13
c. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan
dari berbagai waktu atau periode yang telah berlalu, yang mana daya beli uang yang ada cenderung berubah-ubah.
2.2.4 Komponen Laporan Keuangan
Adapun komponen laporan keuanganterdiri atas 5 bagian. Adapun ke lima komponen tersebut adalah sebagai berikut:
a. Laporan Posisi Keuangan
b. Laporan Arus Kas
c. Laporan Laba Rugi
d. Laporan Perubahan Ekuitas
e. Catatan atas Laporan Keuangan
2.3 Rasio Keuangan
Harahap, 2013:297 Menyatakan “Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya
yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan berarti”. Yang mana dalam menganalisis laporan keuangan, biasanya teknik analisis rasio keuangan yang
lazim digunakan.
2.3.1 Kelebihan dan Kekurangan
Untuk rasio keuangan sendiri memiliki masing-masing kelebihan dan kekurangan.
Universitas Sumatera Utara
14
Adapun kelebihan dan kekurangan analisis rasio menurut Harahap, 2013:298- 299 adalah sebagai berikut:
Kelebihan analisis rasio keuangan adalah: a.
Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan,
b. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang
disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit, c.
Mengetahui posisi perusahaan ditengah industri lain, d.
Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan model prediksi Z-score,
e. Menstandarisir size perusahaan,
f. Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain
atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau “time series”,
g. Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi dimasa
yang akan datang. Kekurangan analisis rasio keuangan adalah
a. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk
kepentingan pemakainya, b.
Memiliki keterbatasan teknik c.
Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia, akan menimbulkan kesulitan menghitung rasio,
d. Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron,
e. Dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi
yang dipakai tidak sama. Oleh karenanya jika dilakukan perbandingan bisa menimbulkan kesalahan.
Demikianlah kelebihan dan kekurangan analisis rasio keuangan yang dapat disajikan pada penelitian ini.
2.3.2 Jenis Rasio
Rasio keuangan memiliki beragam jenis, baik dari mulai pendapat para ahli yang sering digunakan juga pendapat para ahli yang jarang digunakan. Adapun
jenis rasio tersebut adalah rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, leverage, aktivitas, pertumbuhan, penilaian pasar dan rasio produktivitas.
Universitas Sumatera Utara
15
Pada penelitian ini, kita tidak akan membahas seluruh jenis rasio ini. Adapun yang akan dipaparkan adalah rasio yang berkaitan dengan proksi yang
digunakan dalam penelitian ini.
A. Rasio Profitabilitas
Menurut Harahap, 2013:304 “rasio rentabilitas atau disebut juga profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua
kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya”.
Rasio ini disebut juga Operating Ratio. Dalam mengukur rasio profitabilitas ini juga memiliki beberapa jenis rasio, yaitu Margin Laba, Asset turn over,
return on investment, return on Total Asset, basic earning power, earning per share, contribution margin dan rasio dari segi kemampuan karyawan, cabang
aktiva tertentu dalam memperoleh laba. Pada penelitian ini, jenis yang digunakan dari rasio profitabilitas adalah aset
turn overreturn on asset ROA. Rasio ini menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan.Dengan berdasarkan pengertian pada rasio ini
maka semakin besar jumlah barangjasa yang dijual, maka aktiva pun akan aktif berputar. Dengan kata lain, jika rasio ini besar, berarti menunjukkan
pergerakan aktiva yang cepat dan akan mendatangkan laba pula melalui penjualan atas aktiva yang berputar tersebut.
Rumusnya adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
16
ROA =
��������� �����ℎ ����� ������
Sumber : Buku Analisis Kritis Laporan Keuangan Harahap, 2013:304
B. Rasio Likuiditas
Perusahaan harus memiliki tingkat likuiditas perusahaan yang baik. Rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk
menyelesaikan kewajiban jangka pendek perusahaan. Menurut Lukviarmen, 2006 “likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampuan perusahaan
untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia”.
Dalam mengukur rasio likuiditas dapat pula digunakan beberapa rasio, yakni rasio lancar current ratio, rasio cepat quick ratio, rasio kas atas aktiva
lancar acid test ratio, rasio kas atas utang lancar, rasio aktiva lancar dan total aktiva serta aktiva lancar dan total utang.
Perhitungan rasio likuiditas yang digunakan adalah rasio lancar current ratio. Current ratio adalah rasio yang menunjukkan sejauh mana aktiva lancar
menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa semakin besar rasio ini akan menunjukkan pergerakan aktiva
lancar yang digunakan untuk melunasi kewajiban-kewajiban lancar yang harus dipenuhi oleh perusahaan. Rasio inidapat dibuat dalam bentuk presentasi atau
berapa kali. Jika rasio ini berbanding 1 banding 1, itu berarti 100,yang mana artinya aktiva lancar dapat menutupi semua utang lancar. Rasio lancar yang
Universitas Sumatera Utara
17
baik adalah jika berada diatas 1 atau diatas 100. Maka dapat disimpulkan bahwa pada suatu perusahaan diharapkan aktiva lancar harus lebih besar
dibandingkan dengan utang lancar. Rumusnya adalah sebagai berikut :
Current Ratio =
������ ������ ����� ������
Sumber : Buku Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Lukviarmen, 2006
C. Rasio Leverage
Rasio leverage adalah rasio yang menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal maupun aset. Pada rasio ini dapat dilihat seberapa
jauh perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal. Harahap, 2013:306 “Perusahaan
yang baik mestinya memiliki komposisi modal yang lebih besar dari utang”. Pada jenis ini, leverage dapat dirumuskan dengan perbandingan utang
dibandingkan terhadap modal. Rumusnya adalah sebagai berikut
Leverage =
����� �����
x 100 Sumber : Buku Analisis Kritis Laporan Keuangan Harahap, 2013:306
2.4 Nilai Perusahaan