memberikan manfaat dan kepuasan bagi para pengguna jasa layanan maupun masyarakat luas.
Kegiatan pengembangan
profesi dengan
tujuan untuk
meningkatkan mutu pelayanan tampaknya juga mutlak diperlukan, – misalnya dalam bentuk riset, pelatihan, seminar, simposium,– baik yang
diselenggarakan oleh organisasi profesi itu sendiri maupun bekerja sama dengan pihak lain. Akhmad Sudrajat, 2009
Organisasi profesi secara organisatoris merupakan kekuatan terbesar untuk meyakinkan pihak luar terhadap pelaksanaan profesi
anggotanya. Organisasi
profesi mewadahi
anggotanya untuk
memperjuangkan hak-hak profesi.
c. Kompetensi Pribadi
Kompetensi pribadi dosen lebih berhubungan dengan potensi-potensi psikologis dosen untuk tugas-tugas kependidikan. Dalam instrumen sertifikasi
dosen 2008, kompetensi pribadi dosen dilihat dari aspek kewibawaan sebagai pribadi dosen, kearifan dalam mengambil keputusan, menjadi contoh
dalam bersikap dan berperilaku, satunya kata dan tindakan, kemampuan mengendalikan diri dalam berbagai situasi dan kondisi serta adil dalam
memperlakukan mahasiswa.
Dalam Standar
Nasional Pendidikan
dikemukakan bahwa yang dimaksud kompetensi pribadi adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan
bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
Setiap tenaga pendidik dituntut untuk memiliki kompetensi kepribadian yang memadai, bahkan menurut Mulyasa 2007:117 kompetensi ini akan
melandasi atau menjadi landasan bagi kompetensi-kompetensi lainnya. Dari berbagai sumber yang membahas tentang kompetensi guru dan dosen, maka
kompetensi pribadi dosen kebidanan dapat disarikan sebagai potensi-potensi psikologis dosen yang mantap, empati-berakhlak mulia, simpatik dan
berwibawa, inovatif serta menjadi teladan mahasiswa dan lingkungannya Setiap dosen memiliki pribadi masing-masing sesuai ciri-ciri pribadi yang
mereka miliki. Kepribadian adalah suatu masalah abstrak yang hanya dapat dilihat lewat penampilan, tindakan, ucapan, cara berpakaian dan dalam
menghadapi setiap persoalan. Syaiful Bachri Djamarah, 2007: 39 Kepribadian sangat menentukan tinggi rendahnya kewibawaan seorang
dosen dalam pandangan mahasiswa dan masyarakat. Kepribadian adalah unsur yang menentukan keakraban hubungan dosen dengan mahasiswanya.
Menurut Meikeljohn 1971 dalam Syaiful Bachri Djamarah 2007:41 tidak seorangpun yang dapat menjadi pendidik sejati kecuali bila dia menjadikan
dirinya sebagai bagian dari anak didik yang berusaha untuk memahami semua anak didik dan kata-katanya.
Agar dapat melakukan tugasnya dengan baik, dosen harus memiliki kepribadian yang mantap, stabil dan dewasa. Pribadi seorang dosen adalah
contoh teladan untuk mahasiswa dan lingkungannya. Sebagai figur teladan, tentu saja pribadi dan apa yang dilakukannya menjadi sorotan. Akan tetapi
dosen sebagai manusia juga memiliki berbagai kelemahan dan kekurangan
dalam batas-batas tertentu. Menurut Mulyasa 2007: 129 Pendidik yang baik adalah pendidik yang sadar diri, menyadari kelebihan dan kekurangannya.
Stabilitas dan kematangan emosi dosen akan berkembang sejalan dengan pengalamannya, selama dia mau memanfaatkan bertambahnya kemampuan
memecahkan masalah atas dasar pengalaman masa lalunya.
d. Kompetensi Sosial