Jaringan Saraf Tiruan Adaptive Neuro Fuzzy Inference System

dimana : = − = − =1 12 2.6 9. Tentukanlah kriteria penghentian iterasi, yaitu perubahan matriks partisi pada iterasi sekarang dan iterasi sebelumnya dimana perubahan tersebut sebesar delta: Δ≡||Ut - Ut-1||. 10. Apabila Δε maka iterasi dihentikan dan jika tidak lanjutkan menghitung kembali pusat cluster ke-k. 11. Pada akhir proses FCM akan diperoleh suatu pengelompokan data yang terdiri dari nilai center tiap cluster. 2.4.3. Defuzzifikasi Metode defuzzifikasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah weight average. Pada metode weight average ini mengambil nilai rata-rata dengan menggunakan pembobotan berupa derajat keanggotaaan, sehingga z didefinisikan sebagai: ∗ = � . � 2.7 dimana : Z : nilai crisp μz : derajat keanggotaan dari nilai crips z

2.5. Jaringan Saraf Tiruan

Jaringan saraf tiruan merupakan salah satu sistem pemrosesan informasi yang didesain dengan menirukan cara kerja otak manusia dalam menyelesaikan suatu masalah dengan melakukan proses belajar melalui bobot sinapsisnya. Jaringan saraf tiruan mampu mengenali kegiatan dengan berbasis pada data masa lalu. Data masa lalu akan dipelajari oleh jaringan saraf tiruan sehingga mempunyai kemampuan untuk memberi keputusan terhadap data yang belum pernah dipelajari Hermawan, 2006. Universitas Sumatera Utara Jaringan syaraf tiruan atau jaringan neural artificial merupakan salah satu representasi buatan tiruan dari otak manusia yang selalu mencoba untuk mensimulasikan proses pembelajaran pada otak manusia tersebut. Penggabungan dua sistem, yaitu artificial neural network ANN atau “jaringan syaraf tiruan” dan fuzzy logic atau “logika samar” disebut dengan neuro fuzzy. Pada neuro fuzzy, suatu tahapan dalam sistem fuzzy dibentuk menggunakan jaringan syaraf tiruan. Model neuro fuzzy memiliki kemampuan aproksimasi fungsi oleh logika fuzzy dan kemampuan proses belajar learning oleh jaringan neural. Keunggulan dari sistem ini adalah kemampuan belajar terhadap informasi numerik melalui algoritma belajar learning algorithm untuk memperbaiki parameter pada fungsi pembobot dan fungsi aktivasinya Handayani, 2012.

2.6. Adaptive Neuro Fuzzy Inference System

Adaptive Neuro Fuzzy Inference Systems ANFIS merupakan gabungan dari Artificial Neural Network ANN dan Fuzzy Inference Systems FIS. ANFIS adalah jaringan adaptif yang berbasis pada sistem inferensi fuzzy Dewi, 2012. Dan menurut Kusumadewi 2002, ANFIS adalah suatu metode yang mana dalam melakukan penyetelan aturan digunakan algoritma pembelajaran terhadap sekumpulan data. Pada ANFIS juga memungkinkan aturan - aturan untuk beradaptasi. Data yang digunakan untuk proses pembelajaran traning terdiri dari data input, parameter ANFIS, dan data test yang berada pada periode training ANFIS. Training pada ANFIS dilatih dengan algoritma pelatihan hybrid yang terdiri atas dua langkah, yaitu langkah maju dan langkah balik Widodo, 2005. Pada langkah maju, parameter premis tetap, sedangkan parameter konsekuensi diidentifikasi dengan metode LSE Least Square Estimator. Pada langkah mundur sinyal error antara output yang diinginkan dan output aktual dirambatkan mundur menggunakan EBP Error Backpropagation sedangkan parameter premis diperbarui dengan metode penurunan gradient Gradien Descent Dewi, 2012. Arsitektur ANFIS dengan model Sugeno terdiri dari 5 lima lapis, dan setiap lapis terdapat node. Terdapat dua macam node yaitu node adaptif bersimbol kotak dan node tetap bersimbol lingkaran. Proses langkah maju dapat kita lihat pada gambar 2.2. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2 Blog diagram langkah maju ANFIS Pada layer pertama, data input pada masing masing periode akan dilakukan proses fuzzifikasi yaitu proses untuk memetakan inputan data kedalam himpunan fuzzy sesuai dengan klasifikasi yang dipilih. Kemudian pada layer kedua dan ketiga dilakukan proses inference engine. Pada layer keempat dilakukan proses defuzzifikasi dilakukan perhitungan mentransformasi hasil fuzzy ke bentuk keluaran yang crisp. Pada layer ini dilakukan perhitungan LSE untuk mendapatkan nilai parameter konsekuensi. Pada layer kelima dilakukan proses summary dari dua output pada layer keempat. Untuk proses langkah mundur dapat kita lihat pada gambar 2.3. Gambar 2.3 Blog diagram langkah mundur ANFIS Universitas Sumatera Utara Setelah dilakukan perhitungan alur maju, akan dilanjutkan dengan alur mundur untuk menghitung nilai error dari tiap layer dengan algoritma EBP Error Backpropagation.

2.7. Peramalan Menggunakan ANFIS