2. Usia
Tabel 4.2 Karakteristik Berdasarkan Usia
Usiatahun Frekuensiorang
Persentase 20-30
31-40 41-50
≥51 26
21 19
39.39 31.81
28.8 jumlah
66 100
Sumber: hasil pengolahan kuesioner
Pada Tabel 4.2 terlihat jumlah responden yang berusia antara 20-30 tahun berjumlah 26 orang, berusia 31-40 tahun berjumlah 21 orang, dan yang berusia
41-50 tahun berjumlah 19 orang, sedangkan responden yang berusia diatas 51 tahun tidak ditemukan di kantor-kantor unit karena umumnya mereka ditempatkan
dikantor-kantor cabang. 3. Lama Bekerja
Tabel 4.3 Karakteristik Berdasarkan Lama Bekerja
Lama bekerjatahun Frekuensiorang
Persentase 5
6-10 11-15
≥16 26
20
6 14
39.39 30.3
9.09
21.22 Jumlah
66 100
Sumber: hasil pengolahan kuesioner
Pada Tabel 4.3 terlihat bahwa jumlah responden yang telah bekerja selama kurang dari 5 tahun berjumlah paling banyak dengan 26 orang, kemudian 6-10
tahun berjumlah 20 orang, 11-15tahun berjumlah 6 orang, dan yang bekerja lebih dari 16 tahun berjumlah 14 orang. Sedikitnya jumlah karyawan yang telah bekerja
selama 11-15 tahun yang dijadikan responden, karena mereka lebih banyak
bertugas di lapangan ketimbang dikantor karena biasanya mereka ini berposisi sebagai mantri yang bertugas mencari nasabah diluar.
4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel
1. Variabel Promosi Jabatan
Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Promosi Jabatan
Item Pernyataan
STS TS
KS S
SS Total
Responden Total
F F
F F
F
1 2
3.03 38
57.57 26
39.4 66
100 2
3 4.54
32 48.48
31 46.98
66 100
3 1
1.51 42
63.63 23
34.86 66
100 4
1 1.51
48 72.72
17 25.77
66 100
5 8
12.12 33
50 25
37.88 66
100 6
1 1.51
47 71.21
18 27.28
66 100
7 9
13.63 43
65.15 14
21.22 66
100
Sumber: Hasil Pengolahan Kuisioner
Tabel 4.4 menunjukkan hasil jawaban kuisioner yang diperoleh dari 66 responden untuk variabel Promosi Jabatan yaitu:
a. Pada pernyataan 1 prestasi kerja bapakibu menjadi pertimbangan perusahaan dalam melakukan kebijakan promosi dari 66 responden
terdapat 26 responden 39.4 menjawab sangat setuju, 38 responden 57.57 menjawab setuju, 2 responden 3.03 menjawab kurang setuju,
tidak satupun responden yang menjawab tidak setuju atau sangat tidak setuju.
Dua responden menjawab kurang setuju menunjukkan bahwa karyawan-karyawan tersebut beranggapan bahwa prestasi kerja belum
tentu dijadikan perusahaan sebagai pertimbangan untuk mempromosikan mereka, hal ini menjelaskan bahwa karyawan yang merasa telah
berprestasi tidak mendapatkan promosi dari perusahaan.
b. Pada pernyataan 2 Prestasi kerja BapakIbu menjadi semakin meningkat setelah perusahaan memberikan promosi jabatan. dari 66 responden
terdapat 31 responden 46.98 menjawab sangat setuju, 32 responden 48.48 menjawab setuju, 3 reponden 4.54 menjawab kurang setuju,
dan tidak ada satupun reponden yang menjawab tidak setuju atau sangat tidak setuju.
Tiga responden menjawab kurang setuju menunjukkan bahwa kebijakan promosi yang dilakukan oleh perusahaan belum tentu
meningkatkan prestasi kerja mereka. c. Pada pernyataan 3 Tingkat pendidikan yang BapakIbu miliki sesuai
dengan jabatan sekarang dari 66 responden terdapat 23 responden 34.86 menjawab sangat setuju, 42 responden 63.63 menjawab
setuju, 1 responden 1.51 menjawab kurang setuju dan tidak ada satupun responden yang menjawab, tidak setuju atau sangat tidak setuju.
Satu responden menjawab kurang setuju menunjukkan bahwa dia beranggapan jika tingkat pendidikannya tidak terlalu sesuai dengan
jabatannya saat ini. d. Pada pernyataan 4 Pengalaman kerja juga menjadi pertimbangan
perusahan untuk promosi jabatan dari 66 responden terdapat 17 responden 25.77 menjawab sangat setuju, 48 reponden 72.72 menjawab
setuju, 1 responden 1.51 menjawab kurang setuju, dan tidak ada satupun responden yang menjawab tidak setuju atau sangat tidak setuju.
Satu responden menjawab kurang setuju menunjukkan karyawan tersebut beranggapan bahwa pengalaman kerjanya tidak terlalu
dipertimbangkan oleh perusahaan untuk dipromosikan. e. Pada pernyataan 5 Promosi jabatan mempengaruhi kualitas kerja
BapakIbu. dari 66 responden terdapat 25 responden 37.88 menjawab sangat setuju, 33 responden 50 menjawab setuju, 8 responden
12.12 menjawab kurang setuju, dan tidak ada satupun responden yang menjawab tidak setuju atau sangat tidak setuju.
Delapan orang menjawab kurang setuju menunjukkan bahwa kebijakan promosi yang dilakukan perusahaan belum tentu meningkatkan
kualitas kerja para karyawan, hal ini terjadi karena perusahaan biasanya terlambat dalam mempromosikan karyawan, sehingga ketika mereka
dipromosikan mereka tidak terlalu merasakan pengaruh dari kebijakan promosi itu sendiri.
f. Pada pernyataan 6 Kebijakan promosi jabatan yang bapakibu dapatkan merupakan rekomendasi dari atasan unit kerja BapakIbu saat ini. dari 66
reponden terdapat 18 responden 27.28 menjawab sangat setuju, 47 responden 71.21 menjawab setuju, 1 responden 1.51 menjawab
kurang setuju tidak ada satupun responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Satu orang menjawab kurang setuju menunjukkan bahwa karyawan tersebut kurang setuju jika promosi hanya didasarkan atas rekomendasi
atasan tetapi juga oleh faktor lain.
g. Pada pernyataan 7 BapakIbu Merasa Puas Atas Rekomendasi Yang Telah Dilakukan Oleh Atasan unit kerja BapakIbu saat ini dari 66
responden terdapat 14 responden 21.22 menjawab sangat setuju, 43 responden 65.15 menjawab setuju, 9 responden 13.63 menjawab
kurang setuju, tidak ada satupun responden yang menjawab tidak setuju atau sangat tidak setuju.
Sembilan orang menjawab kurang setuju menunjukkan karyawan tidak terlalu puas dengan kebijakan promosi yang dilakukan oleh
perusahaan yang berdasarkan atas rekomendasi dari atasan-atasan unit kerja mereka.
2. Variabel Rotasi Kerja
Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Rotasi Kerja
Item Pernyataan
STS TS
KS S
SS Total
Responden Total
F F
F F
F
1 1
1.51 4
6.06 35
53.03 26
39.4 66
100 2
4 6.06
31 46.97
31 46.97
66 100
3 3
4.54 41
62.12 22
33.34 66
100 4
2 3.03
44 66.66
20 30.31
66 100
5 3
4.54 47
71.21 16
24.25 66
100 6
9 13.63
33 50
24 36.37
66 100
7 9
13.63 43
65.15 14
21.22 66
100 8
3 4.54
43 65.15
20 30.31
66 100
Sumber: Hasil Pengolahan Kuisioner
Tabel 4.5 menunjukkan hasil jawaban kuisioner yang diperoleh dari 66 responden untuk variabel Rotasi Kerja yaitu:
a. Pada pernyataan 1 Lamanya waktu Bapakibu bekerja ditempat sebelumnya dijadikan pertimbagan perusahaan dalam melakukan
kebijakan rotasi dari 66 responden terdapat 26 responden 39.4
menjawab sangat setuju, 35 responden 53.03 menjawab setuju, 4 responden 6.06 menjawab kurang setuju, dan 1 1.51 responden
menjawab tidak setuju, dan tidak ada satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju.
Empat orang menjawab kurang setuju dan satu orang menjawab tidak setuju menunjukkan bahwa perusahaan tidak terlalu
mempertimbangkan lama kerja karyawannya dalam merotasikan posisi mereka.
b. Pada pernyataan 2 Bapakibu merasa lama waktu bekerja di tempat- tempat sebelumnya terlalu lama untuk dirotasi oleh perusahaan ke tempat
yang baru dari 66 responden terdapat 31 responden 46.97 menjawab sangat setuju, 31 responden 46.97 menjawab setuju, 4 responden
6.06 menjawab kurang setuju dan tidak ada satupun responden yang menjawab tidak setuju atau sangat tidak setuju.
Empat orang menjawab kurang setuju menunjukkan karyawan tidak menganggap bahwa lama waktu bekerja ditempat sebelumnya
sebagai alasan bagi perusahaan untuk merotasikan mereka. c. Pada pernyataan 3 Kebijakan rotasi semakin menambah variasi
pengalaman BapakIbu dalam bekerja diberbagai posisi. dari 66 responden terdapat 22 reponden 33.34.0 menjawab sangat setuju, 41
reponden 62.12 menjawab setuju, 3 responden 4.54 menjawab kurang setuju, tidak ada satupun responden yang menjawab tidak setuju
atau sangat tidak setuju.
Tiga orang menjawab kurang setuju menunjukkan bahwa karyawan merasa jika rotasi kerja yang dilakukan perusahaan tidak terlalu
menambah pengalaman mereka, hal ini terjadi karena biasanya job description para karyawan yang tidak jauh berbeda dengan yang lama.
d. Pada pernyataan 4 Tambahan pengalaman kerja yang BapakIbu dapatkan setelah mendapatkan rotasi kerja membuat kinerja BapakIbu lebih baik
dari 66 responden terdapat 20 responden 30.31 menjawab sangat setuju, 44 reponden 66.66 menjawab setuju, 2 responden3.03
menjawab kurang setuju, dan tidak ada satupun responden yang menjawab tidak setuju atau sangat tidak setuju.
Dua orang menjawab kurang setuju menunjukkan bahwa kinerja karyawan belum tentu membaik dan tidak juga menambah pengalam kerja
mereka setelah karyawan dirotasikan oleh perusahaan. e. Pada pernyataan 5 Bapakibu merasakan adanya kejenuhan dalam bekerja
jika tidak dirotasi oleh perusahaan dari 66 responden terdapat 16 reponden 24.25 menjawab sangat setuju, 47 responden 71.21
menjawab setuju, 3 responden 4.54 menjawab kurang setuju dan tidak ada satupun responden yang menjawab tidak setuju atau sangat tidak
setuju. Tiga orang menjawab kurang setuju menunjukkan bahwa
kebijakan rotasi kerja yang dilakukan oleh perusahaan belum tentu bisa mengatasi rasa jenuh para karyawannya dalam bekerja.
f. Pada pernyataan 6 Kebijakan rotasi kerja oleh perusahaan dapat memperbaiki kinerja Bapakibu. dari 66 responden terdapat 24 responden
36.37 menjawab sangat setuju, 33 responden 50. menjawab setuju, 9 responden 13.63 menjawab kurang setuju dan tidak ada satupun
responden yang menjawab tidak setuju atau sangat tidak setuju. Sembilan orang menjawab kurang setuju menunjukkan bahwa
karayawan tidak merasakan perbaikan kinerja setelah dirotasi oleh perusahaan, karena karyawan biasanya sudah merasa nyaman dengan
lingkungan kerjanya yang lama, sehingga ketika dirotasi oleh perusahaan merka harus kembali beradaptasi.
g. Pada pernyataan 7 Bapakibu merasa bahwa kebijakan-kebijakan rotasi diberbagai posisi yang dilakukan perusahaan telah sesuai. dari 66
responden terdapat 14 responden 21.22 menjawab sangat setuju, 43 responden 65.15 menjawab setuju, 9 responden 13.63 menjawab
kurang setuju, tidak ada satupun responden yang menjawab tidak setuju atau sangat tidak setuju.
Sembilan orang menjawab kurang setuju menunjukkan karyawan tidak terlalu puas dengan kebijakan rotasi yang dilakukan oleh perusahaan.
h. Pada pernyataan 8 Kebijakan Rotasi terhadap Bapakibu berdampak kepada kinerja unit kerja secara keseluruhan dari 66 responden terdapat
20 responden 30.31 menjawab sangat setuju, 43 responden 65.15 menjawab setuju, 3 responden 4.54 menjawab kurang setuju, tidak ada
satupun responden yang menjawab tidak setuju atau sangat tidak setuju.
Tiga orang menjawab kurang setuju menunjukkan bahwa rotasi kerja yang dilakukan perusahaan terhadap seorang karyawan belum tentu
mempengaruhi kinerja satu unit kerja. 3. Variabel Kinerja Karyawan
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja
Karyawan
Item Pernyataan
STS TS
KS S
SS Total
Responden Total
F F
F F
F
1 1
1.51 47
71.21 18
27.28 66
100 2
1 1.51
7 10.6
30 45.45
28 42.42
66 100
3 2
3.03 34
51.51 30
45.45 66
100 4
1 1.51
34 51.51
31 46.97
66 100
5 35
53.03 31
46.97 66
100 6
1 1.51
38 57.57
27 40.90
66 100
Sumber : Hasil Pengolahan Kuisioner
Tabel 4.6 menunjukkan hasil jawaban kuisioner yang diperoleh dari 66 responden untuk variabel kineja karyawan yaitu:
a. Pada pernyataan 1 BapakIbu sanggup menangani pekerjaan yang sesuai dengan beban kerja yang diberikan dari 66 reponden terdapat 18
responden 27.28 menjawab sangat setuju, 47 responden 71.21 menjawab setuju, 1 responden 1.51 menjawab kurang setuju tidak ada
satupun responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Satu orang menjawab kurang setuju menunjukkan bahwa para
karyawan belum tentu sanggup menyelesaikan beban pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan.
b. Pada pernyataan 2 BapakIbu jarang melakukan kesalahan dalam pekerjaan dari 66 responden terdapat 28 responden 42.42 menjawab
sangat setuju, 30 responden 51.51 menjawab setuju, 7 responden
10.6 menjawab kurang setuju, 1 responden 1.51 menjawab tidak setuju dan tidak ada satupun responden yang menjawab sangat tidak
setuju. Tujuh orang menjawab kurang setuju dan satu orang menjawab
tidak setuju menunjukkan bahwa para karyawan tidak selalu benar dalam menyelesaikan pekerjaan mereka yang diberikan oleh perusahaan.
c. Pada pernyataan 3 BapakIbu mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar yang ditetapkan perusahaan dari 66 reponden terdapat 30
reponden 45.45 menjawab sangat setuju, 34 reponden 51.51 menjawab setuju, 2 responden 3.63 menjawab kurang setuju dan tidak
ada satupun responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Dua orang menjawab kurang setuju menunjukkan bahwa para karyawan belum tentu bisa mencapai standar kinerja yang ditetapkan oleh
perusahaan. d. Pada pernyataan 4 BapakIbu mampu menyelesaikan pekerjaan tepat
waktu dari 66 reponden terdapat 31 responden 46.97 menjawab sangat setuju, 34 reponden 51.51 menjawab setuju, 1 responden 1.51
menjawab kurang setuju dan tidak ada satupun responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Satu orang menjawab kurang setuju menunjukkan bahwa para karyawan tidak selalu bisa meneyelesaikan pekerjaannya tepat pada
waktunya.
e. Pada pernyataan 5 Kehadiran ditempat kerja merupakan hal yang sangat bapakibu perhatikan sehingga harus diprioritaskan dari 66 responden
terdapat 31 responden 46.97 menjawab sangat setuju, 35 responden 53.03 menjawab setuju, tidak ada satupun responden yang menjawab
kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. f. Pada pernyataan 6 Pekerjaan BapakIbu tidak ada yang terbengkalai
karena adanya kerja sama yang baik antar pegawai dari 66 reponden terdapat 27 responden 40.9 menjawab sangat setuju, 38 reponden
57.57 menjawab setuju, 1 responden 1.51 menjawab kurang setuju dan tidak ada satupun responden yang menjawab tidak setuju dan sangat
tidak setuju. Satu orang menjawab kurang setuju menunjukkan bahwa
koordinasi antar karyawan dalam bekerja tidak selalu bagus.
4.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal. Ada dua cara
untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Untuk melihat normalitas residual
peneliti menganalisis grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dan juga
menganalisis probabilitas plot yang membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal.
1. Pendekatan Grafik Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik
histogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS
16.0 For Windows Gambar 4.1: Histogram Uji Normalitas
Berdasarkan Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa data berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng
ke kanan.
Sumber: Hasil Pengolahan
SPSS 16.0 For Windows Gambar 4.2:
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Berdasarkan Gambar 4.2 pada scatter plot terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini berarti data berdistribusi normal.
2. Pendekatan Klomogorv-Smirnov Untuk memastikan apakah data disepanjang garis diagonal berdistribusi
normal maka dilakukan uji Kolmogorv Smirnov 1 Sample KS dengan melihat data residual apakah berdistribusi normal atau tidak Situmorang, dkk, 2010:95.
Apabila nilai Asymp. Sig 2-tailed 0,05 maka tidak mengalami gangguan distribusi normal.
Tabel 4.7
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 66
Normal Parameters
a,,b
Mean .0000000
Std. Deviation 1.69891499
Most Extreme Differences Absolute
.164 Positive
.164 Negative
-.097 Kolmogorov-Smirnov Z
1.329 Asymp. Sig. 2-tailed
.058 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16.0 For Windows
Pada Tabel 4.7 terlihat bahwa Asymp. Sig 2-tailed adalah 0.058 dan diatas nilai signifikan 0.05, dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.
4.3.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan kepengamatan
lainnya. Jika varians dari satu residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap maka terjadi homoskedastisitas jika berbeda maka disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas Situmorang dkk, 2010:100. Pemeriksaan terhadap gejala
heteroskedastisitas adalah dengan melihat pola diagram pancar yaitu grafik yang merupakan diagram pancar residual, yaitu selisih antara nilai Y prediksi dan Y
observasi.
1. Model Grafik Dasar analisis adalah jika diagram pancar yang ada membentuk pola-pola
tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan heteroskedastisitas. Sebaliknya Jika diagram pancar yang ada tidak membentuk pola-pola tertentu
yang teratur maka regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas.
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16.0 For Windows
Gambar 4.3: Scatterplot
Dari grafik Scatterplot yang disajikan, terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas
maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
2. Model Glejser Menentukan kriteria keputusan:
a. Jika nilai signifikan 0.05 maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas.
b. Jika nilai signifikan 0.05 maka mengalami gangguan heteroskedastisitas.
Tabel 4.8
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 2.454
1.922 1.277
.206 promosi
.021 .067
.040 .317
.752 rotasi
-.048 .049
-.123 -.980
.331 a. Dependent Variable: absut
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16.0 For Windows
Dari Tabel 4.8 terlihat bahwa dengan jelas tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen
absolute Ut absut. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5, jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya
heteroskedastisitas.
4.3.3 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan multikol, yaitu adanya
masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar independen. Cara mendeteksi multikolinearritas dengan
menganalisis matrik korelasi antar variabel independen dan perhitungan nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF.
Tabel 4.9
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
15.450 3.104
4.977 .000
promosi .005
.108 .005
.046 .963
.984 1.016
rotasi .314
.079 .453
3.998 .000
.984 1.016
a. Dependent Variable: kinerja
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16.0 For Windows
Pedoman suatu model regresi yaitu bebas multikolinieritas adalah dengan melihat Variance Inflation Factor VIF 5 maka variabel ada masalah
multikolinieritas, dan jika VIF 5 maka tidak terdapat masalah multikolinieritas, dan jika tolerance 0.1 maka variabel tidak terdapat masalah multikolinieritas.
Pada Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa nilai VIF 5 dan tolerance 0.1 maka tidak ditemukan masalah multikolinieritas dalam penelitian ini.
4.4 Analisis Linier Berganda
Analisis regresi linear berganda dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0 for windows dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas
yang terdiri dari deskripsi kerja dan penempatan karyawan terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan.
Model persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e
Penjelasan dari hasil pengolahan SPSS akan ditunjukkan pada tabel 4.13 berikut ini:
Tabel 4.13
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 15.450
3.104 4.977
.000 promosi
.005 .108
.005 .046
.963 rotasi
.314 .079
.453 3.998
.000 a. Dependent Variable: kinerja
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16 For Windows
Berdasarkan hasil pengolahan data yang ditunjukkan dalam Tabel 4.10, maka diperoleh persamaan hasil regresi linear berganda sebagai berikut :
Y = 15.450 + 0.05X
1
+ 0.314X
2
+ e
Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Konstanta a = 15.450 ini menunjukkan harga constant, dimana jika
variabel promosi jabatan X
1
, rotasi kerja X
2
= 0, maka kinerja karyawan = 15.450.
b. Koefisien X
1
b
1
= 0.005 ini berarti bahwa variabel promosi jabatan
X
1
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, atau dengan kata lain jika promosi jabatan X
1
diperbaiki maka kinerja karyawan akan meningkat.
c. Koefisien X
2
b
2
= 0.314 ini menunjukkan bahwa variabel rotasi
kerja X
2
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, atau dengan kata lain jika rotasi kerja X
2
diperbaiki maka kinerja karyawan akan meningkat.
4.5 Uji Hipotesis