Kultur Histopatologi Pemeriksaan histopatologi dilakukan jika hasil pemeriksaan mikroskopi

identifikasi elemen-elemen jamur, yakni hifa atau arthospora jamur. Terdapatnya sejumlah besar filamen dalam lempeng kuku, terutama bila berupa arthospora memiliki arti diagnostik untuk dermatofita. Adanya pseudofilamen dan filamen disertai ragi didalam nail bed memberi petunjuk onikomikosis oleh Candida sp. Terdapatnya filamen-filamen tipis dan tebal, dengan bermacam-macam ukuran, bentuk dan arah di dalam nail bed yang sama memberi kesan infeksi campuran beberapa jamur patogen. 25,26

b. Kultur

Kultur merupakan pemeriksaan jamur, meskipun hasil pemeriksaan mikroskopis langsung negatif. Melalui kultur, spesies jamur patogen dapat identifikasi. Kegagalan pertumbuhan jamur pada medium ditemukan bila pasien telah mendapat terapi topikal atau sistemik. Kegagalan tumbuh ini juga lebih banyak pada bahan kuku dibanding kulit karena kebanyakan bahan diambil dari distal kuku dimana kebanyakan jamur sudah tua dan mati. Oleh karena itu dianjurkan untuk mengikut sertakan bahan kulit atau potongan kuku untuk pembiakan jamur pada medium. Spesimen yang dikumpulkan dicawan petri diambil dengan sengkelit yang telah disterilkan diatas api Bunsen. Kemudian bahan kuku ditanam pada dua media, media I : terdiri dari media yang mengandung antibiotik dan anti jamur Mycobitoticmycocel, media II: yang tidak mengandung antibiotik dan anti jamur PDA Potato Dextrose AgarSDA Sabouraud’s Dextrose Agar. Media diinokulasikan dalam keadaan steril, lalu diinkubasi pada suhu 24°- 28°C selama 4-6 minggu. Koloni dermatofita akan tampak setelah 2 minggu, sedangkan non dermatofita terlihat dalam seminggu, hasil negatif jika tidak tampak pertumbuhan setelah 3-6 minggu. 30 Universitas Sumatera Utara

c. Histopatologi Pemeriksaan histopatologi dilakukan jika hasil pemeriksaan mikroskopi

langsung dan kultur meragukan. Bila ditemukan hifa diagnosis banding dapat disingkirkan. Dengan pemeriksaan histopatologi dapat ditentukan apakah jamur tersebut invasif pada lempeng kuku atau daerah subungual disamping itu kedalaman penetrasi jamur dapat dilihat. 29 Bahan untuk pemeriksaan histopatologi dapat diperoleh melalui lempeng kuku yang banyak mengandung debris dan potongan kuku. Bahan pemeriksaan histopatologi dapat langsung dimasukkan dalam parafin, atau terlebih dahulu dalam larutan formalin 10 semalaman agar jamur terfiksasi dengan baik. Kemudian blok parafin dipotong tipis hingga ketebalan 4 -10 μ dengan menggunakan mikrotom dan dilakukan pewarnaan PAS, dan dapat dilihat adanya hifa dan atau spora dengan menggunakan mikroskop. 29,30 Universitas Sumatera Utara BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain penelitian

Dokumen yang terkait

Sensitivitas Dan Spesifisitas Nilai Resistance Index Dan Pulsality Index Dalam Diagnosis Kanker Ovarium

0 80 10

Sensitivitas Dan Spesifisitas Nilai Resistance Index Dan Pulsatility Index Dalam Diagnosis Kanker Ovarium

2 63 69

Perbandingan Sensitivitas dan Spesifisitas Kadar CRP dan LED pada Pasien Rheumatoid Artritis di RSUD Dr. Pringadi, Medan

14 60 48

Sensitivitas dan Spesifisitas Cut Off-Point Lingkar Pinggang Menurut Jenis Kelamin Sebagai Prediktor Pra Hipertensi Pada Orang Dewasa di Indonesia (Analisis Riskesdas 2013)

0 8 101

Sensitivitas Dan Spesifisitas Metode PCR-Hibridisasi Reverse Dotblot Berbasis Non Radioisotop Untuk Deteksi Human Papillomavirus Penyebab Kanker Serviks.

0 2 26

PERBANDINGAN SENSITIVITAS DAN SPESIFISITAS ANTARA PENGUKURAN LINGKAR LENGAN ATAS, LINGKAR PINGGANG, DAN LINGKAR LEHER UNTUK IDENTIFIKASI ANAK DENGAN OBESITAS.

0 0 12

SENSITIVITAS DAN SPESIFISITAS TES PROVOKASI BATUK, BERSIN DAN MENGEJAN DALAM MENDIAGNOSIS HERNIA NUKLEUS PULPOSUS LUMBAL - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 45

Sensitivitas dan Spesifisitas Pemeriksaa Indonesia

0 0 9

Perbandingan Sensitivitas dan Spesifisitas Teknik Pewarnaan Basil Tahan Asam Sputum dengan Metode Ziehl-Neelsen dan Fluorochrome - UNS Institutional Repository

0 1 13

EFEK EKSTRAK DAUN BANGUN-BANGUN (Coleus amboinicus) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJALTIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI CISPLATIN DENGAN PEWARNAAN PERIODIC ACID SCHIFF(PAS) SKRIPSI

0 0 15