60
Tabel 4.6. Hasil Uji Kointegrasi Variabel-Variabel Transmisi Moneter Syariah
Cointegration Rank Test Trace Cointegration Rank Test Maximum
Eigenvalue Hypothesized
No. of CEs Trace
Statistic 0.05
Critical Value
Hypothesized No. of CEs
Max- Eigen
Statistic 0.05
Critical Value
None 70.69650
68.81889 None
22.28033 33.87687 At most 1
41.41617 47.85613
At most 1 22.89539 27.58434
At most 2 18.52079
29.79707 At most 2
11.59013 21.13162 At most 3
6.930654 15.49471
At most 3 6.671343 14.26460
At most 4 0.259311
3.841466 At most 4
0.259311 3.841466
Trace test indicates 1 cointegrating eqns at the 0.05 level.
denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level.
Max-eigenvalue test indicates no cointegrating eqns at the 0.05 level.
denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level.
Sumber: Data Olahan Eviews, Lampiran 7
Berdasarkan hasil uji kointegrasi yang telah dilakukan menunjukkan terdapat hubungan kointegrasi pada transmisi perbankan konvensional dan
transmisi perbankan syariah pada tingkat signifikan 5 persen. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan jangka panjang antara transmisi moneter
ganda dengan variabel-variabel yang mempengaruhinya.
4.2.4. Uji Stabilitas Model VAR
Sebelum melanjut ke uji berikutnya model VAR yang digunakan harus diuji dahulu stabilitas VAR nya karena jika estimasi VAR yang dihasilkan tidak stabil
maka jika dikombinasikan pada model koreksi kesalahan pada IRF Impulse Response Function dan FEVD Forecasting Error Variance Decomposition
menjadi tidak valid. Maka dari itu untuk menguji kestabilitasan estimasi VAR yang diguunakan perlu dilakukan stability condition check berupa roots of characteristic
polynomial uji stabilitas ini dikatakan stabil apabila memiliki nilai modulus nya lebih kecil dari 1. Berdasarkan hasil uji stabilitas VAR yang dilakukan dengan panjang lag
Universitas Sumatera Utara
61
yang telah ditentukan maka dapat disimpulkan bahwa estimasi VAR yang akan digunakan pada analisis IRF dan FEVD stabil pada lag yang optimal, ini dapat dilihat
pada tabel 4.7
Tabel 4.7 Uji Stabilitas Model VAR
Model Kisaran Modulus
Transmisi Moneter Ganda 0.049306 – 0.974584
Sumber: Data Olahan Eviews, Lampiran 8
4.2.5. Uji
Vector Error Correction Model VECM
Setelah dilakukan uji stasioner data dalam bentuk diferensiasi yang menunjukkan bahwa variabel-variabel transmisi moneter konvensional stasioner
pada diferensiasi dan uji kointegrasi juga menunjukkan variabel-variabel tersebut memiliki hubungan jangka panjang maka tahap berikutnya adalah uji VECM
Vector Error Correction Model yang bertujuan meresitriksi hubungan perilaku jangka panjang antar variabel yang ada agar konvergen ke dalam hubungan
kointegrasi namun tetap membiarkan perubahan-perubahan dinamis di dalam jangka pendek .
Berdasarkan hasil estimasi VECM variabel-variabel transmisi moneter
konvensional pada tabel 4.8 menunjukkan persamaan sebagai berikut:
∆IHK
t
= 0.00346 – 0.035687e
t
+ 0.030376
t-1
+ 17.97450
t-1
– 7.94E+09
t-1
+ 0.017648
t-1
+ 0.357332
t-1
Dari hasil estimasi indeks harga konsumen IHK menunjukkan bahwa variabel IHK signifikan di 5 sedangkan variabel SBI, PUAB, SBMK tidak
signifikan namun memberikan pengaruh positif dan LOAN tidak signifikan dan
Universitas Sumatera Utara
62
memberi pengaruh negatif kemudian dari hasil estimasi juga menunjukkan bahwa variabel SBI memiliki pengaruh yang positif terhadap IHK dengan koefisien
sebesar 0.030376 yang artinya setiap kenaikan SBI sebesar 1 akan menigkatkan IHK sebesar 0.030376, kemudian variabel PUAB juga menunjukkan pengaruh
positif terhadap IHK dengan nilai koefisien sebesar 17.97450 yang menandakan bahwa pningkatan PUAB sebesar 1 akan meningkatkan IHK sebesar 17.97450,
selanjutnya pada variabel SBMK dan IHK juga memiliki pengaruh positif dengan masing-masing koefisien sebesar 0.017648 dan 0.357332 yang berarti setiap
kenaikan SBMK dan IHK sebesar 1 akan meningkatkan pertumbuhan IHK sebesar 0.017648 dan 0.357332 dan untuk variabel LOAN memiliki pengaruh
yang negatif dengan angka sebesar 7.94E+09 yang berarti LOAN sebesar 1
akan menurunkan IHK sebesar 7.94E+09. Hal ini berkebalikan dengan teori ekonomi pada umumnya bahwa LOAN memberikan dampak positif terhadap
peningkatan IHK. Persamaan kointegrasi antara variabel-variabel transmisi moneter konvensional
adalah : IHK
t-1
= -1.152313 – 0.526686
t-1
+ 0.039604
t-1
– 7.90E-12
t-1
+ 1.670330
t-1
[-0.56328] [5.65291] [-5.67019] [0.93941]
Dalam jangka panjang PUAB memiliki pengaruh positif yang signifikan 5.65291 1.987 dengan tingkat toleransi sebesar 5 dan LOAN memiliki
pengaruh negatif yang signifikan -5.67019 1.987 dalam hal ini nilai negatif di abaikan.
Universitas Sumatera Utara
63
Tabel 4.8. Hasil Uji VECM variabel-variabel Transmisi Moneter Konvensional
Var lag
Transmisi Moneter Konvensional SBI
PUAB LOAN
SBMK IHK
E 0.002531
-28.50054 2.04E+08
0.008112 -0.035687
0.00772 5.04062
1.0E+09 0.00527
0.00527 [-0.32786] [-5.65417]
[0.20253] [1.54048]
[1.54048] SBI
1 0.504470
60.42741 2.07E+10
-0.047648 0.135080
0.11098 72.4527
1.4E+10 0.07569
0.29825 [4.5478]
[0.83403] [1.42978]
[-0.63176] [0.45291]
PUAB 1
8.74E-06 0.008044
2911547 -0.000253
0.000822 0.00021
0.13459 2.7E+07
0.00014 0.00055
[0.04241] [0.05981]
[0.10820] [-1.80314] [1.484931]
LOAN 1
1.97E-12 -1.31E-09
0.473755 1.23E-12
5.71E-12 9.6E-13
6.2E-10 0.12487
6.5E-13 2.6E-12
[2.05707] [-2.09099]
[3.79413] [1.88421]
[2.22252] SBMK
1 -0.343635
-156.8417 7.49E+09
0.000427 -0.216587
0.22293 145.544
2.9E+10 0.15205
0.59912 [-1.54146] [-1.07763]
[0.25734] [0.00281]
[0.36151] IHK
1 0.030376
17.97450 -7.94E+09
0.017648 0.357332
0.04599 30.0253
6.0E+09 0.03137
0.12360 [0.66049]
[0.59864] [-1.32111]
[0.56262] [2.89110]
C -0.001520
0.600890 3.58E+08
-0.001242 0.00346
0.00070 0.45457
9.1E+07 0.00047
0.00187 -2.18294
[1.32188] [3.93530]
[2.61460] [0.18470]
Sumber: Data Olahan Eviews, Lampiran 9
Selanjutnya untuk uji VECM variabel-variabel transmisi moneter syariah ditunjukkan dengan persamaan sebagai berikut:
∆IHK
t
= 0.003281 – 0.003712e
t
+ 0.040701
t-1
– 0.363353
t-1
– 45495.48
t-1
+ 0.056809
t-1
+ 0.393789
t-1
Universitas Sumatera Utara
64
Dari hasil estimasi indeks harga konsumen IHK menunjukkan bahwa variabel-variabel yang signifikan hanya variabel IHK dan PUAS kemudian dari
persamaan diatas menunjukkan bahwa variabel SBIS memberikan pengaruh positif terhadap IHK dengan koefisien sebesar 0.040701 yang berarti setiap terjadi
peningkatan SBIS sebesar 1 akan meningkatkan IHK sebesar 0.040701, variabel IHMK dan IHK juga menunjukkan pengaruh yang positif terhadap IHK hal ini
ditunjukkan dengan koefisien masing-masing sebesar 0.056809 dan 0.393789
yang berarti setiap peningkatan IHMK dan IHK sebesar 1 akan meningkatkan IHK sebesar
0.056809 dan 0.393789 selanjutnya PUAS dan FINC memberikan
pengaruh yang negatif terhadap IHK yang ditunjukkan dengan nilai masing- masing keofisien sebesar 0.363353
dan 45495.48 hal ini mengindikasikan bahwa setiap peningkatan 1 PUAS dan IHMK akan menurunkan IHK sebesar
0.363353 dan 45495.48
Dalam jangka panjang persamaan transmisi moneter syariah ditunjukkan deengan persamaan sebagai berikut:
IHK
t-1
= 3.034567 – 19.77539
t-1
+ 27.63011
t-1
– 7.65E-06
t-1
– 24.77024
t-1
[-3.38705] [5.16751] [-2.96015] [-1.84838]
Dalam jangka panjang semua variabel signifikan dalam mempengaruhi IHK dan hampir semua variabel memberikan pengaruh yang negatif terhadap IHK
dalam jangka panjang, pengaruh positif hanya ditunjukkan oleh variabel FINC saja.
Universitas Sumatera Utara
65
Tabel 4.9. Hasil Uji VECM variabel-variabel Transmisi Moneter Syariah
Var lag
Transmisi Moneter Syariah SBIS
PUAS FINC
IHMK IHK
E 5.67E-05
-0.026141 2.04E+08
0.002624 -0.003712
0.00166 0.00523
4729.08 0.00195
0.00453 [0.03423]
[-4.99677] [-0.35289] [1.34521]
[0.82031] SBIS
1 0.503041
-0.421079 95484.88
0.023658 0.135080
0.12500 039480
356884 0.14723
0.29825 [4.02441
[-1.06655] [0.26755]
[0.16069] [0.45291]
PUAS 1
0.009883 -0.038528
29891.40 0.003963
0.000822 0.03959
0.12504 113034
0.04663 0.00055
[0.24964] [-0.30812]
[0.26444] [0.08498]
[1.484931] FINC
1 3.3E-09
-1.74E-07 -0.484202
6.18E-09 5.71E-12
4.4E-08 1.4E-07
0.12631 5.2E-08
2.6E-12 [0.07525]
[-1.24453] [-3.83351] [0.11855]
[2.22252] IHMK
1 -0.059646
0.192646 -65513.51
-0.268313 -0.047961
0.12910 0.40777
368605 0.15207
0.35271 [-0.46200]
[0.47244] [-0.17773] [-1.76446]
[-0.13598] IHK
1 0.040701
-0.363353 45495.48
0.056809 0.393789
0.05403 0.17065
154260 0.06364
0.14761 [0.75332]
[-2.12922] [0.29493]
[0.89267] [2.66778]
C -0.000320
0.001929 3408.694
-0.000850 0.003281
0.00050 0.00159
1434.03 0.00059
0.00137 -0.63797 [-1.21586]
[2.37700] [-1.43681]
[2.39069]
Sumber: Data Olahan Eviews, Lampiran 10
Universitas Sumatera Utara
66
4.2.6. Uji