4.6 Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar
kontribusi Promosi Jabatan dan Rotasi Kerja terhadap variabel kinerja karyawan. Jika koefisien determinasi
semakin besar mendekati satu menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y dimana 0
1. Sebaliknya, jika semakin kecil mendekati nol, maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh
variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat.
Tabel 4.13 Hasil Pengujian Koefesien Determinasi
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.453
a
.395 .380
1.72567 a. Predictors: Constant, rotasi, promosi
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16 For windows
Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat: 1. R Square sebesar 0.395 berarti 39.5 faktor-faktor kinerja karyawan dapat
dijelaskan oleh Promosi Jabatan Dan Rotasi Kerja. Sedangkan sisanya 60.5 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh
penelitian ini. 2. R = 0.453 berarti hubungan relation antara deskripsi kerja dan
penempatan karyawan sebesar 45.3. Ini menunjukkan bahwa antara Promosi Jabatan dan Rotasi Kerja terhadap kinerja terdapat hubungan
yang cukup erat.
3. Standard Error of Estimated artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Standard Error of Estimated juga bisa disebut standar deviasi.
Adapun Standard Error of Estimated dalam penelitian ini adalah 1,72567. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.
4.7 Pembahasan
Operasional perusahaan yang baik sangat bergantung pada kualitas karyawan yang bekerja di perusahaan. Untuk itu perusahaan sebaiknya memiliki
perencanaan sumber daya manusia yang baik pula, menjalankan langkah-langkah tertentu yang diambil oleh manajemen guna menjamin bahwa di perusahaan
tersedia karyawan yang tepat untuk menduduki berbagai kedudukan, jabatan dan pekerjaan yang tepat. Pengaruh Promosi Jabatan terhadap Kinerja Pegawai dapat
bersifat positif dan dapat bersifat negatif. Hal ini tergantung bagaimana pimpinan dapat membuat sistem promosi jabatan diperusahaannya dengan efektif. Dampak
negatif dari sistem promosi jabatan yang tidak efektif adalah munculnya ketidakpuasan dari para karyawan yang mengakibatkan kinerja yang dihasilkan
tidak optimal sehingga tujuan dari perusahaan tidak tercapai. Namun, promosi jabatan dapat membawa pengaruh positif apabila dilakukan dengan efektif.
Dari hasil penelitian terlihat bahwa PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan Iskandar Muda yang melakukan promosi jabatan terhadap karyawannya
mendapat tanggapan positif dari karyawannya tetapi belum tentu dapat menaikkan kinerja karyawannya, hal ini terlihat dari penelitian hasil uji t yang menunjukkan
pengaruh langsung apakah kebijakan promosi dapat meningkatkan kinerja karyawan, menunjukkan bahwa Variabel Promosi jabatan berpengaruh secara
positif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja karyawan, hal ini terlihat dari nilai
signifikan 0.963 0.05 dan nilai t
hitung
0.046 t
tabel
2.02 artinya jika pihak PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Iskandar Muda melakukan promosi kepada
karyawannya, akan diterima dengan baik oleh karyawan tetapi belum tentu dapat meningkatkan kinerja karyawannya, berarti hal ini merupakan suatu masalah bagi
pihak manajemen perusahaan karena menurut Hasibuan 2002:113 salah satu tujuan dari dibuatnya promosi jabatan bagi karyawan adalah agar kinerjanya
meningkat. Fenomena promosi jabatan tersebut terjadi karena perusahaan terlalu lama
dalam mempromosikan karyawannya, sehingga ketika karyawan tersbut dipromosikan karyawan tersebut tidak merasakan pengaruh yang signifikan dari
kebijakan tersebut terhadap dirinya. Hal ini menunjukkan juga pimpinan perusahaan kurang komunikatif dengan para karyawannya khususnya pimpinan
kantor unit dan kantor cabang karena kebijakan promosi di perusahaan ini berdasarkan atas rekomendasi dari mereka.
Mempromosikan pegawai membutuhkan pertimbangan yang matang, terutama untuk jabatan menengah keatas. Bila langkah yang dilakukan salah,
perusahaan akan terancam bahaya. Konsep utama untuk melaksanakan promosi yang tepat adalah memilih yang terbaik dari mereka yang terbaik. Dengan konsep
ini diharapkan promosi tersebut akan berhasil. Promosi merupakan salah satu unsur yang dapat menimbulkan kepuasan kerja karyawan, oleh karena itu dalam
pelaksanaannya diperlukan rencana yang matang, terarah dan terpadu dengan unsur lainnya serta dengan pedoman yang jelas dan objektif. Sehingga kebijakan
Promosi Jabatan akan dapat berjalan sesuai harapan jika perusahaan melakukan kebijakan tersebut dengan tepat kepada karyawan yang memenuhi kriteria dan
pada waktu yang tepat. Tetapi jika kebijakan promosi jabatan dilakukan selaras dengan kebijakan
rotasi kerja maka akan terlihat bahwa kinerja karyawan akan meningkat secara positif dan siginfikan, sesuai hasil uji F yang menunjukkan bahwa hasil perolehan
F
hitung
pada kolom F yakni sebesar 8.145 dengan tingkat signifikan = 0.01 lebih besar dari F
tabel
yakni 3.15 dengan α = 5. Uji ini menerangkan jika kebijakan
Promosi jabatan dan Rotasi kerja dilakukan secara bersamaan kepada karyawan, maka kinerja karyawan tersebut akan meningkat. Dari hasil penelitian juga
menunujukkan bahwa kebijakan rotasi yang dilakukan oleh perusahaan berpengaruh positif dan signifikan, terlihat dari hasil uji yang menunjukkan bahwa
nilai signifikan 0.000 0.05 dan nilai t
hitung
3.998 t
tabel
2.02 yang berarti bahwa jika PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Iskandar Muda melakukan
kebijakan rotasi terhadap karyawannya maka akan dapat menaikkan kinerja dari karyawan tersebut.
Kekuatan rotasi pekerjaan adalah mampu mengurangi kebosanan dan meningkatkan motivasi lewat penganekaragaman kegiatan karyawan, tentu saja
hal itu dapat juga mempunyai manfaat tidak langsung bagi perusahaan, karena para karyawan dengan rentang ketrampilan yang lebih lebar memberi manajemen
lebih banyak kelenturan dalam menjadwalkan kerja, menyesuaikan diri dengan perubahan, dan mengisi kekosongan personalia.
Dalam melakukan kebijakan rotasinya yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan kinerja para
karyawannya, perusahaan telah cukup berhasil karena sesuai penelitian kinerja karyawannya yang meningkat jika dirotasi, penelitian ini juga memperkuat
penelitian terdahulu oleh Tolkah Mansur 2009 yang dalam tesisnya menyatakan bahwa rotasi kerja yang dilakukan oleh perusahaan dapat meningkatkan kinerja
karyawan secara postif dan signifikan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan evaluasi terhadap data penelitian yang dilakukan, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Secara simultan ditunjukkan bahwa variabel independen Promosi Jabatan dan Rotasi Kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Cabang Medan Iskandar Muda.
2. Secara parsial ditunjukkan bahwa variabel Rotasi Kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Bank Rakyat
Indonesia Persero Tbk Cabang Medan Iskandar Muda, sedangkan variabel Promosi Jabatan tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan
PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Cabang Medan Iskandar Muda. 3. Berdasarkan nilai R Square sebesar 0.395 berarti 39.5 faktor-faktor
kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh Promosi Jabatan dan Rotasi Kerja. Sedangkan sisanya 60.5 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini.