4. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola. Berikut hasil Scatterplot dari penelitian ini
Gambar 4.2 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas
Dari Gambar 4.3 di atas, terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas, di bawah, dan di sekitaran angka nol sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa data
penelitian tidak mengandung heteroskedastisitas
4.4 Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi linear bergandadigunakan oleh peneliti bila peneliti bermaksudmeramalkan bagaimana keadaan naik turunya variable dependen bila
dua ataulebih variable independen sebagai factor predictor dimanipulasi dinaik turunkan nilainya. Hasil analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut.
Tabel 4.5 Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Model Unstandardized Coefficients
B Std. Error
1 Constant
.217 .455
CR .119
.173 DER
-.175 .245
TATO .259
.303
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 4.6 di atas, maka dapat dibuat persamaan Regresi Linier Berganda sebagai berikut:
PERTUMBUHAN LABA = 0,217 + 0,119CR - 0,175DER + 0,259TATO + e
Interpretasi persamaan di atas sebagai berikut : a. Konstanta sebesar 0,217 menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel
independen Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Total Asset Turnover, maka tingkat pertumbuhan laba adalah sebesar 0,217.
b. Koefisien Regresi CR sebesar 0,119 menunjukkan bahwa apabila setiap kenaikan Current Ratio 1 dengan asumsi variabel bebas lainnya dianggap
konstan maka akan menaikkan pertumbuhan laba perusahaan perkebunan sebesar 0,119.
c. Koefisien Regresi DER sebesar -0,175 menunjukkan bahwa apabila setiap kenaikan Debt to Equity Ratio 1 dengan asumsi variabel bebas lainnya
dianggap konstan maka akan menurunkan pertumbuhan laba perusahaan perkebunan sebesar 0,175.
d. Koefisien Regresi TATO sebesar 0,259 menunjukkan bahwa apabila setiap kenaikan Total Asset Turnover 1 dengan asumsi variabel bebas lainnya
dianggap konstan maka akan menaikkan pertumbuhan laba perusahaan perkebunan sebesar 0,259.
Universitas Sumatera Utara
4.5 Uji Hipotesis
4.5.1 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi R
2
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen Lubis Dkk,
2007:48. R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen atau varaibel terikat Ghozali, 2006
: 97. Koefisien determinasi dapat diketahui dengan mengolah data dengan menggunakan SPSS yang merupakan nilai R square. Namun untuk regresi linear
berganda sebaiknya menggunakan R square yang disesuaikan atau Adjusted R square karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan
dalam penelitian. Nilai R square dikatakan baik jika diatas 0,5 karena nilai R square berkisar antara 0 sampai 1 Lubis Dkk, 2007 : 48. Berikut ini hasil uji
koefisien determinasi dalam penelitian ini.
Tabel 4.6 Uji Koefisien Determinasi R
2
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .259
a
.167 .119
.828932 1.667
a. Predictors: Constant, TATO, DER, CR
Dari tabel 4.7 di atas ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, sebagai berikut:
1. Nilai R sebesar 0,259 yang menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara pertumbuhan laba variabel dependen dengan Current Ratio, Debt to
Universitas Sumatera Utara
Equity Ratio, dan Total Asset Turnover variabel independen sangat rendah
yaitu sebesar 25,9 . 2. R Squaresebesar 0,167 berarti 16,7 pertumbuhan laba mampu
diprediksikan oleh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Total Asset Turnover
. Sisanya 83,3 oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
3. Nilai Adjusted R Square atau Koefisien Determinasi adalah 0,119 berarti 11,9 Pertumbuhan laba mampu diprediksikan oleh Current Ratio, Debt to
Equity Ratio, dan Total Asset Turnove. Sisanya 88,1 oleh variabel lain
yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 4. Ada dua pilihan, memakai R Square atau memakai Adjusted R Square.
Apabila jumlah variabel lebih dari dua maka digunakan Adjusted R Square. Sehingga nilai yang digunakan sebagai koefisien determinasi adalah 11,9 .
4.5.2 Uji Signifikansi Simultan Uji F
Uji signifikansi simultan Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel terikat Ghozali, 2006 : 84. Hasil pengaruh tersebut dilihat melalui hasil regresi dengan menggunakan SPSS p-value sig
yaitu jika nilai p-value sig lebih kecil dari nilai signifikan yang ditentukan yaitu 0,05 5 maka dapat dikatakan bahwa variabel independen secara bersama-
sama simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Selain itu
Universitas Sumatera Utara
pengujian uji signifikansi silmultan Uji F juga dapat dilihat melalui ketentuan berikut ini :
1. Jika nilai F
hitung
nilai F
tabel
, maka terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel independen terhadap variabel dependen.
2. Jika nilai F
hitung
≤ nilai F
tabel
, maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel independen terhadap variabel dependen.
Berikut hasil uji Signifikansi Simultan Uji F dari penelitian
Tabel 4.7 Uji Signifikansi Simultan Uji – F
ANOVA
b
Model Sum of
Squares Df
Mean Square
F Sig.
1 Regression 1.000
3 .333
3.479 .042
a
Residual 25.086
36 .697
Total 26.087
39
a. Predictors: Constant, TATO, DER, CR b. Dependent Variable: PERTUMBUHAN LABA
Dari uji f, diperoleh f hitung 3,479 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,042. Berdasarkan nilai f tabel dapat dilihat bahwa nilai signifikansi f tabel
dari 0,05 0,042 0,05. Dapat diperoleh kesimpulan bahwa secara simultan atau bersama-sama variabel independen bebas di dalam penelitian mempengaruhi
variabel dependen.
4.5.3 Uji Signifikansi Parameter Individual Uji T
Uji F bertujuan pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual menerangkan variasi variabel terikat
Universitas Sumatera Utara
Ghozali, 2006 : 84. Pengujian parsial regresi dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara individual mempunyai pengaruh terhadap variabel
terikat dengan asumsi variabel yang lain konstan. Hasil uji signifikansi parameter individual uji T dapat dilihat melalui uji regresi dengan menggunakan SPSS
yaitu apabila p-value sig lebih kecil dari nilai signifikansi yang ditentukan yaitu 0,05 5 maka dapat dikatakan bahwa variabel independen secara individual
parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Selain itu pengujian uji signifikansi parameter individual Uji T juga
dapat dilihat melalui ketentuan berikut ini : 1. Jika nilai T
hitung
nilai T
tabel
, maka terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen.
2. Jika nilai T
hitung
≤ nilai T
tabel
, maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen.
Tabel 4.8 Uji Signifikansi Parameter Individual Uji-t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta
1 Constant
.217 .455
.542 .591
CR .119
.173 .105
2.069 .043
DER -.175
.245 .131
-2.215 .039
TATO .259
.303 .141
.852 .400
a. Dependent Variable: PERTUMBUHAN LABA
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 4.9 di atas, maka kesimpulan dari Uji-t adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh Current Ratio CR terhadap Pertumbuhan Laba Perusahaan Perkebunan Periode 2010-2014.
Nilai signifikansi untuk variabel Current Ratio CR adalah sebesar 0,043 0,05, nilai t
hitung
untuk variabel Current Ratio CR = 2,069 dan t
tabel
untuk df= n-k= 37
di mana α = 5 sehingga diketahui nilai t
tabel
= 2,026192. maka t
hitung
t
tabel
2,0692,026192. Dari hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel Current Ratio
CR secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel Pertumbuhan Laba.
2. Pengaruh Debt to Equity Ratio DER terhadap Pertumbuhan Laba Perusahaan Perkebunan Periode 2010-2014.
Nilai signifikansi untuk variabelDebt to Equity Ratio DER adalah sebesar 0,039 0,05, Dari hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel Debt to
Equity Ratio DER secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel
Pertumbuhan Laba. 3. Pengaruh Total Asset Turnover TATO terhadap Pertumbuhan Laba
Perusahaan Perkebunan Periode 2010-2014. Nilai signifikansi untuk variabel Total Asset Turnover TATO adalah sebesar
0,400 0,05, nilai t
hitung
untuk variabel Total Asset Turnover TATO = 0,852dan t
tabel
untuk df= n-k = 42 di mana α = 5 sehingga diketahui nilai t
tabel
= 2,026192 maka t
hitung
t
tabel
0,852 2,026192. Dari hasil di atas, dapat
Universitas Sumatera Utara
disimpulkan bahwa Total Asset Turnover TATO secara parsial tidak berpengaruh terhadap Pertumbuhan Laba.
4.6 Pembahasan dan hasil
1. Hasil Uji Hipotesis Satu :
Current Ratio srcara parsial berpengaruh terhadap pertumbuhan laba
Hasil uji signifikansi parameter individual uji T untuk hipotesis 1 dapat dilihat melalui uji regresi dengan menggunakan SPSS yaitu apabila p-value
sig lebih kecil dari nilai signifikansi yang ditentukan yaitu 0,05 5 maka dapat dikatakan bahwa variabel independen secara individual parsial
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Nilai signifikansi untuk variabel Current Ratio CR adalah sebesar
0,043 0,05, nilai t
hitung
untuk variabel Current Ratio CR = 2,069 dan t
tabel
untuk df= n-
k= 37 di mana α = 5 sehingga diketahui nilai t
tabel
= 2,026192. maka t
hitung
t
tabel
2,069 2,026192. Dari hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel Current Ratio CR secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
variabel Pertumbuhan Laba. Dengan demekian H
1
diterima.
2. Hasil Uji Hipotesis Dua :
Debt to Equity Ratio secara parsial berpengaruh terhadap Pertumbuhan Laba
Hasil uji signifikansi parameter individual uji T untuk hipotesis 2 dapat dilihat melalui uji regresi dengan menggunakan SPSS yaitu apabila p-value
sig lebih kecil dari nilai signifikansi yang ditentukan yaitu 0,05 5 maka dapat
Universitas Sumatera Utara
dikatakan bahwa variabel independen secara individual parsialberpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Nilai signifikansi untuk variabel Debt to Equity Ratio DER adalah sebesar 0,039 0,05, Dari hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel Debt to
Equity Ratio DER secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel
Pertumbuhan Laba. Dengan demikian H
2
diterima.
3. Hasil Uji Hipotesis Tiga :
Total Asset Turnover secara parsial berpengaruh terhadap pertumbuhan Laba
Hasil uji signifikansi parameter individual uji T untuk hipotesis tiga dapat dilihat melalui uji regresi dengan menggunakan SPSS Yaitu apabila p-value
sig lebih kecil dari nilai signifikansi yang ditentukan yaitu 0,05 5 maka dapat dikatakan bahwa variabel independen secara individual parsial berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen. Nilai signifikansi untuk variabel Total Asset Turnover TATO adalah
sebesar 0,400 0,05, nilai t
hitung
untuk variabel Total Asset Turnover TATO = 0,852 dan t
tabel
untuk df= n-k = 42 di mana α = 5 sehingga diketahui nilai t
tabel
= 2,026192 maka t
hitung
t
tabel
0,852 2,026192. Dari hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa Total Asset Turnover TATO secara parsial tidak
berpengaruh terhadap Pertumbuhan Laba. Dengan demikian H
3
ditolak.
4. Hasil Uji Hipotesis Empat :
Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Total Asset Turnover secara simultan berpengaruh terhadap Pertumbuhan
Laba
Universitas Sumatera Utara
Hasil uji signifikansi parameter individual uji T untuk hipotesis empat dapat dilihat melalui uji regresi dengan menggunakan SPSS yaitu apabila p-value
sig lebih kecil dari nilai signifikansi yang ditentukan yaitu 0,05 5 maka dapat dikatakan bahwa variabel independen secara individual parsialberpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen. Dari uji f, diperoleh f hitung 3,479 dengan tingkat signifikansi sebesar
0,042. Berdasarkan nilai f tabel dapat dilihat bahwa nilai signifikansi f tabel dari 0,05 0,042 0,05. Dapat diperoleh kesimpulan bahwa secara simultan atau
bersama-sama variabel independen bebas di dalam penelitian mempengaruhi variabel dependen. Dengan demikian H
4
diterima.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan