Analisis data Kerangka operasional Karakteristik subjek penelitian

3.9.7 Liken planus kuku adalah penyakit liken planus yang melibatkan kedua kuku tangan dan kaki dengan gambaran onikolisis, diskolorisasi kuning dan adanya hiperkeratosis subungual disertai dengan kelainan pada kulit dan mukosa yang mempunyai gambaran khas yaitu lesi Wickham striae.

3.10 Analisis data

Data kategorikal disajikan dalam bentuk tabel frekuensi . Analisis statistik diolah dengan memakai sistem komputer. Perbandingan efektifitas hasil pemeriksaan dengan pewarnaan PAS dan kultur dinilai berdasarkan sensitivitas, spesifisitas, Positive Predictive Value PPV dan Negative Predictive Value NPV. Universitas Sumatera Utara

3.11 Kerangka operasional

Kultur jamur Pemeriksaan KOH 20 Pewarnaan PAS Sensitivitas, spesifisitas, Sensitivitas, spesifisitas, Uji analisis statistik Pasien yang diduga onikomikosis Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Karakteristik subjek penelitian

Tabel 1. Karakteristik subjek penelitian Variabel n Jenis kelamin : Perempuan Laki-laki Usia rata-rata : 42 tahun 42 tahun Gambaran klinis : Onikomikosis subungual distal lateral OSDL Onikomikosis distrofik total ODT Lokasi : Jari tangan Jari kaki 24 9 17 16 24 9 12 21 72,7 27,3 51,5 48,5 72,7 27,3 36,4 63,6 Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Oktober sampai dengan bulan Desember 2010, dikumpulkan sejumlah 33 pasien onikomikosis. Sebanyak 24 pasien 72,7 berjenis kelamin perempuan dan sebanyak 9 orang 27,3 berjenis kelamin laki-laki. Penelitian mengenai prevalensi onikomikosis di Inggris pada tahun 2006, menunjukkan bahwa prevalensi onikomikosis lebih tinggi pada laki-laki yaitu 2,8 dibandingkan dengan perempuan sebanyak 2,6. Namun sebaliknya, hasil penelitian di Kanada menunjukkan bahwa onikomikosis lebih banyak dijumpai pada wanita yaitu 8352 55,7 dibandingkan pada pria yaitu 6648 orang 44,3. 11,12 Universitas Sumatera Utara Median usia subjek penelitian adalah 42 tahun, dimana jumlah pasien yang berusia diawas 42 tahun sebanyak 17 orang 51,5 dan yang berumur kurang dari 42 tahun sebanyak 16 orang 48,5. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa prevalensi onikomikosis meningkat bertambah seiring dengan pertambahan usia. Gupta dkk melaporkan bahwa prevalensi onikomikosis pada pasien di bawah 40 tahun sebesar 9,3 dan diatas 40 tahun sebesar 18,2. Sementara, Roberts, melaporkan bahwa prevalensi onikomikosis 2,4 pada kelompok usia 35-50 tahun dan meningkat menjadi 4,7 pada individu yang berusia diatas 35 tahun. 3,10 Dalam literatur disebutkan bahwa frekuensi onikomikosis akan meningkat sesuai dengan usia. Dalam sebuah penelitian di Amerika Serikat, disebutkan bahwa hal ini terjadi disebabkan oleh beberapa hal. Yang pertama mungkin karena semakin tua seseorang maka akan semakin tinggi aktifitas jari tangan dan kaki yang berhubungan dengan pekerjaan, juga akibat aktifitas olahraga yang mempergunakan kaki dan peningkatan prevalensi dari penyakit-penyakit penyerta yang mempermudah terjadinya onikomikosis seperti diabetes melitus, HIV, gangguan fungsi imunitas yang buruk misalnya pada pasien-pasien dalam terapi immunosupresif dan kemoterapi. Yang terakhir onikomikosis akan meningkat sesuai usia akibat dari ketidakmampuan dalam merawat jari tangan dan kaki. 2,33 Dalam penelitian kami tercatat bahwa lokasi onikomikosis paling sering adalah di jari kaki yaitu pada 21 pasien 63,6 dibandingkan dengan di jari tangan yaitu hanya pada 12 pasien 36,4. Sebuah survei di Kanada yang melibatkan 15.000 pasien onikomikosis juga menunjukkan bahwa onikomikosis lebih banyak mengenai jari kaki dibandingkan jari tangan yaitu dengan ratio perbandingan 19:1. Beberapa penelitian serupa menyebutkan ratio yang bervariasi mulai dari 4:1 sd 18:1, dengan resiko jari kaki tetap lebih tinggi dari jari tangan untuk terkena onikomikosis. Hal ini mungkin Universitas Sumatera Utara disebabkan oleh karena kemungkinan jari kaki mengalami trauma yang lebih sering, atau kelembaban yang lebih tinggi akibat pemakaian sepatu, dan kecepatan pertumbuhan kuku kaki yang lebih lambat 3 kali dibandingkan jari tangan. 2,11,33 Tampilan klinis paling sering dijumpai dalam penelitian ini adalah tipe OSDL yaitu dijumpai pada 24 pasien 72,7 dan tipe ODT sebanyak 9 pasien 27,3. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilaporkan oleh Chi dkk 2005 di Taiwan yang mendapatkan bahwa tampilan klinis yang sering dijumpai pada penelitian mereka adalah OSDL sebanyak 45 diikuti oleh tipe ODT sebanyak 11,2. Demikian juga penelitian oleh Effendy dkk 2005 di Jerman, menyebutkan bahwa tampilan klinis utama dari onikomikosis adalah OSDL sebanyak 71,8 diikuti oleh tipe ODT sebanyak 10,1. 12,34

4.2. Hasil Kultur Pasien Onikomikosis

Dokumen yang terkait

Sensitivitas Dan Spesifisitas Nilai Resistance Index Dan Pulsality Index Dalam Diagnosis Kanker Ovarium

0 80 10

Sensitivitas Dan Spesifisitas Nilai Resistance Index Dan Pulsatility Index Dalam Diagnosis Kanker Ovarium

2 63 69

Perbandingan Sensitivitas dan Spesifisitas Kadar CRP dan LED pada Pasien Rheumatoid Artritis di RSUD Dr. Pringadi, Medan

14 60 48

Sensitivitas dan Spesifisitas Cut Off-Point Lingkar Pinggang Menurut Jenis Kelamin Sebagai Prediktor Pra Hipertensi Pada Orang Dewasa di Indonesia (Analisis Riskesdas 2013)

0 8 101

Sensitivitas Dan Spesifisitas Metode PCR-Hibridisasi Reverse Dotblot Berbasis Non Radioisotop Untuk Deteksi Human Papillomavirus Penyebab Kanker Serviks.

0 2 26

PERBANDINGAN SENSITIVITAS DAN SPESIFISITAS ANTARA PENGUKURAN LINGKAR LENGAN ATAS, LINGKAR PINGGANG, DAN LINGKAR LEHER UNTUK IDENTIFIKASI ANAK DENGAN OBESITAS.

0 0 12

SENSITIVITAS DAN SPESIFISITAS TES PROVOKASI BATUK, BERSIN DAN MENGEJAN DALAM MENDIAGNOSIS HERNIA NUKLEUS PULPOSUS LUMBAL - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 45

Sensitivitas dan Spesifisitas Pemeriksaa Indonesia

0 0 9

Perbandingan Sensitivitas dan Spesifisitas Teknik Pewarnaan Basil Tahan Asam Sputum dengan Metode Ziehl-Neelsen dan Fluorochrome - UNS Institutional Repository

0 1 13

EFEK EKSTRAK DAUN BANGUN-BANGUN (Coleus amboinicus) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJALTIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI CISPLATIN DENGAN PEWARNAAN PERIODIC ACID SCHIFF(PAS) SKRIPSI

0 0 15