Tabel 7. Faktor fisik-kimia perairan sungai Silang pada setiap stasiun
No Parameter Satuan
Stasiun 1 Stasiun 2
Stasiun 3 Stasiun 4
A Parameter Fisika
1 Suhu
o
C 19
19 20
21
2
Kecepatan Arus mdetik
0,83 0,78
0,73 0,43
3 Intensitas Cahaya
Cd 386
389 392
390
4
Penetrasi Cahaya Cm
78 68
70 56
B Parameter Kimia
5
Oksigen Terlarut DO mgL
7,2 7
7,1 6,7
6 Kejenuhan Oksigen
80,17 77,69
80,40 78,27
7
Derajat Keasaman pH -
7,5 7,5
7 7
8 BOD
mgL 3,1
3,5 3,2
3,7
9
Nitrat NO
3
-N mgL
1,74 1,6
1,58 1,61
10 Fosfat PO
4
mgL 0,63
0,55 0,85
1,88 11
12 TDS
TSS mgL
mgL 25
28 25
33 99
39 67
25
Keterangan: Stasiun 1
: Daerah Kontrol Stasiun 2
: Daerah Pertanian Stasiun 3
: Daerah Pertemuan Sungai Silang dan Sungai Simangira Stasiun 4
: Daerah Pengerukan Pasir
4.2.1 Parameter Fisika
Suhu berkisar antara 19-21 C. Adanya perbedaan suhu antar stasiun menunjukkan
perbedaan yang tidak terlalu besar, hanya berbeda sekitar 1-2 C. hal ini
menunjukkan perbedaan suhu tidak terlalu berbeda. Menurut Effendi 2003, kisaran suhu yang baik bagi kehidupan organisme perairan adalah antara 18-30
C. Suhu merupakan faktor lingkungan yang utama pada perairan karena
merupakan faktor pembatas terhadap pertumbuhan dan penyebaran hewan, termasuk dari jenis ikan Michael, 1994. Selanjutnya Rifai dkk., 1983 dan
Asdak 1995 menjelaskan bahwa secara umum kenaikan suhu perairan akan mengakibatkan kenaikan aktifitas fisiologis organisme ikan.
Parameter fisika yang lain adalah kecepatan arus yang diukur berada pada kisaran 0,43-0,83 mdetik. Kecepatan arus tertinggi terdapat pada stasiun 1. Hal
ini disebabkan karena pada stasiun 3 merupakan daerah hulu sungai. Hulu sungai biasanya memiliki kecepatan arus yang tinggi. Kecepatan arus terendah terdapat
pada stasiun 4. Stasiun 4 memiliki dasar perairan berpasir sehingga tidak mempengaruhi gerak cepat lambatnya air.
Menurut Mason 1981 dalam Gonawi 2009, kecepatan arus merupakan faktor penting di perairan. Kelompok sungai berdasarkan kecepatan arus yaitu:
Universitas Sumatera Utara
arus yang sangat cepat 1 mdetik, arus yang cepat 0,5 –1 mdetik, arus yang
sedang 0,25 –0,5 mdetik, arus yang lambat 0,1 –0,25 mdetik dan arus yang
sangat lambat 0,1 mdetik. Intensitas cahaya matahari merupakan salah satu faktor yang juga
mempengaruhi penyebaran ikan. Intensitas cahaya berkisar antara 386-393 Candela. Hal ini dapat disebabkan adanya perbedaan kanopi atau naungan dan
cuaca pada setiap stasiun. Menurut Barus 2004, bila intensitas cahaya matahari berkurang maka proses fotosintesis akan terhambat sehingga oksigen dalam air
juga akan berkurang, dimana oksigen dibutuhkan organisme akuatik untuk metabolisme.
Penetrasi cahaya yang diukur di setiap stasiun berada pada kisaran 56-78 cm. Nilai tertinggi pada stasiun 1 dan terendah pada stasiun 4. Hal ini dipengaruhi
oleh faktor kedalaman atau bahan organik yang terdapat pada sungai tersebut. Menurut Odum 1994, kecerahan suatu perairan berkaitan dengan padatan
tersuspensi, warna air dan penetrasi cahaya yang datang, sehingga dapat menurunkan intensitas cahaya yang tersedia bagi organisme perairan..
Kecerahan adalah kemampuan cahaya matahari untuk menembus perairan. Kecerahan di dalam air sangat bervariasi tergantung kekuatan cahaya, refleksi,
absorbsi, dispersi cahaya dan faktor-faktor lainnya. Henderson dan Morkland 1987 dalam
Rukmini et al., 2014,
menyatakan bahwa suatu perairan yang mempunyai nilai kecerahan keping secchi 3 m adalah tipe perairan yang subur
eutropik, antara 3-6 m kesuburan sedang mesotrofik dan 6 m digolongkan pada tipe perairan kurang subur oligotrofik.
4.2.2 Parameter Kimia