14
2.3.2 Tujuan Minat Baca
Menurut Kamah dkk 2002:7 tujuan minat baca dapat dibagi dua, yaitu : 1.
Tujuan Umum Tujuan umum minat baca adalah untuk menciptakan masyarakat membaca
reading society, menuju masyarakat belajar learning society dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, untuk menciptakan Sumber
Daya Manusia SDM yang berkualitas sebagai subyek pembangunan Nasional menuju masyarakat madani.
2. Tujuan Khusus
a. Mewujudkan suatu sistem untuk menumbuh kembangkan minat baca
b. yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
c. Menyelenggarakan program untuk menumbuhkembangkan minat baca
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan. d.
Menggerakkan dan menumbuhkembangkan minat baca semua lapisan masyarakat.
e. Mengusahakan penyediaan berbagai jenis koleksi yang terjangkau dan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat melalui Taman Bacaan Masyarakat.
2.3.3 Faktor Penyebab Rendahnya Minat Baca
Damaiwati 2007:29 menyatakan bahwa yang menjadi factor penyebab rendahnya minat baca adalah :
1. Televisi
Sungguh teramat memprihatinkan ketika proses pembelajaran di keluarga sekarang ini didominasi hasil didikan televisi. Bahasa televisi yang singkat,
simpel dan memikat, membuat anak sering ketagihan dan menjadi malas belajar. Orang yang kebanyakan menonton TV menjadi tidak suka membaca,
berfikirnya jadi linier, tidak kritis dan kreatif. Padahal membaca adalah kunci untuk mendapat ilmu. Kunci untuk membangun sebuah peradaban.
2. Kultur Keluarga
Masyarakat kita lebih suka ‘ngobrol’ daripada memanfaatkan waktu luangnya
untuk membaca, Bercerita lebih umum dibandingkan membaca. Menurut para pakar masyarakat, hal ini dikarenakan masyarakat kita masih bersifat
gemeinnschaft yaitu suatu masy arakat yang ‘kontak-kontak pribadinya masih
memegang peranan penting daripada kontak-kontak yang menggunakan simbol. Bahasa tulis merupakan salah satu bentuk kontak yang menggunakan
simbol.
Universitas Sumatera Utara
15
Menurut Almasyari dan Djaja 2007 : 10-11 Rendahnya minat baca disebabkan oleh banyak faktor diantaranya yaitu :
1. Kemiskinan
Sebagian besar masyarakat kita masih hidup dibawah garis kemiskinan, indikatornya adalah pendapatan perkapita penduduk yang masih rendah.
Dengan pendapatan yang rendah, sulit untuk memenuhi beragamkebutuhan pokok. Oleh karena itu, wajar apabila rakyat tidak memprioritaskan pembelian
buku. Daripada untuk membeli buku, uang yang mereka miliki lebih baik dibelanjakan untuk kebutuhan hidup yang lain.
2. Rendahnya kesadaran masyarakat tentang arti penting perpustakaan
Masyarakat kita masih memprioritaskan bagaimana mengatasi kemiskinan dan kesulitan hidup. Masih terlalu sedikit masyarakat yang memiliki
kesadaran
untuk membentuk
perpustakaan dilingkungan
keluarga masingmasing. Hal ini tidak mengherankan karena budaya membaca telah
terdesak oleh budaya televisi. Anak-anak lebih betah tinggal di depan layar televisi daripada harus membaca beberapa lembar buku, surat kabar, atau
buku cerita yang mereka miliki.
3. Minimnya peran serta swasta Pembentukan perpustakaan jelas membutuhkan anggaran yang tidak kecil.
Untuk membuat tempat yang bisa dijadikan perpustakaan sajamemerlukan biaya yang tidak kecil apalagi harus membeli beragam jenis bahan pustaka.
Belum lagi untuk menggaji karyawan yang diberi tugas menjaga dan mengelola perpustakaan. Oleh karena itu, peran serta swasta perlu untuk
dibangkitkan agar mau menjalin kerja sama dengan institusi atau pengelola perpustakaan. Swasta yang dimaksud bisa berasal dari perusahaan terdekat,
LSM, atau jaringan masyarakat kota yang telah sukses.
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa hal itulah yang menyebabkan membaca belum dijadikan sebagai suatu kebiasaan secara terus menerus dan
berkelanjutan yang pada akhirnya akan berakibat pada rendahnya budaya baca dalam suatu masyarakat.
2.3.4 Faktor Pendorong Minat Baca