BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
Bab ini akan menguraikan tentang rasio keuangan dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan laba. Rasio keuangan yang akan diteliti pada penelitian ini
yaitu liquidity, leverage, dan activity. Liquidity pada penelitian ini diproksikan melalui current ratio. Leverage pada penelitian ini diproksikan melalui debt to
equity ratio . SedangkanActivity diproksikan melalui total asset turnover.
Landasan teori yang akan dijabarkan pada penelitian terkait variabel-variabel penelitian diperoleh dari penelitian terdahulu dan referensi yang telah
dikembangkan oleh peneliti.
2.1.1 Laba Profit
Laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang direalisasi yang timbul dari transaksi selama satu periode dengan biaya yang
berkaitan dengan pendapatan tersebut. Menurut PSAK Nomor 1 informasi laba diperlukan untuk menilai perubahan potensi sumberdaya ekonomis yang mungkin
dapat dikendalikan di masa depan menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada, dan untuk perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan dalam
memanfaatkan tambahan sumber daya IAI 2007.Analisis laba merupakan salah satu kegiatan yang sangat diperlukan bagi manajemen guna mengambil keputusan
untuk masa sekarang dan masa yang akan datang. Artinya analisis laba akan
Universitas Sumatera Utara
banyak membantu manajemen dalam melakukan tindakan apa yang akan diambil ke depan dengan kondisi yang terjadi sekarang atau untuk mengevaluasi apa
penyebab turun atau naiknya laba tersebut sehingga target tidak tercapai. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa laba merupakan selisih yang
diperoleh perusahaan dari biaya-biaya operasional dan beban perusahaan. Laba sering dijadikan oleh investor sebagai acuan dalam menilai kinerja keuangan
perusahaan. Kinerja keuangan tersebut dilihat dari bagaimana laba yang diperoleh suatu perusahaan dari tahun-ketahun. Perusahaan yang mengalami pertumbuhan
laba dari tahun 1 ketahun t biasanya memiliki nilai yang bagus dimata investor. Sebaliknya jika suatu perusahaan mengalami fluktuasi dengan terjadinya
penurunan laba dari tahun 1 ke tahun t maka perusahaan tersebut akan mendapatkan nilai minus dimata investor. Pembahasan mengenai pertumbuhan
laba akan diuraikan dibawah ini.
2.1.2 Pertumbuhan Laba Profit Growth
Rusmanto 2006:6 menjelaskan pertumbuhan laba merupakan ukuran kinerja dari suatu perusahaan untuk menghitung laba dimasa yang akan datang
dengan menggunakan laba periode sebelumnya. Pertumbuhan laba adalah perubahan dari persentase kenaikan laba perusahaan yang diperoleh oleh
perusahaan selama satu periode tertentu Taruh:2011. Pertumbuhan laba dalam suatu perusahaan dapat menunjukan bahwa manajemen perusahaan
telah berhasil dalam mengelola sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan secara efektif dan efisien sehingga laba perusahaan dapat bertumbuh. Suatu
Universitas Sumatera Utara
perusahaan pada tahun tertentu bisa saja mengalami pertumbuhan laba yang cukup pesat dibandingkan dengan rata-rata perusahaan. Akan tetapi untuk tahun
berikutnya perusahaan tersebut bisa saja mengalami penurunan laba. Dengan alasan bahwa laba yang selalu mengalami kenaikan akan lebih
disukai oleh investor, maka berbagai perusahaan melakukan berbagai cara agar perusahaan mengalami kenaikan laba. Namun dengan pertumbuhan ekonomi
nasional yang melambat menjadi rintangan tersendiri bagi perusahaan terutama perusahaan perkebunan yang banyak melalukan ekspor impor untuk dapat
mengalami pertumbuhan laba. Badan Pusat Statistik di Bulan Mei 2015 mempublikasikan angka
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I-2015. Perekonomian kita secara year-on-year
hanya tumbuh 4,7 persen, terendah dalam lima tahun terakhir. Pengeluaran pemerintah yang diharapkan menjadi motor penggerak
perekonomian nyatanya hanya mampu tumbuh sebesar 2,2 persen. Nilai ekspor bersih memang meningkat pesat 35,1 persen, tapi lebih karena disebabkan
penurunan impor. Sedangkan pengeluaran rumah tangga dan investasi masing- masing tumbuh sebesar 5,0 persen dan 4,4 persen.
Sektor perkebunan adalah salah satu sektor yang ikut terpengaruh dengan kondisi ekonomi yang melemah. harga komoditas yang turun, dolar yang
melemah, hingga harga sawit atau crude palm oil CPO yang juga anjlok adalah dampak yang ditimbulkan oleh melambatnya pertumbuhan ekonomi nasional
yang dirasakan oleh sektor perkebunan. Beberapa perusahaan perkebunan sawit besar bahwa mengalami penurunan laba yang drastis.
Universitas Sumatera Utara
Dalam artikel yang ditulis oleh Muhamad Edy Sofyan pada harian nasional yang berjudul “Laba Emiten Sawit Grup Salim Terpangkas”
www.beritasatu.com . 30 Oktober 2015, dilaporkan bahwa Emiten sawit yang
dikendalikan Grup Salim, yaitu PT Salim Ivomas Pratama Tbk SIMP dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk LonsumLSIP, membukukan penurunan laba
bersih masing-masing sebesar 86,9 persen dan 33,47 persen hingga kuartal III- 2015. Penurunan disebabkan oleh pelemahan harga komoditas dan peningkatan
beban.
Berdasarkan laporan keuangan per September 2015, Salim Ivomas membukukan laba bersih sebesar Rp 74,37 miliar, dibandingkan periode sama
tahun lalu Rp 568,13 miliar. Penurunan itu diiringi dengan tertekannya penjualan sebesar 6,59 persen, dari Rp 10,77 triliun menjadi Rp 10,06 triliun. Akibatnya,
laba kotor perseroan turun 21,2 persen, dari Rp 2,88 triliun menjadi Rp 2,27 triliun. Selain itu, beban keuangan perseroan juga meningkat signifikan sebesar
76,4 persen, dari Rp 547,68 miliar menjadi Rp 966,19 miliar. Pada penelitian ini akan dijabarkan tentang bagaimana pengukuran pertumbuhan laba dan faktor-
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan laba.
.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3 Pengukuran Pertumbuhan Laba