Nilai Analisis Korelasi Pearson

tertinggi terdapat pada stasiun 3 yaitu 39 mgL. Hal ini disebabkan oleh pertemuan sungai yang memiliki bahan anorganik atau organik yang terbawa oleh sungai yang sudah mengendap dalam sungai sehingga menyebabkan padatan tersuspensinya tinggi. Menurut Alabaster dan Lioyd 1982 dalam Aisyah dan Subehi 2012 Total padatan tersuspensi yang terkandung dalam suatu perairan yang baik untuk kegiatan budidaya yaitu berkisar antara 25mgL. Berdasarkan padatan tersuspensi Lee et al. 1978 menyatakan kriteria perairan, tidak tercemar , tercemar ringan, tercemar sedang dan tercemar berat. Kandungan padatan tersuspensi mgL berdasarkan kriteria tersebut secara berurutan adalah: 20; 20-49; 50-100; dan I00 mgL. Sehingga sungai tersebut tergolong sungai tercemar ringan.

4.3 Nilai Analisis Korelasi Pearson

Analisis korelasi Pearson diperoleh dengan menganalisi hubungan keanekaragaman dan faktor fisik-kimia perairan Sungai Silang dengan menggunakan metode pearson. Nilai indeks korelasi r dapat dilihat pada Tabel 8 berikut ini. Tabel 8. Nilai korelasi Pearson antara keanekaragaman ikan dengan sifat fisik- kimia perairan Sungai Silang. No Parameter Nilai Korelasi A Parameter Fisika 1 Suhu 0,932 2 Kecepatan Arus -0,768 3 Intensitas Cahaya 0,122 4 Penetrasi Cahaya -0,675 B Parameter Kimia 5 Oksigen Terlarut DO -0,584 6 Kejenuhan Oksigen 0,131 7 Derajat Keasaman pH -0,998 8 BOD -0,362 9 Nitrat NO 3 -N -0,579 10 11 12 Fosfat PO 4 TDS TSS -0,326 0,904 0,075 Keterangan : + = Korelasi positif searah - = Korelasi negatif berlawanan Universitas Sumatera Utara Tabel 8 menunjukkan hasil uji analisis korelasi antara parameter fisik-kimia perairan dengan keanekaragaman ikan di Sungai Silang. Nilai TDS dan nilai suhu berkorelasi sangat kuat dan searah terhadap keanekaragaman ikan yaitu 0,904- 0,932. Nilai derajat keasaman pH berkorelasi sangat kuat dan berlawanan terhadap keanekaragaman ikan yaitu -0,998. Nilai penetrasi cahaya dan kecepatan arus berkorelasi kuat dan berlawanan terhadap keanekaragaman ikan yaitu -0,675- 0,768. Sedangkan nilai nitrat dan DO berkorelasi sedang dan berlawanan terhadap keanekaragaman ikan yaitu -0,579-0,584. Nilai BOD dan fosfat berkorelasi rendah dan berlawanan terhadap keanekaragaman ikan yaitu -0,362 dan -0,326. Sedangkan nilai kejenuhan oksigen, intensitas cahaya dan TSS tidak berkorelasi terhadap keanekaragaman ikan yaitu 0,075-0,131. Nilai suhu, derajat keasaman, penetrasi cahaya dan kecepatan arus berpengaruh kuat terhadap keanekaragaman ikan karena: 1. Suhu merupakan faktor yang penting bagi kehidupan organism perairan termasuk ikan, terutama terhadap laju metabolisme seperti pertumbuhan, reproduksi dan aktivitasnya. 2. Derajat keasaman netral sampai sedikit basa sangat ideal untuk kehidupan ikan. Kondisi perairan yang sangat asam akan menyebabkan mobilitas bebrbagai senyawa logam berat yang bersifat toksik semakin tinggi akan mengancam kelangsungan hidup ikan, sedangkan pH yang sangat basa akan meningkatkan amoniak yang juga bersifat toksik bagi ikan. Mulya, 2004. 3. Kecepatan arus akan bepengaruh terhadap distribusi ikan. Ikan adalah hewan yang aktif bergerak untuk mencari makan. Arus sebagai faktor pembatas mempunyai peranan sangat penting dalam perairan, baik pada ekosistem lotic mengalir maupun ekosistem lentic menggenang karena arus berpengaruh terhadap distribusi organisme, gas-gas terlarut dan mineral yang terdapat di dalam air. 4. Penetrasi cahaya juga berperan dalam menentukan keberadaan ikan. Apabila penetrasi cahaya cukup tinggi hingga mencapai dasar perairan maka ketersediaan oksigen hingga dasar perairan cukup baik. Sehingga ikan dapat berada pada bagian permukaan maupun dasar perairan dan menyebabkan berbagai jenis ikan dapat hidup di setiap bagian perairan. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah: a. Keanekaragaman ikan yang diperoleh di Sungai Silang terdiri dari dua ordo, tiga famili dan tujuh spesies. b. Nilai Kepadatan Relatif yang melebihi 10 dapat diketahui bahwa semua spesies ikan yang ditemukan sangat baik hidup di Sungai Silang kecuali spesies ikan Puntius binotatus dan Rasbora sumatrana pada stasiun empat. c. Indeks keanekaragaman ikan di sungai Silang Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan tergolong rendah yaitu berkisar antara 1,076-1,398. d. Nilai indeks keanekaragaman ikan tersebut menunjukkan keanekaragaman yang Parameter fisik kimia air yang berkorelasi kuat dan searah + terhadap Indeks Keanekaragaman ikan adalah suhu dan padatan terlarut TDS dan parameter fisik kimia air yang berkorelasi kuat dan berlawanan - terhadap Indeks Keanekaragaman ikan adalah derajat keasaman pH.

5.2 Saran

Saran untuk penelitian ini adalah perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai reproduksi ikan di Sungai Silang tersebut. Universitas Sumatera Utara