13
2.1.2 Resource-Based Theory Resource-Based View
Resource-based theory adalah suatu teori yang dikembangkan untuk menganalisis keunggulan bersaing suatu perusahaan yang menekankan pada
keunggulan pengetahuan knowledgelearning economy atau perekonomian yang mengandalkan aset-aset tak berwujud intangible assets. Terdapat empat kriteria
yang harus dipenuhi agar suatu sumber daya perusahaan mencapai keunggulan bersaing yang berkesinambungan Barney, 1991, yaitu berharga valuable,
langka rare, tidak dapat ditiru in-imitable, dan tidak dapat digantikan oleh yang lain non-substitutable. Modal intelektual merupakan salah satu asset tidak
berwujud yang dimiliki perusahaan dan sumber daya unik perusahaan yang sulit untuk ditiru sehingga akan dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan
daya saing yang berkesinambungan.
2.1.3 Modal Intelektual
Stewart 1997 mendefinisikan modal intelektual sebagai segala pengetahuan yang bersifat intelek, semua informasi, dan pengalaman yang
digunakan perusahaan untuk menciptakan kesejahteraan. Menurut Pulic 2000, modal intelektual sebagai kumpulan karyawan, organisasi, dan kemampuannya
untuk menciptakan nilai tambah. Modal intelektual dianggap sebagai asset tidak berwujud yang dimiliki dan digunakan perusahaan untuk menghasilkan manfaat
dan meningkatkan kesejahteraan. Bontis et al. 2000 menyatakan bahwa secara umum, para peneliti mengidentifikasi tiga konstruk utama dari modal intelektual,
yaitu: human capital HC, structural capital SC, dan customer capital CC.
14
Human capital merepresentasikan individual knowledge stock suatu organisasi yang dicerminkan oleh para karyawannya Bontis,et al 2001. Human capital
merupakan kombinasi dari genetic inheritance, education, experience, and attitude tentang kehidupan dan bisnis Hudson, 1993. Structural capital meliputi
seluruh non human storehouses of knowledge dalam organisasi, termasuk database, organizational charts, process manuals, strategies routines dan segala
hal yang membuat nilai perusahaan lebih besar daripada nilai buku. Customer capital adalah pengetahuan yang melekat dalam marketing channels dan customer
relationship yang dikembangkan organisasi melalui kegiatan usahanya Bontis,et al 2001. Metode VAIC
TM
dikembangkan oleh Pulic 1998, didesain untuk menyajikan informasi tentang value creation efficiency dari aset berwujud
tangible assets dan aset tidak berwujud intangible assets yang dimiliki perusahaan. Model ini dimulai dengan kemampuan perusahaan untuk
menciptakan value added. Value added VA merupakan efisiensi dari human capital HC, structural capital SC dan capital employed CE.
2.1.4 Pertumbuhan Perusahaan Firm’s Growth
Pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk menentukkan ukuran perusahaan Kaliapur dan Trombley, 1999. Tingkat
pertumbuhan perusahaan dapat diukur dengan beberapa indikator, diantaranya Price Earning Ratio Price per Share Earning per Share, Price Cash Flow
Ratio Price per Share Cash Flow per Share, Market to Book Ratio Market Price per Share Book Value per Share, Tobins’q R D Expense Total Sales,
15
dan Perubahan Total Aktiva selisih total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan pada periode sekarang dan periode sebelumnya terhadap total aktiva periode
sebelumnya. Pertumbuhan dinyatakan sebagai pertumbuhan total aset dimana
pertumbuhan aset masa lalu akan menggambarkan profitabilitas yang akan datang dan pertumbuhan yang datang Taswan, 2003. Growth adalah perubahan
penurunan atau peningkatan total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Pertumbuhan aset dihitung sebagai presentase perubahan aset pada saat tertentu
terhadap tahun sebelumnya Saidi, 2004. Berdasarkan penjelasan di atas, pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan total aset baik berupa
peningkatan maupun penurunan yang dialami oleh perusahaan selama satu periode satu tahun.
2.1.5 Kinerja Perusahaan