Penerapan Metode ANFIS ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Untuk pemodelan data pada tabel 3.1 dalam bentuk grafik, dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1 Grafik Permintaan Kredit

3.3. Penerapan Metode ANFIS

Pada sistem prediksi kredit Bank Perkreditan Rakyat BPR ini penulis menggunakan metode Adaftive Neuro Fuzzy Inference System ANFIS dan data permintaan kredit dari tahun 2006 – tahun 2013 yang akan diproses sehingga dapat menghasilkan prediksi pada hari berikutnya. Pada penelitian ini terdapat dua tahap proses yaitu tahap training dan tahap testing yang dapat kita lihat pada gambar 3.2 dan 3.3. 50.000 100.000 150.000 200.000 250.000 300.000 350.000 400.000 450.000 500.000 K re d it x 1 Tanggal Permintaan Kredit Universitas Sumatera Utara Mulai Ambil data Training Realisasi Kredit Normalisasi data Melakukan clustering dengan FCM Menentukan nilai Mean dan Standar deviasi dari hasil cluster Data Train ≤ n Inisialisasi nilai Epoch = 1 Mencari nilai consequent Menghitung error pada lapisan ke- 5, ke-4, ke-3, ke-2, dan ke-1 Selesai Mengubah nilai parameter masukan menggunakan gradient descent Menghitung kuadrat error SSE Epoch Max epoch Error Toleransi error False True Epoch ++ False Data realisasi kredit True Gambar 3.2 Flowchart data training Pada gambar 3.2, cara kerja data Training yang akan dibangun yaitu : Universitas Sumatera Utara 1. Ambil data realisasi kredit sesuai dengan tanggal awal dan tanggal akhir yang ingin ditraining. 2. Melakukan normalisasi data yang telah dimasukkan, data ditransformasikan pada selang 0,1 s.d. 0,9. dengan menggunakan persamaan 2.1. Kemudian target dibuat pada selang 1 s.d 9. 3. Melakukan pengelompokkan terhadap data masukan dengan menggunakan FCM dengan persamaan 2.4 dan persamaan 2.5. Pada sistem prediksi ini, setiap data input akan dibentuk dua buah cluster yaitu cluster 1 dan cluster 2 dimana cluster 1 merupakan data kelompok data dengan tingkat fluktuasi rendah dan cluster 2 merupakan kelompok data dengan tingkat fluktuasi tinggi. 4. Setelah didapatkan pengelompokkan data, maka selanjutnya mencari nilai mean dan standar deviasi. 5. Melakukan beberapa tahap untuk mencari nilai consequent dari aturan yang dibuat untuk melakukan penjumlahan terhadap semua masukan pada layer terakhir. 6. Setelah tahap maju selesai, maka selanjutnya dilakukan tahap laju mundur dengan menggunakan error backpropagation untuk mengecek error pada setiap layer dan menggunakan gradient descent untuk mengubah nilai parameter masukkan pada layer pertama. 7. Menghitung nilai kuadarat error menggunakan persamaan 2.23. 8. Melakukan penambah nilai epoch. 9. Jika nilai epoch lebih kecil dari nilai max pengulangan dan nilai error lebih besar dari nilai batasan kesalahan, maka menuju ke langkah ke-5. Untuk flowchart data testing dapat dilihat pada gambar 3.3 Universitas Sumatera Utara Mulai Input Parameter : Laju pembelajaran, momentum, max epoch, tglAwal, tgl Akhir Normalisasi data Melakukan clustering dengan FCM Menentukan nilai Mean dan Standar deviasi dari hasil cluster Data Testing ≤ n Inisialisasi nilai Epoch = 1 Mencari nilai consequent Menghitung error pada lapisan ke- 5, ke-4, ke-3, ke-2, dan ke-1 Selesai Mengubah nilai parameter masukan menggunakan gradient descent Menghitung kuadrat error SSE False True Epoch ++ Ambil data Testing Realisasi Kredit Data realisasi kredit Hitung Nilai Denormalisasi False Nilai data Testing Hitung MAPE Epoch Max epoch Error Toleransi error True Tampilkan hasil prediksi Gambar 3.3 Flowchart data testing Universitas Sumatera Utara Pada gambar 3.3, cara kerja data Testing yang akan dibangun yaitu : 1. Input Nilai Parameter Laju Pembelajaran, Momentum, max epoch, tanggal awal, dan tanggal akhir. 2. Ambil data realisasi kredit sesuai dengan tanggal awal dan tanggal akhir yang ingin ditesting. 3. Melakukan normalisasi data yang telah dimasukkan, data ditransformasikan pada selang 0,1 s.d. 0,9. dengan menggunakan persamaan 2.1. Kemudian target dibuat pada selang 1 s.d 9. 4. Melakukan pengelompokkan terhadap data masukan dengan menggunakan FCM dengan persamaan 2.4 dan persamaan 2.5. Pada sistem prediksi ini, setiap data input akan dibentuk dua buah cluster yaitu cluster 1 dan cluster 2 dimana cluster 1 merupakan data kelompok data dengan tingkat fluktuasi rendah dan cluster 2 merupakan kelompok data dengan tingkat fluktuasi tinggi. 5. Setelah didapatkan pengelompokkan data, maka selanjutnya mencari nilai mean dan standar deviasi. 6. Melakukan beberapa tahap untuk mencari nilai consequent dari aturan yang dibuat untuk melakukan penjumlahan terhadap semua masukan pada layer terakhir. 7. Setelah tahap maju selesai, maka selanjutnya dilakukan tahap laju mundur dengan menggunakan error backpropagation untuk mengecek error pada setiap layer dan menggunakan gradient descent untuk mengubah nilai parameter masukkan pada layer pertama. 8. Menghitung nilai kuadarat error menggunakan persamaan 2.23. 9. Melakukan penambah nilai epoch. 10. Cek nilai epoch nilai error 11. Cek jika nilai epoch lebih kecil dari nilai max pengulangan dan nilai error lebih besar dari nilai batasan kesalahan, maka menuju ke langkah ke-6. 12. Melakukan denormalisasi dari hasil data testing untuk menghasilkan nilai sebenarnya menggunakan persamaan 2.2. 13. Hitung tingkat kesalahan pada hasil prediksi dengan mengunakan MAPE Mean Absolute Percentage Error Universitas Sumatera Utara

3.4. Perancangan Sistem