22
3.3. Analisis Kebutuhan Sistem
Tahap analisis kebutuhan sistem merupakan tahap lanjutan setelah tahap analisis masalah dan kemungkinan penyebab masalah dilakukan. Analisis kebutuhan sistem
terdiri dari kebutuhan fungsional dan kebutuhan non-fungsional.
3.3.1. Kebutuhan fungsional Kebutuhan fungsional merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh sistem. Pada
penelitian ini, kebutuhan fungsional sistem yang akan dirancang adalah: 1.
Sistem harus mampu memberikan solusi terhadap sistem pendukung keputusan dalam memilih tabungan syariah dengan mengimplementasikan metode MFEP
dan metode ELECTRE. 2.
Menggunakan parameter running time satuan waktu akses dalam detik dan milidetik.
3.3.2. Kebutuhan non-fungsional Kebutuhan non-fungsional adalah kebutuhan yang dipenuhi oleh sistem dengan tujuan
untuk mendukung kebutuhan fungsional yang sudah ditentukan. Pada penelitian ini, kebutuhan non-fungsional sistem yang akan dirancang adalah:
1. Sistem yang akan dibangun harus mudah digunakan oleh user dengan tampilan
interface yang sederhana dan mudah dimengerti sehingga dapat dioperasikan
dengan baik oleh pengguna. 2.
Sistem yang akan dibangun diharapkan mampu menjadi alat bantu tools bagi user
dalam memilih tabungan syariah yang sesuai dengan kebutuhan user. 3.
Sistem yang telah dirancang diharapkan dapat dikembangkan kembali oleh pihak tertentu yang ingin mengembangkan sistem, sehingga solusi yang diberikan lebih
efektif dan dapat melengkapi kekurangan yang ada pada sistem.
3.4. Analisis Kriteria
Dalam sistem pendukung keputusan ini, penulis mengambil data tabungan syariah yang terdapat di Medan, seperti data yang terdapat pada BRI Syariah, BNI Syariah,
Bank Syariah Bukopin, BTN Syariah, Bank SUMUT Syariah, Bank Muamalat, Bank Mega Syariah dan Bank Syariah Mandiri. Kriteria yang digunakan dalam memilih
Universitas Sumatera Utara
23
tabungan syariah adalah jumlah unit counter ATM, nisbahbagi hasil, biaya administrasi, jumlah setoran minimum, kemudahan bertransaksi dan pelayanan.
3.4.1. Kriteria jumlah unit counter ATM Jumlah unit counter ATM merupakan jumlah banyaknya tempat untuk mengambil
uang secara tunai dari mesin atm maupun melalui teller. ATM yang dimaksudkan disini adalah ATM yang dimiliki oleh pihak bank. Kriteria jumlah unit counter ATM
dibagi menjadi 3, yaitu: bernilai 1 jika sedikit 3-9 unit, bernilai 2 jika sedang 10-18 unit dan bernilai 3 jika banyak 19-27 unit.
Tabel 3.1. Kriteria jumlah unit counter ATM No.
Nama bank syariah Jumlah unit counter ATM
Nilai Keterangan
1. BRI Syariah
10 unit 2
Sedikit 2.
BNI Syariah 3 unit
1 Sedikit
3. Bank Syariah Bukopin
4 unit 1
Sedikit 4.
BTN Syariah 3 unit
1 Sedikit
5. Bank SUMUT Syariah
10 unit 2
Sedikit 6.
Bank Muamalat 7 unit
1 Sedikit
7. Bank Mega syariah
8 unit 1
Sedikit 8.
Bank Syariah Mandiri 27 unit
3 Banyak
Sumber: website masing-masing bank syariah per tanggal 13 Juni 2015
Tabel 3.1 merupakan nilai masing-masing alternatif dalam penelitian ini bank syariah untuk kriteria jumlah unit counter ATM. Pada Tabel 3.1 dapat dilihat bahwa
Bank Syariah Mandiri memiliki jumlah unit counter ATM terbanyak, yaitu 27 unit.
3.4.2. Kriteria nisbahbagi hasil Nisbahbagi hasil merupakan nisbahsistem bagi hasil yang ditetapkan oleh bank,
yang nantinya akan diterima oleh nasabah setiap bulannya. Kriteria nisbahbagi hasil dibagi menjadi 3, yaitu: bernilai 1 jika rendah 2-10, bernilai 2 jika sedang 11-
19 dan bernilai 3 jika tinggi 20-27. Tabel 3.2. Kriteria nisbahbagi hasil
No. Nama bank syariah Nisbahbagi hasil
Nilai Keterangan
1. BRI Syariah
25 3
Tinggi 2.
BNI Syariah 22
3 Tinggi
3. Bank Syariah Bukopin
2 1
Rendah 4.
BTN Syariah 25
3 Tinggi
Sumber: website masing-masing bank syariah per tanggal 13 Juni 2015
Universitas Sumatera Utara
24
Tabel 3.2. Kriteria nisbahbagi hasil lanjutan No. Nama bank syariah
Nisbahbagi hasil Nilai
Keterangan 5.
Bank SUMUT Syariah 5
1 Rendah
6. Bank Muamalat
7,5 1
Rendah 7.
Bank Mega syariah 9
1 Rendah
8. Bank Syariah Mandiri
27 3
Tinggi Sumber: website masing-masing bank syariah per tanggal 13 Juni 2015
Tabel 3.2 merupakan nilai masing-masing alternatif dalam penelitian ini bank syariah untuk kriteria nisbahbagi hasil. Pada Tabel 3.2 dapat dilihat bahwa BRI
Syariah, BNI Syariah, BTN Syariah dan Bank Syariah Mandiri memiliki kriteria nisbahbagi hasil yang tinggi.
3.4.3. Kriteria biaya administrasi Biaya administrasi merupakan biaya potongan yang dibebankan kepada nasabah
setiap bulannya. Kriteria biaya administrasi dibagi menjadi 3, yaitu: bernilai 1 jika besar Rp. 11.000
– Rp.15.000, bernilai 2 jika sedang Rp. 6.000 – Rp. 10.000 dan bernilai 3 jika kecil Rp.0
– Rp. 5.000. Tabel 3.3. Kriteria biaya administrasi
No. Nama bank syariah Biaya administrasi
Nilai Keterangan
1. BRI Syariah
Rp. 12.500 1
Besar 2.
BNI Syariah Rp. 5.000
3 Kecil
3. Bank Syariah Bukopin
Bebas Biaya 3
Kecil 4.
BTN Syariah Rp. 10.000
2 Sedang
5. Bank SUMUT Syariah
Rp. 2.000 3
Kecil 6.
Bank Muamalat Rp. 15.000
1 Besar
7. Bank Mega syariah
Rp. 3.500 3
Kecil 8.
Bank Syariah Mandiri Rp. 6.000
2 Sedang
Sumber: website masing-masing bank syariah per tanggal 13 Juni 2015
Tabel 3.3 merupakan nilai masing-masing alternatif dalam penelitian ini bank syariah untuk kriteria biaya administrasi. Pada Tabel 3.3 dapat dilihat bahwa BRI
Syariah dan Bank Muamalat memiliki kriteria biaya administrasi yang besar.
3.4.4. Kriteria jumlah setoran minimum Jumlah setoran minimum merupakan biaya awal yang dibebankan kepada nasabah
sebelum membuka rekening tabungan. Kriteria jumlah setoran minimum dibagi
Universitas Sumatera Utara
25
menjadi 3, yaitu: bernilai 1 jika besar Rp. 81.000 – Rp.100.000, bernilai 2 jika
sedang Rp. 61.000 – Rp. 80.000 dan bernilai 3 jika kecil Rp. 50.000 – Rp. 60.000.
Tabel 3.4. Kriteria jumlah setoran minimum No. Nama bank syariah
Jumlah setoran minimum Nilai
Keterangan 1.
BRI Syariah Rp. 100.000
1 Besar
2. BNI Syariah
Rp. 100.000 1
Besar 3.
Bank Syariah Bukopin Rp. 50.000
3 Kecil
4. BTN Syariah
Rp. 50.000 3
Kecil 5.
Bank SUMUT Syariah Rp. 100.000
1 Besar
6. Bank Muamalat
Rp. 100.000 1
Besar 7.
Bank Mega syariah Rp. 100.000
1 Besar
8. Bank Syariah Mandiri
Rp. 80.000 2
Sedang Sumber: website masing-masing bank syariah per tanggal 13 Juni 2015
Tabel 3.4 merupakan nilai masing-masing alternatif dalam penelitian ini bank syariah untuk kriteria jumlah setoran minimum. Pada Tabel 3.4 dapat dilihat bahwa
Bank Syariah Mandiri memiliki kriteria jumlah setoran minimum yang sedang.
3.4.5. Kriteria kemudahan bertransaksi Kemudahan bertransaksi merupakan fasilitas yang disediakan oleh pihak bank untuk
memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi, seperti: fasilitas Mobile Banking, SMS Banking, dan Internet Banking. Kriteria kemudahan bertransaksi dibagi menjadi
2, yaitu: bernilai 1 jika sulit belum tersedia dan bernilai 2 jika mudah sudah tersedia.
Tabel 3.5. Kriteria kemudahan bertransaksi No. Nama bank syariah
Kemudahan bertransaksi Nilai
Keterangan 1.
BRI Syariah Sudah tersedia
2 Mudah
2. BNI Syariah
Sudah tersedia 2
Mudah 3.
Bank Syariah Bukopin Belum tersedia
1 Sulit
4. BTN Syariah
Belum tersedia 1
Sulit 5.
Bank SUMUT Syariah Belum tersedia
1 Sulit
6. Bank Muamalat
Sudah tersedia 2
Mudah 7.
Bank Mega syariah Belum tersedia
1 Sulit
8. Bank Syariah Mandiri
Sudah tersedia 2
Mudah Sumber: website masing-masing bank syariah per tanggal 13 Juni 2015
Tabel 3.5 merupakan nilai masing-masing alternatif dalam penelitian ini bank syariah untuk kriteria kemudahan bertransaksi. Pada Tabel 3.5 dapat dilihat bahwa
Universitas Sumatera Utara
26
BRI Syariah, BNI Syariah, Bank Muamalat dan Bank Syariah Mandiri memiliki kriteria kemudahan bertransaksi yang mudah, dimana keempat bank syariah tersebut
sudah mendukung tersedianya fasilitas Mobile Banking, SMS Banking, dan Internet Banking.
. 3.4.6. Kriteria pelayanan
Pelayanan merupakan jumlah customer service dan teller yang disediakan oleh pihak bank untuk melayani nasabah. Kriteria pelayanan dibagi menjadi 3, yaitu: bernilai 1
jika sedikit 2-4 orang, bernilai 2 jika sedang 4-5 orang dan bernilai 3 jika banyak 6 orang.
Tabel 3.6. Kriteria pelayanan No.
Nama bank syariah Pelayanan
Nilai Keterangan
1. BRI Syariah
2 – 4 orang
1 Sedikit
2. BNI Syariah
2 – 4 orang
1 Sedikit
3. Bank Syariah Bukopin
2 – 4 orang
1 Sedikit
4. BTN Syariah
2 – 5 orang
2 Sedang
5. Bank SUMUT Syariah
2 – 4 orang
1 Sedikit
6. Bank Muamalat
3 – 6 orang
3 Banyak
7. Bank Mega syariah
2 – 4 orang
1 Sedikit
8. Bank Syariah Mandiri
2 – 5 orang
2 Sedang
Sumber: website masing-masing bank syariah per tanggal 13 Juni 2015
Tabel 3.6 merupakan nilai masing-masing alternatif dalam penelitian ini bank syariah untuk pelayanan. Pada Tabel 3.6 dapat dilihat bahwa Bank Muamalat
memiliki jumlah customer service dan teller yang terbanyak, yaitu 3-6 orang.
3.5. Analisis Proses