)

media yang melibatkan tiga pihak, wartawan, sumber berita, dan khalayak. Ketiganya menyajikan perspektif untuk memberikan pemaknaan terhadap suatu masalah agar mendapat dukungan. Dan menghadirkan perang simbolik yang menghasilkan efek mendukung atau menentang, konkritnya berupa penggambaran positif mengenai diri sendiri dan sebaliknya.

Istilah konstruksi sosial atas realitas pertama kali diperkenalkan oleh Peter L. Berger bersama Thomas Luckman melalui bukunya yang dul

Berger dan Luckman menjelaskan tentang proses sosial melalui tindakan dan interaksinya secara terus menerus. Berger mengutarakan bahwa manusia dan masyarakat adalah produk yang dialektis, dinamis, dan plural.3 9 Proses dialektis ini menurut Berger dan Luckman mempunyai tiga momen, yaitu eksternalisasi, objektivikasi, dan internalisasi.

Eksternalisasi adalah usaha ekspresi diri manusia ke dalam dunia luar, baik kegiatan mental maupun fisik. Objektivikasi adalah hasil yang telah dicapai baik mental maupun fisik dari kegiatan eksternalisasi manusia, hasilnya berupa realitas objektif yang terpisah dari dirinya. Internal i adalah penyerapan kembali dunia objektif ke dalam kesadaran subjektif sedemikian rupa sehingga individu dipengaruhi oleh struktur sosial dan dunia sosial.

Di dalam penjelasan ontologi paradigma konstruktivis, realitas merupakan konstruksi sosial yang diciptakan oleh individu.4 0 Konstruksi realitas merupakan

39

, hal. 13-19 40

Burhan Bungin, , Jakarta: Kencana, 2008, hal. 11 D. Teori Konstruksi Sosial

“The Social Construction of Reality, a Treatise in the Sociological of Knowledge”.

Ibid

Konstruksi Sosial Media Massa


(41)

aktivitas manusia sehari-hari ketika menceritakan, menggambarkan, mendeskripsikan peristiwa, keadaan atau benda. Bagi kaum konstruksionis, realitas itu bersifat subjektif, realitas itu hadir ka dihadirkan oleh konsep subektif wartawan, realitas tercipta lewat konstruksi pandang tertentu dari wartawan. Realitas tidak hadir dengan sendirinya, tetapi diketahui melalui penglaman yang dipengaruhi oleh bahasa. Karena bahasa dapat mewujudkan citra mengenai suatu peristiwa.4 1

Pendekatan konstruksionis menilai media, wartawan, dan berita sebagai berikut:

1. Fakta atau peristiwa adalah hasil konstruksi, fakta merupakan konstruksi atas realitas. Kebenaran suatu fakta bersifat relatif, berlaku sesuai konteks tertentu

2. Media adalah agen konstruksi, media bukanlah sekedar saluran yang bebas, ia juga subjek yang mengkonstruksi realitas, lengkap dengan pandangan, bias, dan kepemihakannya

3. Berita bukan refleksi dari realitas, ia hanya konstruksi dari realitas. Berita tidak mungkin merupakan cermin dan refleksi dar realitas karena berita yang terbentuk merupakan konstruksi atas realitas yang selalu melibatkan pandangan, ideologi, dan nilai-nilai dari wartawan atau media

4. Berita bersifat subjektif atau konstruksi atas realitas, pemaknaan seseorang atas suatu realitas bisa jadi berbeda dengan orang lain, yang tentunya menghasilkan realitas yang berbeda pula. Opin tidak dapat

41

Febyanti Junaedi,

, Skripsi: UIN Jakarta, 2009, hal 15.

Konstruksi Realitas Pada Media Cetak: Analisis Framing Pemberitaan Insiden Monas di Koran Tempo dan Republika edisi Juni 2008


(42)

dihilangkan karena ketika eliput, wartawan melihat pertimbangan subjektif

5. Wartawan bukan pelapor, melainkan sebagai agen konstruksi realitas. Sehingga wartawan menjadi partisipan yang menjembatani keragaman subjektifitas pelaku sosial

6. Nilai, etika, atau keberpihakan wartawan tidak dapat dipisahkan dari proses peliputan dan pelaporan suatu peristiwa4 2

42

Eriyanto, , (Yogyakarta:

LkiS, 2008), hal. 19-36


(43)

BAB III

GAMBARAN UMUM METRO TV DAN PROGRAM ACARA KICK ANDY

A. Profil Metro TV 1. Sejarah Singkat4 3

Metro TV adalah televisi berita 24 jam pertama di Indonesia yang mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000. Metro TV merupakan salah satu anak perusahan dari Media Group yang dipimpin oleh Surya Paloh. Surya Paloh merintis usahanya di bidang pers sejak mendirikan surat kabar harian Prioritas. Di tahun 1989, Surya Paloh mengambil alih kekuasaan Media Indonesia. Ditangannya, Media Indonesia menjadi surat kabar dengan oplah terbesar setelah Kompas.

Seiring perkembangan zaman, Surya Paloh membangun sebuah stasiun televisi berita yang mengikuti perkembangan teknologi i media cetak ke media elektronik. Selain bermuatan berita, Metro TV juga menayangkan beragam program informasi mengenai kemajuan teknologi, kesehatan, pengetahuan umum, seni dan budaya, dan sebagainya. Metro TV terdiri dari 70% berita yang ditayangkan dalam tiga bahasa, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Mandarin, ditambah dengan 30% infotainment maupun entertainment yang bersifat edukatif.

Metro TV dipancarkan secara teresterial 290 kota yang tersebar di seluruh penjuru Nusantara dan juga dipancarkan melalui 52 transmisi. Selain secara

43 Tim Company Profile,

, hal. 2-3


(44)

teresterial, siaran Metro TV dapat ditangkap melalui dan

diseluruh Indonesia melalui Satelit Palapa 2 ke seluruh negara-negara ASEAN. Metro TV bekerja sama dengan beberapa stasiun televisi asing, yaitu Channel News Asia (CNA) Singapore, Channel 7 Australia, Al Jazeera Qatar, Voice of America (VOA), dan ABS-CBN dari Filiphine. Kerja sama dapat berupa pertukaran berita, tenaga kerja, dan hal-hal lainnya. Dengan kerja sama Internasional ini, Metro TV berusaha untuk memberikan berita seputar dalam maupun luar negeri yang berkualitas.

Metro TV juga memiliki 19 buah yang dapat menayangkan secara peristiwa-peristiwa yang berlangsung ditempat. Peralatan tersebut berupa 12 unit mobil (SNG) dan tujuh unit mobil (ENG). Hal ini yang membuat Metro TV menjadi stasiun televisi berita yang cepat dan tepat.

2. Visi dan Misi Metro TV4 4

Visi dari pada Metro TV antara lain, untuk menjadi stasiun televisi yang berbeda dengan dan menjadi nomor satu dalam progra ber menyajikan program hibuan dan gaya hidup yanng berkualitas. Memberikan konsep unik dalam beriklan untuk mencapai loyalitas dari pemirsa maupun pemasang iklan.

Adapun misi Metro TV diantaranya:

a. Untuk membangkitkan dan mempromosikan kemajuan Bangsa Negara melalui suasana yang demokratis, agar unggul da global, dengan menjunjung tinggi moral dan etika

44

, hal. 3

Cabelvision Indovision

mobile satelite live

Satelite News Gathering Electronic News Gathering

Ibid


(45)

b. Untuk memberikan nilai tambah di industri pertelevisian dengan memberikan pandangan baru, mengembangkan penyajian informasi yang berbeda dan memberikan hiburan yang berkualitas

c. Dapat mencapai kemajuan yang signifikan dengan membangun dan menambah aset perusahaan, untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan para karyawannya dan menghasiilkan keuntungan yang signifikan bagi pemegang saham

Metro TV ingin mencapai tingkatan yang berarti terhadap perkembangan dan sebagai pengungkit yang berarti, menambahkan kualitas hidup dan kesejahteraan yang siap melayani dan untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham.

3. Susunan Direksi4 5

Surya Paloh menduduki posisi tertinggi sebagai CEO/President Media Group. President Director dijabat oleh Andrianto Machribie. Deputy President Director and Finance & Administration Director dijabat oleh Andre Burhanudin. Djafar Husen Assegaf menjabat sebagai President Commissioner dan Prahastoeti Adhitama beserta DR. IGK Manila sebagai Commissioner. News Director oleh Suryopratomo. Sales & Marketing Director dijabat oleh Lestary Luhur. John Balonso menduduki posisi sebagai Technical Director. Elman Saragih menjabat sebagai Editor-in-Chief.

45

Tim website metrotvnews.com, “ ”, artikel diakses pada 18 April 2011, dari http://www.metrotvnews.com/tentang kami


(46)

4. Logo dan Arti Metro TV4 6

Logo Metro TV dirancang tampil dalam citraan tipografis sekaligus citraan gambar. Oleh karena itu komposisi visualnya merupakan gabungan antara tekstual, diwakili huruf-huruf M-E-T-R-T-V, dengan visual diwakili simbol bidang elips emas kepala burung elang. Elips emas dengan kepala burung elang pada tempat diposisi huruf “O” dengan pertimbangan kesamaan struktur huruf “O” dengan elips emas dan menjadi pemisah bentuk-bentuk teks M-E T-R dengan T-V. Hal tersebut dirancang agar pelihat akan menangkap membaca sekaligus melafalkan METR-TV sebagai METRO TV.

Logo Metro TV dalam kehadirannya secara visual tidak saja dimaksudkan sebagai simbol informasi atau komunikasi Metro TV seara institusi, namun juga berfungsi sebagai sarana pembangun image yang cepat dan tepat dari masyarakat terhadap institusi Metro TV.

Melalui tampilan logo, masyarakat luas mendapatkan gerbang masuk, mengenal, memahmai, serta meyakini visi misi dan karakter Metro TV sebagai institusi. Logo Metro TV dalam rancangan rupa bentuknya berlandaskan pada hal -hal sebagai berikut:

a. Simpel, tidak rumit

b. Memberi kesan global dan modern c. Menarik dilihat dan mudah diingat d. Dinamis dan lugas

e. Berwibawa namun familiar

46 Tim Company Profile,

, hal. 4-5


(47)

f. Memenuhi syarat-syarat teknis dan estetis untuk aplikasi print, elektronik, dan film is

g. Memenuhi syarat teknis dan estetis untuk metamoforsis animatif

5. Target Audience4 7

Target audience Metro TV terdiri dari:

a. Target audience: segmented, male/female, usia 20+ b. Berita atau informasi: 70% hard news, 30% entertainment

c. Tayang: 24 hours

d. Produksi: 75-85% in house production 6. Kategori Program Metro TV

Berdasarkan pembagian banyaknya program muatan berita dan hiburan, yakni Senin sampai Jumat sebanyak 60% news: 40% non-news, sedangkan Sabtu dan Minggu sebanyak 40% news: 60% non-news, maka berikut gambaran kategori program Metro TV beserta program acaranya:

a. Metro Pagi, Metro Siang, Metro Sore, Metro Hari Ini, Metro Malam, Discovery Indonesia, Jakarta Jakarta, Suara Anda, Headline News, Breaking News, Metro Xinwen, Indonesia Morning, Indonesia Now, Editorial Media Indonesia, Mar Review, Sport Club, Spirit Football, Metro Sport

b. Todays Dialogue, Economic Challangers, Mata Najwa, Demo Crazy, Kick Andy, E-Lifestyle, Suara Anda, Face to Face

47

, hal. 6

Reguler News:

Current Affair:

Ibid


(48)

c. Metro Files, Metro Realitas, Metro This Week, Metro 10, Archipelago, Expedition, Oasis, Genta Deokrasi, Inside, Kreasi, Zero to Hero

d. : Zona Memori, Just Alvin, Mario Teguh, Healthy Life, Show buzz, Autozone, Menu & Venue, Sentilan Sentilun

Program ini berangkat dari ide Surya Paloh yang ingin memanfaatkan kelebihan Andy Noya. Menurutnya, Andy Noya mempunyai kelebihan luar biasa dalam menggali informasi yang ”disembunyikan” oleh para narasumber. Andy Noya adalah seorang jurnalis yang terkenal dengan caranya mewawancarai narasumber dengan tajam, , lugas, dan tidak

Surya Paloh menginginkan sebuah program seperti Larry King (CNN) di Amerika. Larry King mempunyai karakter tersendiri, tajam dalam mengajukan pertanyaan, menukik dan mengena pada sasaran. Andy Noya dianggap juga memiliki karakter yang serupa, sehingga Paloh memilihnya untuk membawa program ala Larry King ataupun Oprah Winfrey. Meski Andy Noya sempat menolak dengan alasan tidak pandai menghibur layaknya yang dilakukan Oprah. Namun dengan kegigihan kesungguhan para Tim Kreatif mampu meyakinkan Andy Noya untuk tampil dengan apa adanya.

48

Gantyo Krispandono, (Yogyakarta: Bendung, 2008), hal

3-7.

News Magazine:

Production & Creativity

to the point nyeleneh. talk show

talk show

Kick Andy: Menonton Dengan Hati. B. Profil Acara Kick Andy4 8


(1)

Andy : Putri waktu dilamar dulu kenapa mau? Putri : Ya namanya jodoh saya, ya terima saja

Andy : Apa yang istimewa di mata Putri, dari mas Mujadi ini? Putri : Baik, bisa ngurusin saya

Andy : Putri bahagia gak kawin sama mas Mujadi Putri : bahagia

Andy : Setelah menikah dengan keadaan Putri seperti ini, apa kendala yang dihadapi?

Mujadi: Kadang kurang-kurang nyambung, saya nangkepanya sebagai berkah Andy : Malu gak punya isteri tuna grahita?

Mujadi: Insyaallah gak, malah saya kenalin ke teman-teman, dan saya pengen berbagi juga sama teman-teman, saya titip Putri

Pasangan berikutnya yang pasangan luar biasa juga, berasal dari Bandung, kita panggil Kang Asep dan Teh Mimin

Andy : Mungkin pertanyaan pertama adalah apa yang terjadi pada Anda?

Mim in : Pada saat usia dua tahun, Allah memberikan nikmat tambahan barangkali, saya sakit demam, panas sekali, ibu saya langsung membawa saya ke rumah sakit, saat itu saya disuntik dan langsung dingin tapi paginya kaki sebelah kiri tidak bisa bergerak, kata dokter saya terkena polio

Andy : Anda menikah dengan kang Asep, yang katanya adik kelas Anda, betul? Mim in : Iya betul, jadi pertama kali lihat beliau ketika Ospek, saya kelas tiga, beliau kelas satu tapi saat itu tidak ada apa-apa

Andy : Baik, pasti kita ingin mengetahui lebih lanjut tentang mereka, sudah berapa lama pernikahannya?

Asep : Mau 17 tahun

Andy : Sebelum kita lanjutkan, kita saksikan dulu kisah tentang Mim in dan Asep

Memiliki lima orang anak dari suami tercintanya, Mimin Aminah merasakan besarnya kuasa Illahi, Mimin yang menderita cacat pada kaki kirinya ini, terpaksa harus memakai tongkat sejak umur tujuh tahun guna menopang tubuhnya berjalan, sebelah kakinya tidak berfungsi dan lumpuh karena menderita polio. Meski memiliki keterbatasan pada fisiknya, Mim in tidak merasakannya sebagai kekurangan. Bahkan suaminya dapat menerimanya apa adanya. Kini menginjak 17 tahun usia pernikahannya, hubungan keduanya semakin kuat dan dewasa. Bahkan kini mereka membagi kebahagiaan mereka dengan banyak orang. Bersama suaminya, sejak 2006, Mimin berbagi pengalaman bagaimana membina keluarga yang harmonis dan penuh cinta.

Andy : Kenapa Anda memilih mim in sebagai isteri?

Asep : Ketika kenal dengan isteri saya ini, di SMA kita satu almamater, ketika itu belum terjadi apa-apa. Selesai SMA kita bareng aktif di yayasan yang kita bentuk, lama kelamaan saya merasa nyaman dengan isteri saya ini ketika berkomunikasi

Andy : Kembali lagi saya mencoba menakar-nakar apa yang dalam pikiran Anda akhirnya memutuskan memilih Mim in sebagai isteri, pertama usia lebih tua, kemudian kondisi fisik, karena banyak pria ingin ister cantik dan sempurna. Segmen 3


(2)

Dua pertimbangan ini apa akhirnya menjadi pertimbangan Anda ketika memilih Mim in menjadi isteri?

Asep : Ya mungkin naluri laki-laki seperti itu, termasuk saya juga sebetulnya. Bahkan kalau gak salah, isteri saya pernah menawarkan muridnya untuk jadi isteri saya

Andy : Dia memilih Anda, tapi Anda jodohkan dengan orang la apa yang ada dalam pikiran Anda?

Mim in : Awalnya saya tidak tahu, karena kita sering interaksi dalam kegiatan sosial, dan saya tidak pernah menyangka kalau beliau ada hati kepada saya, karena barangkali dalam kehidupan saya fokus dengan kebaikan-kebaikan, apa yang menjadi kebutuhan saya nanti Allah datangkan sendiri sehingga saya tidak pernah melihat dengan laki-laki ada perasaan. Makanya saya tawari akhwat yang perlu dinikah, seperti itu

Andy : Lalu bagaimana reaksi Anda saat itu?

Asep : Saya belum siap nikah waktu itu, sempurna secara fis dan akhirnya menikah dengan teman isteri saya. Setal itu saru satu n kemudian saya siap nikah, isteri saya inilah yang saya rasa paling cocok

Andy : Apakah sampai saat ini rasa itu masih sama? Asep : Iya, bahkan berkembang lebih baik

Andy : Pernah ga terpikir dengan kondisi Anda seperti ini, tidak akan pernah mendapat pria yang mau menikahi Anda?

Mim in : Tidak pernah terpikir, karena saya gak merasa gak punya sesuatu untuk merasa jadi orang nomor dua, bahwa saya harus punya nilai tambah sehingga saya selalu dibutuhkan orang dengan apa yang saya punya. Dalam perjalanan remaja saya, saya menikah di usia 26 tahun, tetapi alhamdulil tidak melalui masa pacaran dulu karena dalam hidup saya hanya fokus pada kebaikan, bagaimana saya menjadi hamba Allah yang baik, menjadi hamba yang layak dicintai oleh hamba yang punya, alhamdulillah ternyata Allah memilihkan suami saya yang penuh cinta yang sebenarnya

Andy : Anda berdua ini mengasuh acara yang bernama Smart Love, olehkah Anda memberikan nasihat pernikahan, apa inti dari sebuah pernikahan?

Mim in : Kita yang menikah itu ingin bahagia, tapi kenapa setiap pernikahan itu tidak menemukan kebahagiaan, karena satu, bahwa mereka yang ingin menikah itu tidak komitmen. Pada saat mereka ingin bahagia tetapi mereka tidak melakukan hal-hal yang membuat mereka bahagia, menjadi pasangan suami isteri yang membahagiakan, menjadi belahan jiwa yang menentramkan. Pada saat kita ingin bahagia, biasanya kita meminta pasangan kita untuk membahagiakan kita, tetapi pada dasarnya kebahagian itu adalah apa yang kita berikan kepada siapa saja, karena kebahagian tidak datang dengan tiba-tiba

Pada kali ini, saya ingin memperkenalkan pasangan yang tidak kalah hebat, dari Karawang, Jawa Barat, Mas Jumat dan Mbak Mariati.

Andy : Tinggi Anda sekarang berapa? Mariati: 90 cm

Andy : Sekarang usianya berapa? Mariati: 30 tahun

Andy : Sudah berapa lama menikah dengan Mas Jumat? Segmen 4


(3)

Mariati: Udah 10 tahun

Andy : Bagaimana kisah percintaan Jumat dan Mariati yang menghasilkan Cipto, kita lihat berikut ini

Cinta pada pandangan pertama, itulah pengakuan Jumat mengenai awal kisah cintanya dengan Mariati, bahkan katanya Jumat langsung terpukau dan yakin bahwa ialah yang akan menjadi pendamping seumur hidup. Pasangan suami isteri yang tinggal di Karawang ini, hidup berbahagia dengan tunggal mereka. Meski kini perkawinan mereka tampak bahagia, perkawinan mereka telah menempuh cinta yang berliku, mulai pertentangan keluarga, hingga warga sekitar. Waktu telah membuktikan cinta Jumat dan Mariati bisa bertahan lebih dari 10 tahun. Semoga abadi.

Andy : Mas Jumat, tadi direkaman Anda katakan banyak peremp yang cakep tapi saya pilih dia, kenapa Anda pilih Mariati?

Jumat : Memang banyak perempuan cantik, terus pas saya liat, saya langsung jatuh cinta sama dia

Andy : Jadi Anda hendak mengatakan bahwa Anda jatuh cinta bukan pada fisik, tapi hatinya. Memang bagaimana hati Mariati?

Jumat : Saya lihat hatinya baik

Andy : Waktu menikah, katanya orang tua tidak setuju?

Jumat : Saya bilang ke orang tua saya, orang tua tidak setuju, tidak diperdulikan Andy : Apa alasan orang tua tidak setuju?

Jumat : Kenapa kamu normal kawin sama orang kaya gitu? Andy : Sempet pacaran gak?

Jumat : Saya pacaran udah tiga bulan, selama di lenong, bulan ke empat saya langsung ke orang tua, tapi orang tua gak anggap dan saya nekat. Saya berdoa kepada Yang Maha Kuasa, semoga saya punya anak satu su diterima orang tua

Andy : Orang tua akhirnya terima sekarang? Jumat : Terima,

Andy : Nah bagaimana waktu Anda dijatuhi cinta? Mariati: Waktu sih saya takut, karena dia badannya gede

Andy : Apa yang Mariati liat, sehingga mau dengan Mas Jumat?

Mariati: Mas Jumat ini baik, lagi orangnya gimana gitu ga malu-malu kalau ngajak pergi kemana aja

Andy : Kalau Cipto gimana? Sering diledekin gak ama temen-temen ibunya kecil?

Cipto : Iya

Andy : Terus Cipto bilang apa? Cipto : Biarin

Andy : Apakah sampai detik ini Anda bahagia?

Jumat : Saya bahagia dan saya sangat bangga punya isteri kaya ini

Andy : Baik, saya ingin mendapat gambaran dari seorang Psikolog, ada Ibu Ida, satu hal dari beberapa kejadian yang kita lihat, mungkin pasangan itu sendiri bisa saling menerima tapi sering pandangan orang tentang pasangan itu membuat salah satu merasa tertekan, nah bisa Anda gambarkan faktor-faktor psikologis apa yang biasanya muncul atau yang dirasakan oleh pasangan seperti ini?


(4)

Ida : Iya kita lihat tadi bahwa sebetulnya pasangan itu bisa menerima tapi karena lingkungan belum bisa menerima, maka ada proses yang harus dilalui dulu. Tetapi ini menjadi bukti kisah malam ini, bahwa menerima diri apadanya, kemampuan menerima orang lain apa adanya, sebab hidup itu memang beragam dan tekad untuk mampu menjadi diri sendiri, kemudian mampu mendengar rasa cinta itu dan konsekuen dengan perasaan yang tumbuh, maka semua yang dilakukan bisa dilalui dengan mudah. Dan akhirnya mereka juga membuktikan dengan inilah yang disebut pasangan dalam jalani kehidupan, sehingga ini juga bukti cinta itu tumbuhkan bersama-sama, tahu bahwa kita semua punya kelebihan dan kekurangan dan menjadikannya menjadi sebuah kelengkapan itulah yang menjadi dasar mengapa perkawinan ini bisa an, mungkin lebih baik dari pasangan yang kita anggap normal

Kesetiaan suami diuji manakala dalam perjalanan perkaw suami dan isteri, sang isteri mengamali penurunan penglihatan dan kehilangan rahimnya, kita sambut pasangan dari Bandung, Eko dan Dian

Andy : Menarik, karena kalau tadi ada Friska yang memang tuna netra sejak lahir, maka disini ada Dian yang dalam perjalanan hidu ya terkena penyakit lupus, kemudian nyaris kehilangan penglihatan, karena berapa persen kemampuan Anda melihat?

Dian : 15%

Andy : Boleh cerita sedikit, apa sih yang terjadi pada Anda?

Dian : Kehidupan saya berbalik 180 derajat 11 tahun lalu, ketika dokter mendiagnosa saya lupus dan kehilangan 95% penglihatan Sebenarnya bukan karena lupusnya tetapi karena komplikasi yang terjadai pada akibat terapi karena lupus

Andy : Penurunan penglihatan ini terjadi pada usia perkawinan berapa? Dian : Kesembilan

Andy : Pada saat mengalam i penurunan penglihatan, apakah terpikir suami akan meninggalkan Anda?

Dian : Ketakutan sih tidak, tapi sayanya yang harus tahu diri karena apa bagusnya saya penyakitan, gak bisa lihat lagi, sebenarnya lebih karena perasaan saya sendiri

Cinta itu penuh kekuatan, itulah yang telah dibuktikan oleh Eko dan Dian. Di usia perkawinan mereka yang ke sembilan, di tahun 1999, sang isteri menderita penyakit lupus. Salah satu fase tersulit dal rumah tangga mereka adalah saat Dian harus menjalani enam kali operasi otak hingga Dian kehilangan penglihatannya dan hanya mampu melihat sebanya 15%. “ketika pertama kali terdiagnosa lupus, memang waktu itu cukup kaget karena memang sebelumnya gak pernah sakit. Tapi yang lebih terpukul pada saat yang sama harus kehilangan penglihatan”. Tidak hanya sampai disitu, Dian mengalami pengangkatan rahim hingga membuatnya tidak bisa memiliki keturunan. Kekuatan cintalah yang kemudian menghantarkan Eko tak henti-hentinya mengantarkan dukungan. Di saat-saat sulit inilah Eko yang sempat menjabat sebagai CEO disalah satu perusahaan Reksadana ini, selalu berusaha berada disamping sang isteri dan tak Segmen 5


(5)

pernah berniat meninggalkannya. “ketika ijab qabul itu saya memang mendapat pesan untuk menjaga isteri saya dan itulah saya rasa inti dari pernikahan. Dan ketika dia sakit, banyak hal yang saya belajar dari dia”. Eko membuktikan rasa cintanya pada sang isteri tak hanya sebatas sikap tapi juga dengan menulis puisi menganai 15 tahun pernikahan mereka yang diwarnai kasih dan perjuangan.

Andy : Anda menyatakan, untuk bisa memahami penderitaan Dian, Anda harus berempati. Apa yang Anda lakukan untuk berempati terhadap Dian?

Eko : Waktu itu saya lihat betul, apa lagi ketika terjadi otak itu mengalami kesakitan yang luar biasa, saya terus terang tidak tega melihatnya. Dan saya yakin, kalau saya diposisi dia juga tentunya perlu dukungan sehingga saya memposisikan kalau saya yang sakit pasti saya juga butuh dukungan dia

Andy : Saya sering membaca cerita, berita, tentang suami-suami yang meninggalkan isterinya manakala isterinya tidak sesempurna bagaimana dia ketika pertama kali menikah. Kenapa bertolak belakang dengan logika yang saya baca, bagaimana cinta itu semakin kuat?

Eko : Terus terang dari perjalanan pernikahan itu bedalah pasangan lainnya, mengejar karir, istilahnya kesuksesan duniawi yang coba diraih. Kemudian ketika Dian sakit, ya saya bersyukur, salah satu kesempatan saya kembali untuk belajar agama, banyak gejolak batin dalam diri saya. Dengan Dian sakit, saya juga belajar banyak khususnya kesabaran

Andy : Menarik untuk terus mengikuti kisah Eko dan Dian, karena Dian pernah bertanya kepada sang suami, apakah dia punya niat menikah lagi?

Andy : Anda kan pernah menikah dengan isteri yang normal secara fisik, lalu sekarang Anda didampingi isteri yang tidak bisa melihat, bagaimana Anda menyesuaikan kondisi itu

Eko : Lucunya saya tidak pernah merasa dia tidak bisa melihat, karena awalnya dia mencoba belajar mandiri lagi. Saya sendiri berusaha membuat dia tidak seperti orang yang beda

Andy : Mbak Dian, pernahkah Anda bertanya pada suami, karena Anda tadi merasa minder, merasa tidak sempurna sebagai perempuan, pernahkah Anda bertanya pada suami dia berniat menikah lagi?

Dian : Iya

Andy : Bagaimana pertanyaan itu?

Dian : Pertanyaannya tidak selugas itu, tapi dari cara kita berkomunikasi, tidak langsung saya menanyakan itu

Andy : Kenapa Anda sampai harus menyatakan seperti itu?

Dian : Hidup saya yang sekarang ini adalah bonus, jadi sejak kejadian operasi besar itu saya merasa hidup saya adalah bonus jadi harus bisa bermanfaat bagi Tuhan danorang lain, ya apalagi buat suami saya. Jadi saya juga tidak boleh egois, saya juga harus pikirkan perasaan dia

Andy : Jawaban suami walaupun pertanyaan tidak selugas tadi apa?

Eko : Waktu habis diangkat rahimya, ya itu pernah mensiratkan seperti itu. Ya saya jawab, kamu ada-ada aja seperti itu

Andy : Tapi sempat terpikir gak? Eko : Gak sih


(6)

Andy : Dalam kondisi Anda merasa down, bentuk-bentuk dukungan seperti apa yang membuat Anda kuat?

Dian : Tidak adanya perubahan sikap, baik sebelum maupun sesudah saya sakit dan kehilangan penglihatan itu juga kembali menumbuhkan kepercayaan diri bahwa walaupun kondisi fisik jauh berubah, tapi tidak beda perlakuan dari orang terdekat. Kehilangan penglihatan bukan keinginan saya, bukan keinginan suami, tapi keinginan Tuhan yang mungkin baik adanya

Andy : kembali ke ibu Ida, Mbak Dian tadi pernah merasa m inder, merasa tidak berguna, Anda sendiri melihatnya faktor-faktor apa saja yang membuat orang down atau putus asa dan apa yang perlu kita berikan supaya bangkit kembali? Ida : Ini yang disebut cinta, cinta itu ingin memberikan jadi pada mbak Dian ada kekecewaan, kekhawatiran, kecemasan, ada rasa tidak bisa memberikan sesuatu yang membahagiakan pasangannya sebagaimana yang diyakini orang-orang. Tetapi kemudian, reaksi dari pasangan bahwa itu tidak diperlukan, kita bisa saling memberi dalam bentuk yang lain, itulah yang menjadi kekuatan mereka. Kalau ada orang bertanya apa suami, barangkali inilah jawabannya

Andy : Anda berdua mendirikan yayasan ya? Kemudian yayasan kegiatannya apa?

Dian : Sosialisasi lupus dan low vision, atau memberikan dukungan kepada penyandang lupus dan low vision