merupakan faktor penyebab terjadinya kelainan kuku akibat jamur.
7,9
Kelainan kuku dapat berawal sebagai tinea pedis atau langsung pada kuku. Pada penyebab Candida
dapat endogen dari traktus digestivus sebagai flora komensal selain sumber penularan dari kandidosis pada organ lain.
13,14
Tingginya prevalensi onikomikosis pada usia tua disebabkan oleh insufisiensi sirkulasi perifer, diabetes, antibiotik jangka panjang, penurunan imunitas serta
berkurangnya kemampuan untuk menjaga kebersihan diri.
5
Sedangkan rendahnya prevalensi pada anak-anak dihubungkan dengan kurangnya paparan jamur,
pertumbuhan kuku yang lebih cepat, permukaan kuku yang lebih kecil.
14,15
2.1.6. Gambaran klinis
Gambaran klinis onikomikosis :
1. Onikomikosis Subungual Distal Lateral Merupakan bentuk onikomikosis yang paling sering dijumpai. Infeksi dari
distal dapat meluas kelateral kuku sehingga memberi gambaran Onikomikosis Distal dan Lateral. Lempeng kuku bagian distal berwarna kuning atau putih. Terjadi
hiperkeratosis subungual, yang menyebabkan onikolisis terlepasnya lempeng kuku dari nail bed dan terbentuknya ruang subungual berisi debris yang menjadi “mycotic
reservoir” bagi infeksi sekunder oleh bakteri. Penyebab tersering adalah T. Mentagrophytes, T. Tonsurans dan E. Fluccosum.
17,19
2. Onikomikosis Superfisial Putih Gambaran klinis kedua yang paling banyak ditemukan sesudah onikomikosis
subungual distal lateral. Nama lainnya adalah Leukonikia Mikotika, mencakup sekitar 10 dari seluruh kasus onikomikosis. Invasi jamur terjadi pada permukaan
superfisial lempeng kuku. Gambaran yang khas adalah “white island” berbatas tegas
Universitas Sumatera Utara
pada permukaan kuku, tumbuh secara radial, berkonfluensi, dapat menutupi seluruh permukaan kuku. Pertumbuhan jamur menjalar melalui lapisan tanduk menuju nail
bed bantalan kuku dan hiponikium. Lambat laun kuku menjadi kasar, lunak dan rapuh. Penyebab tersering adalah T. Mentagrophytes.
17
3. Onikomikosis Subungual Proksimal Merupakan gambaran klinis yang sering ditemukan pada pasien
imunokompromais, penderita penyakit vaskular perifer, dan paling jarang ditemukan pada populasi imunokompeten. Didahului dengan invasi jamur pada lipat kuku
proksimal kemudian menuju distal dan matriks, sehingga pada akhirnya menginvasi lempeng kuku dari arah bawah. Gambaran klinis berupa hiperkeratosis subungual,
onikolisis proksimal, leukonikia, dan akhirnya dapat mengakibatkan destruksi lempeng kuku proksimal. Penyebab tersering adalah T. Rubrum.
17
4. Onikomikosis Distrofik Total Jamur menginfeksi lempeng kuku sehingga mengalami kerusakan berat.
Infeksi dimulai dengan lateral atau distal onikomikosis dan kemudian menginvasi seluruh kuku secara progresif. Kuku tampak berkerut dan hancur. Fragmen-fragmen
lempeng kuku masih tinggal akan merusak dan terlihat sebagai tungkul kayu pada lipatan kuku bagian proksimal. Keluhan subjektif dirasakan sebagai nyeri ringan dan
yang lebih berat dapat terjadi infeksi sekunder.
17
2.1.7. Diagnosis