Analisis Postur Kerja Aktual Analisis Fasilitas Kerja Aktual dan Usulan

BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN

5.2. Analisis Postur Kerja Aktual

Elemen gerakan aktual pengambilan bahan baku ke alat pencetakan dilakukan dengan postur kerja yang tidak ergonomis. Berdasarkan penilaian postur kerja dengan metode REBA, elemen kegiatan pengambilan bahan baku ke alat pencetakan yang memerlukan tindakan perbaikan. Hal ini dikarenakan pada saat pekerja melakukan kegiatan pengambilan bahan baku badan operator memutar dan sedikit menekuk, alat yang digunakan tidak memiliki pegangan, serta kegiatan tersebut berulang-ulang selama 7 jamhari. Setelah diberikan rancangan fasilitas kerja I dan II selama 1 minggu, terjadi perubahan postur tubuh pada saat melakukan aktivitas pengambilan bahan baku dengan rancagan fasilitas usulan yaitu posisi badan tidak lagi memutar, posisi badan lebih tegak, serta pegangan yang berguna untuk lebih memudahkan pekerjaan. Perbedaaan hasil sebelum dan sesudah menggunakan rancangan I dan II dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 6.1. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Postur Kerja Sebelum dan Sesudah Menggunakan Rancangan No Elemen Kegiatan Bagian Tubuh Skor Tindakan Perbaikan 1 Sebelum Menggunakan Alat Kanan 7 Perlu tindakan Kiri 7 Perlu tindakan 2 Sesudah Menggunakan Rancangan I Perlakuan I Kanan 2 Mungkin diperlukan tindakan Kiri 5 Perlu tindakan Tabel 6.1. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Postur Kerja Sebelum dan Sesudah Menggunakan Rancangan Lanjutan No Elemen Kegiatan Bagian Tubuh Skor Tindakan Perbaikan 3 Sesudah Menggunakan Rancangan I Perlakuan II Kanan 2 Mungkin diperlukan tindakan Kiri 5 Perlu tindakan 4 Sesudah Menggunakan Rancangan II Kanan 2 Mungkin diperlukan tindakan Kiri 2 Mungkin diperlukan tindakan

6.3. Analisis Fasilitas Kerja Aktual dan Usulan

Pada fasilitas kerja aktual sekop adonan yang digunakan untuk pengambil bahan baku ke alat cetakan tidak memiliki pegangan sehingga menimbulkan keluhan, sedangkan fasilitas kerja usulan yang digunakan sudah sesuai dengan dimensi tubuh pekerja. Fasilitas kerja yang dirancang yaitu sekop adonan yang digunakan sebagai sekop untuk pengambilan bahan baku ke alat pencetakan yang memiliki pegangan, sehingga pekerja bekerja lebih cepat. Dimensi hasil perancangan diperoleh dari data antropometri pekerja. Dimensi antropometri yang digunakan adalah Pangkal ke Tangan PTT dan Lebar Tangan LT digunakan dalam menentukan tinggi pegangan yang akan dirancang, sedangkan Diameter Genggaman DG digunakan untuk penentuan tebal genggaman yang sesuai dengan dimensi operator.

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN