Persiapan Proposal Perbaikan Proposal Pengumpulan Data dan Pengolahan Data Persiapan Skripsi Karakteristik Demografi Responden Dampak Psikologis Ibu akibat Kelahiran Anak Pertama

Taksasi Dana

1. Persiapan Proposal

- Izin survey awal Rp. 30.000,- - Biaya kertas print proposal Rp. 100.000,- - Fotokopi sumber-sumber tinjauan pustaka Rp. 20.000,- - Biaya internet Rp. 20.000, - Perbanyak proposal dan penjilidan Rp. 100.000,- - Konsumsi saat sidang proposal Rp. 50.000,-

2. Perbaikan Proposal

- Biaya print kertas Rp. 100.000,-

3. Pengumpulan Data dan Pengolahan Data

- Izin penelitian Rp. 100.000,- - Penggandaan kuesioner Rp. 5.000,- - Biaya print kertas Rp. 50.000,-

4. Persiapan Skripsi

- Biaya kertas dan tinta print Rp. 200.000,- - Penggandaan skripsi dan penjilidan Rp. 100.000,- - Biaya sidang skripsi Rp. 300.000,-

5. Biaya tidak Terduka Rp. 100.000,-

Jumlah Rp. 1.250.000,- Universitas Sumatera Utara Instrumen Penelitian Dampak Kelahiran Anak Pertama pada Ibu yang Melahirkan di RSUD Kumpulan Pane Tebing Tinggi 1. Kuesioner ini terdiri dari 2 bagian yaitu: a. Bagian A yang berkaitan dengan data demografi respondensubjek yang terdiri dari 5 pertanyaan dan bentuk pengisiannya ada yang ditulis dan ada yang pilihan. b. Bagian B berkaitan dengan dampak psikologis pada ibu yang melahirkan anak pertama, yang terdiri 15 pernyataan.

A. Data Demografi

1. Usia : ……………..tahun 2. Agama : 1 Islam 2 Protestan 3 Katolik 4 Budha 5 Lain- lain………….. 3. Suku : 1 Jawa 2 Batak 3 Minang 4 Lain- lain…………. 4. Pendidikan Terakhir : 1 S1 2 DIII 3 SMA 4 SMP 5. Pekerjaan : 1 Pegawai Negeri 2 Wiraswasata 3 IRT 4 Lain- lain………….. No. Universitas Sumatera Utara

B. Dampak Psikologis Ibu terhadap Kelahiran Anak Pertama Petunjuk Pengisian:

Berikut ini pernyataan tentang dampak psikologis yang dialami ibu terhadap kelahiran anak pertama. Pilihlah alternatif jawabannya sesuai apa yang dirasakan oleh ibu dengan memberikan tanda cheklist √ pada kolom dengan kode berikut ini: 1. Tidak Pernah TP: Jika ibu tidak pernah merasakanmengalami kondisi psikologis sesuai dengan pernyataan tersebut 2. Kadang-Kadang KD: Jika ibu kadang-kadang merasakanmengalami kondisi psikologis sesuai dengan pernyataan tersebut 3. Sering SR: Jika ibu sering merasakanmengalami kondisi psikologis sesuai dengan pernyataan tersebut 4. Selalu SL: Jika ibu selalu merasakanmengalami kondisi psikologis sesuai dengan pernyataan tersebut No Pernyataan TP KD SR SL Tahap Taking In 1. Ibu menolak memeluk bayinya 2. Ibu lebih banyak diam dari pada berkomunikasi dengan orang lain 3. Ibu lebih banyak tidur dari pada bersama bayinya 4. Ibu khawatir dengan keadaan kesehatannya 5. Segala kebutuhan sehari-hari ibu seperti mandi, makan, dan aktivitas lebih banyak dibantu suami atau keluarga Tahap Taking Hold 6. Ibu banyak menanyakan keadaan kesehatan bayinya 7. Ibu merasa mampu melakukan perawatan dirinya 8. Ibu ingin belajar merawat bayinya 9. Ibu khawatir tidak akan mampu mengurus dirinya lagi setelah memiliki bayi 10. Ibu khawatir tidak bisa merawat bayinya dengan baik Universitas Sumatera Utara Tahap Letting Go 11. Ibu mencemaskan perannya untuk tetap menjadi istri yang baik 12. Ibu mencemaskan kemampuannya dalam mendidik dan membesarkan anaknya 13. Ibu khawatir bayi yang dilahirkannya tidak akan diterima dalam keluarga 14. Ibu takut tidak mampu membagi waktu dalam merawat bayi, suami, rumah dan pekerjaan jika ada 15. Ibu berencana tidak akan hamil lagi karena takut menjalani proses persalinan lagi Universitas Sumatera Utara Data Demografi Taking In Taking Hold Letting Go Total Rspndn Usia Agama Suku Pendidikan Pekerjaan P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 1 42 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 1 2 1 1 1 1 20 2 24 1 1 3 4 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 14 3 29 2 2 3 3 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 17 4 32 1 2 3 4 1 1 1 3 2 2 2 2 1 1 1 1 18 5 22 1 1 2 4 1 1 1 3 2 2 2 2 1 1 1 1 18 6 21 1 4 3 3 2 2 2 3 3 3 1 2 2 2 2 2 1 2 1 30 7 28 1 3 3 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 14 8 26 1 1 3 4 2 1 1 3 2 2 1 2 1 1 1 1 18 9 24 1 1 3 3 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 15 10 30 1 2 3 4 2 1 1 3 2 2 1 2 1 1 1 1 18 11 24 1 2 3 3 2 1 1 3 2 2 1 2 1 1 1 1 18 12 38 1 1 3 3 1 1 2 2 3 2 2 1 1 2 1 1 1 1 21 13 25 1 4 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 1 2 1 31 14 23 1 2 3 4 1 1 2 2 3 2 2 1 1 2 1 1 1 1 21 15 22 3 2 3 3 1 1 2 2 3 2 2 1 1 2 1 1 1 1 21 16 24 1 1 3 3 2 1 1 3 2 2 1 2 1 1 1 1 18 17 21 1 1 3 2 1 1 1 3 2 2 2 2 1 1 1 1 18 18 29 1 2 2 4 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 15 19 26 2 2 3 4 2 2 2 3 3 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 28 20 18 3 2 4 3 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 17 Universitas Sumatera Utara 21 26 1 2 3 4 2 2 2 3 2 2 1 2 1 1 1 1 20 22 33 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 26 23 17 2 2 4 3 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 17 24 25 1 2 2 1 2 2 2 3 2 2 1 2 1 1 1 1 20 25 31 1 2 2 3 2 2 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 18 26 43 1 2 3 2 2 2 3 3 3 3 1 2 2 2 2 2 1 2 1 31 27 37 1 1 3 2 2 2 3 3 3 1 1 1 2 2 2 2 1 2 1 28 28 29 1 2 2 4 2 1 1 3 2 2 1 2 1 1 1 1 18 29 24 1 1 3 3 1 2 2 2 2 1 1 2 2 15 30 18 3 2 4 3 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 17 Universitas Sumatera Utara OUTPUT SPSS Usia Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 20 Tahun 3 10.0 10.0 10.0 22 - 35 Tahun 22 73.3 73.3 73.3 35 Tahun 7 16.7 16.7 16.7 Total 30 100.0 100.0 Agama Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Islam 22 73.3 73.3 73.3 Protestan 5 16.7 16.7 90.0 Katolik 3 10.0 10.0 100.0 Total 30 100.0 100.0 Suku Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Jawa 9 30.0 30.0 30.0 Batak 18 60.0 60.0 90.0 Minang 1 3.3 3.3 93.3 Lain-Lain 2 6.7 6.7 100.0 Total 30 100.0 100.0 Pendidikan Terakhir Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid DIII 5 16.7 16.7 16.7 SMA 22 73.3 73.3 90.0 SMP 3 10.0 10.0 100.0 Total 30 100.0 100.0 Universitas Sumatera Utara Pekerjaan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Pegawai Negeri 1 3.3 3.3 3.3 Wiraswasta 5 16.7 16.7 20.0 IRT 14 46.7 46.7 66.7 Lain-Lain 10 33.3 33.3 100.0 Total 30 100.0 100.0 Dampak Psikologis Ibu Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Baik 6 20.0 20.0 6.7 Buruk 23 80.0 80.0 83.3 Total 30 100.0 100.0 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Riwayat Hidup Nama : Riri Handayani TempatTgl Lahir : Tebing Tinggi27-01-1992 Jenis Kelamin : Perempuan Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam Status Perkawinan : Menikah TB BB : 162 cm 62 kg Alamat : Jl.Bukit Suling No.12 Tebing Tinggi Telepon : 085762441524085359998916 Riwayat Pendidikan : 1. SD SWASTA R.A KARTINI 1997-2003 2. SMP NEGERI 8 Tebing Tinggi 2003-2006 3. SMA NEGERI 1 Tebing Tinggi 2006-2009 4. Sarjana Keperawatan USU Medan 2009-2013 Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA American Psychiatric Association. 2000. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders. Fourth Edition Text Revision . Washington, DC : American Psychiatric Assosiation APA. Ambaryani 2001. Hubungan antar Kestabilan Emosi dengan Kecemasan Menghadapi Anak Pertama . Diakses dari: http:www.koleksiskripsi.com201102hubungan-antara-kestabilan-emosi- dengan-html. 20 Juli 2013 . Araich. 2001. Roy’s Adaptation Model: Demonstration of Theory Integration into Process of Care in Coronary Care Unit, Nursing Web Jurnal. Arindara, Ditha. 2007. Kecemasan Menghadapi Persalinan Anak Pertama pada Ibu Dewasa Awal . Diakses dari: http:library.gunadrama.ac.idabstraction_10503054-skripsi_fpsi.pdf . 2 Mei 2013 Beck, R.C. 2001. Theoritis and Priciples. Pearson Education. Bertenz, K. 2006. Psikoanalisis Sigmund Freus. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Bobak. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC. Carpenito, L.J. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8, Alih Bahasa: Ester M. EGC: Jakarta. Damayanti, N. 2005. Pengaruh Pemberian Informasi Melalui Diskusi Kelompok Terhadap Penurunan Stres Pada Wanita Hamil. Tesis . Yogyakarta: Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada. Dempsey Dempsey. 2002. Riset Keperawatan: Buku Ajar Latihan, Edisi 4, Jakarta: EGC. Depkes RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Cetakan Ke III. Jakarta. Effendi, R. W., dan Thahjono, E. 1999. Hubungan Antara Perilaku Coping pada Dukungan Sosial Dengan Kecemasan Pada Ibu Hamil Anak Pertama . Anima, Vol. 14. 54, 224-228. Universitas Sumatera Utara Fitriyani, S. 2009. Peran Bimbingan Rohani Islam untuk Menumbuhkan Koping Stres pada Pasien Pra Melahirkan. Skripsi. Fakultas Dakwah Istitut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang. Hall, C.S. Lindzey, G. 1993. Teori-Teori Psikodinamik Klinis. Alih Bahasa: A. Supratiknya. Yogyakarta: Kanisius. Hurlock, E. B. 1980. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan . Edisi kelima. Alih Bahasa: Tjandrasa Zarkasih. Jakarta: Erlangga. Iskandar, S.S. 2004. Depresi Pasca Kehamilan Postpartum Blues. Diakses dari: http:www.mitrakeluarga.net?depresikehamilan.html . 2 Mei 2013. Kaplan, H. I., Sadock, B. J., Grebb. 2010. Sinopsis Psikiatri Jilid 2. Alih Bahasa : Widjaja Kusuma. Jakarta: Binarupa Aksara. Kartono, K. 1992. Psikologi Wanita Jilid 2: Mengenal Wanita Sebagai Ibu Dan Nenek . Bandung: Mandar Maju. Koblinsky, M., et all, 1997. Kesehatan Wanita Sebuah Perspektif Global. Gajah Mada University Press. Kusmiyati, Y. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya. Mochtar, R. 2003. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi, Jakarta: EGC. Nelson, W.E. 2000. Ilmu Kesehatan Anak. 15th ed. Alih Bahasa: Samik Wahab. Jakarta: EGC. Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Novak, J.C. Broom, B.L. 2001. Maternal and Child Health Nursing. Missiouri: Mosby, Inc. Nursalam. 2006. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Pitt, B. 1994. Kehamilan dan Persalinan: Menikmati Tugas Sebagai Ibu. Jakarta: Arcan. Prawirohardjo, S. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Universitas Sumatera Utara Rahmadani, A. 2007. Stretegi Penanggulangan Coping pada Ibu yang Mengalami Postpartum Blues di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang. Soep. 2009. Pengaruh Intervensi Pseudoedukasi dalam Mengatasi Depresi Postpartum di RSU Dr. Pirngadi Medan. Diakses dari: http:repository.usu.ac.idbitstreampdf . 1 Mei 2013. Sulistyowati, A. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan . Jakarta: Salemba Medika. Tackett, K.K. 2004. Postpartum Depression and the Breastfeeding Mother. La Leche League International. Varney, Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC. Yusdiana, D.D. 2009. Perbedaan Kejadian Stress Pasca Trauma pada Ibu Post Partum dengan Seksio Sesaria Emergenci, Partus Pervaginam dengan Vakum dan Partus Spontan di Rumah Sakit Umum Dr.Pirngadi Medan . USU Repository. Universitas Sumatera Utara

BAB III KERANGKA PENELITIAN

A. KerangkaKonsep

Persalinan atau kelahiran adalah proses pengeluaran hasil konsepsi janin dan uri yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalanlahir atau melalui jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan. Persalinan merupakan saat yang dinanti-nantikan oleh ibu hamil, terutama primigravida kehamilan pertama untuk segera dapat merasakan kebahagiaan melihat dan memeluk bayi yang telah dikandungnya selama berbulan-bulan. Akan tetapi, kehadiran seorang anak tidak selamanya menjadi suatu kebahagiaan. Bagi ibu yang menghadapi persalinan anak pertama merupakan suatu pengalaman baru dan merupakan masa-masa yang sulit, sehingga berbagai macam dampak psikologis yang dialami oleh ibu. Konsep-konsep dalam penelitian ini digambarkan dalam skema di bawah ini: Skema 1. Kerangka Penelitian Kelahiran Anak Pertama Dampak Psikologis pada Ibu - Taking in - Taking hold - Letting go Universitas Sumatera Utara

B. Defenisi Operasional No

Variabel Defenisi Operasional Hasil Ukur Skala Ukur 1. Dampak Kelahiran anak pertama pada ibu Respon psikologis ibu terhadap kelahiran anak pertama, sebagai proses penyesuaian adaptasi terhadap peran barunya, terdiri dari 3 tahapan yaitu tahap ketergantungan taking in, tahap kemandirian taking hold, dan tahap penerimaan peran barunya sebagai seorang ibu dari anak yang baru dilahirkan letting go Dampak Psikologis: - Baik - Buruk Ordinal Universitas Sumatera Utara

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengidentifikasi dampak kelahiran anak pertama pada ibu yang melahirkan di Ruang Bersalin RSUD Kumpulan Pane Tebing Tinggi.

B. Populasi, Sampel Penelitian dan Tehnik Sampling 1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah ibu yang melahirkan anak pertama di Ruang Bersalin RSUD Kumpulan Pane Tebing Tinggi. Berdasarkan data Statistik Kunjungan Pasien yang datang ke RSUD Kumpulan Pane Tebing Tinggi pada bulan Maret 2013, khususnya pasien ibu bersalin dengan status primipara berjumlah 30 orang. Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan.

2. Sampel

Tehnik pengambilan sampel menggunakan total sampling, sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 orang, dengan kriteria sampel: a. Bersedia menjadi sampel penelitian b. Ibu primipara melahirkan anak pertama Universitas Sumatera Utara

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Kumpulan Pane Tebing Tinggi. Pemilihan lokasi ini sebagai tempat penelitian karena karena belum pernah di lakukan penelitian tentang pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat. Selain itu berdasarkan hasil survei awal, pemberian asuhan keperawatan maternitas khususnya berfokus pada ibu bersalin belum maksimal. Alokasi waktu penelitian ini dimulai pada bulan Juni sampai dengan Juli 2013.

D. Pertimbangan Etik

Penelitian ini dilakukan setelah mendapat izin dari institusi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan mengajukan permohonan penelitian kepada Direktur RSUD Kumpulan Pane Tebing Tinggi. Kemudian peneliti meminta izin kepada Kepala Ruangan Bersalin, setelah mendapatkan izin meneliti, kemudian peneliti melakukan pengumpulan data dengan melakukan wawancara kepada responden dan melibatkan seorang asisten penelitian, yaitu Kepala Ruangan Berasalin. Setelah calon responden bersedia untuk diteliti, maka responden terlebih dahulu menandatangani lembar persetujuan yang telah dibuat peneliti. Calon responden berhak untuk menentukan sendiri kesediaan berpartisipasi sampai akhir penelitian walaupun penelitian belum selesai. Hal tersebut tercantum dengan jelas dalam informed consent yang berupa persetujuan partisipasi secara tertulis yang ditandatangani oleh responden sebelum penelitian dilaksanakan. Selain itu hak- hak responden dalam penelitian dan kerahasiaan terjaga. Universitas Sumatera Utara Sebelum menandatangani informed consent tersebut, calon responden diberi waktu hingga benar-benar paham sepenuhnya atas apa yang akan dijalaninya dalam penelitian. Jika calon responden tidak bersedia untuk berpartisipasi, maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak-hak responden. Dalam menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memakai nomor responden. Kerahasiaan responden dijamin oleh peneliti.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dalam bentuk kuesioner yang didasarkan pada tinjauan kepustakaan. Kuesioner ini terdiri dari dua bagian, yaitu: 1. Data Demografi Bagian ini terdiri dari 5 pertanyaan yang berkaitan dengan hal-hal yang mepengaruhi psikologis ibu yaitu, usia, agama, suku, pendidikan terakhir, dan pekerjaan. Data demografi responden bertujuan untuk mengetahui karakteristik calon responden. 2. Dampak Psikologis yang Dialami Ibu Bagian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dampak psikologis yang dialami ibu yang pertama kali menjalani proses persalinan. Adapun kuesioner dampak psikologis ini yaitu: Universitas Sumatera Utara a. Tahap taking in , terdiri dari 5 pertanyaan, dalam skala Likert, “Selalu” diberi skor 3, “Sering” diberi skor 2, “Kadang-Kadang” diberi skor 1, dan “Tidak Pernah” diberi skor 0. b. Tahap taking hold, terdiri dari 5 pertanyaan, dalam skala Likert, “Selalu” diberi skor 3, “Sering” diberi skor 2, “Kadang-Kadang” diberi skor 1, dan “Tidak Pernah” diberi skor 0. c. Tahap letting go, terdiri dari 5 pertanyaan, dalam skala Likert, “Selalu” diberi skor 3, “Sering” diberi skor 2, “Kadang-Kadang” diberi skor 1, dan “Tidak Pernah” diberi skor 0.

F. Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen

Uji validitas dapat diuraikan sebagai tindakan ukuran penelitian yang sebenarnya yang memang didesain untuk mengukur. Validitas berkaitan dengan nilai sesungguhnya dari hasil penelitian dan merupakan karakteristik yang penting dalam penelitian yang baik Setiadi, 2007. Uji validitas yang dilakukan merupakan validitas internal yang mengacu pada isi instrumen content validity validitas isi. Uji ini memakai content validity indeks, yang akan dilakukan dengan dikonsultasikan kepada yang ahli di bidangnya. Uji reliabilitas instrumen adalah suatu uji yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu instrumen akan menghasilkan suatu hasil yang samakonsistensi dalam penggunaannya secara berulang kali, sehingga dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya dalam ruang lingkup yang sama Dempsey Dempsey, 200. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan Universitas Sumatera Utara internal consistency , yaitu dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian hasilnya dianalisa. Uji reliabilitas ini dilakukan kepada 10 orang ibu primipara di RSUD Kumpulan Pane dengan responden yang berbeda dengan sampel penelitian tetapi mempunyai karakteristik yang sama. Pada penelitian ini pengujian reliabilitas menggunakan analisis Cronbach’s Alpha, yaitu untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0. Instrumen dikatakan reliabel bila nilai alpha 0,6 – 0,9 Polit Hugler, 1995.

G. Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan setelah mengikuti langkah-langkah pengumpulan data yaitu: pertama mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada institusi pendidikan Fakultas keperawatan USU dan mengirimkan izin tersebut kepada institusi tempat penelitian RSUD Kumpulan Pane Tebing Tinggi. Setelah mendapatkan izin dari institusi tempat penelitian, pengumpulan data dilaksanakan. Peneliti menentukan calon responden yang bersedia untuk menjadi sampel penelitian. Pemilihan calon responden dilakukan setelah ibu menjalani proses persalinan dan telah berada di ruang pemulihan perinatologi. Selain itu peneliti juga memperhatikan kondisi ibu, apakah sudah siap untuk dilakukan proses wawancara. Setelah mendapatkan calon responden, kemudian peneliti menjelaskan tentang tujuan, manfaat dan proses pengisian kiesioner, calon responden yang Universitas Sumatera Utara bersedia diminta untuk menandatangani informed consent lembar persetujuan. Setelah responden setuju, kemudian melakukan proses wawancara terhadap kondisi psikologis ibu selama ±15 menit. Setelah peneliti mendapatkan data yang diinginkan sesuai dengan kuesioner, peneliti kemudian menganalisa kelengkapan data. Selanjutnya data yang terkumpul akan dianalisa.

H. Analisa Data

Setelah semua data terkumpul, maka peneliti melakukan analisa data melalui beberapa tahap. Pertama, editing, yaaitu memeriksa nama dan kelengkapan identitas dan data responden serta memastikan bahwa semua jawaban telah diisi dengan benar sesuai dengan petunjuk. Kemudian coding, yaitu memberi kode atau angka tertentu pada kuesioner untuk mempermudah dalam menganalisa data. Selanjutnya peneliti memasukkan data ke dalam komputer dan dilakukan pengolahan data dengan menggunakan tehnik komputerisasi. Metode statistik untuk analisa data yang akan digunakan pada penelitian ini adalah:

1. Statistik Univariat

Statistik univariat adalah suatu metode untuk menganalisa data dari suatu variabel yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu hasil penelitian Polit Hugler, 2002. Pada penelitian ini metode statistik univariat digunakan untuk menganalisa karakteristik responden, dampak psikologis persalianan pertama pada ibu taking in, taking hold, letting go. Universitas Sumatera Utara Dalam penelitian ini indikator yang digunakan dalam mengkaji dampak dampak psikologis pada ibu taking in, taking hold, letting go, sebagai berikut: Rentang P = Banyak kelas 45 – 0 = = 22,5 = 23 2 Skor 23 – 45 : Baik Skor 0 – 22 : Buruk Universitas Sumatera Utara

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 5 minggu, yaitu mulai tanggal 01 Juni sampai dengan 06 Juli 2013 di RSUD Kumpulan Pane Tebing Tinggi. Jumlah seluruh responden pada penelitian ini adalah 30 orang ibu yang melahirkan anak pertama.

2. Karakteristik Demografi Responden

Deskripsi karakteristik demografi responden terdiri dari usia, agama, suku, pendidikan terakhir, dan pekerjaan. Hasil penelitian menunjukan mayoritas responden berada pada rentang usia 22-35 tahun 73,3, beragama Islam 73,3, dan bersuku Batak 60, memiliki jenjang pendidikan SMA 73,3, dan status pekerjaan sebagai ibu rumah tangga 46,7. Sebaran karakteristik demografi responden dapat dilihat pada Tabel.1 di halaman berikut: Tabel 1. Distribusi Frekuensi dan Persentasi Karakteristik Demografi Responden n=30 No Karakteristik Demografi N 1. Usia Universitas Sumatera Utara 20 tahun 20-35 tahun 35 tahun 3 22 7 10,0 73,3 16,7 2. Agama Islam Protestan Katolik Budha Lain-lain 22 5 3 73,3 16,7 10,0 3. Suku Jawa Batak Minang Lain-lain 9 18 1 2 30,0 60,0 3,3 6,7 4. Pendidikan S1 D3 SMA SMP 5 22 3 16,7 73,3 10,0 5. Pekerjaan Pegawai Negeri Wiraswasta IRT 1 5 14 3,3, 16,7 46,7 Universitas Sumatera Utara Lain-lain 10 33,3

3. Dampak Psikologis Ibu terhadap Kelahiran Anak Pertama

Hasil penelitian menunjukan bahwa dampak psikologis yang terjadi pada ibu akibat kelahiran anak pertama adalah mayoritas responden mengalami dampak psikologis yang buruk 80. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel.2 berikut: Tabel 2. Distribusi Frekuensi dan Persentasi Dampak Psikologi akibat Kelahiran Anak Pertama n=30 Dampak Psikologi N Baik 6 20 Buruk 24 80 Hasil penelitian di atas disimpulkan berdasarkan penyebaran kuesioner kepada 30 responden, yaitu pada tahap taking in terlihat hasil yang menonjol ekstrim, dimana mayoritas responden tidak pernah menolak memeluk bayinya 56,7, dan segala kebutuhan sehari-hari ibu seperti mandi, makan, dan aktivitas selalu dibantu suami atau keluarga 56,7. Tahap taking hold menunjukan bahwa mayoritas ibu tidak pernah khawatir tidak akan mampu mengurus dirinya lagi setelah memiliki bayi 70. Sedangkan pada tahap letting go ditemukan mayoritas responden tidak pernah khawatir bayi yang dilahirkannya tidak akan diterima dalam keluarga 80. Universitas Sumatera Utara Hasil penyebaran kuesioner tersebut dapat dilihat pada Tabel.3 berikut: Tabel 3. Distribusi Frekuensi dan Persentasi Adaptasi Psikologi Ibu taking in, taking hold, tetting go akibat Kelahiran Anak Pertama n=30 No Pernyataan TP KD SR SL Tahap Taking In 1. Ibu menolak memeluk bayinya 56,7 20,0 23,3 2. Ibu lebih banyak diam dari pada berkomunikasi dengan orang lain 3,3 40,0 56,7 3. Ibu lebih banyak tidur dari pada bersama bayinya 60,0 33,3 6,7 4. Ibu khawatir dengan keadaan kesehatannya 26,7 46,7 26,7 5. Segala kebutuhan sehari-hari ibu seperti mandi, makan, dan aktivitas lebih banyak dibantu suami atau keluarga 43,3 56,7 Tahap Taking Hold 6. Ibu banyak menanyakan keadaan kesehatan bayinya 13,3 80,0 6,7 7. Ibu merasa mampu melakukan perawatan dirinya 26,7 73,3 8. Ibu ingin belajar merawat bayinya 3,3 76,7 16,7 3,3 Universitas Sumatera Utara 9. Ibu khawatir tidak akan mampu mengurus dirinya lagi setelah memiliki bayi 70,0 10,0 20,0 10. Ibu khawatir tidak bisa merawat bayinya dengan baik 43,3 56,7 Tahap Letting Go 11. Ibu mencemaskan perannya untuk tetap menjadi istri yang baik 6,7 73,3 20,0 12. Ibu mencemaskan kemampuannya dalam mendidik dan membesarkan anaknya 56,7 43,3 13. Ibu khawatir bayi yang dilahirkannya tidak akan diterima dalam keluarga 80,0 20,0 14. Ibu takut tidak mampu membagi waktu dalam merawat bayi, suami, rumah dan pekerjaan jika ada 60,0 40,0 15. Ibu berencana tidak akan hamil lagi karena takut menjalani proses persalinan lagi 33,3 66,7 Universitas Sumatera Utara

B. Pembahasan 1. Karkteristik Responden

Hasil penelitian menunjukan mayoritas responden berada pada rentang usia 20-35 tahun 73,3, yang artinya mayoritas responden berada pada usia dewasa dini. Menurut Freud dalam Bertenz 2006, masa dewasa dini merupakan masa usia produktif, tidak hanya pada kegiatan sehari-hari tetapi organ kewanitaan telah berkembang secara sempurna, sehingga mereka sudah cukup mampu untuk hamil dan melahirkan. Masa dewasa dini disebut juga sebagai masa penyesuaian diri dengan cara hidup baru, dimana lingkungan yang dijalani pasti berbeda dengan lingkungan di usia remaja. Pada usia dewasa dini akan mulai memasuki lingkungan rumah tangga dan pekerjaan, serta sosial masyarakat. Hal ini tentu sesuai dengan karakteristik responden pada penelitian ini yaitu ibu primipara. Freud dalam Bertenz 2006 juga menyebutkan bahwa masa dewasa dini merupakan masa ketergantungan terhadap orang lain, terutama diawal-awal masa pasca melahirkan. Hal ini juga terlihat dari hasil penelitian bahwa pada tahap taking in mayoritas responden menyatakan segala kebutuhan sehari-hari seperti mandi, makan, dan aktivitas lebih banyak dibantu suami atau keluarga 56,7. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Rubin 1963 dalam Verney 2007 bahwa pada tahap taking in ibu sangat membutuhkan orang lain untuk membantu kebutuhannya yang utama yaitu istirahat tidur dan makan. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas responden beragama Islam 73,3. Pada dasarnya, belum ada penelitian tentang bagaimana pengaruh Universitas Sumatera Utara keagamaan terhadap psikologis ibu pasca melahirkan, akan tetapi Roy dalam Araich 2001 menyebutkan bahwa salah satu faktor internal yang dapat berpengaruh positif atau negatif terhadap psikologis dan adaptasi seseorang adalah keadaan rohani kepercayaan. Hasil yang diperoleh peneliti menunjukkan mayoritas responden memiliki dampak psikologi yang buruk akibat proses kelahiran anak pertama 80. Penelitian yang dilakukan oleh Fitriyani 2009 tentang Peran Bimbingan Rohani Islam untuk Menumbuhkan Koping Stres pada Pasien Pra Melahirkan, mengatakan bahwa bimbingan kerohanian dapat dijadikan sebagai pencegahan, pengobatan, dan pengembangan terhadap berbagai masalah psikologis yang bisa berdampak pada stres akibat proses melahirkan terutama anak pertama. Setiap agama memiliki fungsi yang sangat positif bagi penganutnya, bagaimana pengaruhnya tergantung dari individu tersebut menjalaninya. Biasanya ibu antepartum sebelum dirawat di rumah sakit pun sudah memiliki masalah dan juga belum mempunyai pengalaman melahirkan atau melahirkan anak pertama. Mereka sering mengalami kekhawatiran dan ketakutan yang akan terus berlanjut hingga pasca melahirkan, dan apabila tidak segera ditangani akan mengalami dampak psikologis yang negatif. Maka dari itu, selain faktor keagamaan perlu adanya faktor dukungan dari suami dan keluarga, karena ibu yang baru saja mengalami proses reproduksi sangat membutuhkan dukungan psikologis dari orang-orang terdekatnya Varney, 2007. Mayoritas responden bersuku Batak 60. Bobak 2004 menyebutkan a danya adat-istiadat yang dianut oleh lingkungan dan keluarga sedikit banyak Universitas Sumatera Utara akan mempengaruhi keberhasilan ibu dalam melewati masa transisi. Dari hasil penelitian diperoleh data ibu tidak pernah khawatir bayi yang dilahirkannya tidak akan diterima dalam keluarga 80. Hal ini menunjukan bahwa keluarga sangat menantikan kehadiran anggota baru anak. Peneliti berasumsi, meskipun dalam suku Batak biasanya lebih mengutamakan kehadiran anak laki-laki sebagai penerus marga keluarga, namun kehadiran, keselamatan, dan kesehatan anak pertama memiliki arti dan nilai yang lebih penting bagi keluarga. Tingkat pendidikan responden sebagian besar adalah SMA 73,3, dan hanya 16,7 yang memiliki pendidikan hingga DIII. Hal ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Maulina 2010 di RS Panti Wilasa Citarum Semarang, bahwa data pendidikan ibu pasca melahirkan paling banyak adalah SMA 34. Menurut Notoatmodjo 2005, semakin tinggi tingkat pendidikan sesorang maka seseorang tersebut akan lebih mudah dalam menerima hal-hal baru. Maulina 2010 menjelaskan ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap yang dilakukan ibu pasca melahirkan. Ini terlihat dari hasil penelitian bahwa pada tahap taking ini, ibu tidak pernah menolak memeluk bayinya 56,7. Berbeda dengan pendapat Rubin 1963 dalam Varney 2007 yang menyebutkan bahwa pada tahap taking in ibu belum mempunyai inisiatif untuk kontak dengan bayinya. Hal ini menunjukan bahwa kebiasaan atau budaya Barat tidak sama dengan kebiasaan di Indonesia. Hampir setiap ibu di Indonesia pasti akan memeluk bayi yang baru dilahirkannya. Mayoritas responden sebagai ibu rumah tangga 46,7. Menurut Bobak 2004 jenis pekerjaan dapat mempengaruhi tinggi rendahnya aktivitas fisik pada Universitas Sumatera Utara ibu selama masa kehamilan. Aktivitas fisik dalam rentang rendah-sedang yang dapat menimbulkan rasa nyaman pada ibu sangat dibutuhkan karena membantu menghadapi proses persalinan, baik fisik maupun kondisi psikologis dan akan berpengaruh hingga periode pasca melahirkan. Pada tahap taking hold menunjukan bahwa mayoritas ibu tidak pernah khawatir tidak akan mampu mengurus dirinya lagi setelah memiliki bayi 70. Ibu yang bekerja sebagai ibu rumah tangga tentu memiliki waktu yang lebih banyak dalam mengurus bayi dan dirinya sendiri dari pada ibu yang bekerja di luar rumah. Mereka akan lebih fokus pada kesehatan dan tumbuh kembang bayi dengan tidak mengabaikan kesehatan ibu sendiri. Namun, kesiapan ekonomi keluarga juga mempengaruhi kesejahteraan psikologis ibu tergantung pada besar kecilnya kebahagiaan pasangan suami dan anggota keluarga lainnya dalam menanggapi dan mempersiapkan kelahiran bayi baru. Setiap ibu yang melahirkan anak pertama akan merasakan kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang sudah pernah melahirkan Ambaryani, 2001. Kecemasan pada calon ibu disebabkan adanya rasa takut terhadap kesehatan, kesulitan keuangan dan masalah-masalah pokok lain dalam kehidupan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang menunjukan dampak psikologis yang dialami ibu yang melahirkan anak pertama dalam kategori buruk 80. Penelitian dari Rahmadani 2007 menyebutkan bahwa sekitar 22 - 34 dari populasi wanita yang hidupnya dalam kemiskinan dapat mengalami depresi dua kali lipat lebih tinggi. Depresi tentu bisa terjadi pada ibu yang baru melahirkan, khususnya anak pertama jika ibu tidak mampu mengadaptasikan Universitas Sumatera Utara dirinya. Selain perubahan peran, ibu tidak hanya mengatur kebutuhan diri sendiri dan rumah tangga akan tetapi juga mengatur kebutuhan bayi, mulai dari pakaian, makanan, susu, hingga perlengkapan mainan bayi. Jika ibu gagal menghadapi tantangan tersebut, maka ibu bisa saja mengalami depresi akibat dampak psikologis yang buruk pasca melahirkan Beck, 2001. Ini terlihat dari hasil penelitian bahwa pada tahap letting go mayoritas ibu kadang-kadang mencemaskan perannya untuk tetap menjadi istri yang baik 73,3, kadang- kadang mencemaskan kemampuannya dalam mendidik dan membesarkan anaknya 56,7, dan kadang-kadang takut tidak mampu membagi waktu dalam merawat bayi, suami, rumah dan pekerjaan 60,0.

2. Dampak Psikologis Ibu akibat Kelahiran Anak Pertama

Menurut Ambaryani 2001 setiap ibu yang melahirkan anak pertama akan merasakan kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang sudah pernah melahirkan, hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa dampak psikologis yang terjadi pada ibu akibat kelahiran anak pertama adalah mayoritas responden mengalami dampak psikologis yang buruk 80. Artinya ibu belum mampu menyesuaikan diri dalam menjalani peralihan dan perubahan pola hidup, baik biologis maupun psikologis dari ibu hamil menjadi ibu yang merawat anak. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Damayanti 2005, bahwa 80 ibu mengalami rasa khawatir, was-was, gelisah, takut dan cemas dalam menghadapi persalinan, serta perubahan-perubahan fisik dan psikis yang akan terjadi. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, pendidikan ibu, pekerjaan ibu Universitas Sumatera Utara sebagai rumah tangga, dapat menjadi faktor yang mempengaruhi psikologis ibu dalam menjalani peran barunya sebagai seorang ibu. Kelahiran seorang anak akan menyebabkan timbulnya suatu tantangan mendasar terhadap struktur interaksi keluarga. Bagi seorang ibu, melahirkan bayi adalah suatu peristiwa yang sangat membahagiakan sekaligus juga suatu peristiwa yang berat, penuh tantangan dan kecemasan, terutama anak pertama, sehingga dapat dipahami bahwa sebanyak 80 ibu mengalami dampak psikologis yang buruk akibat kelahiran anak pertama. Hasil tersebut didukung dari data penelitian yang diperoleh bahwa mayoritas responden sering menanyakan kesehatan bayinya 80, dan sering khawatir tidak bisa merawat bayinya dengan baik 56,7. Ini sesuai dengan pendapat Kusmiyati 2010 yaitu bagi ibu yang menghadapi persalinan anak pertama merupakan suatu pengalaman baru dan merupakan masa-masa yang sulit. Ibu akan merasakan kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang sudah pernah melahirkan. Kecemasan tersebut disebabkan adanya rasa takut terhadap kesehatan, kesulitan keuangan dan masalah-masalah pokok lain dalam kehidupan, termasuk pengetahuan tentang kehamilan, proses persalinan hingga cara perawatan bayi yang baru lahir Ambaryani, 2001. Hasil dari penelitian ini memberikan arti bahwa selain kesehatan biologis anak dan kesehatan biologis ibu pasca melahirkan misalnya perawatan bayi baru lahir, perawatan pada ibu masa nifas, kesehatan psikologis ibu juga harus mendapat perhatian khusus dari petugas kesehatan khususnya perawat. Perawat harus dapat mengenal tanda dan gejala dari dampak psikologis buruk yang akan Universitas Sumatera Utara dialami ibu, dan melakukan pendekatan serta penyuluhan kesehatan untuk membantu ibu melewati masa transisinya, bahkan hingga ibu telah pulang ke rumah home care. Karena jika penanganan terhadapnya baru akan menjadi perhatian lebih dari pihak-pihak profesional setelah ibu mengalami psikologis yang buruk bahkan menuju ke arah depresi, makan akan ada dampak yang lebih buruk terutama dalam hubungan perkawinan dengan suami dan dengan anaknya Iskandar, 2004 Universitas Sumatera Utara

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan