44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari sumber-sumber tercetak, dimana data
itu telah dikumpulkan oleh pihak lain sebelumnya. Data dalam penelitian ini diperoleh dari situs
www.idx.co.id tahun 2012-2014 dan Indonesian Capital
Market Directory ICMD.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik dengan menggunakan persamaan regresi berganda yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan dan pengaruh dari beberapa variabel independen terhadap variabel dependen. Analisis data dimulai dengan mengolah data, selanjutnya
dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan regresi berganda. Dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini yang
menjadi sampel perusahaan Property dan Real Estate yang diamati dalam penelitian ini:
Tabel 4.1 Data Perusahaan Property dan Real Estate
No Kode
Nama Perusahaan
1. APLN Agung Podomoro Land Tbk
2. ASRI Alam Sutera Reality Tbk
3. BAPA Bekari Asri Pemula Tbk
4. BCIP Bumi Citra Permai Tbk
5. BEST Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk
6. BKSL Sentul City Tbk
7. BSDE Bumi Serpong Damai Tbk
Universitas Sumatera Utara
45
Sumber:
www.idx.co.id Data Diolah
4.2 Analisis Hasil Penelitian
4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan variabel-variabel dalam penelitian ini. Alat analisis yang digunakan adalah rata-rata, minimum,
maksimum, dan standar deviasi untuk mendeskripsikan variabel-variabel penelitian. Hasil analisis dengan statistik deskriptif dari sampel perusahaan
property dan real estate dari tahun 2012-2014 disajikan dalam tabel berikut:
8. COWL Cowell Development Tbk
9. CTRA Ciputra Development Tbk
10. CTRP Ciputra Property Tbk
11. CTRS Ciputra Surya Tbk
12. DART Duta Anggada Realty Tbk
13. DUTI Duta Pertiwi Tbk
14. DILD Intiland Development Tbk
15. EMDE Megapolitan Development Tbk
16. GMTD Gowa Makassar Tourism Development Tbk
17. GWSA Greenwood Sejahtera Tbk
18. JRPT Jaya Real Property Tbk
19. KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk
20. KPIG MNC Land Tbk
21. LAMI Lamicitra Nusantara Tbk
22. LPCK Lippo Cikarang Tbk
23. LPKR Lippo Karawaci Tbk
24. MDLN Modernland Realty Tbk
25. MTLA Metropolitas Land Tbk
26. PUDP Pudjiati Prestige Tbk
27. PWON Pakuwon Jati Tbk
28. RODA Pikko Land Development Tbk
29. SCBD Danayasa Arthatama Tbk
30. SMRA Summarecon Agung Tbk
Universitas Sumatera Utara
46
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat ditemukan bahwa nilai rata-rata mean pada Market Value Added
MVA adalah sebesar 2.7527E+12 dengan standar deviasi sebesar 4.26329E+12 kemudian nilai maksimumnya sebesar 2.17E+13 yang
diperoleh oleh PT. Ciputra Development Tbk perseroan pada tahun 2014 dan nilai minimumnya sebesar -5.65E+12 yang diperoleh pada PT Kawasan Industri
Jababeka Tbk pada tahun 2013. Nilai rata-rata mean Price Earning Ratio pada perusahaan Property dan
Real Estate periode 2012 hingga 2014 yaitu sebesar 18.9198 dengan standar
deviasi 23.55490. Nilai minimum Price Earning Ratio PER sebesar 1.04 yang diperoleh PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk pada tahun 2012 dan
nilai maksimumnya sebesar 152 yang diperoleh PT Cowell Development Tbk. Berdasarkan tabel 4.2 juga dapat ditemukan bahwa nilai rata-rata mean
pada variabel Economic Value Added adalah sebesar 9.4609E+10 dengan deviasi standar sebesar 1.3131E+11. Nilai maksimum Economic Value Added dari 90
sampel dimiliki oleh PT Ciputra Development Tbk pada tahun 2014 yaitu sebesar
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation MVA
90 -5.65E+12
2.17E+13 2.7527E+12
4.26329E+12 PER
90 1.04
152.00 18.9198
23.55490 EVA
90 -3.61E+10
5.76E+11 9.4609E+10
1.31311E+11 RETURNSAHAM
90 -5.97
22.87 4.0377
6.39387 Valid N listwise
90
Universitas Sumatera Utara
47 5.76E+11 dan nilai minimum Economic Value Added dimiliki oleh PT Pudjiati
Prestige Tbk yaitu -3.61E+10. Nilai rata-rata return saham pada perusahaan Property dan Real Estate
periode 2012 hingga 2014 yaitu sebesar 4.0377 dengan standar deviasi 6.39387. Nilai minimum dimiliki oleh PT Bumi Citra Permai Tbk pada tahun 2012 yaitu -
5.97 dan nilai maksimumnya sebesar 22.87 yang diperoleh PT Ciputra Development Tbk pada tahun 2014.
4.2.2 Uji Asumsi Klasik
Untuk menghasilkan suatu model regresi yang baik analisis regresi memerlukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. Uji
asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi dan uji multikolinearitas.
4.2.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal
atau tidak Ghozali, 2006:110, dengan membuat hipotesis sebagai berikut: H
: data residual berdistribusi normal, H
a
: data residual tidak berdistribusi normal, Apabila nilai signifikan lebih besar dari 0.05 maka H
diterima dan H
a
ditolak, sebaliknya jika nilai signifikan lebih kecil dari 0.05 maka H ditolak dan H
a
diterima.
Universitas Sumatera Utara
48
Tabel 4.3 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov
Unstandardized Residual
N 90
Normal Parameters
a,b
Mean .0000000
Std. Deviation 3.95661149
Most Extreme Differences Absolute
.080 Positive
.080 Negative
-.039 Kolmogorov-Smirnov Z
.758 Asymp. Sig. 2-tailed
.613 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah
Berdasarkan hasil uji statistik Kolmogorov-Smirnov, diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov Z 0.758
dan nilai Asymp. Sig. 2-tailed sebesar 0.613. Signifikansi 0.613 lebih besar daripada tingkat signifikansi yang
ditetapkan α 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal. Data yang berdistribusi normal tersebut juga dapat dilihat
pada grafik histogram dan grafik p-plot data.
Universitas Sumatera Utara
49
Gambar 4.1 Grafik Histogram
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah
Pada grafik histogram di atas terlihat bahwa variabel return saham berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh data tersebut tidak menceng
ke kiri atau menceng ke kanan. Untuk lebih menjelaskan bahwa data yang di uji berdistribusi normal dapat juga dilihat dengan grafik normal
probability plot yang menunjukkan titik-titik menyebar disekitar garis
diagonal, sebagaimana ditampilkan pada Gambar 4.2 berikut:
Universitas Sumatera Utara
50
Gambar 4.2 Grafik Normal Probability Plot
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data diolah
Grafik normal p- plot pada gambar 4.2 menunjukkan bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.
Berdasarkan hal ini dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
4.2.2.2 Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel independen. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.
Universitas Sumatera Utara
51 Berikut ini disajikan cara mendeteksi multikolinearitas dengan
mengalisis matrik korelasi antar variabel independen dan perhitungan nilai Tolerance
dan Variance Inflation Factor VIF. Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut Situmorang, et al, 2008:104:
1 Jika nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF 10, maka tidak terjadi multikolinearitas.
2 Jika nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF 10, maka terjadi multikolinearitas.
Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinieritas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant
MVA .494
2.023 PER
.958 1.044
EVA .480
2.083 a. Dependent Variable: RETURNSAHAM
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah
Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan seluruh nilai Tolerance 0,1 dan seluruh nilai VIF 10. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa semua
data variabel tidak terkena atau terjadi multikolearitas.
4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
Universitas Sumatera Utara
52 pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2005:105.
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan analisis grafik yaitu dengan melihat scatterplot. Apabila titik-titik dots menyebar dan tidak
memperlihatkan sebuah pola tertentu misalkan pola menaik ke kanan atas, atau pola menaik ke kiri bawah, maka dapat disimpulkan bahwa model
regresi bebas dari masalah heteroskedastisitas. Berikut scatterplot dari model regresi penelitian ini.
Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah
Pada Grafik 4.3, grafik scatterplot menunjukkan titik-titik yang menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0
Universitas Sumatera Utara
53 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi ini layak untuk digunakan. Berikut ini hasil uji glejser:
Tabel 4.5 Hasil Uji Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 3.098
.405 7.642
.000 MVA
-1.146E-13 .000
-.215 -1.424
.158 PER
.005 .011
.049 .455
.651 EVA
2.150E-12 .000
.115 .748
.457 a. Dependent Variable: ads
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah
Dari Tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel Market Value Added
MVA, Price Earning Ratio PER, dan Economic Value Added
EVA lebih besar dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model regresi
ini.
4.2.2.4 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi anatara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan
Universitas Sumatera Utara
54 pengujian Durbin Watson DW. Dalam model regresi ini tidak terjadi
autokorelasi apabila nilai du d 4 – du.
Tabel 4.6 Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .786
a
.617 .604
4.02503 1.822
a. Predictors: Constant, MVA, PER, EVA b. Dependent Variable: RETURNSAHAM
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Hasil uji autokorelasi pada Tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai
Durbin-Watson sebesar 1,822. Nilai d dibandingkan dl dan du pada n= 90 dan k=3 sehingga diperoleh nilai dl sebesar 1,5889 dan du sebesar 1,7264.
Hal ini ini sesuai dengan ketentuan du d 4-du yaitu 1,7264 1,822 2,2736. Hali ini berarti dalam penelitian ini tidak terdapat autokorelasi.
4.2.3 Analisis Regresi Linear Berganda
Penelitian ini menggunakan regresi linear berganda, dimana semua variabel dimasukkan untuk menguji pengaruh satu atau lebih variabel independen
terhadap variabel dependen. Berdasarkan uji asumsi klasik yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa model regresi dapat digunakan layak dilakukan
analisis statistik. Berikut ini merupakan hasil pengolahan data dengan analisis regresi linear berganda.
Universitas Sumatera Utara
55
Tabel 4.7 Hasil Analisis Regresi Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1
Constant -.066
.661 -.099
.921 MVA
1.635E-13 .000
.118 1.246
.216 .494
2.023 PER
.021 .019
.078 1.138
.258 .958
1.044 EVA
3.440E-11 .000
.707 7.337
.000 .480
2.083 a.
Dependent Variable: RETURNSAHAM
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah
Berdasarkan data pada Tabel 4.7 maka diperoleh model persamaan regresi linear sebagai berikut:
Y = - 0,066 + 1,635 X1 + 0,021 X2 + 3,440 X3 Persamaan regresi diatas dapat dideskripsikan sebagai berikut:
a. Nilai konstanta sebesar -0,066 menunjukkan bahwa apabila MVA, PER, EVA = 0 cateris paribus, maka nilai return saham menurun sebesar
0,066. b. Nilai koefisien MVA sebesar 1,635 menunjukkan bahwa setiap kenaikan
MVA sebesar 1, maka akan diikuti kenaikan Return saham sebesar 1.635 dengan asumsi variabel independen lain dianggap konstan.
Universitas Sumatera Utara
56 c. Nilai koefisien PER sebesar 0,021 menunjukkan bahwa setiap terjadi
kenaikan PER sebesar 1 maka akan diikuti oleh kenaikan return saham sebesar 0,021 dengan asumsi variabel independen lain dianggap konstan.
d. Nilai koefisien EVA sebesar 3,440 menunjukkan bahwa setiap terjadi kenaikan EVA sebesar 1 maka akan diikuti oleh kenaikan return saham
sebesar 3,440 dengan asumsi variabel independen lain dianggap konstan.
4.2.4 Uji Hipotesis 4.2.4.1 Uji-F Uji Secara Simultan
Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama-sama simultan terhadap variabel dependen Ghozali,
2005. Uji F dapat dilakukan dengan melihat nilai F hitung dari output SPSS dan juga membandingkan hasil dari probability value. Bentuk
pengujiannya adalah: a. H
: b
1
= b
2
= b
3
= 0, artinya variabel Market Value Added, Price Earning Ratio
, Economic Value Added tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham pada perusahaan Property dan Real
Estate yang terdaftar di BEI.
b. H
a
: Minimal satu bi ≠ 0, artinya minimal ada satu berpengaruh
variabel independen Market Value Added, Price Earning Ratio, Economic Value Added
yang berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di BEI.
Universitas Sumatera Utara
57 Dengan menggunakan tingkatan α 5, jika nilai sig F 0,05 maka
H diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan
dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika nilai sig F 0,05 maka H
a
diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengambilan
keputusan juga dapat dilakukan dengan membandingkan nilai F
hitung
dan nilai F
tabel
. Dimana kriterianya, yaitu: a. H
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α 5 b. H
a
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α 5
Tabel 4.8 Uji-F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
2245.184 3
748.395 46.195
.000
a
Residual 1393.275
86 16.201
Total 3638.459
89 a. Predictors: Constant, MVA, PER, EVA
b. Dependent Variable: RETURNSAHAM
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah
Dari hasil uji statistic F pada Tabel 4.8 menunjukkan nilai sig 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan F
hitung
46,195 F
tabel
2,71 sehingga dapat dinyatakan H
ditolak dan H
a
diterima. Artinya secara bersamaan variabel bebas yaitu Market Value Added MVA, Price Earning Ratio PER, dan
Universitas Sumatera Utara
58 Economic Value Added
EVA berpengaruh serempak terhadap variabel terikat yaitu return saham .
4.2.4.2 Uji Signifikan Parsial Uji-t
Uji-t dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Dalam uji-t
digunakan hipotesis sebagai berikut: H
: bi = 0 artinya variabel Market Value Added, Price Earning Ratio, dan Economic Value Added secara parsial tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap return saham pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI.
Ha : bi ≠ 0 artinya variabel Market Value Added, Price Earning Ratio
, dan Economic Value Added secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan property dan
real estate yang terdaftar di BEI.
Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut: - Jika Sig 0,05 dan t
hitung
t
tabel
, maka H ditolak dan H
a
diterima - Jika Sig 0,05 dan t
hitung
t
tabel
, makaH diterima dan H
a
ditolak
Universitas Sumatera Utara
59
Tabel 4.9 Hasil Uji Parsial Uji-t
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant -.066
.661 -.099
.921 MVA
1.635E-13 .000
.118 1.246
.216 PER
.021 .019
.078 1.138
.258 EVA
3.440E-11 .000
.707 7.337
.000 a. Dependent Variable: RETURNSAHAM
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah
Dari hasil uji parsial uji t pada tabel 4.9 ditunjukkan bahwa: 1. Pengujian Market Value Added MVA terhadap return saham menun
jukkan signifikansi 0,216 0,05 dan t
hitung
adalah 1,246, dimana t
hitung
1,246 t
tabel
1,662, maka H
a
ditolak dan H diterima. Artinya karena
tingkat signifikansi 0,05 dan t
hitung
bertanda positif, maka secara parsial MVA berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap peringkat return
saham pada perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia.
2. Pengujian Price Earning Ratio PER terhadap return saham menunjukkan signifikansi 0,258 0,05 dan t
hitung
adalah 1,138, dimana t
hitung
1,138 t
tabel
1,662, maka H
a
ditolak dan H diterima. Artinya karena tingkat
signifikansi 0,05 dan t
hitung
bertanda positif, maka secara parsial Price Earning Ratio
PER berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
Universitas Sumatera Utara
60 return
saham pada perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia.
3. Pengujian Economic Value Added EVA terhadap return saham menunjukkan signifikansi 0,000 0,05 dan t
hitung
adalah 7,337, dimana t
hitung
7,337 t
tabel
1,662, maka H
a
diterima dan H ditolak. Artinya
karena tingkat signifikansi 0,05 dan t
hitung
bertanda positif, maka secara parsial Economic Value Added EVA berpengaruh positif dan signifikan
terhadap return saham. pada perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia.
4.2.5 Koefisien Determinasi R
2
Pengujian koefisien determinan menyatakan besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Batas nilai dari R square adalah 0 sampai dengan 1.
Apabila nilai R square mendekati 0 berarti model tidak baik atau kemampuan variabel-variabel independen untuk menjelaskan variasi variabel sangat terbatas.
Sebaliknya nilai R square mendekati 1 berarti model semakin baik karena variabel-variabel independen mendekati semua informasi yang dibutuhkan dalam
memprediksi variasi variabel dependen. Berikut merupakan output SPSS untuk koefisien determinan penelitian:
Universitas Sumatera Utara
61
Tabel 4.10 Uji Koefisien Determinan
Model Summary
b
Model R
R Square Std. Error of the
Estimate 1
.786
a
.617 4.02503
a. Predictors: Constant, EVA, PER, MVA b. Dependent Variable: RETURNSAHAM
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah
Dari table 4.10 menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi R 0,786 atau 78,6 yang menunjukkan keeratan hubungan return saham dengan variabel
bebasnya yaitu MVA, PER, EVA adalah erat. Nilai koefisien determinasi R Square
adalah 0,604. Hal ini berarti variabel MVA, PER, dan EVA mampu menjelaskan return saham sebesar 78,6, sedangkan sisanya 21,4 dijelaskan
oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
4.3 Pembahasan 4.3.1 Pengaruh Market Value Added MVA terhadap Return Saham
Berdasarkan pengujian secara pasrsial diperoleh hasil bahwa variabel Market Value Added
MVA berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return
saham pada perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 yaitu 0,216 dan
nilai t
hitung
lebih kecil dari nilai t
tabel
1,246 1,662. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Dodd
dan Chen 1996 yang menyatakan MVA telah dipilih sebagai alat ukur kinerja perusahaan dengan keyakinan bahwa MVA berpengaruh terhadap return saham.
Universitas Sumatera Utara
62 Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Berakon 2012 yang menemukan
bahwa MVA berpengaruh positif terhadap return saham.
4.3.2 Pengaruh Price Earning Ratio PER terhadap Return Saham
Berdasarkan pengujian secara parsial diperoleh hasil bahwa variabel Price Earning Ratio
PER berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham pada perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia. Hal
ini dapat dilihat dari nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 yaitu 0,258 dan t
hitung
t
tabel
1,138 1,662. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Jogiyanto 1998, jika PER semakin meningkat maka harga saham perusahaan juga naik, sehingga return saham perusahaan juga meningkat. Rasio pasar
ditunjukkan dengan Price Earning Ratio PER yang merupakan rasio antara harga saham price terhadap pendapatan earning. Semakin tinggi PER
menunjukkan harga saham dinilai terlalu tinggi atau mahal oleh para investor terhadap pendapatannya. Dengan kata lain, PER berpengaruh positif terhadap
return saham.
Penelitian ini menunjukkan hasil yang sama dengan Nirayanti dan Widhiyani 2014 yang menyatakan bahwa Price Earning Ratio PER
mempunyai pengaruh yang positif terhadap return saham.
4.3.3 Pengaruh Economic Value Added EVA terhadap Return Saham
Berdasarkan pengujian secara parsial diperoleh hasil bahwa variabel Economic Value Added
EVA berpengaruh positif dan signifikan terhadap return
Universitas Sumatera Utara
63 saham pada perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia. Hal ini
dapat dilihat dari nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 dan t
hitung
t
tabel
7,337 1,662. . Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Dodd dan Chen 1996 yang menyatakan EVA telah dipilih
sebagai alat ukur kinerja perusahaan dengan keyakinan bahwa EVA berpengaruh terhadap return saham. Penelitian ini secara teoritis menguatkan teori efisiensi
pasar efficient market hipothesis yang dikemukakan oleh Sharpe 2005:85 dengan memberikan bukti empiris bahwa ketersediaan informasi yang disajikan
perusahaan melalui pengumuman laporan keuangan berpengaruh terhadap return saham.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Furda, Arfan dan Jalaluddin 2012. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
hasil penelitian ini menerima hipotesis ketiga.
Universitas Sumatera Utara
64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah Market Value Added MVA, Price Earning Ratio PER, dan Market Value Added EVA berpengaruh
terhadap return saham pada perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012-2014. Pengujian dilakukan dengan
melakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia yang berjumlah 48 perusahaan, sedangkan sampel penelitian sebanyak 30 perusahaan, periode penelitian adalah tahun 2012-2014.
Hasil perhitungan dan analisis telah dilakukan, diperoleh beberapa kesimpulan, diantaranya sebagai berikut:
1. Secara parsial hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Market Value Added MVA berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham pada
perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.
2. Secara parsial hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Price Earning Ratio PER berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham pada
perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.
Universitas Sumatera Utara
65 3. Secara parsial hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Economic Value Added
EVA berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham pada perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2012-2014.
5.2 Keterbatasan Penelitian