27 c. Konsep ini tergantung pada transparansi internal dalam perhitungan secara
akurat. Dalam kenyataannya seringkali perusahaan kurang transparan dalam mengemukakan kondisi internalnya.
Young dan O’Byrne juga memperkenalkan ukuran kinerja yang lain untuk
melihat kinerja perusahaan dari perspektif yang berbeda. MVA merupakan salah satu ukuran kinerja yang dapat dimanfaatkan investor untuk melihat kekayaan atau
return saham yang mereka peroleh dari investasi yang mereka tanamkan.
2.1.5 Market Value Added MVA
Brigham dan Houston 2010:111 menyatakan bahwa MVA adalah perbedaan antara nilai pasar ekuitas suatu perusahaan dengan nilai buku. MVA
secara teknis diperoleh dengan cara mengalikan selisih antara harga pasar per lembar saham Stock Price per Share dan nilai buku per lembar saham Book
Value per Share . MVA menunjukkan berapa besar kekayaan atau keuntungan
yang mampu dihasilkan perusahaan bagi pemegang saham, apabila ia menjual sahamnya pada saat itu. MVA meningkat hanya jika modal yang diinvestasikan
mendapat angka pengembalian lebih besar dari pada biaya modal. MVA yang negatif berarti nilai dari investasi yang dijalankan manajemen kurang dari modal
yang diserahkan perusahaan oleh pasar modal yang berarti bahwa kekayaan telah dimusnahkan Young dan O’Byrne, 2001:27.
MVA merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk mengukur keberhasilan dalam memaksimalkan kekayaan pemegang saham dengan
mengalokasikan sumber-sumber yang sesuai. MVA juga merupakan indikator
Universitas Sumatera Utara
28 yang dapat mengukur seberapa besar kekayaan perusahaan yang telah diciptakan
untuk investornya atau MVA menyatakan seberapa besar kemakmuran yang telah dicapai.
MVA dihitung dengan rumus:
2.1.6 Price Earning Ratio
Analisis rasio keuangan yang menjadi obyek penelitian bagi peneliti adalah Price Earning Ratio
PER. PER merupakan salah satu rasio ukuran pasar yang sering digunakan investor. Price Earning Ratio PER adalah rasio pasar yang
berhubungan dengan laba per saham. PER yang tinggi menunjukkan prospek yang baik pada harga saham, namun semakin tinggi pula resikonya. PER yang rendah
dapat berarti laba perusahaan yang tinggi, dan potensi dividen yang tinggi pula. PER menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba. Dengan mengetahui besarnya PER dari suatu saham, investor dapat memperkirakan berapa lama investasi atas saham tersebut dapat kembali
serta membandingkannya dengan saham lainnya. Price Earning Ratio PER dapat dihitung dengan rumus :
Price Earning Ratio =
2.1.7 Return Saham